Anda di halaman 1dari 7

REFERAT

HIDROPS FETALIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Mengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian Obstetri dan Ginekologi
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Diajukan Kepada Yth:


dr. Erick Yuane Sp. OG

Diajukan Oleh :
Arinta Prinarbaningrum, S. Ked
2011031074

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL
2016
LEMBAR PENGESAHAN

REFERAT

HIDROPS FETALIS

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat


Mengikuti Kepaniteraan Klinik Bagian Obstetri dan Ginekologi
Di RSUD Panembahan Senopati Bantul

Disusun oleh:
Arinta Prinarbaningrum
20110310074

Telah dipresentasikan dan disetujui pada:


Hari :
Tanggal :

Mengetahui
Dosen Pembimbing Klinik

(dr. Erick Yuane Sp. OG)


BAB I

PENDAHULUAN

Hidrops fetalis adalah kondisi serius pada janin yang ditandai masuknya
cairan ke dalam dua atau lebih rongga pada jaringan tubuh janin. Hidrops fetalis
umumnya merupakan kondisi tahap akhir dari beberapa penyakit yang menyerang
janin, seperti ketidaksempurnaan pembentukan organ tubuh, eritroblastosis fetalis,
dan thalasemia alfa (Rodeck, 2009).

Hidrop fetalis adalah bahasa latin dari suatu edema janin . Istilah ini
diperkenalkan pertama kali oleh Ballantyne tahun 1892, meskipun sesungguhnya
kondisi ini telah diketahui sejak dua abad yang lalu.
Gambaran klinis dari penyakit ini adalah abnormalitas akumulasi cairan dalam
rongga tubuh (pleural, percardial dan peritoneal) dan jaringan lunak tubuh dengan
ketebalan dinding lebih dari 5 mm (Williams, 2008).

Hidrop fetalis sering berhubungan dengan hidramnion dan penebalan


plasenta ( > 6 mm) pada 30 75% kasus. Sejumlah kasus ditemukan pula
hepatosplenomegali. Hidrops fetalis adalah kondisi janin dan bayi yang
diakui dan dikenali dengan baik sepanjang sejarah kedokteran. Hingga
paruh kedua abad ke-20, diyakini terjadi karena Rhesus (Rh)
isoimunisasi golongan darah janin. Lebih baru pengakuan dari faktor-
faktor selain penyakit hemolitik isoimmune yang dapat menyebabkan
atau terkait dengan hidrops janin menyebabkan penggunaan hidrops
nonimmune panjang untuk mengidentifikasi kasus-kasus di mana
gangguan janin disebabkan oleh factor selain isoimunisasi (
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
B. EPIDEMIOLOGI
C. ETIOLOGI

Masalah dasar pada hidrop fetalis adalah gangguan keseimbangan cairan


homeostasis dimana terjadi banyak amumulasi cairan dibandingkan dengan yang
di absorbsi. Gangguan keseimbangan ini menyebabkan adanya 2 kategori
patologi: (Has, 2001)
1. Hidrop Fetalis non-imune

2. Hidrop fetalis imune

1. HF NON IMUNE (90%)


NIHF non immune related hydrops fetalis dapat disebabkan oleh :
i. Gagal miokardium primer
ii. Gagal jantung high out-put
iii. Penurunan tekanan onkotik plasma
iv. Peningkatan permeabilitas kapiler
v. Obstruksi aliran vena atau aliran limfatik. .

Etiologi utama NIHF adalah kelainan jantung bawaan. Etiologi kedua


NIHF berikutnya adalah kelainan kromosom (sindroma Turner) (Api, 2008).
Mortalitas sangat tinggi. HF sering ditegakkan melalui USG rutin. Kecurigaan
adanya HF ditegakkan bila ada riwayat dalam keluarga dan adanya hidramnion
(Salmaso, 2007).

2. HF IMUNE (10%)
Berasal dari penyakit hemolitik alloimuni (Rhesus Isoimmunization).
Dikenal pula sebagai eritroblastosis fetalis atau penyakit hemolitik.

Patogenesis : HF imune terjadi ketika sel darah merah janin


mengekspresikan protein yang tidak terdapat didalam eritrosit ibu
sensitisasi sitem imunologi ibu antibodi IgG untuk melawan protein
asing tersebut

IgG melintasi plasenta dan menghancurkan eritrosit janin anemia dan gagal
jantung pada janin
HF imune biasa disertai dengan hematokrit janin < 15% (normal = 50%)

Isoimunisasi Rh :

Antigen D (Rh) hanya ada pada eritrosit primata. Mutasi gen D menyebabkan
tidak adanya ekspresi antigen D pada eritrosit. Individu semacam ini dianggap
sebagai Rh negatif
Jika janin berasal dari ibu yang Rh negatif maka tidak terjadi sensitisasi Rh.
Meskipun demikian 60% ibu Rh negatif akan memiliki janin dengan Rh positif
Paparan darah Rh positif pada ibu Rh negatif akan memicu respon antibodi
Faktor resiko sensitisasi Rh :

1. Tarnfusi darah yang tidak kompatibel

2. Kehamilan ektopik

3. Abortus

4. Amniosentesis

5. Kehamilan normal
DAFTAR PUSTAKA

Api O, Carvalho JS. Fetal dysrhythmias. Best Pract Res Clin Obstet Gynaecol.
Feb 2008;22(1):31-48.

Has R. Non-immune hydrops fetalis in the first trimester: a review of 30 cases.


Clin Exp Obstet Gynecol. 2001;28(3):187-90.

Kurjak, Asim; Chervenak, Frank A. . 2011 . Donald School Textbook of


Ultrasound in Obstetrics & Gynecology, Third Edition . New Delhi:
Jaypee Brothers Medical Publishers (P) Ltd. . ISBN 978-93-5025-259-8

Rodeck, Charles H.; Whittle, Martin J. . 2009 . Fetal Medicine: Basic Science and
Clinical Practice . Churchill Livingstone Elsevier . ISBN 978-0-443-
10408-4

Salmaso R, Franco R, de Santis M, et al. Early detection by magnetic


resonance imaging of fetal cerebral damage in a fetus with hydrops
and cytomegalovirus infection. J Matern Fetal Neonatal Med. Jul
2007;20(7):559-61

Williams IA, Kleinman CS. Is hydrops fetalis a manifestation of fetal pulmonary


edema caused by impaired lymphatic drainage?. Ultrasound Obstet
Gynecol. Jan 2008;31(1):96-9.

Anda mungkin juga menyukai