Anda di halaman 1dari 27

Laporan kasus

Nama : Indra Pratama


Prolapsus uteri
Nim : 1911901030
Pebimbing : dr. Erry Syahbani, Sp.OG
Insert the Sub Tittle of Your Presentation

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Definisi Prolaps Uteri

Prolaps uteri adalah turunnya uterus melalui dasar panggul atau


hiatus genitalis yang disebabkan oleh melemahnya otot-otot dasar
panggul, terutama otot-otot levator ani, ligamentum-ligamentum dan
fasia yang menyokong uterus, sehingga uterus turun kedalam vagina
dan mungkin keluar dari vagina
Etiologi
Trauma obstetrik (meningkat dengan multiparitas, ukuran janin lahir per
vaginam) akibat peregangan dan kelemahan jaringan penyokong pelvis

Kelemahan kongenital dari jaringan penyokong pelvis (berhubungan


dengan spina bifida pada neonatus)

Penurunan kadar estrogen (contohnya menopause) berakibat


hilangnya elastisitas struktur pelvis

Peningkatan tekanan intraabdominal, contohnya obesitas,


penyakit paru kronik, konstipasi, tumor pelvic

Varian anatomi tertentu seperti wanita dengan diameter transversal pintu


atas panggul yang lebar atau pintu atas panggul dengan orientasi vertikal
yang kurang, serta uterus yang retrograde.
Klasifikasi Friedman dan little

Prolaps uteri tingkat I


Desensus uteri
uterus turun, dengan serviks uteri
Uterus turun tapi masih turun paling rendah sampai introitus
dalam serviks vagina.

Prolaps uteri tingkat II


Prolaps Uteri tingkat III
sebagian besar uterus keluar atau prosidensia uteri
vagina
uterus keluar seluruhnya dari vagina,
disertai dengan inversio vaginae.
Baden-Walker
pemeriksaan dilakukan pada pasien dengan posisi
litotomi. Kemudian pasien diminta meneran

Stadium 0 : posisi normal untuk tiap lokasi


Stadium 1 : penurunan sampai dengan setengah jarak menuju himen
Stadium 2 : ujung prolaps turun sampai dengan himen
Stadium 3 : ujung prolaps setengahnya sampai diluar vagina
Stadium 4 : ujung prolaps lebih dari setengahnya ada diluar vagina
Patofisiologi Prolaps Uteri

Normalnya, uterus di fiksasi pada tempatnya oleh otot dan


ligamentum membentuk dasar pelvis. Prolaps uteri terjadi ketika
dasar pelvis yaitu otot dan ligamentum mengalami peregangan,
terjadi kerusakan, dan kelemahan sehingga mereka tidak sanggup
untuk menyokong organ pelvis, sehingga uterus dan organ pelvis
lainnya jatuh ke introitus vaginae. Prolaps bisa saja terjadi secara
tidak komplet, atau pada beberapa kasus yang berat, terjadi prolaps
yang komplet sehingga uterus jatuh sampai keluar vagiana. 2
Manifestasi Klinis
Gejala berbeda-beda dan bersifat individual. Kadangkala penderita yang satu dengan prolaps
yang cukup berat tidak mempunyai keluhan apapun, sebaliknya penderita lain dengan prolaps
ringan mempunyai banyak keluhan. Keluhan-keluhan yang selalu dijumpai: 5

• Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol di genialia eksterna. 2
• Rasa sakit di panggul dan pinggang (backache). Biasanya jika penderita berbaring, keluhan
menghilang atau menjadi kurang.2
• Sistokel yang sering menyertai prolaps menyebabkan gejala-gejala polimiksi mula-mula ringan
pada siang hari, lama kelamaan bila prolaps lebih berat gejalanya juga timbul pada malam hari.
• perasaan kandung kemih tidak dapat dikosongkan secara tuntas, tidak dapat menahan kencing
bila batuk (stress incontinence) dan kadang dapat terjadi pula retensio urinae
• Retrokel dapat menyebabkan gangguan defekasi. Prolapsus uteri derajat III dapat
menyebabkan gejala gangguan bila berjalan dan bekerja.
• Gesekan porsio uteri pada celana menimbulkan luka dan dekubitus pada porsio uteri. Selain itu
prolaps dapat menimbulkan kesulitan bersenggama.
Pemeriksaan Fisik
• Pasien dalam posisi terlentang pada meja ginekologi dengan posisi litotomi.
• Pemeriksaan ginekologi umum untuk menilai kondisi patologis lain
• Inspeksi vulva dan vagina, untuk menilai:
• Erosi atau ulserasi pada epitel vagina.
• Ulkus yang dicurigai sebagai kanker harus dibiopsi segera,ulkus yang
bukan kanker diobservasi dan dibiopsi bila tidak ada reaksi pada terapi.
• Perlu diperiksa ada tidaknya prolaps uteri dan penting untuk mengetahui
derajat prolaps uteri dengan inspeksi terlebih dahulu sebelum dimasukkan
inspekulum.
• Manuver Valsava.
 Derajat maksimum penurunan organ panggul dapat dilihat dengan melakukan
pemeriksaan fisik sambil meminta pasien melakukan manuver Valsava.
 Setiap kompartemen termasuk uretra proksimal, dinding anterior vagina,
serviks, apeks, cul-de-sac, dinding posterior vagina, dan perineum perlu
dievaluasi secara sistematis dan terpisah.
 Apabila tidak terlihat, pasien dapat diminta untuk mengedan pada posisi berdiri
di atas meja periksa.
 Tes valsava dan cough stress testing (uji stres) dapat dilakukan untuk
menentukan risiko inkontinensia tipe stres pasca operasi prolaps.
• Pemeriksaan vagina dengan jari untuk mengetahui kontraksi dan kekuatan otot
levator ani
• Pemeriksaan rektovagina, untuk memastikan adanya rektokel yang menyertai
prolaps uteri.
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium tidak begitu banyak membantu. Tes Papanicolaou (Pap smear
sitologi) atau biopsi dapat diindikasikan pada kasus yang jarang terjadi yang dicurigai
karsinoma, meskipun ini harus ditangguhkan ke dokter perawatan primer atau dokter
kandungan.2

 Pemeriksaan USG
USG pelvis dapat berguna untuk memastikan prolaps ketika anamnesis dan pemeriksaan
fisik meragukan. USG juga dapat mengeksklusi hidronefrosis. MRI dapat digunakan untuk
menentukan derajat prolaps namun tidak rutin dilakukan.6
Penatalaksanaan Prolaps Uteri

Observasi Terapi Konservatif


Latihan otot dasar panggul
Derajat luasnya prolaps tidak
Latihan ini sangat berguna pada prolaps ringan,
berkaitan dg gejala. Mempertahankan
terutama yang terjadi pada pasca persalinan
prolaps tetap dalam stadium I
yang belum lewat 6 bulan. Tujuannya untuk
merupakan pilihan yang lebih tepat.
menguatkan otot-otot dasar panggul dan otot-
Beberapa wanita mungkin lebih
otot yang mempengaruhi miksi.
memilih untuk mengobservasi lanjutan
dari prolaps. Mereka juga harus
Caranya, penderita disuruh menguncupkan
memeriksakan diri secara berkala
anus dan jaringan dasar panggul seperti
untuk mencari perkembangan gejala
biasanya setelah selesai berhajat atau
baru atau gangguan (seperti buang air
penderita disuruh membayangkan seolah-olah
kecil atau buang air besar terhambat,
sedang mengeluarkan air kencing dan tiba-tiba
erosi vagina).8
menghentikkanya
Pemasangan pessarium
Pengobatan dengan pessarium sebetulnya hanya bersifat
paliatif, yakni menahan uterus di tempatnya selama
pessarium tersebut dipakai.
Pedoman Pemasangan Pessarium.5
 Sebagai pedoman untuk mencari ukuran yang cocok, diukur dengan jari  Indikasi penggunaan pessarium:
jarak antara forniks vagina dengan pinggir atas introitus vagina, ukuran
tersebut dikurang 1 cm untuk mendapat diameter dari pessarium yang akan
‒ Kehamilan.
dipakai. ‒ Bila penderita belum siap untuk dilakukan
 Pessarium diberi zat pelicin dan dimasukkan miring sedikit kedalam operasi.
vagina. Setelah bagian atas masuk ke dalam vagina, bagian tersebut ‒ Sebagai terapi tes, menyatakan bahwa
ditempatkan ke forniks vagina posterior. Kadang-kadang pemasangan
pessarium dari plastik mengalami kesukaran. operasi harus dilakukan.
 Apabila pessarium tidak dapat dimasukkan, sebaiknya dipakai pessarium ‒ Penderita menolak untuk dioperasi.
dari karet dengan per didalamnya. ‒ Untuk menghilangkan gejala yang ada,
 Untuk mengetahui setelah pemasangan, apakah ukuran cocok, penderita
disuruh batuk atau mengejan. Jika pessarium tidak keluar, penderita disuruh
sambil menunggu waktu
jalan-jalan, apabila ia tidak merasa nyeri, pessarium dapat diteruskan. operasi dapat dilakukan.
 Pessarium dapat dipakai selama beberapa tahun, asal saja penderita
diawasi secara teratur. Periksa ulang sebaiknya dilakukan 2 – 3 bulan
sekali, vagian diperiksa dengan inspekulo untuk menentukan ada tidaknya
perlukaan. Pessarium dibersihkan dan dicucihamakan dan kemudian di
pasang kembali.
Gambar 4. Jenis-jenis pessarium. A. Cube pessary. B. Gehrung pessary.
C. Hodge with knob pessary. D. Regula pessary. E. Gellhorn pessary.
F. Shaatz pessary. G. Incontinence dish pessary. H. Ring pessary.
I. Donut pessary.9
Terapi Bedah
• Ventrofiksasi
Pada wanita yang masih muda dan masih menginginkan anak, dilakukan operasi untuk uterus ventrofiksasi dengan cara
memendekkan ligamentum rotundum atau mengikat ligamentum rotundum ke dinding perut atau dengan cara operasi
Purandare.5
 Operasi Manchester
Pada operasi ini biasanya dilakukan amputasi serviks uteri, dan penjahitan ligamentum kardinale yang telah dipotong, di
muka serviks dilakukan pula kolporafia anterior dan kolpoperineoplastik. Amputasi serviks dilakukan untuk memperpendek
serviks yang memanjang (elo ngasio kolli). Tindakan ini dapat menyebabkan infertilitas, abortus, partus prematurus, dan
distosia servikalis pada persalinan. Bagian yang penting dari operasi Manchester ialah penjahitan ligamentum kardinale di
depan serviks karena dengan tindakan ini ligamentum kardinale diperpendek, sehingga uterus akan terletak dalam posisi
anteversifleksi, dan turunnya uterus dapat dicegah. 5
 Histerektomi vagina
Operasi ini tepat untuk dilakukan untuk prolaps uterus dalam tingkat lanjut, dan wanita yang telah menopause. Setelah
uterus diangkat, puncak vagina digantungkan pada ligamentum rotundum kanan dan kiri, atas pada ligamentum infundibulo
pelvikum, kemudian operasi akan dilanjutkan dengan kolporafi anterior dan kolpoperineorafi untuk mencegah prolaps
vagina di kemudian hari.5
 Kolpokleisis (operasi Neugebauer-Le Fort)
Pada waktu obat-obatan serta pemberian anestesi dan perawatan pra/pasca operasi belum baik untuk wanita tua yang
seksualnya tidak aktif lagi dapat dilakukan operasi sederhana dengan menjahit dinding vagina depan dengan dinding
vagina belakang, sehingga lumen vagian tertutup dan uterus terletak di atas vagina. Akan tetapi, operasi ini tidak
memperbaiki sistokel dan retrokel sehingga dapat menimbulkan inkontinensia urinae. Obstipasi serta keluhan prolaps
lainnya juga tidak hilang.5
Komplikasi Prolaps Uteri
Komplikasi yang dapat menyertai prolaps uteri adalah:5
 Kreatinisasi mukosa vagina dan portio uteri. Prosidensia uteri disertai dengan
keluarnya dinding vagina (inversio); karena itu mukosa vagina dan serviks uteri menjadi
tebal serta berkerut, dan berwarna keputih-putihan.5
 Dekubitus. Jika serviks uteri terus keluar dari vagina, ujungnya bergeser dengan paha
dan pakaian dalam; hal itu dapat menyebabkan luka dan radang, dan lambat laun timbul
ulkus dekubitus. Dalam keadaan demikian, perlu dipikirkan kemungkinan karsinoma, lebih-
lebih pada penderita berusia lanjur.5
 Hipertrofi serviks uteri dan elangasio kolli. Jika serviks uteri turun ke dalam vagina
sedangkan jaringan penahan dan penyokong uterus masih kuat, karena tarikan ke bawah di
bagian uterus yang turun serta pembendungan pembuluh darah, serviks uteri mengalami
hipertrofi dan menjadi panjang pula. Hal yang terakhir ini dinamakan elongasio kolli.5
 Kemandulan. Karena serviks uteri turun sampai dekat pada introitus vaginae atau sama
sekali keluar dari vagina, tidak mudah terjadi kehamilan.5
Prognosis
Sebagian besar wanita (lebih dari 40%) yang mempunyai prolaps derajat
awal biasanya timbul gejala minimal atau tidak terdapat gejala sama sekali.
Latihan otot dasar panggul dapat membantu atau mencegah perburukan
prolaps derajat awal.12
STATUS PASIEN GINEKOLOGI

Identitas Pasien
Nama : Ny. NURJANNAH
Umur : 70 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : pulau terap
Anamnesis
Keluhan Utama
Keluar benjolan dari lubang kemaluan sejak 2 bulan yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
• Keluar benjolan dari lubang kemaluan sejak 2 bulan ini, benjolan sebesar bola
ping-pong, tidak terasa nyeri namun menganggu aktivitas. Benjolan dapat
dimasukkan dengan tangan. Benjolan keluar jika os beraktivitas.
• Nyeri disekitar pinggang, bertambah berat ketika beraktivitas
• Pasien mempunyai 10 orang anak dan suami telah lama meninggal.
• Tidak ada perdarahan pada lubang kemaluan
• Riwayat trauma tidak ada
• Nafsu makan dan berat badan tidak dirasakan berkurang dalam satu tahun
terakhir.
• BAB dan BAK biasa
• Riwayat menstruasi : Menarche 13 th, siklus teratur setiap bulan, lama haid
lupa , banyaknya lupa, Pasien sudah menopause sejak lebih 20 tahun yang
lalu.  
Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada riwayat sakit jantung, paru, hati, ginjal, DM, hipertensi.

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada riwayat keluarga mempunyai penyakit menular, keturunan atau kejiwaan.

Riwayat perkawinan : pasien menikah 1 x

Riwayat hamil / abortus / persalinan 10/0/10

Riwayat kontrasepsi : tidak ada


Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : baik
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak
Kesadaran : Komposmentis
ikterik, pupil bulat isokor
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Leher : JVP 5 – 2 cmH2O
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 21 x/menit Tidak ada pembesaran krelenjar Tiroid
Suhu : 36,9C Thorak : Jantung dalam batas normal
Tinggi badan : 155 cm Paru dalam batas normal
Berat badan : 55 kg Abdomen : Status ginekologis
Genitalia : Status ginekologis
Ekstremitas : Edema -/-, Reflek fisiologis +/+, Reflek
patologis -/-, cafilary refill time < 2 detik.
Status Ginekologis
Muka : simetris
Mammae : normal, simetris kiri dan kanan, areola dan papilla dalam batas normal. Pembengkakan
tidak ada, kolostrum (-)
Aksilla : tidak ada pembesaran Kelenjar getah bening
Abdomen :
Inspeksi : Tampak datar, permukaan kulit rata, tak hiperpigmentasi
Palpasi : supel, defense muscular tidak ada, nyeri tekan tidak ada
Perkusi : timpani, shifting dullness (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Genitalia
• Inspeksi : Tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus vagina, warna merah
muda, bentuk bulat, discharge (-)
• Palpasi : Labia mayora dan minora : tumor (-), nyeri tekan (-), teraba massa ukuran 2
cmx2cmx3cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-).
• Inspekulo : tidak dilakukan
• Pemeriksaan dalam/ bimanual : tidak dilakuakan
Hasil pemeriksaan laboratorium : tidak ada
Kesan : prolapsus uteri + sistokel
BAB IV
PEMBAHASAN
Seorang pasien perempuan usia 70 tahun datang ke Poli kebidanan RSUD
bangkinang pada tanggal 12 februari 2020 Keluar benjolan dari lubang kemaluan
sejak 2 bulan ini, benjolan sebesar bola ping-pong, tidak terasa nyeri namun
menganggu aktivitas. Benjolan dapat dimasukkan dengan tangan. Benjolan keluar
jika os beraktivitas. Nyeri disekitar pinggang, bertambah berat ketika beraktivitas.
Pasien mempunyai 10 orang anak dan suami telah lama meninggal. Tidak ada
perdarahan pada lubang kemaluan. Riwayat trauma tidak ada Nafsu makan dan berat
badan tidak dirasakan berkurang dalam satu tahun terakhir. BAB dan BAK biasa .
Riwayat menstruasi : Menarche 13 tahun, siklus teratur setiap bulan, lama haid lupa ,
banyaknya lupa, Pasien sudah menopause sejak lebih 20 tahun yang lalu.
Pada Pemeriksaan Fisik tampak Keadaan umum baik ,Kesadaran
Komposmentis,Tekanan darah 140/80 mmHg, Nadi 82 x/menit, Pernafasan 21
x/menit, Suhu 36,9C, akral teraba hangat dan CRT <2 detik. Pemeriksaan Genitalia
pada Inspeksi Tampak massa uterus keluar sebagian dari introitus vagina, warna
merah muda, bentuk bulat, Palpasi: Labia mayora dan minora : tumor (-), nyeri tekan
(-), teraba massa ukuran 2 cmx2cmx3cm, konsistensi kenyal, nyeri tekan (-). Kesan :
prolapsus uteri + sistokel.
BAB V
KESIMPULAN

 
Prolaps uteri turunnya uterus melalui dasar panggul atau hiatus genitalis yang
disebabkan oleh melemahnya otot-otot dasar panggul, terutama otot-otot levator ani,
ligamentum-ligamentum dan fasia yang menyokong uterus, sehingga uterus turun
kedalam vagina dan mungkin keluar dari vagina. Partus yang berulang kali dan terjadi
terlampau sering, partus dengan penyulit, merupakan penyebab prolapsus uteri, dan
memperburuk prolaps yang sudah ada. Prolapsus uteri tingkat I,dimana serviks uteri
turun sampai introitus vaginae; Prolapsus uteri tingkat II, dimana serviks menonjol keluar
dari introitus vaginae; Prolapsus uteri tingkat III, seluruh uterus keluar dari vagina,
prolapsus ini juga dinamakan prosidensia uteri. Gejala yang sering mucul adalah
Perasaan adanya suatu benda yang mengganjal atau menonjol di genialia eksterna.
Rasa sakit di panggul dan pinggang (backache). Biasanya jika penderita berbaring,
keluhan menghilang atau menjadi kurang. Penatalaksanaan pada prolaps uterus yaitu:
observasi, konservarif, dan terapi pembedahan.
THANK YOU
Insert the Sub Title of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai