Anda di halaman 1dari 7

MATERI I

PENGERTIAN KORUPSI

Dosen :

Adi Purnomo Santoso, S.H., M.H.

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS NASIONAL
2019-2020
TATA TERTIB KELAS
MATA KULIAH PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

1. Dosen dan Mahasiswa hadir tepat waktu (On Time) dan tidak
ada toleransi keterlambatan);
2. Toleransi Ketidakhadiran Mahasiswa hanya diperbolehkan 3
kali, lebih dari 3 kali ketidakhadiran diberikan nilai minimal.

VIDEO KORUPSI DARI YANG KECIL SAMPAI DENGAN


YANG BESAR
PENGERTIAN KORUPSI

Pengertian korupsi bisa kamu temui dalam berbagai macam perspektif.


Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, korupsi bisa terjadi dari segi
kehidupan manapun, tidak hanya pada pemerintahan.
Akibatnya korupsi juga berkembang dengan begitu banyak pengertian.
Secara internasional belum ada satu pengertian yang menjadi satu-satunya acuan
di seluruh dunia tentang apa yang dimaksud dengan korupsi. Berikut pengertian
korupsi dari berbagai sumber :
1. Korupsi dan koruptor berasal dari bahasa latin corruptus, yakni berubah dari
kondisi yang adil, benar dan jujur menjadi kondisi yang sebaliknya (Azhar,
2003:28). Sedangkan kata corruptio berasal dari kata kerja corrumpere, yang
berarti busuk, rusak, menggoyahkan, memutar balik, menyogok, orang yang
dirusak, dipikat, atau disuap (Nasir, 2006:281-282).
2. Korupsi adalah penyalahgunaan amanah untuk kepentingan pribadi (Anwar,
2006:10). Masyarakat pada umumnya menggunakan istilah korupsi untuk
merujuk kepada serangkaian tindakan-tindakan terlarang atau melawan
hukum dalam rangka mendapatkan keuntungan dengan merugikan orang lain.
Hal yang paling mengidentikkan perilaku korupsi bagi masyarakat umum
adalah penekanan pada penyalahgunaan kekuasaan atau jabatan publik untuk
keuntungan pribadi.
3. Kamus Lengkap Oxford (The Oxford Unabridged Dictionary) korupsi
didefinisikan sebagai penyimpangan atau perusakan integritas dalam
pelaksanaan tugas-tugas publik dengan penyuapan atau balas jasa. Sedangkan
pengertian ringkas yang dipergunakan World Bank, korupsi adalah
penyalahgunaan jabatan publik untuk keuntungan pribadi (the abuse of public
office for private gain).
4. Definisi lengkap korupsi menurut Asian Development Bank (ADB) adalah
korupsi melibatkan perilaku oleh sebagian pegawai sektor publik dan swasta,
dimana mereka dengan tidak pantas dan melawan hukum memperkaya diri
mereka sendiri dan atau orang-orang yang dekat dengan mereka, atau
membujuk orang lain untuk melakukan hal-hal tersebut, dengan
menyalahgunakan jabatan dimana mereka ditempatkan.
5. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, korupsi adalah penyelewengan
atau penyalahgunaan uang negara (perusahaan, organisasi, yayasan, dan
sebagainya) untuk keuntungan pribadi atau orang lain.
6. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 juncto Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2001. Ada 30 delik tindak pidana korupsi yang
dikategorikan menjadi 7 jenis. Kerugian keuangan negara, penyuapan,
pemerasan, penggelapan dalam jabatan, kecurangan, benturan kepentingan
dalam pengadaan barang dan jasa, serta gratifikasi.

Ketika perilaku konsumtif masyarakat serta sistem politik yang masih


bertujuan pada materi, maka hal tersebut dapat meningkatkan terjadinya
permainan uang dan merupakan penyebab korupsi. Korupsi tidak akan pernah
putus terjadi apabila tidak ada perubahan dalam memandang kekayaan.
Semakin banyak orang yang salah mengartikan tentang kekayaan, maka
akan semakin banyak pula orang yang melakukan korupsi. Seperti yang telah
disebutkan sebelumnya, ada dua faktor utama penyebab korupsi, yaitu :

1. Faktor Internal

Faktor internal merupakan penyebab korupsi yang datang dari diri pribadi
seseorang. Hal ini biasanya ditandari dengan adanya sifat manusia yang
dibagi menjadi dua aspek, yaitu:

a. Berdasarkan aspek perilaku individu

Sifat tamak/rakus
Sifat tamak atau rakus merupakan sifat manusia yang merasa selalu kurang
dengan apa yang telah dimilikinya, atau bisa juga disebut dengan rasa
kurang bersyukur. Orang yang tamak memiliki hasrat untuk menambah
harta serta kekayaannya dengan melakukan tindakan yang merugikan
orang lain seperti korupsi.

Moral yang kurang kuat

Orang yang tidak memiliki moral yang kuat tentunya akan mudah tergoda
melakukan perbuatan korupsi. Salah satu penyebab korupsi ini merupakan
tonggak bagi ketahanan diri seseorang dalam kehidupannya. Bila
seseorang memang sudah tidak memiliki moral yang kuat, atau kurang
konsisten bisa menyebabkan mudahnya pengaruh dari luar masuk ke
dalam dirinya.

Gaya hidup yang konsumtif

Gaya hidup tentunya menjadi salah tu penyebab korupsi yang disebabkan


oleh faktor eksternal. Bila seseorang memiliki gaya hidup yang konsumtif
dan pendapatannya lebih kecil dari konsumsinya tersebut, maka hal ini
akan menjadi penyebab korupsi. Tentunya hal ini sangat erat kaitannya
dengan pendapatan seseorang.

b. Berdasarkan aspek sosial

Berdasarkan aspek sosial bisa menyebabkan sesorang melakukan tindak


korupsi. Hal ini bisa terjadi karena dorongan dan dukungan dari keluarga,
walaupun sifat pribadi seseorang tersebut tidak ingin melakukannya.
Lingkungan dalam hal ini malah memberikan dorongan untuk melakukan
korupsi, bukannya memberikan hukuman.
Penyebab Korupsi

2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal penyebab korupsi lebih condong terhadap pengaruh dari luar
diantaranya bisa kamu lihat dari beberapa aspek:

Aspek Sikap Masyarakat terhadap Korupsi

Penyebab korupsi dalam aspek ini adalah ketika nilai nilai dalam masyarakat
kondusif untuk terjadinya korupsi. Masyarakat tidak menyadari bahwa yang
paling rugi atau korban utama ketika adanya korupsi adalah mereka sendiri.
Selain itu, masyarakat juga kurang menyadari kalau mereka sedang terlibat
korupsi.

Korupsi tentunya akan bisa dicegah dan diberantas bila ikut aktif dalam
agenda pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut. Untuk itu,
diperlukan adanya sosialisasi dan edukasi tentang kesadaran dalam
menanggapi korupsi ini bagi masyarakat.

Aspek Ekonomi
Aspek ekonomi hampir mirip dengan perilaku konsumtif pada faktor internal.
Bedanya, disini lebih ditekankan kepada pendapatan seseorang, bukan kepada
sifat konsumtifnya. Dengan pendapatan yang tidak mencukupi, bisa menjadi
penyebab korupsi dilakukan seseorang.

Aspek Politis

Pada aspek politis, korupsi bisa terjadi karena kepentingan politik serta
meraih dan mempertahankan kekuasaan. Biasanya dalam aspek politis ini
bisa membentuk rantai rantai penyebab korupsi yang tidak terputus. Dari
seseorang kepada orang lainnya.

Aspek Organisasi

Dalam aspek organisasi, penyebab korupsi bisa terjadi karena beberapa hal,
seperti kurang adanya keteladan kepemimpinan, tidak adanya kultur
organisasi yang benar, kurang memadainya sistem akuntabilitas yang benar,
serta kelemahan sistim pengendalian manajemen dan lemahnya pengawasan.

Anda mungkin juga menyukai