Anda di halaman 1dari 14

ATONIA UTERI

Kelompok 6
DEFINISI
Atonia uteri merupakan perdarahan
pasca persalinan dimana akibat dari
kegagalan serabut serabut otot uterus
terjadi perdarahan post partum dimana
terjadi setelah plasenta lahir atau 4 jam
setelah plasenta lahir (Anik dan
Yulianigsih, 2009).
FISIOLOGI
Menjelang aterm, diperkirakan bahwa sekitar
600 ml/ mnt darah mengalir melalui ruang
antarvilus. Saat plasenta terlepas, banyak
arteri dan vena yang menyalurkan darah
menuju dan dari plasenta terputus secara
mendadak. Di tempat implantasi plasenta,
diperlukan kontraksi dan retraksi miometrium
untuk menekan pembuluh-pembuluh tersebut
dan menyebabkan obliterasi lumen agar
perdarahan dapat dikendalikan.
ETIOLOGI
Lemahnya kontraksi miometrium merupakan
akibat dari kelelahan karena persalinan lama
atau persalinan dengan tenaga besar, terutama
bila mendapatkan stimulasi. Hal ini dapat pula
terjadi sebagai akibat dari inhibisi kontraksi
yang disebabkan oleh obat-obatan, seperti
agen anestesi terhalogenisasi, nitrat, obat-obat
antiinflamasi nonsteroid, magnesium sulfat,
beta-simpatomimetik dan nifedipin.
PATOFISIOLOGI
Perdarahan obstetri sering disebabkan oleh kegagalan uterus
untuk berkontraksi secara memadai setelah pelahiran.
Atonia uteri yang menyebabkan perdarahan dapat
diperkirakan apabila digunakan zat-zat anestetik berhalogen
dalam konsentrasi tinggi yang menyebabkan relaksasi uterus.
Uterus yang mengalami overdistensi besar kemungkinan
besar mengalami hipotonia setelah persalinan. Dengan
demikian, wanita dengan janin besar, janin multipel, atau
hidramnion rentan terhadap perdarahan akibat atonia uteri.
Persalinan yang dipicu atau dipacu dengan oksitosin lebih
rentan mengalami atonia uteri dan perdarahan postpartum.
Wanita dengan paritas tinggi mungkin berisiko besar
mengalami atonia uteri
Lanjutan

Risiko lain adalah wanita yang bersangkutan pernah


mengalami perdarahan postpartum. Akhirnya,
kesalahan penatalaksanaan persalinan kala tiga
berupa upaya untuk mempercepat pelahiran
plasenta selain dari pada mengeluarkannya secara
manual. Pemijatan dan penekanan secara terus
menerus terhadap uterus yang sudah berkontraksi
dapat mengganggu mekanisme fisiologis pelepasan
plasenta sehingga pemisahan plasenta tidak
sempurna dan pengeluaran darah meningkat
TANDA DAN GEJALA
Tanda dan gejala yang selalu ada pada
perdarahan postpartum akibat Atonia Uteri
adalah :
Perdarahan segera setelah anak lahir
Pada palpasi, meraba Fundus Uteri disertai
perdarahan yang memancur dari jalan lahir.
Perut terasa lembek atau tidak adanya kontraksi
Perut terlihat membesar (Buku Panduan Praktis
Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
2002).
PENATALAKSANAAN
kenali dan tegakan diagnosis kerja atonia uteri
masase uterus, berikan oksitosin dan ergometrin
intravena, bila ada perbaikan dan perdarahan berhenti,
oksitosin dilanjutkan perinfus.
Bila tidak ada perbaikan dilakukan kompresi bimanual,
dan kemudian dipasang tampon uterovaginal padat
Kompresi bimanual eksternal, menekan uterus melalui
dinding abdomen dengan jalan saling mendekatkan
kedua belah telapak tangan yang melingkupi uterus.
Kompresi bimanual internal, uterus ditekan diantara
telapak tangan pada dinding abdomen dan tinju tangan
dalam vagina untuk menjepit pembuluh darah didalam
miometrium (sebagai pengganti mekanisme kontraksi).
LANJUTAN.....
Kompresi aorta abdominalis, raba arteri femoralis
dengan ujung jari tangan kiri, pertahankan posisi
tersebut, genggam tangan kanan kemuadian
tekankan pada daerah umbilikus, tegak lurus
dengan sumbu badan, hingga mencapai kolumna
vertebralis.
Dalam keadaan uterus tidak respon terhadap
oksitosin/ergometrin, bisa dicoba prostaglandin
F2a (250 mg) secara intramuskular atau langsung
pada miometrium (transabdominal).
Laparotomi dilakukan bila uterus tapi lembek dan
perdarahan yang terjadi tetap>200 ml/jam.
PENCEGAHAN ATONIA UTERI

Oksitosin
Turunan ergot
Prostaglandin
Perdarahan yang tidak responsif terhadap
oksitosik
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
Identitas klien, Riwayat kesehatan, Riwayat obstetrik, Pola aktifitas sehari-hari

Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
Mulut : bibir pucat
Payudara : hyperpigmentasi, hipervaskularisasi, simetris
Abdomen : terdapat pembesaran abdomen
Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam
Ekstremitas : dingin
b) Palpasi
Abdomen : uterus teraba lembek, TFU lebih kecil daripada UK, nyeri tekan, perut
teraba tegang, messa pada adnexa.
Genetalia : Nyeri goyang porsio, kavum douglas menonjol.
c) Auskultasi
Abdomen : bising usus (+), DJJ (-)
d) Perkusi
Ekstremitas : reflek patella + / +
Pemeriksaan Khusus
1. Nyeri/ketidaknyamananNyeri tekan uterus (fragmen-fragmen
plasenta tertahan)
Ketidaknyamanan vagina/pelvis, sakit punggung (hematoma).
2. Sistem vaskuler
Perdarahan di observasi tiap 2 jam selama 8 jam 1, kemudian
tiap 8 jam berikutnya
Tensi diawasi tiap 8 jam
Apakah ada tanda-tanda trombosis, kaki sakit, bengkak dan
merah
Haemorroid diobservasi tiap 8 jam terhadap besar dan
kekenyalan
Riwayat anemia kronis, konjungtiva anemis/sub anemis, defek
koagulasi kongenital, idiopatik trombositopeni purpura.
Lanjutan
3. Sistem Reproduksi
Uterus diobservasi tiap 30 menit selama empat hari post partum, kemudian tiap 8
jam selama 3 hari meliputi tinggi fundus uteri dan posisinya serta konsistensinya
Lochea diobservasi setiap 8 jam selama 3 hari terhadap warna, banyak dan bau
Perineum diobservasi tiap 8 jam untuk melihat tanda-tanda infeksi, luka jahitan dan
apakah ada jahitannya yang lepas
Vulva dilihat apakah ada edema atau tidak
Payudara dilihat kondisi areola, konsistensi dan kolostrum
Tinggi fundus atau badan terus gagal kembali pada ukuran dan fungsi sebelum
kehamilan (sub involusi)
4. Traktus urinarius
Diobservasi tiap 2 jam selama 2 hari pertama. Meliputi miksi lancar atau tidak,
spontan dan lain-lain
5. Traktur gastro intestinal
Observasi terhadap nafsu makan dan obstipasi
6. Integritas Ego : Mungkin cemas, ketakutan dan khawatir
DIAGNOSA
1.Nyeri akut berhubungan dengan kontraksi
uterus
2.Resiko infeksi berhubungan dengan laserasi
perinium
3.Cemas berhubungan dengan krisis situasional
4. Resiko deficit volume cairan berhubungan
dengan perdarahan

Anda mungkin juga menyukai