Anda di halaman 1dari 30

KEGAWATDARURATAN MATERNAL

Definisi

 Kegawatdaruratan maternal  kondisi Kesehatan yang mengancam jiwa yang


terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinan. (Chamberlain &
Philllip Steer, 1999)

 Gawat darurat obstetri  kasus obstetric yang apabila tidak segera ditangani akan
berakibat kematian ibu dan janinnya. (Saifuddin, 2002)
KEGAWAT DARURATAN MATERNAL
 Perdarahan pada kehamilan awal (<20 mgg)
 Ante Partum
- Perdarahan ( plasenta previa, solusio plasenta, rupture uteri )
- Pre Eklampsia/ Eklampsia
 Intra Partum
- Perdarahan ( Ruptur Uteri)
- Emboli cairan ketuban
 Post Partum
- Perdarahan : Atonia Uteri, Retensio Plasenta, Laserasi Jalan Lahir, Inversio Uteri, Sisa
plasenta
 Perdarahan Pada Kehamilan Awal
- Abortus
- Mola Hidatidosa
- Kehamilan Ektopik Terganggu
Abortus

 DEFINISI : Pengeluaran hasil konsepsi dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu,
perkiraan berat janin <500 gr dan dimana janin belum memiliki kemampuan hidup diluar
kandungan
 Etiologi
- Kelainan perkembangan zigot
- Faktor Maternal : Infeksi, penyakit sistemik yang kronis, gangguan hormonal,
alcohol dan merokok, factor imunologis, abnormalitas organ reproduksi, trauma fisik
dan psikis
 JENIS : Iminens, Insipien, Komplet, Inkomplet, missed abortion, habitualis, Infeksiosus,
Septik
 PENATALAKSANAAN
 Abortus Insipiens : evakuasi hasil konsepsi

 Abortus Septik : antibiotic adekuat diikuti evakuasi hasil konsepsi


MOLA HIDATIDOSA

 DEFINISI : kehamilan yang berkembang tidak wajar dimana tidak ditemukan


janin & hamper seluruh vili korialis mengalami degenerasi hidropik
 PENEGAKAN DIAGNOSIS:
- Tanda Klinis : keluar gelembung Mola
- Pemeriksaan Penunjang : USG, Laboratorium
 PENATALAKSANAAN : Evakuasi
 WASPADA
Saat perdarahan  dapat terjadi syok hipovolemik
KEHAMILAN EKTOPIK TERGANGGU
 DEFINISI KEHAMILAN EKTOPIK : Kehamilan yang terjadi diluar endometrium cavum uteri,
95 % di tuba
 KET  sudah terjadi gangguan hemodinamik, karena terjadi rupture dari produk kehamilan
 TANDA DAN GEJALA :
- Amenore
- Nyeri perut dan nyeri tekan abdomen
- Perdarahan
 PENATALAKSANAAN : evakuasi hasil konsepsi
SOLUSIO PLASENTA
 DEFINISI : Terlepasnya plasenta dari tempat implantasi yang normal pada uterus sebelum fetus dilahirkan
 GEJALA :
- perdarahan disertai rasa nyeri
- warna darah kehitaman dan cair tetapi mungkin ada bekuan darah jika solusio relative baru terjadi
- syok tidak sesuai dengan jumlah darah (tersembunyi)
- Anemia berat
- gawat janin atau hilangnya DJJ
- uterus tegang terus menerus dan nyeri
 PERDARAHAN YANG TERJADI :
 Eksternal revealed bleeding  darah keluar melalui kanalis sevikalis
 Concealed hemorrhage  darah tertahan diantara plasenta dan uterus
 PENATALAKSANAAN :
- Siapkan infus cairan dengan jarum besar
- Pastikan ketersediaan cairan dan darah
- Nilai dan pertahankan kondisi ibu dan bayi dan bekerja secara tim
PLASENTA PREVIA

 DEFINISI : Insersi plesenta ( total atau parsial ) terletak pada segmen bawah
uterus sehingga dapat menutupi Sebagian atau seluruh pembukaan jalan lahir
 JENIS
 Totalis : ostium interna ditutupi seluruhnya oleh plasenta
 Parsial : ostium interna ditutupi sebagian oleh plasenta
 Marginal : menutupi Sebagian ostium dan risiko tinggi perdarahan bila terjadi
pendataran dan dilatasi serviks
 letak rendah : terletak pada segmen bawah uterus/ tidak menutupi
pembukaan jalan lahir
 PENATALAKSANAAN
 Konservatif : istirahat, memberikan hematinic dan spasmolitik untuk mengatasi anemia,
pemeriksaan USG, Hb dan Hematokrit.
Apabila selama 3 hari tidak terjadi perdarahan setelah melakukan perawatan konservatif maka
lakukan mobilisasi bertahap. Pasien dipulangkan bila tetap tidak ada perdarahan
 Aktif : terminasi/ persalinan per abdominal
RUPTUR UTERI

 DEFINISI : Robeknya dinding uterus. Dapat terjadi saat kehamilan atau saat
persalinan
 JENIS :
- Komplit : jika robekan yang terjaadi menghubungkan rongga amnion dan
rongga peritoneum sehingga lapisan dinding uterus terpisah
- Inkomplit : jika rongga abdomen dan rongga uterus masih dibatasi oleh
peritoneum viscerale
 TANDA DAN GEJALA :
- perdarahan pervaginam
- diawali dengan adanya lingkaran retraksi patologis
- nyeri abdomen
- HIS yang terus menerus
- teraba bagian janin dibawah kulit perut ibu (pada rupture komplit)
- perubahan DJJ ( terdapat deselerasi )
 PENATALAKSANAAN
- Histerorafi
- Histerektomi
EMBOLI CAIRAN KETUBAN

 DEFINISI : adalah suaru sindrom anafikaltik pada kehamilan


 Emboli ini diawali dengan adanya celah pada barrier antara ibu dan janin
yang terjadi pada uterus yang terluka pada tempat melekatnya plasenta
 TANDA DAN GEJALA
- dispnue mendadak
- sianosis
- kejang
- kolaps kardiovaskuler
 PENATALAKSANAAN
- koreksi hipoksia
- koreksi koagulopati
- mempertahankan system kardiovaskuler
POST PARTUM
• DEFINISI PERDARAHAN POST PARTUM
Primer : Perdarahan yang terjadi setelah melahirkan atau dalam 24 jam
pertama pasca salin
Sekunder : terjadi antara 24 jam hingga 12 minggu setelah persalinan
Pervaginam : 500 ml
Seksio Sesaria : 1000 ml
Cesarean Hysterektomi : 1500 ml
ATONIA UTERI

Suatu kondisi myometrium tidak dapat berkontraksi segera setelah kelahiran


plasenta sehingga darah yang keluar dari bekas tempat plasenta melekat
menjadi tidak terkendali, apabila uterus tidak berkontraksi setelah plaasenta
lahir dan sudah dilakukan masasse selama 15 detik
INVERSIO UTERI
• DEFINISI : terputar baliknya uterus, sehingga bagian dalam fundus dapat
dilihat di introitus vagina atau diluar nya
• PENANGANAN : Reposisi uterus
• PENTING UNTUK DIINGAT : untuk tidak melahirkan plasenta terlebih
dahulu pada kasus inversion uteri karena akan menyebabkan perdarahan
hebat. Selain itu, memeprtahankan plasenta yang menempel akan
memepermudah reposisi uterus
RETENSI PLASENTA
• DEFINISI : kondisi dimana plasenta tidak keluar dengan sendirinya atau tertahan didalam Rahim
• JENIS
1. Plasenta Adhesiva yaitu kegagalan mekanisme separasi fisiologis akibat tertanamnya
plasenta dalam Rahim
2. Plasenta akreta yaitu posisi plasenta menempel pada dinding Rahim melainkan mencapai
otot Rahim
3. Plasenta inkreplacenta yang menempel diseluruh otot Rahim
4. Plasenta inkaresata tertahannya plasenta akibat mulut Rahim yang menyempit
• PENANGANAN : Manual Plasenta
LASERASI JALAN LAHIR
• Kecurigaan jika uterus berkontraksi baik  perdarahan tetap terjadi
• Dilakukan pemeriksaan inspekuli jalan lahir untuk menentukan sumber perdarahan
• Tingkat derajat Laserasi jalan lahir :
- Tingkat 1 : robekan terjadi dikulit sekitar permukaan perineum
- Tingkat 2 : robekan mengenai kulit dan otot perineum dibagian dalam vagina
- Tingkat 3 : robekan terjadi pada kulit, otot vagina hingga anus
- Tingkat 4 : robekan sampai mencapai anus dan rektum
• Penatalaksanaan : penjahitan sumber perdarahan
Sisa Plasenta
Merupakan tertinggalnya bagian plasenta dalam rongga Rahim yang dapat menimbulkan
perdarahan pst partum dini atau perdarahan post partum lanjut yang biasanya terjadi
dalam 6 hari atau 0 hari pasca salin
PENATALAKSANAAN
Jika plasenta masih dalam uterus dan perdarahan minimal berikan oksitosin 10 IU IM
Pasang infus
Lakukan eksplorasi secara hati-hati
Pantau kontraksi uterus dengan melakukan masase uterus
PRINSIP DASAR
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN
Tegakkan Diagnosis secara cepat MATERNAL
 Kenali sumber daya dana kemampuan
 Resusitasi aktif pada kasus perdarahan massif
 Identifikasi penyebab dasar
 Atasi penyebab
SYOK

 DEFINISI : Kegagalan system sirkulasi dalam mempertahankan aliran yang


adekuat pada organ-organ vital sehingga timbul anoxia
 TANDA DAN GEJALA
- gangguan perfusi perifer
- nadi cepat dan lemah ( 110x/mnt atau lebih)
- tekanan darah rendah (sistolik <90 mmhg)
- Tanda lain: pernafasan cepat, pucat, akral dingin, gelisah/penuruan
kesadaran, urin sedikit
KAPAN DAPAT MEMOERKIRAKAN
ATAU MENGANTISIPASI SYOK?
 Perdarahan:
- Pada awal lkehamilan (Abortus, KET, Mola)
- Pada akhir kehamilan/persalinan (plasenta previa, solusio plasenta, rupture
uteri)
- Sesudah kelahiran bayi (atonia uteri, retensi plasenta, inversion uteri)
 Infeksi : Abortus yang tidak aman, amnionitis, metritis
 Trauma : perlukaan pada uteru atau kandung kemih, ruptir uteri, laserasi jalan
lahir
TATALAKSANA AWAL

 Ask for help!!


 Periksa KU dan VS
 Bebaskan jalan nafas, beri o2 6-8 L
 Pasang IV line dengan jarum besar, cek HB, golongan darah, cross match
 Resusitasi cairan terkendali
 PANTAU:
- tada vital dan hilangnya darah setiap 15 mnt
- cairan yang masuk, urin yang keluar tiap jam
 Mulailah infus intravena dengan menggunakan dua jarum besar
 Infus dengan tetesan cepat, 1 lt habis dalam 15-20 mnt
 Berikan sekurang-kurang nya 2 Lt cairan pada jam pertama
 Jika vena perifer tidak dapat diakses, pikirkan vena seksi

Anda mungkin juga menyukai