Anda di halaman 1dari 27

Laporan Kasus

Adenomiosis
Aida Umar
030.14.007
Pembimbing : dr Hendrian Widjaja, Sp.OG
Pendahuluan
Menstruasi merupakan perdarahan akibat dari luruhnya dinding
bagian dalam rahim (endrometrium).Gangguan saat menstruasi
yang terjadi pada masa reproduksi merupakan keluhan yang
sering menyebabkan seorang wanita datang berobat ke dokter.
Keluhan bervariasi salah satunya adalah menoragia (hipermen
orea) dan dismenorea.

Menoragia dan dismenorea merupakan beberapa gejala dari


suatu penyakit, salah satunya adalah adenomiosis.
Adenomiosis merupakan implantasi jaringan endometrium
di dalam miometrium (otot rahim). Adenomiosis sering
ditemukan pada wanita berusia 35 hingga 50 tahun.
Status Pasien

Identitas Pasien
Nama : Nn. A
Usia : 23 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Karyawan Swasta
Alamat : Slerok RT/RW 01/01 Tegal Timur
Agama : Islam
Waktu Pemeriksaan: 6 Desember 2018
Autoanamnesis dilakukan pada tanggal 6 Desember
Anamnesis 2018 pukul 13.00 WIB di bangsal Mawar I
RSUD Kardinah Tegal.

Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri haid yang terasa berat dan dirasa pada
hari haid ke-8
Keluhan Tambahan
Keluar darah haid berwarna merah segar beserta gumpalan
berwarna coklat kehitaman tidak bau dan terus-terusan pada
hari haid ke-8.
Riwayat Penyakit dahulu:

Pasien mengatakan pernah mengalami hal serupa namun Riwayat Penyakit Sekarang
terjadi pada hari ke I dan II. Riwayat hipertensi (-) Diabetes
Melitus (-) Riwayat Alergi (-) Pasien datang ke IGD RSUD Kardinah Tegal pada tanggal
5 Desember 2018 pukul 19.00 dengan keluhan nyeri haid
yang terasa berat dan dirasa pada haid ke-8.
Riwayat Penyakit Keluarga: Sebelumnya, pasien mengalami keluhan yang sama pada
saat hari ke I dan II. Pasien juga mengatakan bahwa
Ibu pasien pernah mengalami keluhan nyeri haid yang terdapat keluar darah haid berwarna merah segar beserta
terasa hebat pada saat menstruasi hari ke I dan II. Namun gumpalan warna coklat kehitaman tidak berbau dan
berkurang saat sudah menikah dan melahirkan. Riwayat terus-terusan pada hari haid ke-8. Sehingga pasien
hipertensi (-) Diabetes Melitus (-) Riwayat Alergi (-) memakai pampers dan mengganti pampers tersebut hingga
4 x dalam sehari. Mual dan muntah disangkal. Terdapat
Riwayat Menstruasi: pusing dan lemas. Nafsu makan baik. BAB dan BAK
dalam batas normal.
Pasien menarche pada usia 12 tahun, lama menstruasi 7-8
hari dan teratur. Jumlah darah selama menstruasi sekitar 50
cc dan pasien mengganti pembalut 3 kali sehari, terdapat
disminorhea yang dirasa sejak usia 16 tahun.
Riwayat Pernikahan

Pasien belum menikah

Riwayat Kontrasepsi Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien belum menggunakan kontrasepsi Pasien adalah seorang karyawan swasta. Biaya pengobatan
dari BPJS. Biaya hidup dari penghasilan sendiri. Pasien
Riwayat Pengobatan tinggal serumah dengan orang tua dan adik pasien.

Pasien tidak pernah mencari pengobatan


untuk keluhannya saat ini.

Riwayat kebiasaan

Pasien makan 3 kali sehari. Pasien juga sering makan


buah-buahan, biskuit, dan makanan ringan. Pasien
mengonsumsi jamu untuk meredakan nyeri. Pasien
tidak mengkonsumsi alkohol, serta tidak merokok.
Pemeriksaan Fisik

Tekanan Darah Keadaan Umum : Baik


110/70 mmHg Kesadaran Compos Mentis
Nadi 80 kali/menit

Suhu 36,50 C Pernapasan 20 kali/menit


Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata Thoraks : Tidak ada kelainan


Kepala : Normosefali, Abdomen :
tidak ada deformitas Palpasi : Supel, teraba
Leher : Tidak teraba
pembesaran Tiroid & Getah
massa dan tidak terdapat nyeri
Bening tekan

Status Ginekologi
Ekstrimitas : Tidak ada kelainan Lokasi :
Genitalia : Tidak ada kelainan Vaginal toucher tidak dilakukan
Kulit : Warna sawo matang, pemeriksaan. Perdarahan per
tidak ada kelainan vaginam (+) sekitar 25 cc dan
disertai gumpalan
Pemeriksaan
Penunjang
Laboratorium

Pemeriksaan USG
(06 Desember 2018)
Terdapat gambaran adenomiosis
Resume  Pasien datang dengan keluhan nyeri haid yang terasa berat dan
dirasa pada haid ke-8.
 Sebelumnya, pasien mengalami keluhan yang sama pada saat
hari ke I dan II.
 Pasien juga mengatakan bahwa terdapat keluar darah haid
berwarna merah segar beserta gumpalan warna coklat kehitaman
tidak berbau dan terus-terusan pada hari haid ke-8.
 Sehingga pasien memakai pampers dan mengganti pampers
tersebut hingga 4 x dalam sehari. Terdapat pusing dan lemas.

 Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum, tanda vital dalam batas


normal.
 Status generalis terutama pada abdomen didapatkan palpasi
teraba supel namun teraba massa dan tidak ada nyeri tekan.
 Pada status obstetric yaitu pemeriksaan dalam tidak dapat
dilakukan. Namun terdapat perdarahan per vaginam sekitar
25 cc dan terdapat gumpalan berwarna coklat kehitaman.
Diagnosis
Diagnosis Banding

02
Endometriosis

Diagnosis Kerja
Adenomiosis 01
03
Mioma Uteri

04 Perdarahan uterus disfungsional


Pemeriksaan Penunjang

Darah Lengkap HIV

Tes Kehamilan HbsAg


Penatalaksanaan

Medikamentosa :
Non medikamentosa :
1. IVFD RL 8 tpm
1. Tirah baring
2. Inj. Tramadol 3 x 1 ampul 2. Edukasi kepada pasien
perihal keluhan, diagnosis
dan tatalaksana
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad Bonam
Ad Functionam : Dubia ad Malam
Ad Sanationam : Dubia ad Malam
Definisi
Adenomiosis merupakan suatu kondisi dimana
terdapat jaringan mukosa endometrium
(kelenjar-kelenjar dan stroma) pada miometrium
yang hipertrofi dan reaktif.
Etiologi

Erupsi dari Trauma Persalinan


membrana pembedahan berulang
basalis
Faktor Risiko
Multiparitas
Usia Kehamilan memudahkan pembentukan
Banyak terjadi pada wanita usia 35-50 adenomiosis dengan membiarkan focus
tahun. Rata-rata usia >50 tahun  adenomiosis berada pada miometrium
histeroktomi mengalami adenomiosis dari trofoblas terhadap pertambahan
serabut-serabut miometrium

Kehamilan ektopik Pembedahan uterus


Inplantansi adenomiosis dapat Seperti kuret/tindakan pembedahan
menghasilkan perkembangan uterus memiliki risiko lebih tinggi
kehamilan didalam miometrium
Patofisiologi

Perbatasan antara Invasi lapisan basal


Hipertrofi dan
miometrium dan endometrium endometrium ke dalam
hiperplasia miometrium
 sedikit jaringan submukosa lapisan miometrium
Klasifikasi

03
02
01 Adenomiosis
Adenomiosis
fokal/adenomioma
nodular
Adenomiosis difus

Adenomioma yang memiliki


Tersebar di lapisan bentuk lesi berbatas tegas
Tersebar di lapisan miomerium yang membentuk dengan pseudokapsul
miometrium dengan lesi yang lesi berbatas tegas
tidak memiliki batas yang
tegas
Diagnosis

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


Fisik Penunjang
Anamnesis

Menoragia Disminorea Infertilitas


sekunder

Terjadi akibat gangguan


Gangguan kontraksi miometrium Terjadi akibat gangguan transport
kontraksi miometrium akibat  pembengkakan prahaid dan sperma pada uterus akibat
adanya fokus-fokus adenomiosis perdarahan haid didalam kelenjar hiperperistaltik miometrium yang
ataupun makin bertambahnya endometrium. Bersifat berat, disfungsional dan peningkatan
vaskularisasi didalam lahir kram, seperti ditusuk-tusuk tekanan intrauterus
Pemeriksaan Fisik

Palpasi Abdomen

Pembesaran uterus yang difus dengan ukuran < 14 cm,


lunak, lembut dan terasa nyeri khususnya pada saat
menstruasi

Pemeriksaan dalam

Dijumpai rahim yang membesar secara merata.


Terdapaat nyeri tekan dan sedikit lunak bila dilakukan
pemeriksaan bimanual sebelum prahaid (tanda halban)
Pemeriksaan Penunjang
Histerosalpingografi USG Tranvaginal
Daerah sakit dengan Adanya area miometrium
kontras intravasasi, yang tidak berkapsul dan
meluas dari cavum uteri heterogen di dalam area
ke dalam miometrium. anekhoik dengan diameter
Sensitivitas  rendah 1-3 mm

HSG USG USG MRI

USG transabdominal MRI

Uterus membesar berbentuk Tampak area berbatas tidak jelas,


globuler, uterus normal tanpa relative homogen dan area dengan
adanya fibroid daerah kistik di intensitas yang rendah menempel
miometrium dan echogenic dengan tipis dan tersebar, disertai titik-
yang menurun di miometrium. titik dengan intensitas tinggi
Penatalaksanaan
Pemberian OAINS dan asam traneksamat Penggunaan IUD yang mengandung
Nyeri haid  OAINS hormon progesteron
Menagatasi perdarahan menstruasi Mengurangi gejala disminorea dan
berlebihan  asam traneksamat menoragea sekitar 40-50%.
IUD yg mengandung levonorgestrel akan
dilepas secara lokal  atrofi kelenjar
Terapi operatif endometrium, menekan poliferasi sel-sel
endometrium
Terapi pilihan  histerektomi
Pemberian danazol
Aromatase inhibitor Terapi lokal  pemberian intravaginal.
Karena tidak terdeteksi dalam serum 
Jika kontraindikasi melakukan terjadinya ovulasi dan konsepsi.
operasi/takut operasi. Penggunaan IUD yang melepaskan
Berfungsi menghambat enzim danazol  mengendalikan kejadian
aromatase yang menghasilkan estrogen Pemberian hormonal GnRH agonis menoragia
Menghilangkan keluhan nyeri dan
penurunan volume uterus 65% kasus
adenomiosis  bersifat sementara hanya
6 bulan
Prognosis

Adenomiosis merupakan suatu penyakit


progresif selama masa reproduksi dan akan
mengalami regresi bila masa menopause 
bergantung hormone estrogen
Pembahasan
Pasien datang dengan keluhan nyeri haid yang terasa berat
dan dirasa pada haid ke-8. Pasien juga mengatakan bahwa
terdapat keluar darah haid berwarna merah segar beserta
gumpalan warna coklat kehitaman tidak berbau dan
terus-terusan pada hari haid ke-8. Sehingga pasien memak
ai pampers dan mengganti pampers tersebut hingga 4 x
dalam sehari. Pada pemeriksaan fisik, terutama pada
abdomen didapatkan palpasi teraba supel namun seperti tera
ba massa dan tidak ada nyeri tekan. Terdapat perdarahan per
vaginam sekitar 25 cc dan terdapat gumpalan berwarna
coklat kehitaman. Hal ini berdasarkan teori bahwa gejala
pada adenomiosis yaitu menoragia, disminorea dan terdapat
pembesaran uterus dan dibuktikan dengan pemeriksaan USG
yaitu dengan hasil adenomiosis.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai