Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PBAK

PENYULUHAN ANTI KORUPSI

Di susun oleh kelompok 14

1. Erna Dewifisika 2114401011


2. Khoirun Nisa 2114401033
3. Nyoman Swindra Dewi 2114401038
4. Andi Rinaldo 2114401049

REGULER 1 TINGKAT 2

Dosen Pengampu :

KEMENTERIAN KESEHATAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG

JURUSAN KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

PRODI D-III KEPERAWATAN TANJUNG KARANG

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Adapun pembuatan makalah ini dimaksudkan sebagai tugas dalam mata kuliah
Pendidikan Budaya Anti Korupsi dan sebagai bahan diskusi kelompok. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing. Atas bimbingan dan arahan dalam
penulisan makalah ini. Juga kepada Kedua orang tua yang selalu memberi semangat serta
rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis berharap dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita mengenai “ PENYULUHAN ANTI KORUPSI”

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga ini dapat memberikan manfaat maupun
inspirasi terhadap pembaca

Penyusun

Bandar Lampung,16 Agustus 2022


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................

A. Latar Belakang...........................................................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................................................
C. Tujuan........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

2.1 Pengertian Penyuluhan Anti Korupsi ..............................................................................


2.2 Tahap-tahap Pengorganisasian penyuluhan ....................................................................
2.3 Medote dan Media penyuluhan .......................................................................................
2.4 Evaluasi Hasil Penyuluhan .............................................................................................
2.5 Laporan Kegiatan Penyuluhan: substansi .......................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................

31. Kesimpulan....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Korupsi merupakan salah satu istilah yang kini akrab di telinga masyarakat
Indonesia. Hampir seluruh media massa memberitakan berbagai kasus korupsi
yang terjadi di Indonesia. Kata korupsi telah dikenal oleh masyarakat luas tetapi
defi. Kemajuan suatu negara sangat ditentukan oleh kemampuan dan
keberhasilannya dalam melaksanakan pembangunan. Pembangunan sebagai suatu
proses perubahan yang direncanakan mencakup semua aspek kehidupan
masyarakat. Efektifitas dan keberhasilan pembangunan terutama ditentukanoleh
dua faktor, yaitu sumberdaya manusia, yakni (orang-orang yang terlibat sejak dari
perencanaan samapai pada pelaksanaan) dan pembiayaan. Di antara dua faktor
tersebut yang paling dominan adalah faktor manusianya. Indonesia merupakan
salah satu negara terkaya di Asia dilihat dari keanekaragaman kekayaan sumber
daya alamnya. Tetapi ironisnya, negara tercinta ini dibandingkan dengan negara
lain di kawasan Asia bukanlah merupakan sebuah negara yang kaya malahan
termasuk negara yang miskin.
Hal itu terjadi salah satu penyebabnya adalah rendahnya kualitas sumber daya
manusianya. Kualitas tersebut bukan hanya dari segi pengetahuan atau
intelektualnya tetapi juga menyangkut kualitas moral dan kepribadiannya.
Rapuhnya moral dan rendahnya tingkat kejujuran dari aparat penyelenggara
negara menyebabkan terjadinya korupsi. Korupsi di Indonesia dewasa ini sudah
merupakan patologi social (penyakit social) yang sangat berbahaya
yangmengancam semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara. Korupsi telah mengakibatkan kerugian materil keuangan negara yang
sangat besar.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penyuluhan anti korupsi?
2. Bagaimana Tahap-tahap perorganisasian penyuluhan ?
3. Apa saja metode dan media penyuluhan ?
4. Apa saja evaluasi hasil penyuluhan ?
5. Bagaimana dengan laporan kegiatan penyuluhan: Substansi ?

C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penyuluah anti korupsi
2. Untun mengetahu Tahap-tahap perorganisasian penyuluhan
3. Untuk mengetahi metode dan media penyuluhan
4. Untuk mengetahu evaluasi hasil penyuluhan
5. Untuk mengetahui dan memahami laporan kegiatan penyuluhan: Substansi ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 pengertian penyuluhan anti korupsi

Menurut kamus besar bahasa indonesia) kata penyuluh berasal dari kata suluh yang berarti barang
yang di pakai untuk media penerangan atau obor. Sedangkan penyuluh adalah orang yang bertugas
memberikan penerangan atau penunjuk jalan. Sehingga makna arti dalam kata penyuluhan yaitu suatu
proses atau cara yang dilakukan oleh seorang penyuluh untuk memberikan penerangan atau informasi
kepada orang lain dari semula yang tidak tahu menjadi tahu dan yang tahu menjadi lebih tahun.

Menurut Subejo (2010), penyuluhan adalah proses perubahan perilaku di kalangan masyarakat agar
mereka tahu, mau dan mampu melakukan perubahan demi tercapainya peningkatan produksi,
pendapatan atau keuntungan dan perbaikan kesejahteraannya.

Antikorupsi merupakan kebijakan untuk mencegah dan Menghilangkan peluang bagi berkembangnya
korupsi (Maheka, t.th: 31). Pencegahan yang dimaksud adalah bagaimana meningkatkan kesadaran
individu untuk tidak melakukan korupsi dan bagaimana menyelamatkan uang dan aset negara.
Menurut Maheka (t.th: 31), Antikorupsi adalah sikap dan perilaku untuk tidak mendukung adanya
upaya untuk merugikan keuangan negara dan perekonomian negara

Jadi, penyuluhan anti korupsi adalah proses atau cara yang dilakukan oleh seseorang untuk
memberikan informasi kepada orang lain untuk mencegah, menghilangkan peluang atau tidak
mendukung terjadinya korupsi atau segala yang merugikan keuangan negara dan perekonomian
Negara.

Sedangkan, Penyuluh Antikorupsi adalah agen perubahan yang turut serta bersama KPK
memberantas korupsi melalui kegiatan penyuluhan antikorupsi

2.2 Tahap-tahap Pengorganisasian penyuluhan

1. merencanakan penyuluhan,perencanaan diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya


gap atau penyimpangan antara tujuan yang ingin dicapai dengan hasil yang diperoleh.

2. Mengorganisasikan penyuluhan,merencanakan penyuluhan, mengorganisasikan


penyuluhan, melaksanakan penyuluhan,mengevaluasi kegiatan penyuluhan, membuat
laporan kegiatan, menerapkan K3 dalam penyuluhan, dan menangani konflik yang
muncul dalam kegiatan penyuluhan.
3. Melaksanakan penyuluhanCara Menarik Menyampaikan Materi Penyuluhan

4. mengevaluasi kegiatan penyuluhan

5. membuat laporan kegiatan, menerapkan K3 dalam penyuluhan, dan menangani konflik


yang muncul dalam kegiatan penyuluhanKonflik merupakan ekspresi pertikaian antara
individu dengan individu lain, kelompok dengan kelompok lain karena beberapa
alasan. Dalam pandangan ini, pertikaianmenunjukkan adanya perbedaan
antara dua atau lebih individu yang diekspresikan,diingat, dan dialami.
Beberapa cara mengelola konflik salah satunya adalah denganmediasi yaitu
suatu komitmen dan tindakan yang dibangun secara bersama dalam
menangani masalah.

2.3 Metode dan media penyuluhan

Cara menarik menyampaikan materi penyuluhan terletak pada cara menarik membuka
penyuluhan, kegiata inti dan cara menarik menutup penyuluhan. Pembukaan yang kuat,
audiens akan ingat. Setelah segala sesuatunya dipersiapkan, kini tibalah saatnya untuk
menyampaikan materi penyuluhan sesuai dengan rencana.

Metode- metode yang digunakan dalam penyuluhan anti korupsi

a. Metode Pecha Kucha Pecha kucha artinya chit-chat. Metode ini ditemukan oleh Astrid
Klein dan Mark Dytham sebagai metode presentasi atau format presentasi yang cukup
unik dan menarik. Presentasi pecha kucha pertama kali diadakan di Tokyo pada bulan
februari 2003.Seiring dengan berjalannya waktu metode ini berkembang cukup pesat.
Pecha Kucha adalah format presentasi sederhana dengan hanya menggunakan 20 slide
dan masingmasing slide hanya ditampilkan selama 20 detik. Setelah 20 slide akan
berpindah otomatis. Waktu yang diburuhkan untuk menyelesaikan satu sesi presentasi
adalah 6 menit 40 detik.
b. Metode Boardgame Beberapa manfaat memainkan boardgame adalah mampu
mengasah kemampuan berpikir dan kreativitas, menjadi lebih aktf, bersosialisasi dan
komunikatif, mengasah kemampuan dalam menyusun strategi, menanamkan rasa
saling menghormati, keakraban dan kejujuran, dan mengasah ketelitian dalam
menyelesaikan sesuatu.
c. Metode Role PlayingStrategi pembelajaran role playing adalah metode pembelajaran
berbentuk permainan gerak yang di dalamnya terdapat sistem, tujuan dan juga
melibatkan unsur keceriaan. Beberapa keunggulan menggunakan metode role playing
adalah mampu menumbuhkan semangat serta rasa kebersamaan melalui pembelajaran
yang menyenangkan.
d. Metode Study Kasus Studi kasus dalam hal ini bukan hanya berarti kasus tindak
pidana korupsi. Penyuluh sebelumnya menyiapkan bahan diskusi bagi peserta, dimana
studi kasus terdiri dari topik, deskripsi fakta, hipotesa, dan skenario jawaban. Studi
kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau
satu tempat penyimpanan dokumen.
e. Metode Demonstrasi Pengertian metode demonstrasi menurut Syah (2000:208) adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan
melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media
pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
f. Metode Brainstorming Metode brainstorming disebut juga metode sumbang saran.
Suatu bentuk metode diskusi untuk menghimpun gagasan, pendapat dan pengalaman
peserta. Metode ini adalah teknik mengajar dengan cara melontarkan suatu masalah ke
peserta, kemudian peserta menjawab, menyatakan pendapat, ata memberi komentar
sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru.
g. Metode Advesory dan Fishbowl Menyuluh menggunakan metode advesory dan
metode fishbowl adalah metode diskusi yang mengedepankan fokus pada solusi.
Terdapat fasilitator yang menyiapkan skenario dimana dalam setiap kelompok diskusi,
dipilih 1-2 orang yang menghadapi tantangan.

2.4 Evaluasi hasil

Cara melakukan evaluasi penyuluhan menjadi kegiatan yang strategis untuk menilai
apakah suatu penyuluhan berjalan sesuai tujuan pelatihan yang dirancang sebelumnya.
Evaluasi ala Kirk Patrick menyatakan evaluasi level 1 atau reaksi, evaluasi level 2 atau
evaluasi belajar, evaluasi level 3 atau tingkah laku (behavior) dan evaluasi tahap 4 atau
evaluasi hasil.
1. Evaluasi level 1 : Reaksi (Reaction) Mengevaluasi bagaimana respon, tenggapan
peserta pelayihan atau dapat juga besebut participant, satisfaction. apakah peserta akan
merekomendasikan orang lain untuk mengikuti pelatihan.
2. Evaluasi level 2 : Belajar (Learning) Mengevaluasi dampak penyuluhan terhadap
peserta. Apakah setelah penyuluhan berakhir ada perubahan dari aspek pengetahuan,
keterampilan atau perilaku kerja kearah yang lebih bai, sesuai tujuan
diselengarakannya.
3. Evaluasi level 3 : Tingkah Laku (Behavior) Mengukur dari aspek perubahan perilaku
yang berdampak pada kinerja. Cara mengukurnya dengan melakukan serangkaian test
dan observasi.
4. Evaluasi level 4 : Evaluasi Hasil (Result) Mengukur dari hasil akhir (result) setelah
mengikuti penyuluhan. Hasil akhir dalam hal ini dapat berupa indikator-indikator
kinerja yang nyata seperti kenaikan produktifitas. Penurunan tingkat kesalahan,
peningkatan kualitas, penurunan keluhan.
2.6 Laporan kegiatan penyuluhan : substansi
A. Latar Belakang Kegiatan
Korupsi telah menjadi musuh semua negara sehingga menarik   perhatian
perhatian PBB mengadakan mengadakan badan sendiri sendiri untuk mengatasi
mengatasi kasus-kasus kasus-kasus korupsi yang membelit banyak negara. Beberapa
negara juga telah menerapkan strategi sendiri dalam pemberantasan korupsi, terutama
meningkatkan hukuman pelaku korupsi dalam proses penindakan. Di Indonesia
sendiri ada perdebatan antara para ahli hokum tentang apakah korupsi dapat
digolongkan sebagai kejahatan luar biasa (extraordinary crime) atau hanya kejahatan
biasa.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai lembaga tinggi negara telah
menyatakan korupsi patut dinyatakan sebagai kejahatan luar biasa sehingga
memerlukan penangan ukan penanganan khusus dalam hal dalam hal pencegahan
serta gahan serta  penindakannya.  penindakannya. Sebagai Sebagai sebuah gerakan
gerakan yang terus didengungkan didengungkan pada masa kini bahwa
pemberantasan korupsi adalah harga mati karena dampaknya yang sangat besar dalam
menyengsarakan bangsa dan negara.
Ada hal yang menarik disampaikan Abraham Samad, Ketua KPK   bahwa
korupsi korupsi kini telah berevolusi berevolusi dan bermetamorfosis.
bermetamorfosis. Jika dahulu korupsi dilakukan oleh orang-orang berusia di atas 40
tahun, kini korupsi dilakukan orang-orang muda-inilah bukti evolusi dalam korupsi.
Korupsi  juga bermetamorfosis dengan terlibatnya orang-orang berpendidikan tingg g
berpendidikan tinggi serta berintelektualitas tinggi sehingga sulit terdeteksi.
Kejahatan korupsi semakin canggih, jauh melampaui cara-cara tradisional seperti
pungutan liar pada masa dulu.
Dari hal inilah KPK berpandangan bahwa korupsi adalah kejahatan luar biasa
yang perlu penanganan dengan metode yang luar biasa pula. Karena itu, KPK telah
menyusun road map pemberantasan korupsi. Dalam istilah Abraham Samad, KPK
tidak ingin sekadar menjadi “pemadam kebakaran” dalam fungsi penindakan, tetapi
juga hendak mencari  penyebab  penyebab atau akar korupsi korupsi sehingga
sehingga dapat dicarikan dicarikan metode  pemberantasannya, termasuk
pencegahannya.
B. Pengorganisasian Kegiatan Penyuluhan Pengorganisasian kegiatan penyuluhan
dilakukan dengan membuat  perencanaan kegiatan meliputi:
1. Penyusunan TOR/Kerangka Acua ka Acuan (terl n (terlampir)
2. Penyusunan pelaksanaan Safety Breafing  (terlampir)
3. Penyusunan Susunan Panitia (te tia (terlampir)
4. Penyusunan Susunan Acara (terlampir)
5. Penyusunan Media Promosi Penyuluhan berupa ( Leaflet )
C. Pelaksanaan Penyuluhan
1. Waktu Penyuluhan dilakukan
pada hari Kamis , 1 September 2022 mulai pukul 10.00- selesai
2. Sasaran kegiatan penyuluhan
Sasaran kegiatan penyuluhan dilakukan pada mahasiswa
3. Jumlah peserta penyuluhan
Jumlah peserta penyuluhan sebanyak 45 orang mahasiswa
4. Metode/strategi dan media pembelajaran
Penyuluhan dilakukan secata luring (offline) dan diskusi/interaktif. Media
pembelajaran yang digunakan adalah leaflet.
5. Materi penyuluhan yang diberikan adalah:
a. 6 cara mengatasi menyontek pada mahasiswa
D. Evaluasi Penyuluhan
Evaluasi penyuluhan dilakukan dengan memberikan pertanyaan kepada
peserta sebagai evaluasi kegiatan penyuluhan. Evaluasi berisi 4 soal uasi berisi 4 soal
esai yang esai yang ditunjuk oleh juk oleh pemberi materi kepada peserta materi
kepada peserta terkait materi penyuluh terkait materi penyuluhan yang an yang sudah
disampaikan (terlampir)
E. Tim Penyuluh Tim penyuluh sebanyak 4 orang mahasiswi D3 Keperawatan poltekkes
tanjung karang yaitu:
1. Erna dewifisika
2. Khoirun Nisa
3. Nyoman Swindra Dewi
4. Andi Rinaldo
F. Setting Ruangan Penyuluhan Penyuluhan dilakukan di kelas penyuluh dengan
dilengkapi media dan penyuluhan.
G. Peralatan penyuluhan yang digunakan adalah leaflet .
SAP PENYULUHAN ANTI KORUPSI

A. Tujuan penyuluhan
Memberikan pemahaman mengenai arti pentingnya mencegah tindak pidana
korupsi Untuk memberikan pemahaman dan peran serta generasi muda dalam
pencegahan tindak pidana korupsi Menanamkan jiwa jujur
B. Tempat/ waktu kegiatan
Hari/tanggal : kamis 01, September 2022
Waktu : 10.00 s.d selesai
Tempat : poltekkes tanjung karang
Sasaran : mahasiswa
Metode : ceramah dan diskusi
Media: leaflet

C. Kegiatan penyuluhan

No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon Media

1. Pembukaan Member salam Menjawab salam Leaflet


(5 menit) Memperkenalkan diri Rekan-rekan
Menyempaikan tujuan memehami
penyuluhan maksud dan
tujuan

2. Pelaksanaan Menyampaikan materi Mendengarkan leaflet


(10 menit) penyuluhan materi
penyuluhan yang
disampaikan
Rekan rekan
memperhatikan
jalannya
penyuluhan
3. Penutup Menyimpulkan dan Rekan rekan Leaflet
evaluasi menjawab salam
(5 menit)
Menutup dengan salam
penutup

Materi Penyuluhan

Larangan mencontek adalah untuk melatih kejujuran Saat kita sedang melaksanakan ujian dan kita
mencontek lalu mendapatkan hasil yang bagus, apakah ada rasa kebanggaan yang sangat
tulusdirasakandidalamhati? Tentu saja tidak. Mungkin kita benar merasa bahagia, karena nilai yang
kita dapatkan mungkin menjadi lebih bagus. Lalu, bukankah ini salah satu hal yang merugikan diri
kita sendiri?

Jelas kita merasa bahwa sebenarnya nilai yang bagus itu belum sebanding dengan kemampuan kita,
karena nilai itu didapat dari mencontek hasil pemikiran orang lain, sehingga jelas terlihat bahwa hasil
yang bagus itu adalah hasil dari kerabat kita yang memberikan contekan atau kita yang mencontek.
Bila kita cermati baik baik, kebiasaan mencontek ini secara tidak langsung membiasakan diri kita
herbohong demi hasil yang maksimal. Di dalam kasus korupsi, terdapat ketidak jujuran dalam
mengelola keuangan negara, dimana para petinggi negara melakukan hal yang tidak sepantasnya demi
kebahagiaan dirinya sendiri. Jadi, mengapa hal itu sangat mudah dilakukan ? Padahal itu salah untuk
dilakukan? Jawabannya yaitu karena mereka terbiasa berbuat tidak jujur kepada dirinya sendiri,
sehingga mudah untuknya memutar otak untuk melakukan perbuatan tidak jujur kepada orang lain.

Saat saya mendengarkan pemikiran kerabat saya ini. Saya menjadi berfikir lebih dalam,tentang hal
ini. Kita selalu mencihir keadaan para koruptor karna perilakunya yang tidak jujur. lalu apa bedanya
dengan kita yang sering menicontek? Mungkin banyak yang beranggapan bahwa, kenapa mencontek
sama dengan korupsi? Jelas jelas tidak merugikan banyak orang? Memang mencontek itu tidak
berpengaruh besar terhadap orang banyak, tetapi sifat tidak jujur yang dibiasakan dari hal kecil, bukan
tidak mungkin akan ada kebohongan dalam hal yang besar yang akan benar benar merugikan banyak
orang seperti korupsi.

Saya mulai belajar, untuk tidak menyakiti diri saya dengan berusaha jujur disaat ujian disekolah.
Jelas, setelah saya mencobanya, memang jauh terasa lebih bahagia dan jauh lebih merasa bangga
karena kita dapat meningkatkan kualitas diri dengan usaha sendiri tanpa harus menahan kemampuan
yang sebenarnya kita bisa, tapi malu dan tidak berani untuk mencoba keluar dari keadaan nyaman dari
mencontek, Kualitas bangsa ini, ada ditangan para penerus bangsa seperti kita. Tidak mungkin
pendahulu kita akan terus memimpin negara ini.
6 Cara Mengatasi Kebiasaan Mencontek Pada mahaSiswa:

1. Menanamkan sikap jujur dalam diri siswaSolusi jitu meminimalisir kebiasaan menyontek pada
mahasiswa adalah mengajarkan arti darf nilai-nilai kejujuran, dengan memahami makna kejujuran
mahasiswa menjadi enggang untuk menyontek. Dosen bisa memberi nasihat kepada mahasiswanya
bahwasanya lebih baik mendapat nilai rendah dari pada harus mencontek karena mencontek adalah
perbuatan yang tidak terpuji dan. sama dengan mencuri.

2. Memuji hasil usaha terbaik siswa meskipun belum memenuhi standar Setiap upaya dan hasil yang
diperoleh mahasiswa sebaiknya diapresiasi meskipun masihkurang hal ini untuk menghindarkan
perasaan rendah diri siswa dan menimbulkan rasa percaya diri mahasiswa dengan mengapresiasi hasil
usaha siswa, akan memberi dorongan bagi mahasiswa untukbelajar lebih giat lagi

3. Menjelaskan dampak buruk jika suka mencontek Seorang harus memberi pemahaman dan nasihat
kepada mahasiswanya tentang dampakburuk jika suka mencontek, dengan mengetahui dampak buruk
jika suka mencomtek,mahasiswa akanberpikir dua kali untuk mencontek.

4. Menanamkan pada diri siswa bahwa menyontek tidak menyelesaikan masalahSebagian aha siswa
hanya berpikir bagaimana cara menyelesaikan tugasnya tanpa memperdulikan cara yang dilakukan
sudah benar atau salah untuk itu guru sebaiknya menjelaskan bahwa kalau menyontek tidak
menyelesaikan masalah justru semakin memicu munculnya masalah lain,

5. Rajin belajar dan giat latihan menjawab soal pelajaran Belajar yang lebih giat lagi dan
memperbanyak menjawab soal soal pelajaran sehingga kemampuan intelektual siswa semakin
bertambah dengan itu akan sedikit mengurangi frekuensi mencomtek seorang mahasiswa.

6. Memberi pelajaran bermaknaCara guru dalam mendidik dan mengajar siswa merupakan kunci
utama aspek sikap, keterampilan dan intelektual siswa sebaiknya dalam setiap pembelajaran
ditanamkan nilai-nilai positif dan guru harus menjadi teladan bagi muridnya, mengajar dengan
maksimal dan sepenuh hati agar mhasiswa bisa dengan mudah memahami suatu mata pelajaran
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Tanggung jawab usaha pemberantasn korupsi tidak hanya menjadi tanggung jawab
penegak hukum saja tetapi juga menjadi tanggung jawab setiap elemen masyarakat
khususnya kaum muda yang merupakan generasi penerus bangsa dan negera. Peran
pemuda dalam usaha pemberantasan korupsi di Indonesia sangatlah penting
perannya.mpendidikn merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari usaha
pemberantasan korupsi di Indonesia, karena hanya dengan pendidikan penanaman
karakter anti korupsi kepada masyarakat khususnya pemuda dapat di tanamkan.disinilah
kaum pemuda dapat mengambil peran dalam pemberantasan korupsi mereka harus
menuntut ilmu dengan giat kemudian di aplikasikan dalam kegiatan sehari hari. Dan
menyalurkan anti korupsi karena suara para pemuda kerapkali merepresentasikan dan
mengangkat realita sosial yang terwujud di masyarakat.

SARAN
Agar terwujudnya mahasiswa sebagai generasi anti korupsi, bukan hanya kesadaran bagi
mahasiswa sebagai generasi anti korupsi bukan hanya kesadaran diri bagi mahasiswa
sendiri tetapi harus adanya dukungan penuh keluarga, lingkungan dan juga pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA :
https://aclc.kpk.go.id/materi-pembelajaran/pendidikan/infografis/rencana-pelaksanaan-
penyuluhan-antikorupsi
https://www.scribd.com/document/505463221/Laporan-Kegiatan-Penyuluhan-
Antikorupsi-1
https://banten.kemenkumham.go.id/pusat-layanan-informasi-dan-dokumentasi-ppid/
informasi-publik-setiap-saat/267-info-internal/6780-penyuluhan-anti-korupsi-wujud-
keseriusan-berantas-kejahatan-korupsi-di-indonesia

Anda mungkin juga menyukai