Disusun Oleh:
ADILAH AGUSTIN(B.21.12.001)
Dosen Pembimbing:
Anzas Rua Usmana S,pd M,pd
KATA PENGANTAR
Assalamulaikum Wr. Wb
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas
berkat, rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
Makalah ini dengan baik walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah
ini membahas mengenai “Kesehatan Masyarakat”.
Dalam pembuatan Makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu saya ucapakan terima kasih kepada Bapak Anzas Rua Usmana, S.Pd
Selaku Dosen Pembimbing. Serta pihak-pihak lain yang turut membantu memberikan
referensi buku.
Tiada gading yang tak retak, itu kata pepatah tiada satupun manusia yang luput
dari kesalahan, oleh karena itu kami berharap pemberian maaf yang sebesarnya-
besarnya. Atas kekurangan dan kesalahan, baik yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Saran dan Kritik sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki
Makalah-Makalah selanjutnya.
Wassalamu’ alaikum.
Penulis,
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................ 1
1.2. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................... 1
1.3. TUJUAN PENULISAN............................................................................................ 2
1.4. METODE PENULISAN........................................................................................... 2
1.5. HIPOTESIS................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1. DIFTERI..................................................................................................................... 3
2.1.1. Penemu Difteri................................................................................................ 3
2.1.2. Penyebab Difteri............................................................................................. 4
2.1.3. Cara Penularan................................................................................................ 4
2.1.4. Bahaya Difteri................................................................................................. 4
2.1.5. Pencegahan & Pengobatan............................................................................. 4
2.2. TETANUS.................................................................................................................. 5
2.2.1. Penemu Tetanus.............................................................................................. 5
2.2.2. Penyebab Tetanus........................................................................................... 5
2.2.3. Cara Penularan................................................................................................ 5
2.2.4. Bahaya Tetanus............................................................................................... 6
2.2.5.Pengobatan........................................................................................................ 6
2.3. PERTUSIS.................................................................................................................. 6
2.3.1. Penemu Pertusis.............................................................................................. 6
2.3.2. Penyebab Pertusis........................................................................................... 7
2.3.3. Cara Penularan................................................................................................ 7
2.3.4. Bahaya Pertusis............................................................................................... 7
2.3.5. Pengobatan....................................................................................................... 7
2.4. HEPATITIS B............................................................................................................ 8
2.4.1. Penemu Hepatitis B........................................................................................ 8
2.4.2. Penyebab Hepatitis B..................................................................................... 8
2.4.3. Cara Penularan................................................................................................ 9
2.4.4. Bahaya Hepatitis B......................................................................................... 9
2.4.5. Perawatan......................................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP
4.1. KESIMPULAN.......................................................................................................... 13
4.2. SARAN....................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1.2.RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka beberapa hal yang
dapat penulis dan yang selanjutnya akan dibahas dalam karyatulis ilimiah ini adalah :
A.Akibat dari penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis
B.Cara mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan vaksin DTP- HB.
1.3.TUJUAN PENULISAN
Penulisan karya ilmiah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yangdiharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam memenuhi wawasan danilmu pengetahuan.Secara terperinci
tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah :
1.Memberitahukan informasi dan bahaya penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B.
2.Solusi untuk mencegah penyakit difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B dengan cara
memberikan vaksin DTP-HB.
1.4.METODE PENULISAN
1. Studi PustakaMetode ini, penulis mencari informasi dibuku, brosur dari internet yang
berhubungan dengan penulisan karya ilmiah atau teknik penulisan karya ilmiahyang
berkaitan dengan DTP-HB sebagai tambahan informasi.
2. Teknik WawancaraTujuan dari teknik wawancara ini adalah agar diperoleh gambaran yang
lebih lengkap mengenai masalah vaksin dan serum yangmeliputi DTP-HB sebagaitambahan
informasi.
3. Pengamatan langsungPada teknik ini, penulis terjun langsung ke lapangan yaitu dengan
mengunjungi PT. Biofarma (persero) guna mencari informasi mengenai kegunaan, cara kerja dan
cara pemakaian vaksin DTP-HB.
1.5.HIPOTESIS
Penulisan karya tulis ilmiah ini dilakukan berankangkat dari keyakina penulissetelah cukup
melakukan pengenalan masalah. Adapun keyakinan atau hipoteistersebut adalah ‘penyakit
difteri, tetanus, pertusis dan hepatitis B ini dapatdicegah dengan vaksin DTP-HB dan pola hidup
sehat sejak dalam kandungansampai dengan usia lanjut.”3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.DIFTERI
Difteri merupakan penyakit menular yang sangat berbahaya yang banyak dialam ioleh
anak-anak. Penyakit ini mudah menular dan menyerang terutama daerah saluran pernafasan
bagian atas. penyakit akibat terjangkit bakteri yang bersumber dari Coryne bacterium diphtheriae
(C. diphtheriae). Penyakit ini menyerang bagian atas mukosa saluran pernapasan dan kulit yang
terluka. Tanda-tanda yang dapat dirasakan ialah sakit tekak dan demam secara tiba-tiba disertai
tumbuhnya membran kelabu yang menutupi tonsil serta bagian saluran pernapasan. Pembawa
kuman ini adalah manusia sendiri dan amat sensitif pada faktor-faktor alam sekitar seperti
kekeringan, kepanasan dan sinar matahari. Difteri disebarkan dari kulit, saluran pernapasan dan
sentuhan dengan penderita difteri itu sendiri. Tingkat kematian akibat difteri paling tinggi di
kalangan bayi dan orang tua dan kematian biasanya terjadi dalam masa tiga hingga empat
hari.Perawatan bagi penyakit ini termasuk anti toksin difteri, yang melemahkan toksindan anti
biotik. Eritromisin dan penisilin membantu menghilangkan kuman dan menghentikan
pengeluaran toksin. Umumnya difteri dapat dicegah melalui vaksinasi. Bayi, kanak-kanak,
remaja, dan orang dewasa yang tidak mempunyai cukup pelalian memerlukan suntikan booster
setiap 10 tahun.
2.1.2Penyebab Difteri
Penyakit difteri adalah infeksi saluran pernasfasan yang disebabkan olehkuman
Corynebacterium Diphteriae, suatu bakteri yang tidak bergerak dantidak membentuk spora.
Gejala difteri yaitu adanya bentukan pseudomembranyang merupakan hasil kerja dari kuman ini.
Pseudomembran sendirimerupakan lapisan tipis berwarna putih keabu-abuan yang timbul
terutama didaerah mukosa hidung, mulut sampai tenggorokan. Disamping menghasilkan
pseudomembran, kuman ini juga menghasilkan sebuah racun yang disebuteksotoxin yang sangat
berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf.
2.1.3Cara Penularan
Penyakit difteri disebabkan disebarkan orang melalui pernafasan, terutamadroplet
tenggorokan yang disebabkan batuk dan bersin. Difteri pun bisatersebar melalui percikan ludah
dari orang yang membawa kuman kepada orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini juga bisa
ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi.
2.1.4Bahaya Difteri
Penyakit difteri merupakan salah satu penyakit yang berbahaya. Penyakit inimenyerang
seluruh lapisan usia tapi paling sering menerang anak-anak yang belum di imunisasi. Pada tahun
2000, diseluruh Negara dilaporkan ada 30.000kasus dan 3000 diantaranya meninggal karena
penyakit ini.
2.2 TETANUS
Tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu Tetanos dari kata Titan yang berartimenegang.
Penyakit ini adaah penyakit infeksi dimana spasme otot tonik danhiperrefeksia menyebabkan
trismus (lockjaw/kejang mulut), spasme otot umum,melengkungnya punggung (opistotunus),
kejang dan paralis pernafasan.
2.2.5. Pengobatan
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus.Antibiotik tetrasiklin dan
penisilin diberikan untuk mencegah pembentukanracun lebih lanjut.Obat lainnya bisa diberikan
untuk menenangkan penderita,mengendalikan kejang dan mengendurkan otot-otot. Penderita
biasanyadirawat di rumah sakit dan ditempatkan dalam ruangan yang tenang. Untuk infeksi
menengah sampai berat, mungkin perlu dipasang ventilator untuk membantu
pernafasan.Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik. Untuk membuang kotoran,
dipasang kateter. Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan dan
dipaksa untuk batuk gunamencegah terjadinya pneumonia.Untuk mengurangi nyeri diberikan
kodein. Obat lainnya bisa diberikanuntuk mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung.
Setelah sembuh, harus diberikan vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak
memberikankekebalan terhadap infeksi berikutnya.
2.3. PERTUSIS
Pertusis adalah penyakit infeksi bakterial yang menyerang sistem pernafasansehingga
menyebabkan serangan batuk yang parah. Pertusis disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari
kerena lama sakitnya dapat mencapai 3 bulan lebih (100hari).
2.3.5. Pengobatan
Jika penyakitnya berat, penderita biasanya dirawat di rumah sakit. Merekaditempatkan di
dalam kamar yang tenang dan tidak terlalu terang. Keributan bisa merangsang serangan batuk.
Bisa dilakukan pengisapan lendir daritenggorokan. Pada kasus yang berat, oksigen diberikan
langsung ke paru-parumelalui selang yang dimasukkan ketrakea. Untuk menggantikan cairan
yanghilang karena muntah dan karena bayi biasanya tidak dapat makan akibat batuk, maka
diberikan cairan melalui infus. Gizi yang baik sangat penting,dan sebaiknya makanan diberikan
dalam porsi kecil tetapi sering. Untuk membasmi bakteri, biasanya diberikanantibiotik
eritromycin.
2.4. HEPATITIS B
Istilah “Hepatitis” di pakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver).Penyebabnya
dapat bergabagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk juga obat
tradisional.Penyakit hepatitis B merupakan salah satu penyakit yang berbahaya di dunia.Penyakit
ini menyerang pada hati dan menyebabkan peradangan hati. Walaupun terdapat 7 macam virus
hepatitis B yaitu A, B, C, D , E, F dan G hanya hepatitis B lah yang bebahaya karena dapat
menjadi kronis dan akhirnya menjadi kanker hati dan selanjutnya bisa mengakibatkan kematian.
4.1. SIMPULAN
Dari pembahasan dalam karya ilmiah ini, kesimpulan penulis adalah sebagai berikut :1.
Penyakit difteri, tetanus, pertusis, dan hepatitis B merupakan penyakitmematikan yang dapat
merusak organ tubuh manusia.2. Kurangnya perhatian terhadap ke-4 penyakit tersebut
menyebabkan tingginyaangka kematian pada masyarakat setiap tahunnya.3. Vaksin DTP-HB
merupakan vaksin kombinasi dari berbagai vaksin yang dapatmencegah penyakit difteri, pertusis,
tetanus, dan hepatitis B.
4.2. SARAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, saran penulis adalah sebagai berikut :1. Pemerintah
perlu melakukan sosialisasi yang lebih gencar kepada masyarakatagar masyarakat lebih
mengetahui dan mengenal bahaya penyakit difteri, pertusis,tetanus dan hepatitis B.2. Perlu
adanya vaksinasi sejak dini sebagai upaya pencegahan terhadap ke-4 penyakit ini.17
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia.[online].tersedia:http://indonesiancommunity.multiply.com/journal/item/3326/SEMA
NGAT_BERKARYA_PARA_PENEMU_INDONESIA.[20 juni 2009].
Nuraeny,Neni.2008. Para Penemu
Indonesia.[online].Tersedia:http://www.jaist.ac.jp/~rac/pub/kanigara/id/Home/nurainy.htm.[21
juni 2009].Pramono,Aji.2007.penemu Bakteri
difteri.[online].Tersedia:http://klipingut.wordpress.com/2008/01/02/emil-von-behring-1854-
1917-penakluk-bakteri-difteri-gagal-taklukkan-tbc/.[20 juni 2009].Ryadi,Fahmi.2008.Bahayanya
Tetanus.[online].Tersedia:http://artikel-kesehatanonline.blogspot.com/2008/06/bahayanya-
tetanus.html: Penyakit tetanus merupakansalah satu infeksi yan berbahaya karena mempengaruhi
sistim urat syaraf dan otot.[21 juni 2009].