HAEMORRHAGIC
FEVER (DHF)
Etiologi
02
Vektor
Virus dengue serotipe 1, 2, 3, dan 4 yang
ditularkan melalui vektor yaitu nyamuk aedes
aegypti, nyamuk aedes albopictus, aedes
polynesiensis dan beberapa spesies lain
merupakan vektor yang kurang berperan.
Manifestasi
Klinis Klasifikasi
1. Demam
2. Perdarahan
a. Derajat I : Demam disertai gejala tidak khas, hanya terdapat
3. Anoreksia
manifestasi perdarahan (uji tourniquiet positif).
4. Mual muntah
b. Derajat II : Seperti derajat I disertai perdarahan spontan di kulit
5. Nyeri perut kanan atas
dan perdarhan lain.
atau seluruh bagian perut
c. Derajat III : Ditemukan kegagalan sirkulasi darah dgn adanya nadi
6. Nyeri kepala
cepat dan lemah, tekanan darah meurun (kurang dari 20 mmHg)
7. Nyeri otot dan sendi
atau hipotensi disertai kulit yang dingin dan lembab, gelisah
8. Trombositopenia
d. Derajat IV : Renjatan berat dengan nadi tak teraba dan tekanan
(<100.000/ mm3)
darah yang tidak dapat diukur.
9. Hepatomegali
10. Renjatan (Syok)
Virus dengue masuk ke dalam tubuh manusia akan menyebabkan
viremia. Beberapa tanda dan gejala yang muncul seeperti demam,
sakit kepala, mual, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, timbulnya ruam
dan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem vaskuler. Terdapat
kerusakan yang umum pada sistem vaskuler yang mengakibatkan
terjadinya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah.
Plasma dapat menembus dinding vaskuler selama proses perjalanan
penyakit, dari mulai demam hingga mengalami renjatan berat.
Volume plasma dapat menurun hingga 30%. Hal ini lah yang dapat
Patofisiologi mengakibatkan seseorang mengalami kegagalan sirkulasi. Adanya
kebocoran plasma ini jika tidak segera di tangani dapat menyebabkn
hipokisia jaringan, asidosis metabolik yang pada akhirnya dapat
berakibat fatal yaitu kematian. Viremia juga menimbulkan agresi
trombosit dalam darah sehingga menyebabkan trombositopeni yang
berpengaruh pada proses pembekuan darah. Perubahan fungsioner
pembuluh darah akibat kebocoran plasma yang berakhir pada
perdarahan, baik pada jaringan kulit maupun saluran cerna biasanya
menimbulkan tanda seperti munculnya purpura, ptekie,
hematemesis, ataupun melena.
Pemeriksaan Penunjang
a. Darah
- Trombosit menurun
- Hb Meningkat lebih 20 %
- Ht Meningkat Lebih 20 %
- Leukosit menurun pada hari ke –2 dan ke –3
- Protein darah rendah
- Ureum PH bias meningkat
- Na dan Cl rendah
b. Rontgen thorax
c. Uji tourniket (Positif)
Penatalaksanaan
3. Riwayat penyakit sekarang : Adanya keluhan panas mendadak yang disertai menggigil, dan saat
demam kesadaran komposmentis. Turunnya panas terjadi antara hari ke 3 dan ke 7 dan anak
semakin lemah. Kadang-kadang disertai dengan keluhan batuk pilek, nyeri telan, mual, muntah,
anoreksia, diare atau konstipasi, sakit kepala, nyeri otot dan persendian, nyeri uluh hati, dan
pergerakan bola mata terasa pegal, serta adanya manisfestasi perdarahan pada kulit, gusi (grade
3 dan 4), melena, atau hematemesis.
4. Riwayat penyakit yang pernah diderita : Anak bisa mengalami serangan ulangan Demam
Berdarah Dengue dengan tipe virus yang lain.
5. Riwayat imunisasi : Apabila anak mempunyai kekebalan yang baik, maka kemungkinan akan
timbulnya komplikasi dapat dihindarkan.
Lanjutan…
6. Riwayat gizi : Status gizi anak yang menderita Demam Berdarah Dengue dapat
bervariasi. Anak yang menderita DHF sering mengalami keluhan mual, muntah, dan napsu
makan menurun. Apabila kondisi ini berlanjut, dan tidak disertai
dengan pemenuhan nutrisi yang mencukupi, maka anak dapat mengalami penurunan berat
badan sehingga status gizinya menjadi kurang.
7. Kondisi lingkungan : Sering terjadi di daerah yang padat penduduknya dan lingkungan
yang kurang bersih (seperti air yang menggenang dan gantungan baju di kamar).
8. Pola kebiasaan
• Nutrisi dan metabolisme: frekuensi, jenis, pantangan, napsu makan menurun.
• Eliminasi fekal atau buang air besar. Kadang-kadang anak
mengalami diare atau konstipasi. Sementara Demam Berdarah
Dengue pada grade III-IV bisa terjadi melena.
• Eliminasi urine atau buang air kecil perlu dikaji apakah sering
kencing sedikit atau banyak sakit atau tidak. Pada Demam Berdarah Dengue grade IV
sering terjadi hematuria.
9. Tidur dan istirihat : Anak sering mengalami kurang tidur karena mengalami sakit/nyeri otot
dan persendian sehingga kuantitas dan kualitas tidur maupun istirahatnya kurang.
Lanjutan…
10. Kebersihan : Upaya keluarga untuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan cenderung
kurang terutama untuk membersihkan tempat sarang nyamuk Aedes Aegypti.
11. Perilaku dan tanggapan bila ada keluarga yang sakit serta upaya untuk menjaga
kesehatan.
12. Pemeriksaan fisik meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi dari ujung rambut
sampai ujung kaki. Berdasarkan tingkatan atau (grade) Demam Berdarah Dengue, keadaan
fisik anak adalah sebgai berikut:
• Grade I : kesadaran komposmentis, keadaan umum lemah, tanda-tanda vital dan nadi
lemah.
• Grade II : kesadaran kompos mentis, keadaan umum lemah, dan perdarahan spontan
petekie, perdarahan gusi dan telinga, serta nadi lemah, kecil dan tidak teratur.
• Grade III : kesadaran apatis, somnolent, keadaan umum lemah, nadi lemah, kecil dan
tidak teratur, serta tensi menurun.
• Grade IV : kesadaran koma, tanda-tanda vital : nadi tidak teraba, tensi tidak terukur,
pernapasan tidak teratur, ekstremitas dingin, berkeringat, dan kulit tampak biru.
Diagnosa Keperawatan