Anda di halaman 1dari 29

PERDARAHAN POST PARTUM

Pita purnama sari B.21.12.014


Serli B.21.12.017

Pembimbing
SRI EMILDA, SKM.,M.KES
PENDAHULUAN

Perdarahan dalam bidang obstetri hampir selalu


berakibat fatal bagi ibu maupun janin, terutama jika
tindakan pertolongan terlambat dilakukan, atau jika
penyebabnya tidak dapat segera diketahui.

Pendarahan pasca persalinan merupakan kasus


pendarahan obstetri yang paling banyak menyebabkan
kematian ibu.
DEFINISI

dr.Winkjosastro

Perdarahan yang melebihi 500


ml yang terjadi setelah anak WHO
lahir. Perdarahan dapat Perdarahan post partu
terjadi sebelum, selama, didefinisika m
atau sesudah lahirnya kehilangan darah lebih
n sebaga
plasenta. 500 mL setelah persalinan
dari i
pervaginam atau lebih dari
1000 mL setelah sesar
DEFINISI FUNGSIONAL

Menurut W H O and SOGC, setiap jumlah


kehilangan darah yang memiliki potensi untuk
menghasilkan ketidakstabilan hemodinamik.
Yang bergantung pada kondisi wanita tersebut
sebelumnya.
EPIDEMIOLOGI
PPP menyebabkan kematian ibu 45% pada 24 jam pertama setelah bayi
lahir,
68-73% satu minggu setelah bayi lahir, 82-88% dua minggu setelah bayi lahir.

Menurut WHO, PPP adalah penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada ibudi
Afrika dan Asia. Atonia uteri, adalah penyebab paling umum dari terjadinya
perdarahan post partum.

Menurut Queensland Maternity and Neonatal Clinical Guidelines, PPP memberi


sumbangsih mayoritas dari 14 juta kasus setiap tahun. Di negara berkembang,
menunjukkan angka kematian dari PPP hingga 60 % dari semua kematian maternal.
Dilaporkan, PPP menyumbang 59% dari kematian ibu di Burkina Faso, 53% di Filipina,
dan 43% di Indonesia.
KLASIFIKASI

• Hilangnya 500 ml atau


Perdarahan lebih darah dari
post saluran genital dalam
waktu 24 jam
partum kelahiran bayi.
primer
• Perdarahan abnormal
Perdarahan atau berlebihan dari
post jalan lahir antara 24
jam sampai 12 minggu
partum postpartum.
sekunder
The Society of Obstetricians
and Gynaecologists of
Canada

Perdarahan Post Partum


Primer dapat dikategorikan :
• Minor (500-1000 ml)
• Mayor (lebih dari 1000
ml) . Kategori mayor
dibagi :
• Sedang (1000-2000 ml)
• Berat (lebih dari 2000
ml).
ETIOLOGI Atoni/Hipotoni
uteri

TONUS
-Retensio
palsenta
-Rest Plasenta

TROMBIN 4T TISSUE

Coagulopathy

-Ruptur vagina
TRAUMA -Ruptur serviks
-Ruptur
Perineum
-Ruptur Uteri
- Inversio uteri
ETILOGI DARI
P E R D A R A H A N P AS CA
PERSALINAN

PRIMER SEKUND ER

• A T ONI A UTERI • SISA PLASENTA


• R ET ENS IO PLASENTA • END OM E T RI T I S
/ SIS A PLA S E N TA
• R O B E K A N JLN LAHIR
• KEL. PEMBEK UA N
DRH
• INVERSIO UTERI

SUBINVOLUSIO UTERI
ATONIA UTERI
⚫ Faktor Resiko

-POLIHIDRAMNION
-KEHAMILAN KEMBAR
-MAKROSOMIA
-PERSALINAN LAMA
-PERSALIN A N YANG TERLALU
CEPAT
-PERSALINAN DENGAN INDUKSI
-INFEKSI INTRAPARTUM
-PARITAS TINGGI
TISSUE

Retensi
• Plasenta belum lahir setengah jam setelah janin
lahir.
• Hal ini bisa disebabkan karena: plasenta belum

oPlasent lepas dari dinding uterus atau plasenta sudah


lepas akan tetapi belum dilahirka

a
Res • Plasenta tidak terlepas secara utuh,
sehingga adanya sisa dari plasenta yang
Plasent
t masih melekat pada uterus

a
TRAUMA
Kerusakan pada saluran genital dan jalan
lahir dapat terjadi secara spontan atau
melalui manipulasi yang digunakan untuk
melahirkan bayi.

Ruptur/Laserasi Ruptur
Serviks Perineum
FAKTOR RESIKO PPH

Antepartum Intrapartu
m
-Riwayat PPH -Persalinan sesaria
- Solusio
sebelumnya -Persalinan lama
-Plasenta
plasenta - Persalinan cepat
-Hipertensi
previa - Laserasi dan
Kehamilan
-Overdistended episiotomi
-Riwayat
uterus -Induksi atau
penyakit
penyakit augmentasi
koagulasi -Distosia bahu
-Persalinan kembar
-Kelainan
koagulopathy
Postpartum

-Retensio
plasenta/Plasenta
abnormal Manajemen aktif kala
III persalinan harus
-Ruptur uteri
dibantu oleh tenaga
-Inversio Uteri ahli dan terampil
-Penyakit coagulopati
DIAGNOSA

Anamnesi
TTV
s

Perdarahan aktif terus


menerus
PEMFIS Udem dan nyeri pada jalan
lahir
Palpasi kontraksi dan involusio
Uterus

Eksplorasi plasenta/sisa
plasenta, serviks, vagina
dan perineum
Pemeriksaan Penunjang
-Laboratorium :
Hb, Hematokrit, PLT,WBC, CT, BT,
dll
-Inspekulo
-USG
PENATALAKSANAAN

Manajemen ABC :
1.oksigen konsentrasi tinggi (8-12 liter per menit) via facemask
2.Pemberian cairan : berikan normal saline atau ringer lactate
3.Transfusi darah : bisa berupa whole blood ataupun packed
red
cell
4. Evaluasi pemberian cairan dengan memantau produksi urine
(dikatakan perfusi cairan ke ginjal adekuat bila produksi urin
dalam 1 jam 50 cc atau lebih)
Manajemen
Uterotonika
1.Ergotamin
0,25 mg IM atau 0,125 mg
IV Dosis maksimum 1,25
mg
2.Misoprostol
200-1000 mcg pr atau po
3.Oxytocin
5 IU /IV bolus
20 IU – 40 IU dalam 1000
cc RL / IVFD
10 IU intramuscular/
intramiometrium /
Transabdominal
TATALAKSANA SESUAI KAUSA

-Manajemen Uterotonika
-Masase uterus
-Kompresi Bimanual Interna
-Kompresi Bimanual
Eksterna
-Kompresi Aorta
Abdominal
-Tampon SOS BAKRI
-LAPARATOMI
-Ligasi Arteri
-Teknik B-Lynch
-Histerektomi
Atonia
1. Pemijatan Fundus Uteri (15 Uteri
detik)
Uterus
berkontraksi Evaluasi rutin. Bila
YA
? perdarahan masih
berlanjut, observasi
Tidak perineum,vagina, dan
serviks

2.Bersihkan bekuan darah


dan/atau selaput
ketuban pada vagina dan serviks
3. Pastikan kandung kemih kosong,
jika penuh – kateterisasi
4.Lakukan kompresi bimanual
interna

Uterus -Teruskan KBI 2menit


berkontraksi YA -Pantau Kala IV dengan
? ketat
Tida
5. Anjurkan keluarga untuk
melakukan kompresi bimanual
eksterna
6.Berikan ergometrin 0,2 mg IM
(hati2 pada pasien HT)
7. Pasang Infus IVFD 500 ml RL +
20 IU oksitosin. Cor
8.Ulangi KBI

Uterus Pantau Ibu


Berkontraksi? YA Selama Kala
IV

Tida
k

9.Rujuk Segera
10.Lanjutkan IVFD RL + 20 IU
oksitosin dan berikan minuman
untuk rehidrasi
Kompresi Bimanual Kompresi Bimanual
Interna Eksterna

Kompresi Aorta
Abdominal
Tampon Handscoen & Tampon Kateter Foley (SOS
Bakri)

Ligasi Arteri
Uterina
Teknik B-
Lync
- Eksplorasi
jaringan
- Manual Removal
-Kuretase
Reparasi penjahitan
setelah diketahui sumber
perdarahan, pastikan
penjahitan dimulai diatas
puncak luka dan berakhir
dibawah dasar luka.
Inversio
Uteri
Jika adanya ruptur uteri, sisa
plasenta dan perlukaan jalan lahir ,
serta atoni telah disingkirkan

Gangguan
Pembekuan
Darah
SEKIAN DA N
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai