Dosen Pembimbing :
Disusun oleh :
Kelompok II
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Asuhan Keperawatan Hepatitis
Makalah Asuhan Keperawatan Hepatitis disusun guna memenuhi tugas pada mata kuliah
Keperawatan Medikal Bedah di Poltekkes kemenkes Bengkulu. Selain itu, penulis juga berharap
agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini. Terimakasih
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................................. 2
BAB I ............................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................ 4
1.1. Latar Belakang............................................................................................................................... 4
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................... 5
1.4. Manfaat Penulisan ........................................................................................................................ 5
BAB II........................................................................................................................................................... 6
1.1. Konsep Hepatitis ........................................................................................................................... 6
1.2. Etiologi Hepatitis .......................................................................................................................... 6
1.3. Patofisiologi Hepatitis ................................................................................................................... 9
1.4. Manifestasi Hepatitis .................................................................................................................. 10
1.5. Komplikasi Hepatitis .................................................................................................................. 11
1.6. Cara Penularan Hepatitis............................................................................................................. 11
1.7. Penegakan Diagnosis Hepatitis ................................................................................................... 12
1.8. Asuhan Kerapawatan Hepatitis ................................................................................................... 12
A. Pengkajian ................................................................................................................................... 12
B. Diagnosa ..................................................................................................................................... 15
C. Intervensi..................................................................................................................................... 16
D. Implementasi ............................................................................................................................... 18
E. Evaluasi ....................................................................................................................................... 18
BAB III ....................................................................................................................................................... 19
PENUTUP .................................................................................................................................................. 19
1.1. Kesimpulan ..................................................................................................................................... 19
1.2. Saran ............................................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 20
3|Page
BAB I
PENDAHULUAN
Hepatitis menjadi masalah kesehatan masyarakat yang penting tidak hanya di Amerika
tetapi juga diseluruh Dunia. Diantara penyakit hepatitis yang disebabkan oleh virus, hepatitis B
menduduki tempat pertama dalam hal jumlah dan penyebarannya. Hepatitis B menjadi masalah
kesehatan dunia karena selain prevalensinya yang sangat tinggi, virus hepatitis B juga dapat
menimbulkan problem paskaakut bahkan dapat terjadi sirosis hati dan karsinoma hepatoseluler
primer (hepatoma). Oleh sebab itu, karena tingginya morbiditas dan mortalitas dari penyakit
hepatitis B, penyakit ini sangat mengancam di dunia (Siregar, 2010). Berdasarkan latar belakang
di atas maka penyusun dalam ingin memudahkan pembaca dalam mendapat informasi mengenai
penyakit hepatitis.
4|Page
6. Bagaimana cara penularan hepatitis?
7. Bagiamana pemeriksaan penunjang penderita Hepatitis?
8. Bagaimana Asuhan keperawatan pada pasien Hepatitis?
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi para pembaca khususnya
mahasiswa . Dari makalah ini diharapkan pula mahasiswa mampu mengambil manfaat seperti :
Mahasiswa mengetahui bagaimana asuhan keperawatan yang tepat pada pasien penderita
hepatitis
Mahasiswa mengetahui penanganan konsep dari hepatitis
Mahasiswa faham mengenai bagaimana mencegah dan melindungi diri dari virus
hepatitis
5|Page
BAB II
TINJAUAN TEORI
1.1. Konsep Hepatitis
Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati. Hepatitis
umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh kondisi lain.
Selain infeksi virus, hepatitis bisa disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol, penyakit
autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu. Penyakit ini juga dapat terjadi akibat
antibodi sendiri yang menyerang jaringan hati, yang disebut hepatitis autoimun. Hepatitis
dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan metabolisme. Hal
ini terjadi karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh. Hepatitis merupakan
infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel hati yang
menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh virus. Virus hepatitis
termasuk virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan hepatitis A (HAV), hepatitis B
(HBV), hepatitis C (HCV), delta hepatitis (HDV), hepatitis E (HEV).
Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada
sel-sel hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas.
Sampai saat ini sudah teridentifikasi lima tipe hepatitis virus yang pasti : hepatitis A, B, C,
D, dan E. Hepatitis A dan E mempunyai cara penularan yang serupa (fekaloral) sedangkan
hepatitis B, C, dan D memiliki banyak karakteristik yang sama. (Smeltzer, Suzanne C, 2002)
Hepatitis bisa disebabkan oleh beragam kondisi dan penyakit. Namun, penyebab
yang paling sering adalah infeksi virus. Berikut adalah beberapa jenis hepatitis yang
disebabkan oleh infeksi virus:
Hepatitis A
Disebabkan oleh virus ribonucleic acid (RNA) dari famili enterovirus. Hepatitis ini
menular terutama melalui rute fekal-oral, biasanya melalui ingesti makanan atau
minuman yang terinfeksi.
6|Page
Virus hepatitis A ini ditemukan dalam tinja pasien yang terinfeksi sebelum gejalanya
muncul dan selama beberapa hari pertama menderita sakit. Secara khas, seorang pasien
dewasa muda akan terjangkit infeksi di sekolah dan membawanya ke rumah dimana
kebiasaan sanitasi yang kurang sehat menyebarkannya ke seluruh anggota keluarga.
(Smeltzer, Suzanne C, 2002)
Hepatitis B
Disebabkan oleh virus kulit ganda yang berisi deoxyribonucleic acid (DNA). Protein
virus yang berhubungan hepatitis b surface antingen (HbsAg) bersirkulasi dengan bebas
dalam darah partikel virus HBV. Hepatitis B menyebar terutama melalui darah (rute
perkutan dan permukosal). Hepatitis B juga dapat ditularkan melalui saliva, menyusui
atau aktivitas seksual (darah, semen, sekresi vagina). (Diyono,Sri Mulyanti, 2013
Hepatitis B dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan cairan tubuh penderita
hepatitis B
Hepatitis C
Disebut juga hepatitis non-A, non-B atau hepatitis NANB diperkirakan penyebab
sebagian kasus hepatitis ini berkaitan dengan transfusi darah. Di Amerika Serikat, lebih
dari 90% kasus terjadi akibat transfusi darah, dan hepatitis C merupakan bentuk primer
hepatitis yang berkaitan dengan transfusi. Hepatitis C disebabkan oleh infeksi virus
hepatitis C (HCV). Hepatitis C juga ditularkan melalui cairan tubuh. Penularan bisa
terjadi saat berhubungan seksual tanpa kondom atau menggunakan jarum suntik bekas
penderita hepatitis C. Jika ibu hamil menderita hepatitis C, bayinya dapat tertular
penyakit ini saat melewati jalan lahir ketika persalinan.
Hepatitis D
Hepatitis D disebabkan oleh infeksi virus hepatitis D (HDV). Hepatitis D merupakan
jenis hepatitis yang jarang terjadi, tetapi bisa bersifat serius. Virus hepatitis D tidak bisa
berkembang biak di dalam tubuh manusia tanpa adanya hepatitis B Hepatitis delta
disebabkan oleh virus ribonucleic acid (RNA) detektif yang membutuhkan kehadiran
hepatitis B yang secara spesifik adalah hepatitis b surface antingen (HbsAg) untuk
bereplikasi. Oleh sebab itu, HDV terjadi bersamaan dengan HBV atau dapat
menimbulkan infeksi pada karier HBV kronis, dan tidak dapat muncul lebih lama dari
pada infeksi hepatitis B. Hepatitis ini terutama terjadi pada pengguna obat-obat atau
7|Page
pasien yang mendapat transfusi, tetapi angka kejadian tertinggi adalah di Mediterania,
Timur Tengah, dan Amerika Selatan.
Hepatitis E
Hepatitis E disebabkan oleh infeksi virus hepatitis E (HEV). Hepatitis E mudah menular
pada lingkungan yang memiliki sanitasi yang buruk. Salah satunya melalui
kontaminasinya pada sumber air.
Hepatitis A B C D E
Masa Inkubasi 14 – 49 Hari 30-180 Hari 15-150 35 Hari 14-63 Hari
(+/- 28 Hari) (+/= 75 Hari) Hari
Cara Penularan
· Fekal– Oral Ya
· Parenteral Tidak Tidak Tidak Ya
· Lain – Lain Akhir Ini Bisa ? Ya Ya Kontak Ya Kontak Tidak
“Water Borne” Kontak Seks, Seks Seks “Water
Kontak Kontak Kontak Borne”
Serumah Serumah Serumah
Transmisi
Vertikal
Tipe Penyakit Biasanya Akut Bervariasi Bervariasi Biasanya Biasanya
Akut Akut
(Fulminan
)
Carrier Kronik Tidak 5-10% 80% 70-80% Tidak
Cah Tidak 50% Ya Ya Tidak
Sirosis 20% 20%
Hepatoma Ya
Mortalitas 0.1-0.2% 0.5-2% 30% Pada 15-20%
Tanpa Pasien Pada
Komplikasi Kronis Wanita
8|Page
Hamil
Selain disebabkan oleh virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh beberapa hal kondisi
berikut:
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi virus
dan oleh reaksi toksik terhadap obat-oabatan dan bahan-bahan kimia. Unit fungsional
dasar dari hepardisebut lobul unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering dengan
berkembanganya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu. Gangguan
terhadap supalai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak
dibuang dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat. oleh karena itu sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan
fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan peningkatan suhu bada
dan peregangan kapsula hati yang memicu timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut
kuadran kanan atas. Hal ini dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri ulu hati.
Timbulnya ikterus karena sel perenkim hati. Walaupun jumlah bilirubin yang belum
mengalami konjungasi masuk kedalam hati tetap normal, tetapi karena kerusakan sel hati
9|Page
dan duktuli empedu intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan bilirubin tersebut
didalam hati. Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjungasi. Akibatnya bilirubin
tidak sempurna dkeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi (akibat
kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli. empedu belum mengalami
konjungasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah mengalami konjngasi
(bilirubin direk). Jadi ikterus yang timbul disini terutama disebabkan karena kerusakan
dalam pengangkutan, konjungasi dan eksresi bilirubin. (Padila,2013)
Tanda dan gejala yang muncul pada orang dengan hepatitis secara umum sebagai berikut
(Nurarif, 2015):
10 | P a g e
kemudian menetap dan baru berkurang setelah 10-14 hari. Kadang-kadang disertai gatal-
gatal pasa seluruh badan, rasa lesu dan lekas capai dirasakan selama 1-2 minggu.
3. Fase Penyembuhan
Dimulai saat menghilangnya tanda-tanda ikterus, rasa mual, rasa sakit di ulu hati, disusul
bertambahnya nafsu makan, rata-rata 14-15 hari setelah timbulnya masa ikterik. Warna
urine tampak normal, penderita mulai merasa segar kembali, namun lemas dan lekas
capai.
Secara khusus, tipe B dan C penyebab paling umum dari sirosis hati dan kanker.
Hepatitis A dan E biasanya disebabkan oleh konsumsi makanan atau air yang
terkontaminasi. Virus hepatitis A dan hepatitis E (HAV dan HEV) keduanya ditularkan
oleh enterik, yaitu pencernaan atau melalui rute fecal-oral. Untuk terkena virus ini, bisa
karena kamu menelan kotoran yang terinfeksi virus. Meskipun ada beberapa cara rute
fecal-oral ini terbentuk, penularan lebih sering melalui kebersihan yang buruk, termasuk
11 | P a g e
sanitasi yang tidak memenuhi persyaratan semestinya. Akibatnya, beberapa wilayah di
dunia, seperti India, Bangladesh, serta Amerika Tengah dan Selatan, sangat rentan
terhadap virus hepatitis E. Hepatitis B, C, dan D biasanya terjadi sebagai akibat dari
kontak parenteral (suntikan) dengan cairan tubuh yang terinfeksi. Cara penularan yang
umum untuk virus ini termasuk penerimaan darah atau produk darah yang terkontaminasi
dan prosedur medis invasif menggunakan peralatan yang terkontaminasi.
1. Darah tepi : dapat ditemukan pansitopenia: infeksi virus, eosinofilia : infestasi cacing,
leukositosis : infeksi bakteri
2. Urin : bilirubin urin
3. Biokimia :
Serum bilirubin direk dan indirek
ALT (SGPT) dan AST (SGOT)
Albumin, globuli
Glukosa darah
Koagulasi : faal hemostasis terutama waktu prothrombin
4. Petanda serologis :
IgM antiHAV, HbsAg, IgM anti HBc, Anti HDV, Anti HCV, IgM Leptospira, Kultur
urin untuk leptospira, kultur darah-empedu (Gal).
5. USG hati dan saluran empedu :
Apakah terdapat kista duktus koledokus, batu saluran empedu, kolesistitis ; parenkim
hati, besar limpa
A. Pengkajian
1. Identitas Klien :
Umur :
Suku bangsa : dapat terjadi di seluruh dunia
Tempat tinggal :
2. Riwayat Kesehatan :
12 | P a g e
Keluhan Utama : Keluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada saat
dikaji. Penderita datang untuk berobat dengan keluhan tiba-tiba tidak nafsu
makan, malaise, demam (lebih sering pada HVA). Rasa pegal linu dan sakit
kepala pada HVB, dan hilang daya rasa lokal untuk perokok
Riwayat Kesehatan Sekarang : Mengungkapkan hal-hal yang menyebabkan klien
mencari pertolongan, dikaji dengan menggunakan pendekatan PQRST :
P : Apa yang menyebabkan timbulnya keluhan
Q : Bagaiman keluhan dirasakan oleh klien, apakah hilang, timbul atau terus-
menerus.
R : Di daerah mana gejala dirasakan
S : Seberapa keparahan yang dirasakan klien dengan memakai skala numeric
1 s.d 10
T : Kapan keluhan timbul, sekaligus factor yang memperberat dan
memperingan keluhan.
3. Riwayat Kesehatan Masa Lalu: Perlu dikaji apakah klien pernah menderita penyakit
yang sama,riwayat ketergantungan terhadap makanan/ minuman, zat dan obat-obatan
4. Riwayat Kesehatan Keluarga: Apakah ada anggota keluarga yang mempunyai
penyakit yang sama dengan klien
5. Pemeriksaan Fisik :
Tanda-Tanda Vital :
Nadi :
Tekanan Darah :
Suhu :
Pernafasan/Respiration Rate :
Aktivitas / Istirahat
Gejala : Merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan,
kehilangan Sensasi / paralisis ,mudah lelah, susah beristirahat.
Tanda : Gangguan tonus otot ,paralitik terjadi kelemahan umum ,
gangguan penglihatan, gangguan tingkat kesadaran
Sirkulasi
Gejala : Adanya penyakit jantung polisitemia , riwayat hipotensi postural
13 | P a g e
Tanda : Hipertensi posturial, sehubungan dengan adanya embolusi nadi
frekuensi dapat bervariasi, Disretmia, perubahan EKG
Eliminasi
Gejala : Perubahan pada berkemih, distensi abdomen, bising anus negatif
Makanan/ Cairan
Gejala : Nafsu makan hilang, mual muntah selama fase akut. Kehilangan
sensasi lidah, pipi atau tenggorokan distasia adanya riwayat DM
meningkatnya lemak dalam darah
Tanda : Kesulitan menelan atau obesitas
Neosensoris
Tanda :
- Tingkat kesadaran menurun terjadi koma pada tahap awal terjadi
hemoragik
- Pada wajah terjadi paralisis
- Afasia , kehilangan kemampuan untuk mengenali masuknya rangsang
visual pendengaran taktis.
- Afraksia reaksi pupil tak sama, kejang.
Nyeri/ Kenyamanan
Gejala : Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda.
Tanda : Tingkah laku yang tidak stabil , gelisah ketegangan pada
otot/fasia.
Pernapasan
Gejala : merokok (faktor resiko)
Tanda : Ketidak mampuan menelan / batuk/ hambatan jalan nafas.
Keamanan
Tanda : motorik atau sensorik, masalah dalam penglihatan perubahan
persepsi terhadap orientasi tempat tubuh tidak mampu mngenali objek,
warna ,kata dan wajah yang pernah dikenalnya dengan baik. Gangguan
berespon terhadap panas dan dingin , kesulitan dalam menelan, gangguan
dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap keamanan, tidak sabar.
Seksualitas
14 | P a g e
Gejala : Pola hidup / perilaku meningkat resiko terpajan (contoh : homo
seksual aktif / biseksual pada wanita)
Penyuluhan / Pembelajaran
Gejala: Riwayat diketahui atau mungkin terpajan pada virus bakteri atau
toksin. Makanan terkontaminasi, air, jarum, alat bedah dengan anastesi
halotan: terpajan pada kimia toksik (contoh: karbon tetraklorida, vinil
klorida): obat resep (contoh: surfanomit, fenotizid).
B. Diagnosa
1. Hipertermia b.d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadapt inflamasi
hepar.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perasaan tidak
nyaman di kuadran kanan atas, gangguan absorbs dan metabolism pencernaan
makanan, kegagalan masukan untuk memenuhi kebutuhan metabolic karena
anoreksia, mual, muntah.
3. Nyeri akut b.d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta.
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan umum, ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksingen Resiko gangguan fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan
terinfeksi virus hepatitis
5. Resiko gangguan fungsi hati b.d penurunan fungsi hati dan terinfeksi virus
hepatitis.
6. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah b.d gangguan metabolism kaborhidrat
lemak dan protein, kurang penerimaan terhadap diagnostic dan asupan diet yang
tepat
15 | P a g e
C. Intervensi
Penyusunan intervensi keperawatan berpedoman pada buku Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
dan NANDA NOC dan NIC (Nurarif, 2015). Intervensi keperawatan yang dapat disusun pada pasien dengan hepatitis yaitu:
NIC NOC
NO. Diagnosa Keperawatan
KODE HASIL KODE INTERVENSI
Hipertermia b.d invasi agent dalam 0800 1. Termogulasi 3740 1. Perawatan demam
sirkulasi darah sekunder terhadap 3840 2. Mencegah hipertrermia
1.
inflamasi hepar. 3900 malignan
3. Pengaturan suhu
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 1004 1. Status nutrisi 1030 1. Manajemen gangguan
dari kebutuhan tubuh b.d perasaan 1009 2. Status nutrisi: Asupan 1100 makan
tidak nyaman di kuadran kanan 1008 nutrisi 1240 2. Manajemen nutrisi
atas, gangguan absorbs dan 3. Status nutrisi: Asupan 3. Bantuan peningkatan berat
metabolism pencernaan makanan, makan dan cairan badan
kegagalan masukan untuk
memenuhi kebutuhan metabolic
karena anoreksia, mual, muntah.
16 | P a g e
3. Nyeri akut b.d pembengkakan 1606 1. Kontrol nyeri 2210 1. Pemberian analgetik
hepar yang mengalami inflamasi 2102 2. Tingkat nyeri 1400 2. Manajemen nyeri
hati dan bendungan vena porta. 2400 3. Bantuan pasien untuk
2260 mengontrol pemberian
analgesic
4. Manajemen sedasi
4. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan 0005 1. Toleransi terhadap 4310 1. Terapi aktivitas
umum, ketidakseimbangan antara 0001 aktivitas 4046 2. Perawatan jantung:
suplai dan kebutuhan oksingen 0006 2. Daya Tahan 0180 rehabilitasi
Resiko gangguan fungsi hati b.d 3. Energi psikomotor 3. Manajemen energi
penurunan fungsi hati dan terinfeksi
virus hepatitis
5. Resiko gangguan fungsi hati b.d 0803 1. Fungsi Liver 2380 1. Manajemen pengobatan
penurunan fungsi hati dan terinfeksi 0409 2. Koagulasi darah 4510 2. Perawatan pengunaan zat
virus hepatitis. terlarang
6. Resiko ketidakstabilan kadar 1007 1. Status energi baik 2130 1. Management
glukosa darah b.d gangguan 2300 2. Kadar gula darah normal 1100 hiperglikemia
metabolism kaborhidrat lemak dan 5246 2. Management nutrisi
protein, kurang penerimaan 5614 3. Konseling nutrisi
terhadap diagnostic dan asupan diet 4. Pendidikan anjuran diet
yang tepat
17 | P a g e
D. Implementasi
E. Evaluasi
18 | P a g e
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Hepatitis adalah penyakit yang ditandai dengan peradangan pada organ hati.
Hepatitis umumnya disebabkan oleh infeksi virus, meskipun juga dapat disebabkan oleh
kondisi lain. Selain infeksi virus, hepatitis bisa disebabkan oleh kebiasaan minum alkohol,
penyakit autoimun, serta zat racun atau obat-obatan tertentu. Penyakit ini juga dapat terjadi
akibat antibodi sendiri yang menyerang jaringan hati, yang disebut hepatitis autoimun.
Hepatitis dapat mengganggu berbagai fungsi tubuh, terutama yang berkaitan dengan
metabolisme. Hal ini terjadi karena hati berperan penting dalam metabolisme tubuh.
Hepatitis merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan inflamasi pada sel-sel
hati yang menghasilkan kumpulan perubahan klinis, biokimia serta seluler yang khas
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh infeksi
virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahanbahan kimia. Unit fungsional
dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena memiliki suplai darah sendiri. Sering
dengan berkembangnya inflamasi pada hepar, pola normal pada hepar terganggu.
Gangguan terhadap suplai darah normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan
kerusakan sel-sel hepar. Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang
dari tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang sehat. Oleh
karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis sembuh dengan fungsi hepar
normal (Baraderu, 2008).
1.2. Saran
Diharapkan untuk dapat memahami hal – hal yang berkaitan dengan penyakit
hepatitis sehingga dapat dilakukan upaya – upaya yang bermanfaat untuk mencegah
maupun menangani penyakit ini. Diharapkan kepada semua perawat agar tetap
menggunakan proses keperawatan sebagai metode acuan pemecahan masalah, terutama
dalam penangganan masalah pada pasien yang mengalami hepatitis, mengingat begitu
banyak diagnosa keperawatan yang dapat muncul dalam proses keperawatannya.
19 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Kolo, A. (2019, Juli 25). ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. A.S DENGAN HEPATITIS B
DIRUANG TERATAI RSUD PROF.DR.W.Z JOHANNES KUPANG 15-18 JULI 2019.
Retrieved Agustus 08, 2021, from Core.Ac.Uk:
https://core.ac.uk/download/pdf/236674028.pdf
Rahmannisa Wikan Trisnaningtyas, Chynthia Pradiftha Sari, Ndaru Setyaningrum. (2017, Mei
3). EVALUASI TERAPI PADA PASIEN HEPATITIS B DI RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTA. Retrieved Agustus 08, 2021, from Jurnal Ilmiah Farmasi :
https://journal.uii.ac.id/index.php/JIF
Tobing, R. R. (2018, Juni 23). Asuhan Keperawatan Hepatitis Dengan Pemantauan Intake
Nutrisi Di Ruang Gawat Inap Terpadu RSUD Dr. Ibnu Sutowo Batu Raja Kabupaten
Ogan Komering Ulu Tahun 2018 . Retrieved Agustus 08, 2021, from Respirsitory
Poletkkes Kemenkes Palembang :
https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/1138
20 | P a g e