Anda di halaman 1dari 11

Korupsi integritas dan sejarah

perkembangan korupsi di Indonesia dan


faktor-faktor penyebab korupsi

1.Isabella (B.21.12.006)
2.Laela Rahma Nida (B.21.12.007)
3.Loren Okta Yuana (B.21.12.008)
4 Maryanti (B.21.12.009)
5 Nanda (B.21.12.010)

Dosen Pengampu : UNTARI ANGGENI,SST.M.Kes


PENGERTIAN

Korupsi atau rasuah.( bahasa Latin:


Corruptio dari kata kerja corrumpere yang
bermakna busuk,rusak , menggoyahkan,
memutar balik,menyogok) adalah tindakan
pejabat publik, baik politisi maupun
pegawai negeri, serta pihak lain yang
terlibat dalam tindakan itu yang secara
tidak wajar dan tidak legal
menyalahgunakan kepercayaan publik
yang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak. Dalam
arti yang luas, Korupsi atau korupsi politis
adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi.
 Menurut Komisi Pemberantasan Korupsi RI, integritas
adalah bertindak dengan cara yang konsisten dengan apa
yang dikatakan. Nilai integritas merupakan kesatuan antara
pola pikir, perasaan, ucapan, dan perilaku yang selaras
dengan hati nurani dan norma yang berlaku.

 KPK merilis sembilan nilai integritas yang bisa mencegah


terjadinya tindak korupsi.
Kesembilan nilai integritas yang bisa mencegah tindak korupsi yaitu

01. 02. 03.


Jujur Tanggung Jawab Disiplin

04. 05. 06.


Mandiri Kerja
Berani
Keras

07. 08. 09.


Peduli Adil sederhana
Jenis-jenis Korupsi Ada dua jenis korupsi yaitu :

Adminstrative Coruption Against The Rule Corruption

Adminstrative Coruption Against The Rule Corruption


dimana segala sesuatu yang Artinya korupsi yang dilakukan
dijalankan adalah sesuai adalah sepenuhnya
denganhukum/peraturan yang bertentangan
berlaku.Akan tetapi individu- denganhukum,misalnya
individu tetentu memperkaya penyuapan,penyalahgunaan
dirinya sendiri. jabatan untuk
memperkaya dirisendiri atau
orang lain atau korporasi.
Data Korupsi Perkembangan dari Tahun
ke T ahunPer 31 Oktober 2014, KPK
melakukan penyelidikan 73 perkara,
penyidikan 49 perkara, penuntutan 37
perkara, inkracht 34 perkara, dan
eksekusi 40 perkara. Dandengan
demikian, maka total penanganan
perkara tindak pidana korupsi dari
tahun2004-2014 adalah penyelidikan 658
perkara, penyidikan 402 perkara,
penuntutan314 perkara, inkracht 277
perkara, dan eksekusi 287 perkara.
Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi, baik
berasal dari dalam diri pelaku atau dari luar pelaku.

- Nur Syam memberikan pandangan bahwa penyebab


seseorang melakukan korupsi adalah karena ketergodaannya
akan dunia materi atau kekayaan yang tidak mampu
ditahannya. Ketika dorongan untuk menjadi kaya tidak
mampu ditahan sementara akses ke arah kekayaan bisa
diperoleh melalui cara berkorupsi, maka jadilah seseorang
akan melakukan korupsi.
sebab-sebab manusia terdorong untuk melakukan korupsi antara lain

sifat tamak manusia gaya hidup konsumtif

moral yang kurang kuat tidak mau (malas) bekerja


menghadapi godaan keras
tingginya kasus korupsi di negeri ini disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya:

Lemahnya komitmen dan


Kurang keteladanan dan Rendahnya gaji Pegawai
konsistensi penegakan
kepemimpinan elite bangsa Negeri Sipil
hukum dan peraturan
perundangan

Mekanisme pengawasan Kondisi lingkungan kerja,


Rendahnya integritas dan internal di semua lembaga tugas jabatan, dan
profesionalisme perbankan, keuangan, dan lingkungan masyarakat
birokrasi belum mapan
KESIMPULAN
Korupsi adalah suatu tindak perdana yang memperkaya
diri yang secaralangsung merugikan negara atau
perekonomian negara. Jadi, unsur dalam perbuatan
korupsi meliputi dua aspek. Aspek yang memperkaya diri
denganmenggunakan kedudukannya dan aspek
penggunaan uang Negara untuk kepentingannya.Adapun
penyebabnya antara lain, ketiadaan dan kelemahan
pemimpin,kelemahan pengajaran dan etika,
kolonialisme,penjajahan rendahnya pendidikan,
kemiskinan, tidak adanya hukuman yang
keras,kelangkaanlingkungan yang subur untuk perilaku
korupsi, rendahnya sumber daya manusia,serta struktur
ekonomi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai