Anda di halaman 1dari 18

“TREND & ISU KEPERAWATAN ANAK”

(IMUNISASI & ATRAUMATIC CARE)

DISUSUN

KELOMPOK 5 :

1. BELLA VISTA DATUNSOLANG (1801080)


2. ARSELIA A. RUMAMBI (1801093)
3. ARNI LAJULU (1801046)
4. JUANDA UMANAILO (1801072)
5. PUPUT USIA (1801023)
6. HESTINOLA TEAPON (1801026)
Dosen Pengampuh :

Ns. Petronela Mamentu, S.kep, M.kep

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH

MANADO

T.A 2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur selalu terucap kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan kami kesehatan sehingga mampu menyelesaikan kewajiban kami. Tak
lupa pula shalawat dan salam kepada junjungan alam penerang umat muslim Nabi
Muhammad SAW. yang telah membawa umat dari kehidupan jahiliyah menuju
kehidupan yang berilmu.
Alhamdulillah, pada kesempatan ini kami selaku penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah kami pada mata kuliah TREND & ISU KEPERAWATAN. Tak lupa
pula kami ucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing mata kuliah yang telah
memberi arahan dalam proses penyusunan makalah.
Kami menyadari bahwa dalam makalah ini sangat banyak sekali kekurangan,
oleh karena itu kami menerima saran dan kritikan yang mendukung dan
memotivasi dari pembaca.

DESEMBER 2021

KELOMPOK 5

ii
DAFTAR ISI

Contents

KATA PENGANTAR................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................4
A. Pengertian trend..............................................................................................................................4
B. Pengertian isu..................................................................................................................................4
C. Pengertian keperawatan..................................................................................................................4
D. Pengertian trend dan isu keperawatan.............................................................................................4
E. Pengertian anak...............................................................................................................................6
F. Trend dan isu keperawatan anak.....................................................................................................6
b. Kendala yang Dihadapi Perawat Anak..........................................................................................10
BAB III.....................................................................................................................................................12
PENUTUP............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan...................................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................13

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan anak merupakan hal yang patut dibahas, karena pada masa kanak-
kanak banyak hal yang dapat mempengaruhi pola pikir bahkan mempengaruhi
perkembangan anak.
Selain itu trend dan isu yang berkembang dalam masyarakat sangat beragam,
mulai dari yang bersifat pembentukan moral, pelayanan kesehatan, sampai mengenai
terapi trauma.

Imunisasi merupakan upaya pencegahan primer yang sangat efektif


untuk menghindari terjangkitnya penyakit infeksi. Dengan imunisasi,
seseorang dibuat menjadi kebal (resisten) terhadap penyakit infeksi, biasanya
melalui pemberian vaksin.1 Dengan demikian, angka kejadian penyakit infeksi
akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya pun akan
berkurang.2
Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin terhadap penyakit cacar
(smallpox). Pada tahun 1798, Edward Jenner, berhasil membuat vaksin cacar
dari virus cowpox, yang mirip dengan virus smallpox.3 Sebelum ditemukan
vaksin cacar, penyakit ini sangat ditakuti masyarakat karena sangat
mematikan, bahkan penyakit ini sempat mewabah di beberapa belahan dunia
dan menelan korban jutaan jiwa. Namun saat ini kita tidak lagi menemukan
kejadian penyakit ini karena WHO telah berhasil mengeradikasi penyakit
cacar melalui program imunisasi.4 Tidak hanya cacar, angka kejadian
penyakit-penyakit infeksi lain juga menurun dengan ditemukannya vaksin
terhadap penyakit-penyakit tersebut.
Pada tahun 1974, WHO mencanangkan Expanded Programme of
Immunization (EPI) atau Program Pengembangan Imunisasi (PPI).
“Pengembangan” yang dimaksud ialah penambahan penyakit target.
Sebelumnya, program imunisasi yang dijalankan hanya berfokus pada
smallpox, tuberkulosis, difteri, tetanus dan pertusis. Pada program PPI terdapat
6 penyakit target yaitu difteri, tetanus, pertusis, polio, campak, dan
tuberkulosis. Sementara imunisasi hepatitis B dimasukkan belakangan karena
vaksin hepatitis B baru tersedia pada tahun 1980-an. Selain itu,
“pengembangan” juga dimaksudkan pada peningkatan cakupan imunisasi.
1
Hasil dari Program Pengembangan Imunisasi ini cukup memuaskan, dimana
angka cakupan imunisasi anak di dunia meningkat menjadi 80% pada tahun 1990,
yang sebelumnya pada tahun 1974 angka cakupan tersebut hanya kurang dari 5%.5
Sejak diluncurkannya program tersebut imunisasi telah menyelamatkan lebih dari 20
juta jiwa dari bahaya penyakit infeksi.6
Hospitalisasi dapat menyebabkan anak mengalami trauma dan menimbulkan
gejala berupa respon gelisah, cemas, apatis, ketakutan terhadap perpisahan dengan
orang tua, apatis, dan terjadi gangguan tidur (Rahmah & Agustina, 2015). Anak-anak
yang menjalani hospitalisasi di Indonesia diperkirakan 35 per 1000 anak (Purwandari
dalam Rini., et al 2013). Dampak negatif ini berkaitan dengan lama dan banyaknya
jumlah klien anak, berbagai prosedur tindakan invasif, serta kecemasan orangtua.
Tindakan yang dilakukan dalam mengatasi masalah anak apapun bentuknya harus
berlandaskan pada prinsip atraumatic care atau asuhan yang terapeutik.
Pelayanan atraumatic care merupakan bentuk pelayanan perawatan terapeutik dalam
tatanan pelayanan kesehatan anak melalui penggunaan tindakan yang mengurangi
distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua (Supartini,
2004). Menurut Hidayat (2005), ada beberapa prinsip perawatan atraumatic care yang
harus dimiliki oleh perawat anak yaitu menurunkan atau mencegah dampak perpisahan
dari keluarga, meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak,
mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis), tidak
melakukan kekerasan pada anak, dan modifikasi lingkungan fisik. Semakin baik
penerapan Atraumatic care yang diberikan maka semakin kecil risiko kecemasan yang
dialami anak prasekolah saat proses hospitalisasi (Maghfuroh, 206).
A. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Trend?
2. Apa yang dimaksud dengan Isu ?
3. Apa yang dimaksud dengan keperawatan ?
4. Apa yang dimaksud dengan trend dan isu keperawatan?
5. Apa yang dimaksud dengan Anak ?
6. Apa saja trend dan isu dalam keperawatan anak pada saat ini?

B. Tujuan
1. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Trend .
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Isu.
3. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan keperawatan.
2
4. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan trend dan isu keperawatan.
5. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan anak.
6. Menjelaskan apa saja trend dan isu keperawatan anak pada saat ini.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian trend
Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend
juga dapat didefinisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang populer dikalangan masyarakat.

B. Pengertian isu
Isu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau tidak
terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial, politik,
hukum, pembangunan nasional, bencana alam, ataupun tentang kritis.
Isu adalah sesuatu yang sedang dibicarakan oleh banyak orang namun masih belum jelas
faktanya atau buktinya.

C. Pengertian keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan yang profesional, yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,
dengan bentuk pelayanan yang mencakup biopsikososial-spiritual yang ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, masyarakat baik sehat maupun sakit dalam siklus
kehidupan manusia (Lokakarya keperawatan nasional(1983).
D. Pengertian trend dan isu keperawatan
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Setelah tahun 2000, dunia khususnya bangsa Indonesia memasuki era globalisasi,
pada tahun 2003 era dimulainya pasar bebas ASEAN dimana banyak tenaga professional
keluar dan masuk ke dalam negeri. Pada masa itu mulai terjadi suatu masa
transisi/pergeseran pola kehidupan masyarakat dimana pola kehidupan masyarakat
tradisional berubah menjadi masyarakat yang maju. Keadaan itu menyebabkan berbagai
macam dampak pada aspek kehidupan masyarakat khususnya aspek kesehatan baik yang
berupa masalah urbanisaasi, pencemaran, kecelakaan, disamping meningkatnya angka
kejadian penyakit klasik yang berhubungan dengan infeksi, kurang gizi, dan kurangnya
pemukiman sehat bagi penduduk. Pergeseran pola nilai dalam keluarga dan umur
harapan hidup yang meningkat juga menimbulkan masalah kesehatan yang berkaitan
dengan kelompok lanjut usia serta penyakit degeneratif.
Pada masyarakat yang menuju ke arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan
untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
4
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat lebih
kritis. Kondisi itu berpengaruh kepada pelayanan kesehatan dimana masyarakat yang
kritis menghendaki pelayanan yang bermutu dan diberikan oleh tenaga yang profesional.
Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya keperawatan
dapat memenuhi standart global internasional dalam memberikan pelayanan
kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan professional, kemampuan intelektual dan
teknik serta peka terhadap aspek social budaya, memiliki wawasan yang luas dan
menguasi perkembangan Iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang professional di
Indonesia masih belum menggembirakan, banyak factor yang dapat menyebabkan masih
rendahnya peran perawat professional, diantaranya :

1. Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985


pendidikan S1 keperawatan pertama kali dibuka di UI, sedangkan di negara barat
pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional.
3. Keterlambatan system pelayanan keperawatan., ( standart, bentuk praktik
keperawatan, lisensi )
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan
akan berdampak negatif terhadap mutu pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan
kesehatan “ sehat untuk semua pada tahun 2010 “, maka solusi yang harus ditempuh
adalah :
a. Pengembangan pendidikan keperawatan.
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan
perawatan professional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi
dan pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi Keperawatan merupakan
pendidikan keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan professional dibidang
keperawatan. Sampai saat ini jenjang ini masih terus ditata dalam hal SDM pengajar,
lahan praktik dan sarana serta prasarana penunjang pendidikan.
b. Memantapkan system pelayanan perawatan professional

Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi


dan sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan professional dalam memberikan asuhan keperawatan harus segera di
lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.
5
c. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan
dinamis serta kemampuan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi
kepentingan organisasi dan mengintegrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang
dapat dirasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan
pilihan tepat guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu
menghidupi anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan
masa depan yang lebih baik serta meningkat.
E. Pengertian anak
Seseorang yang belum mencapai umur 21 tahun dan belum menikah. Anak
merupakan seseorang yang dilahirkan dalam suatu keluarga.
F. Trend dan isu keperawatan anak
1.1 Imunisasi
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan
vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung
dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan
imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak
tertular dari kita.
a. Tujuan Imunisasi
Tujuan dari imunisasi adalah untuk menguranggi angka penderitaan
suatupenyakit yang sangat membahayakan kesehatan bahkan bisa
menyebabkankematian pada penderitanya. Beberapa penyakit yang dapat di
hindari denganimunisasi yaitu:
1. Hepatitis.
2. Campak.
3. Polio.
4. Difteri.
5. Tetanus.
6. Batuk Rejan.
7. Gondongan
8. Cacar air
9. TBC
b. Macam-Macam Imunisasi

6
1. Imunisasi Aktif.

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seorang karena tubuh


yangsecara aktif membentuk zat antibodi, contohnya: imunisasi polio
ataucampak . Imunisasi aktif juga dapat di bagi dua macam:

a. Imunisasi aktif alamiah adalah kekebalan tubuh yang secara ototmatis di


peroleh sembuhdari suatu penyakit.
b. Imunisasi aktif buatanadalah kekebalan tubuh yang di dapat dari
vaksinasi yang diberikan untuk mendapatkan perlindungan dari sutu
penyakit.
2. Imunisasi Pasif

Adalah kekebalan tubuh yang di dapat seseorang yang zat


kekebalantubuhnya di dapat dari luar.Contohnya Penyuntikan ATC (Anti
tetanusSerum).Pada orang yang mengalami luka kecelakaan. Contah lain
adalah:Terdapat pada bayi yang baru lahir dimana bayi tersebut
menerimaberbagi jenis antibodi dari ibunya melalui darah placenta selama
masakandungan.misalnya antibodi terhadap campak. Imunisasi pasif ini
dibagi yaitu:

a. Imunisai pasif alamiahAdalah antibodi yang di dapat seorang karena di


turunkan olehibu yang merupakan orang tua kandung langsung ketika
beradadalam kandungan.
b. Imunisasi pasif buatan.Adalah kekebalan tubuh yang di peroleh karena
suntikan serumuntuk mencegah penyakit tertentu
c. jenis-Jenis Imunisasi
1. Imunisai BCG adalah prosuder memasukkan vaksin BCG yang
bertujuanmemberi kekebalan tubuh terhadap kuman mycobakterium
tuberculosisdengan cara menghambat penyebaran kuman.
2. Imunisasi hepatitis B adalah tindakan imunisasi dengan
pemberianvaksin hepatitis B ke tubuh bertujuan memberi kekebalan dari
penyakithepatitis.
3. Imunisasi polio adalah tindakan memberi vaksin poli (dalam bentuk
oral)atau di kenal dengan nama oral polio vaccine (OPV) bertujuan

7
memberikekebalan dari penyakit poliomelitis.Imunisasi dapat di berikan
empatkali dengan 4-6 minggu.
4. Imunisasi DPT adalah merupakan tindakan imunisasi dengan
memberivaksin DPT (difteri pertusis tetanus) /DT (difteri tetanus) pada
anak yang bertujuan memberi kekebalan dari kuman penyakit
difteri,pertusis,dantetanus. Pemberian vaksin pertama pada usia 2 bulan
dan berikutnya dengan interval 4-6 minggu.
5. Imunisasi campak adalah tindakan imunisasi dengan memberi vaksin
campak pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit
campak. Imunisasi dapat di berikan pada usia 9 bulan secara
subkutan,kemudian ulang dapat diberikan dalam waktu interval 6
bulanatau lebih setelah suntikan pertama . ( Asuhan neonatus bayi dan
balita :98-101)
d. Mekanisme Imunisasi Dalam Proses PencegahanPenyakit
Imunisasi bekerja dengan cara merangsang pembentukan antibodi
terhadaporganisme tertentu,tanpa menyebabkan seorang sakit.

1.2. Atraumatic care

Atraumatic care atau asuhan yang tidak menimbulkan trauma pada anak
dan keluarganya merupakan asuhan yang terapeutik karena bertujuan sebagai
terapi pada anak. Dasar pemikiran pentingnya asuhan terpeutik ini adalah bahwa
walaupun ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pediatrik telah berkembang
pesat,tindakan yang di lakukan pada anak tetap menimbulkan trauma, rasa nyeri,
marah, cemas, dan takut pada anak. Sangat di sadari bahwa sampai saat ini belum
ada teknologi yang mengatasi masalah yang timbul sebagai dampak perawatan
tersebut. Hal ini memerlukan perhatian khusus dari tenaga kesehatan, khususnya
perawat dalam melaksanakan tindakan pada anak dan orang tua.

Beberapa buku penelitian menunjukkan bahwa lingkungan rumah sakit


yang dapat menimbulkan trauma bagi anak adalah lingkungan fisik,tenaga
kesehatan baik dari sikap maupun pakaian putih,alat-alat yang di gunakan,dan
lingkungan sosial antar sesama pasein. Dengan adanya stresor tersebut di stress
yang dapat di alami anak adalah gangguan tidur,pembatasan kreatifitas, perasaaan

8
nyeri, dan suara bising, sedangkan di stress psikologis mencakup kecemasan,
takut, marah, kecewa, sedih malu dan rasa bersalah.

Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang di berikan oleh


tenaga kesehatan dalam tatanan pelayanan kesehatan anak,melalui penggunaan
tindakan,yang dapat mengurangi distrek fisik maupun distrek psikologis yang di
alami anak maupun orang tuannya. Autramatic care bukan satu bentuk intervensi
yang nyata terlihat, tetapi memberi perhatian pada apa, siapa, di mana, mengapa,
dan bagaimana, prosedur di lakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan
mengurangi stres fisik dan psikologis.

Asuhan yang terapeutik tersebut dapat dilakukan melalui tindakan


pencegahan, penetapan diagnosis, pengobatan, dan perawatan baik pada kasus
akut maupun kronis dengan intervensi mecakup pendekatan psikologis, misalnya
menyiapkan anak dengan prosedur fisik, memberikan kesempatan pada orang tua
untuk terlibat merawat anak dirumah sakit, dan menciptakan suasana / lingkungan
rumah sakit yang aman bagi anak dan orang tua.

Satu hal yang harus jadi perhatian perawat adalah dampak lingkungan
fisik rumah sakit dan perilaku petugas itu sendiri sering kali menimbulkan trauma
pada anak. Lingkungan rumah sakit yang asing bagi anak dan orang tua dapat
menjadi stresor. Demikian juga pakaian seragam tim kesehatan,yaitu baju
seragam putih menjadi stresor bagi anak,sedangkan orang tua dapat menjadi stres
apabila mendapat informasi yang mengejutkan tentang kondisi penyakit anaknya.
Dapat anda bayangkan bagaimana bila seorang perawat atau dokter anak
datang pada pasien (anak dan keluarganya) untuk melakukan asuhan
keperawatan, tetapi denngan wajah cemburut, masam, dan tidak ada sapaan
ramah sedikitpun. Mungkin sebelum di lakukan tindakan anak sudah takut dan
menangis bahkan tidak mau di dekati. Akan tetapi, bagaiman bila seorang
perawat datang dengan wajah yang manis, tersenyum, dan sapaannya pada anak
demikian menyenangkan, lemah lembut, sambil menawarkan mainan kecil yang
menarik hati.
Dengan demikian, jelas lingkungan fisik dan psikososial rumah sakit
dapat menjadi stresor bagi anak. Selain perilaku petugasnya,ruang perawatan
untuk anak tidak dapat di samakan seperti orang dewasa. Ruangan tersebut

9
memerlukan dekorasi dengan nuansa anak, seperti adanya gambar dinding berupa
gambar binatang dan /bunga, tirai dan sprie, serta sarung bantal yang berwarna
dan bercorak binatang atau bunga, cat dinding yang berwarna, serta tangga yang
pegangannya berwarna cerah.

a. prinsip yang dapat dilakukan oleh perawat antara lain:


1. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga akan menyebabkan kecemasan pada
anak sehingga menghambat proses penyembuhan dan dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada
anak.
Kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan pada anak dapat
meningkatkan kemandirian anak dan anak akan bersikap waspada dalam segala
hal.
3. Mencegah atau mengurangi cedera (injury) dan nyeri (dampak psikologis)
Proses pengurangan rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat
akan tetapi dapat dikurangi melalui berbagai tekh.nik misalnya distraksi,
relaksasi dan imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak dilakukan maka
cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Tidak melakukan kekerasan pada anak.
Kekerasan pada anak akan menimbulkan gangguan psikologis yang
sangat berarti dalam kehidupan anak, yang dapat menghambat proses
kematangan dan tumbuh kembang anak.
5. Modifikasi lingkungan.
Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan dan nyaman bagi lingkungan anak sehingga anak
selalu berkembang dan merasa nyaman dilingkungan.
b. Kendala yang Dihadapi Perawat Anak
Perawat anak adalah bagian dari tim keperawatan yang menjunjung tinggi
prinsip keperawatan anak dengan disiplin ilmu kesehatan yang berfokus pada
kesejahteraan anak. Dikatakan sejahtera jika anak tidak merasakan ganggguan
psikologis, seperti rasa cemas, takut atau lainnya, dimana upaya ini tidak terlepas juga

10
dari peran keluarga. Melalui modifikasi lingkungan yang bernuansa anak dapat
meningkatkan keceriaan dan kenyamanan bagi lingkungan anak sehingga anak selalu
berkembang dan merasa nyaman dilingkungannya.
c. Ada beberapa kendala yang sering dihadapi perawat anak diantaranya adalah:
1. Kurangnya kerjasama
Sebagai seorang perawat khususnya perawat anak, memang tidaklah
mudah oleh karena kerjasama tim sangat menentukan semuanya. Sulit bagi
perawat anak untuk bekerja dalam lingkungan dimana tidak ada kerjasama tim
kesehatan lainnya dan juga kerjasama dengan keluarga klien. Karena tidak
sedikit keluarga yang capek mengurus anaknya kemudian dilampiaskan ke
perawat dengan marah marah hanya karena selang infuse anaknya keluar darah
Orang tua dan keluarga tidak mampu mendukung perawat dalam pelaksanaan
atraumatic care yang ditunjukkan dengan sikap orang tua dan keluarga yang
tidak percaya terhadap perawat, menangis, dan menyalahkan perawat
(Apriyani., et al, 2014).
2. Paparan terhadap resiko infeksi tinggi
Dibanding dengan perawat di ruangan lain, perawat anak cenderung
memiliki resiko infeksi lebih tinggi oleh karena berhadapan dengan klien itu
sendiri dan orang tua atau keluarga klien tersebut.
3. Fasilitas mainan anak di Rumah Sakit masih kurang
Dunia anak adalah dunia bermain, melalui bermain aspek
perkembangan anak ditumbuhkan sehingga dapat merangsang anak berpikir
walaupun dalam keadaan sakit. Karakteristik anak-anak berbeda-beda untuk
masing-masing usia, oleh karena itu kesabaran perawat anak menentukan
keberhasilan intervensi yang telah direncanakan. Salah satu fasilitas yang harus
disediakan oleh pihak rumah sakit yaitu tempat bermain untuk melaksanakan
terapi bermain pada klien anak tersebut.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Trend dan isu keperawatan adalah sesuatu yang sedang dibicarakan banyak orang
tentang praktek/ mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta maupun tidak, trend
dan isu tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Imunisasi adalah upaya pencegahan penyakit infeksi dengan menyuntikkan
vaksin kepada anak sebelum anak terinfeksi. Anak yang diberi imunisasi akan terlindung
dari infeksi penyakit-penyakit .Yang dapat menyebabkan infeksi sebelum
mikroorganisme tersebut memiliki kesempatanuntuk menyerang tubuh kita. Dengan
imunisasi tubuh kita akan terlindungi dari infeksi begitu pula orang lain. Karena tidak
tertular dari kita.

Atraumatic care adalah perawatan yang tidak menimbulkan trauma pada anak dan
keluarga. Atraumatik care sebagai bentuk perawatan terapeutik dapat diberikan kepada
anak dan keluarga dengan mengurangi dampak psikologis dari tindakan keperawatan
yang diberikan, seperti memperhatikan dampak psikologis dari tindakan keperawatan
yang diberikan dengan melihat prosedur tindakan atau aspek lain yang kemungkinan
berdampak adanya trauma.
B. Saran
Dalam menyikapi tren dan isu keperawatan anak yang beredar, mahasiswa
keperawatan harus mampu memberikan kemampuan terbaik dalam pelayanan kesehatan.
Sehingga masyarakat lebih nyaman dan dapat menerima tren dan isu mengenai
keperawatan anak untuk mendapat kesehatan yang lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA
Supartini, yupi.2004.buku ajar konsep dasar keperawatan anak.jakarta:EGC

http://assist.babylon.com/babylonassista/dnsassist/main?domain=s10.histats.comjs15.js

http://www.imunisasi.net/Imunisasi%20Anak

Apriani, L., Kasmirah., Yulianti, N, R. (2014). Hambatan Perawat Anak dalam Pelaksanaan
Atraumatic Care di Rumah Sakit di Kota Salatiga. Jurnal Keperawatan Anak.
Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang,
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKA/article/view/3969/3686
Breaving, R, M., Ismanto, A, Y., Onibala, F. (2015). Pengaruh Penerapan Atraumatic Care
Terhadap Respon Kecemasan Anak Yang Mengalami Hospitalisasi di RSU Pancaran
Kasih GMIM Manado dan RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. E Journal
Keperawatan (e- Kp), 3(2). 1-9
Hidayat, A. A. (2005). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak. Jakarta: Selemba Medika.
Maghfuroh, L. (2016). Atraumatic Care Menurunkan Kecemasan Hospitalisasi pada Anak
Prasekolah di Ruang Anggrek RSU Dr. Soegiri Lamongan. Jurnal SURYA, 8(1). 40-45

13
JURNAL

PENGARUH KARAKTERISTIK IBU TERHADAP KETIDAKPATUHAN PEMBERIAN


IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA ANAK BAWAH DUA TAHUN

The influence of mother’s characterstic toward basic complete immunization Non-compliance


for children under-two-years

Riska Harmasdiyani

FKM UniversitasAirlangga, harmasdiyaniriska@gmail.com.id

Alamat korespondensi : Departemen Epidemiologi Fakultas kesehatan masyarakat universitas


Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

PENGARUH PENERAPAN ATRAUMATIC CARE TERHADAP RESPON KECEMASAN


ANAK YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSU PANCARAN KASIH GMIM
MANADO DAN RSIP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO
Ramadini Marniaty de Breving
Amatus Yudi Ismanto
Franly Onibala

Program studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran


Universitas Sam Ratulangi
Email : rdebreving@yahoo.co.id

14

Anda mungkin juga menyukai