Persalinan lama atau macet yaitu waktu persalinan yang
memanjang karena kemajuan persalinan yang terhambat.
Persalinan lama memiliki definisi berbeda sesuai fase kehamilan,
seperti pada klasifikasi berikut :
Distosia pada kala I fase aktif : grafik pembukaa serviks pada
partograf berada antara garis waspada dan garis bertindak atau
sudah memotong garis bertindak
Fase ekspulsi : tidak ada kemajuan penurunan bagian terendah
janin pada persalinan kala II, dengan batasan waktu : 1.
Maksimal 2 jam untuk nulipara dan 1 jam untuk multipara, atau
2. Maksimal 3 jam untuk nulipara dan 2 jam untuk multipara
bila pasien menggunakan analgesia epidural.
Faktor Penyebab Persalinan Macet
Kelainan letak janin
Faktor-faktor penyebab antara lain :
Letak sungsang
Letak lintang
Kelainan-kelainan panggul
Kelainan his
Hidrosefalus
Makrosemia (berat bayi > 4000 gram)
Anensefalus (tidak memiliki tempurung kepala)
Kembar siam
Primi tua
Perut gantung, grande multi.
Ketuban pecah dini
Komplikasi Pada Ibu dan Janin
Komplikasi pada ibu adalah :
Perdarahan
Trauma/cedera pada jalan lahir
Saat kelahiran bayi, dasar panggul mendapat tekanan dari kepala janin
serta tekanan kebawah akibat upaya mengejan ibu. Gaya-gaya ini
meregangkan dan melebarkan dasar panggul sehingga terjadi perubahan
fungsional dan anatomi otot, saraf, dan jaringan ikat.
Infeksi
Pembentukan Fistula
Apabila bagian bawah janin menekan kuat ke pintu atas panggul tetapi
tidak maju untuk jangka waktu yang cukup lama, bagian janin lahir yang
terletak diantaranya dan dinding panggul dapat mengalami tekanan yang
berlebihan, karena gangguan sirkulasi dapat terjadi nekrosis yang akan
jelas setelah beberapa hari melahirkan dengan munculnya fistulla
vesikovaginal, vesikoServikal, atau recktovaginal. Umumnya nekrosis
akibat penekanan ini pada persalinan kala II yang berkepanjangan.
Komplikasi pada ibu dan
janin
Komplikasi pada janin adalah :
Asfiksia berat
Ekskoriasi kulit kepala atau sejenis ruam pada kulit
Sefalhematoma (terkumpulnya darah yang disebabkan
oleh yang rupturnya pembuluh darah antara tulang dan
periosteum yang tidak melintasi garis sutura.)
Perdarahan subgaleal (pembengkakan kulit kepala) dan
ikterus neonatorum berat
Nekrosis (kerak) pada kulit kepala yang dapat
menimbulkan alopesia (kerontokan rambut atau
kebotakan) di kemudian hari
Tatalaksana Khusus
Tatalaksana Khusus
Pada panggul sempit, makrosomia, letak lintang atau
disproporso fetopelvic lakukan seksio sesaria.
Periksa kembali kemudian dilanjutkan dengan akselerasi
kala 2 (ekstrasi vacuum atau cunam) atau seksio sesaria
pada kasus malpresentasi atau asinklitismus.
Manuver sekrup atau penekanan bahu secara eksternal
untuk distosia bahu.
Pacu kontraksi apabila inersia uteri bukan disebabkan
oleh disproporsi.
Rehidrasi dan pemberian kalori untuk restirosi ibu yang
mengalami kelelahan
Tatalaksana Umum
Rujuk dengan tepat untuk fase laten persalinan yang
memanjang ( 0-4 cm ) : berlangsung lebih dari 8 jam
Rujuk dengan tepat untuk fase aktif yang
memanjang, kurang dari 1cm/jam dan garis
waspada pada partograf telah dilewati
Rujuk dengan tepat untuk kala II persalinan yang
memanjang : 2 jam meneran untuk primipara, 1 jam
meneran untuk multipara
Bagan Penatalaksanaan
Persalinana Macet
Distosia Bahu
Distosia bahu adalah suatu kedaan yang tidak dapat
diduga sebelumnya. Distosia bahu merupakan
kegawatdaruratan obstetrik. Kegagalan untuk
melahirkan bahu secara spontan menempatkan ibu
dan bayi beresiko untuk terjadinya trauma.
Faktor Resiko
Makrosomia (>4000 gram)
Taksiran berat janin pada kehamilan ini
Riwayat persalinan dengan bayi makrosomia
Riwayat keluarga dengan makrosomia
Diabetes gestasional
Multiparitas
Persalinan lewat bulan
Tanda Distosia Bahu
Tanda yang harus diwaspadai terhadap adanya
kemungkinan distosia bahu :
Kala II persalianan yang memanjang
Kepala bayi melekat pada perineum (recoil of head
on perineum- turtle signs)
Komplikasi
Kerusakan pleksus brachialis karena adanya paksaan
dalam persalinan (10%), keadaan ini pada umumnya
akan mengalami perbaikan pada tahun pertama,
tetapi beberapa diantaranya menjadi kelainan
menetap.
Patah tulang
1. fraktur clavicula
2. fraktur humerus
Asfiksia janin
Kematian bayi
Penanganan Distosia Bahu
Syarat Dilakukannya manuver
pada distosia bahu
Kondisi vital ibu cukup memadai, sehingga dapat
bekerjasama untuk menyelesaikan persalinan.
Masih memiliki kemampuan untuk mengedan.
Jalan lahir dan pintu bawah panggul memadai
untuk akomodasi tubuh bayi
Bayi masih hidup atau diharapkan dapat bertahan
hidup.
Bukan monstrum atau kelainan kongenital yang
menghalangi keluarnya bayi.
TERIMAKASIH...