BOKONG
Sri Nurheppi
712019020
Departemen Obstetri dan Ginekologi RSUD Palembang BARI
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang
2020
PRESENTASI BOKONG…..
Janin Letak memanjang dengan bagian
terbawah bokong,kaki atau kombinasi
keduanya
abnormalitas polihidramnion,
struktural uterus plasenta previa
Faktor ibu :
Faktor janin
Faktor uterus
Diagnosis
• Anamnesis :
PrimiGravida : MultiGravida :
- Rasa penuh pd
- Merasa
bagian diatas kehamilannya lain
umbilikus daripada kehamilan
- Terasa lebih
terdahulu
banyak gerakan
dibagian bwh
umbilikus
Pemeriksaan fisik
Palpasi :
L I : Kepala janin (keras & bulat dg balotemen) menempati bagian fundus
uteri
L II : Teraba punggung berada 1 sisi abdomen & bagian kecil berada pada
sisi lain
L III : Bokong janin teraba di atas PAP selama engagement belum terjadi
L IV : menunjukan pososi bokong yang sudah mapan dibawah simfisi
Pemeriksaan fisik
Auskultasi :
Bunyi DJJ terdengar di sekitar umbilikus.
Penanganan
Tujuan: mncegah malpresentasi pd waktu persalinan
Syarat :
- Tidak ada
Tindakan utk - Umur CPD
kehamilan
mengubah/mem - Janin
(PG 34-36
perbaiki tunggal hidup
mg, MG 38
presentasi janin mg) - Bagian
bawah masih
- Ketuban
bisa didorong
belum pecah
Cara teknik versi luar
Mula2 bokong kepala akan
diarahkan ke lateral bergerak 90° ke arah
dikeluarkan dr sebesar 90° yg berlawanan dgn
pelvis bokong
mengarahkan kepala
manuver bersamaan
ke arah kaudal dan
pd kepala dan
bokong ke arah
bokong
kranial
Teknik versi luar
Apabila digunakan tokolitik, pemberiannya antara
5-10 menit sblm prosedur dilkukan.
1) Melakukan persiapan
ibu,janin,penolong
2) Ibu tidur dlm posisi
litotomi, sedang penolong
berdiri di depan vulva.
3) Ketika timbul his ibu
diminta mengedan degan
merangkul kedua paha
5) Pd waktu bokong mmbuka
vulva suntik 2-5 unit oksitosin.
6) Episiotomi dilkukan pd saat
bokong membuka vulva.
7) Setelah bokong lahir,
bokong dicengkam secara
Bracht yaitu kedua ibu jari
penolong sejajar sumbu
panjang paha sedangkan jari-
jari lain memegang panggul
8) Pada waktu tali pusar lahir
dan tampak sangat regang, tali
pusat dikendorkan dahulu
9)Penolong melakukan
hiperlordosis pd janin yang
berguna mengikuti gerakan
rotasi anterior yaitu pnggung
janin didekatkan ke perut ibu.
10) Bersamaan dgn gerakan
hiperlordosis ini dilakukan
ekspresi kristeller agar tenaga
mengejan lebih kuat, menjaga
agar kepala janin tetap posisi
fleksi
11) Dgn gerakan hiperlordosis
berturut2 lahir pusar, perut, bahu
dan lengan, dagu, mulut dan
akhrnya kepala.
12) Janin yg baru lahir diletakkan
di perut ibu. Asisten segera
menghisap lendir & bersamaan itu
memotong tali pusat.
PERTOLONGAN PERSALINAN
SPONTAN (BRACHT)
Keuntungan :
1. Tangan penolong tdk masuk jln lhr < risiko inf.
2. Mendekati persalinan fisiologis, kurangi trauma pd janin
Kerugian :
1. 5-10% gagal
2. Tdk dlakukan pd panggul sempit, jnn bsr, jln lhr kaku
(primipara), nuchal arm (lengan menjungkit)
PROSEDUR MANUAL AID
(PARTIAL BREECH EXTRACTION)
• Tahap I :
Lahirnya bokong - umbilikus, spontan (bracht)
• Tahap II
Melahirkan bahu dan lengan oleh penolong
• Tahap III
Melahirkan kepala yg menyusul (after coming head)
• Tahap II : Melahirkan bahu & lengan
Teknik cara klasik (Deventer) :
melahirkan Bahu & lengan belakang dahulu kemudian lengan dpn
(dibawah simfisis).
Bila lengan depan sulit , lengan depan diputar menjaid lengan blkg
(dengan memutar gelang bahu ke arah belakang), lalu lengan belakan
ini dilahirkan
• Teknik cara Mueller :
(Melahirkan bahu & lengan cara Mueller)
Bahu & lengan depan dulu dengan ekstraksi kemudian
melahirkan bahu & lengan belakang
• Teknik cara Lovset :
Prinsipnya :
Memutar badan janin dalam 1/2 lingkaran bolak balik sambil dilakukan
ekstraksi cunam ke bawah, sehingga bahu yang sebelumnya dibelakang
akhirnya lahir di bawah simfisis
• Keuntungan :
1. Sederhana & kegagalan jarang
2. Tangan penolong tdk masuk ke dlm jln lhr risiko inf.
minimal
Nuchal arm (lengan menjungkit) :