Anda di halaman 1dari 27

REFERAT

Penyakit Trofoblastik Gestasional

Oleh :
Okky Wellianasari bahupati, S.Ked
Nur Isman, S.Ked

Pembimbing:
Dr. Ali Samhur, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI GYNECOLOGY


RSUD SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit trofoblastik gestasional adalah suatu spektrum dari
dua kondisi premaligna yaitu; partial mola hidatidosa dan
complete mola hidatidosa, hingga tiga kondisi tumor ganas
yaitu; invasive mola, koriokarsinoma gestasional, dan
placental site hrophoblastic tumor (PSTT)

Jaringan trofoblastik gestasional terbentuk dari sel perifer


blastokista beberapa hari setelah konsepsi

Penyakit trofoblastik gestasional ganas muncul ketika


mekanisme pengontrol gagal, menghasilkan invasi dari
jaringan trofoblas yang mencapai miometrium, penyebaran
secara hematogen dan membentuk emboli tumor
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 GAMBARAN UMUM

Penyakit trofoblas gestasional atau Gestational


trophoblastic disease (GTD) merupakan sebuah spektrum
tumor-tumor plasenta terkait kehamilan, termasuk mola
hidatidosa, mola invasif, placental-site trophoblastic tumor
dan koriokarsinoma

Menurut FIGO,2006 Penyakit trofoblas ganas (PTG)


menggantikan istilah istilah yang meliputi chorioadenoma
destruens, metastasizing mole, mola invasif dan
koriokarsinoma

Diagnosis PTG dapat ditegakkan berdasarkan diagnosis


klinik dengan atau tanpa histologi. Diagnosis PTG
ditetapkan dengan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan
kadar HCG
The International Federation of Gynecology and
Oncology (FIGO) menetapkan beberapa kriteria
yang dapat digunakan untuk mendiagnosis PTG
yaitu:

1. Menetapnya kadar Beta HCG pada empat kali


penilaian dalam 3 minggu atau lebih (misalnya hari
1,7, 14 dan 21)
2. Kadar Beta HGC meningkat >10% pada tiga
pengukuran berturut-turut setiap minggu atau lebih
(misalnya hari 1,7 dan 14)
3. Tetap terdeteksinya kadar Beta HCG sampai 6 bulan
atau lebih
4. Kriteria histologist untuk korioarsinoma
Secara histopatologis pembakuan istilah yang dianjurkan
WHO adalah sebagai berikut:

1. Molahidatidosa : terbagi menjadi molahidatidosa


komplit dan parsial
2. Mola invasif : berupa gambaran hyperplasia
trofoblas dan gambaran yang menyerupai jaringan
plasenta. Pada pemeriksaan imnuhistokimia dapat
diketahuibahwa mayoritas adalah sel trofoblas
intermediet. Mola invasif dibedakan dari
koriokarsinoma dari adanya gambaran vili.
3. Koriokarsinoma gestasional :Karsinoma yang berasal
dari jaringan trofoblas dengan elemen sitotrofoblas
dan trofolas.
4. Placental site trophoblastic tumor (PSST) :Berasal
dari tempat melekatnya plasenta dan mayoritas
adalah seltropoblas intermediet.
Stadium dan Skoring Prognosis

Stadium I Tumor trofoblastik gestasional terbatas pada


korpus uteri
Stadium II Tumor trofoblastik gestasional meluas ke
adneksa atau vagina, namun terbatas pada
struktur genitalia.
Stadium III Tumor trofoblastik gestasional bermetastasis
ke paru, dengan atau tanpa metastasis di
genitalia interna.
Stadium IV Bermetastasis ke tempat lain
Skoring faktor risiko menurut FIGO (WHO) dengan
staging FIGO
Skor faktor risiko menurut 0 1 2 4
FIGO (WHO) dengan
staging FIGO
Usia < 40 >=40 - -
Kehamilan sebelumnya Mola Abortus Aterm -
Interval dengan kehamilan <4 4-6 7-12 >12
tersebut (bulan)
Kadar hCG sebelum terapi < 103 103-104 >104-105 >105
(mIU/mL)
Ukuran tumor terbesar, - 3-4 > 5 cm -
termasuk uterus
Lokasi metastasis, Paru-paru Limpa, ginjal Traktus Otak, hepar
termasuk uterus gastrointestinal
Jumlah metastasis yang - 1-4 5-8 >8
diidentifikasi
Kegagalan kemoterapi - - Agen tunggal Agen multiple
sebelumnya

skor 0-6 dianggap sebagai pasien dengan


resiko rendah, skor >7 maka dianggap sebagai
beresiko tinggi
2.2 EPIDEMIOLOGI

Asia Tenggara dan Jepang menunjukkan


insidensi mola hidatidosa yang lebih besar
yaitu 2,0 per 1000 kehamilan.
khoriokarsinoma mengenai 9,2 dan 3,3 per
40.000 kehamilan

Di Amerika Utara, Australia, Selandia Baru,


dan Eropa insidensi mola hidatidosa antara
0,57-1,1 per 1000 kehamilan.
Khoriokarsinoma mengenai 1 dari 40.000
kehamilan

Insidensi mola hidatidosa dan khoriokarsinoma


menurun dalam 30 tahun belakangan
2.3 PATOLOGI

Sinsitiotrofoblas
menginvasi stroma
endometrium
Kehamilan mola Trofoblas normal dengan implantasi
dan neoplasma tersusun dari dari blastokista dan
trofoblastik sitotrofoblas,
gestasional berasal sinsitiotrofoblas, merupakan sebuah
dari trofoblas dan trofoblas tipe sel yang
plasenta intermediet memproduksi
human chorionic
gonadotropin (hCG)
Mola
Hidatidosa

Mola hidatidosa mengacu pada kehamilan


abnormal yang ditandai dengan berbagai tingkat
proliferasi trofoblas (sitotrofoblas dan
sinsitiotrofoblas) dan pembengkakan vesikuler dari
vili plasenta yang berhubungan dengan
ketidakadaan atau abnormalitas fetus/embrio.
Gambar 1. Mola hidatidosa komplit Gambar 2. Mola hidatidosa parsial

Mola hidatidosa parsial


Mola hidatidosa komplit
dengan vili korionik dengan
dengan hydropic villi, tidak
ukuran bervariasi dari
adanya pembuluh darah
ukuran dan bentuk dengan
villi, dan proliferasi dari
edema fokal dan
hiperplastik sitotrofoblas
scalloping, stroma
dan sinsitiotrofoblas.
trofoblastik
Gambar 3. Mola invasif Gambar 4. Koriokarsinoma

Koriokarsinoma terdiri dari


Mola invasive dengan
sitotrofoblas dan
ekstensi langsung jaringan
sinsitiotrofoblas abnormal,
mola, termasuk hydropic
dengan hyperplasia dan
vili, dan hiperplastik
anaplasia, tidak ada vili
trofoblas yang meliputi
korionik, pendarahan, dan
myometrium.
necrosis.
Gambar 5. Placental site trophoblastic tumor

Placental site trophoblastic tumor dengan


lembaran mononuclear intermediate trophoblast
cells tanpa chorionic villi yang menginfiltrasi
diantara serat myometrial
Epithelioid trophoblastic tumor (ETT)

Epithelioid trophoblastic tumor (ETT) adalah varian jarang


dari PSTT yang menstimulasi karsinoma. Sebagian besar
ETT timbul beberapa tahun setelah persalinan aterm
2.4 PRESENTASI KLINIS

Neoplasia
Mola hidatidosa
Mola parsial Trofoblas
komplit
Gestasional
perdarahan perdarahan pembesaran
pervaginam pervaginam ireguler uterus dan
pembesaran uterus Pembesaran uterus pembesaran
> usia gestasi berlebihan, ovarium bilateral
hiperemesis hiperemesis, persisten
hipertensi yang hipertensi yang Lesi metastasis ke
diinduksi diinduksi vagina dapat
kehamilan pada kehamilan, terlihat saat
trimester pertama hipertiroidisme evakuasi,
dan kedua kerusakan lesi
adanya kista teka
kadar hCG sering > tersebut dapat
lutein menyebabkan
100.000 mIU/mL Kadar hCG perdarahan yang
detak jantung fetus peevakuasi mola tak terkontrol
tidak ada >100.000mIU/mL
2.5 DIAGNOSIS
1. ULTRASONOGRAFI

Gambar 6. Ultrasonografi pelvis dari mola hidatidosa komplit


Ultrasonografi pelvis dari mola hidatidosa komplit dengan
karakteristik gambaran vesikuler dari echoes multiple, lubang pada
massa plasenta, dan tidak ada fetus.
2. HUMAN CHORIONIC GONADOTROPIN (HCG)

Mola hidatidosa biasanya berhubungan dengan


peningkatan kadar hCG diatas kehamilan normal. Sekitar
50% pasien dengan mola komplit mempunyai kadar hCG
preevakuasi >100.000 mIU/mL. Diagnosis klinis neoplasma
trofoblas gestasional posmolar sering dibuat dengan
adanya peningkatan atau plateau kadar hCG setelah
evakuasi mola hidatidosa. Khoriokarsinoma biasanya
didiagnosis dengan adanya peningkatan kadar hCG, sering
bersamaan dengan adanya metastasis setelah ada
kehamilan sebelumnya. PSTT dan ETT biasanya
berhubungan dengan sedikit peningkatan kadar hCG.
3. DIAGNOSIS
PATOLOGI

Diagnosis patologi mola komplit dan parsial dibuat


dengan pemeriksaan specimen kuretase. Pengecatan
imunohistologi untuk p57 dapat membedakan ketiadaan
immunostaining mola komplit dengan mola parsial, dan
sitometri alir dapat membedakan mola komplit diploid
dari mola parsial triploid. Sebagai tambahan, diagnosis
patologi mola invasif, khoriokarsinoma, PSTT, ETT kadang
dapat dibuat dengan kuretase, biopsi lesi metastase,
atau pemeriksaan specimen histerektomi atau plasenta.
Biopsi lesi vagina menunjukkan tumor trofoblas
gestasional berbahaya karena perdarahan masif yang
mungkin dapat terjadi.
2.6 PENATALAKSANAAN

A. MOLA HIDATIDOSA

- Evakuasi hisap dan kuretase adalah metode terpilih untuk


mengevakuasi mola hidatidosa, tidak tergantung ukuran uterus,
bagi pasien yang masih mengharapkan fertilitasnya.
- Histerektomi adalah alternatif dari kuretase bila sudah tidak
mau mempunyai anak. Adneksa dapat ditinggalkan lengkap
walau terdapat kista teka lutein
- Induksi medis persalinan dan histerektomi tidak
direkomendasikan pada evakuasi mola. Metode ini meningkatkan
morbiditas maternal, seperti kehilangan darah, evakuasi
inkomplit membutuhkan dilatasi dan kuretase, dan membutuhan
persalinan cesaria pada kehamilan selanjutnya. Hal ini juga
meningkatkan penyebaran dan perkembangan neoplasia
trofoblas gestasional postmola yang membutuhkan kemoterapi.
B. GESTASIONAL
TROPHOBLALSTIC
NEOPLASIA/ GESTASIONAL
TROPHROBLASTIC TUMOR

1. Kemoterapi
profilaksis
2. Hormonal
Follow-Up
3. GTT
TERAPI STADIUM
GTT

1. Terapi Stadium 1: Terapi Sekunder Stadium I GTT


2. Terapi Stadium II dan III
3. Terapi Stadium IV

-. Follow-up GTT
-. Terapi pembedahan pada GTT
-. Terapi Radiasi pada GTT
-. Administrasi Kemoterapi
-. Kemoterapi Kombinasi
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN

Penyakit trofoblastik gestasional (PTG) adalah


suatu spektrum dari dua kondisi premaligna
yaitu; partial mola hidatidosa dan complete
mola hidatidosa, hingga tiga kondisi tumor
ganas yaitu; invasive mola, koriokarsinoma
gestasional, dan placental site hrophoblastic
tumor (PSTT) yang nantinya ketiga keadaan ini
lebih dikenal dengan neoplasia trofoblastik
gestasional.
Pemeriksaan pada penyakit trofoblas
gestasional meliputi pemeriksaan USG, kadar
hCG, dan diagnosis patologi. Penatalaksanaan
dari penyakit trofoblas gestasional meliputi
terapi pembedahan, kemoterapi, dan
terkadang membutuhkan radioterapi pada
penyakit trofoblastik neoplasia.

DAFTAR
1. Kenny L, Seckl JM. Treatments for gestational trophoblastic
PUSTAKA
disease. Diunduh dari : http://medscape.com/viewarticle/718375 ,
28 Januari 2017.
2. Cunnigham F.G, Gant N.F, Leveno K.J, Gilstrap III L.C, Hauth J.C,
Wenstrom KD. Williams Obstetrics 23rd ed. 2010. USA : The
McGraw-Hill Companies.
3. Bangun TP, Agus S, editor. Ilmu kandungan sarwono
prawirohardjo. Edisi ke-2. Jakarta: PT Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo;2009.
4. Hernandez E. Gestational trophoblastic neoplasia. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/279116-overview, 27
Januari 2017.
5. Berkowits RS, Goldstein DP. Gestational trophoblastic disease.
Diunduh dari: www.scribd.com, 27 Januari 2017.
6. Lurain JR. Gestational trophoblastic disease I: epidemiology,
pathology, clinical presentation and diagnosis of gestational
trophoblastic disease, and management of hydatidiform mole.
Diunduh dari: www.scribd.com, 28 Januari 2017.
7. Moore LE, Huh KW. Mola Hidatidiform. Diunduh dari :
http://emedicine.medscape.com/article/254657-overview#showall
, 27 Januari 2017.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai