1. Hipervolemi Luaran utama : Intervensi utama : 1. Manajemen hipervolemia a b/d keseimbangan 1. Manajemen Observasi gangguan cairan SLKI Kode hipervolemis SIKI 2. Untuk mengetauhi tanda mekanisme L.05020 halaman Kode I.03114 dan gejala hipervolemia regulasi 41 halaman 181 3. Untuk mengetauhi SDKI Kode Observasi penyebab terkena D.0022 Setelah dilakukan 1. Periksa tanda dan hipervolemia halaman 62 intervensi gejala hypervolemia 4. Untuk mengetauhi keperawatan (mis: ortopnea, menurun/meningkatnya selama 3 x 24 jam, dispnea, edema, status hemodinamik maka diharapkan JVP/CVP 5. Untuk memastikan keseimbangan meningkat, refleks apakah cairan dalam meningkat, dengan hepatojugular positif, tubuh lebih, kurang atau kriteria hasil: suara napas seimbang Asupan cairan tambahan) 6. Untuk mengetauhi meningkat 2. Identifikasi kandungan cairan dalam Haluaran urin penyebab darah meningkat hypervolemia 7. Untuk mengetauhi tanda Kelembaban 3. Monitor status peningkatan onkotik membran hemodinamik (mis: plasma mukosa frekuensi jantung, 8. Untuk menghindari meningkat tekanan darah, MAP, kelebihan cairan masuk Asupan CVP, PAP, PCWP, ke dalam tubuh makanan CO, CI) jika tersedia 9. Untuk mengetauhi efek meningkat 4. Monitor intake dan samping diuretic Edema output cairan Terapeutik menurun 5. Monitor tanda 1. Untuk mengetauhi Dehidrasi hemokonsentrasi perkembangan berat badan menurun (mis: kadar natrium, 2. Untuk mengurangi cairan Asietas BUN, hematokrit, dalam tubuh menurun berat jenis urine) 3. Untuk memberikan posisi Konfusi 6. Monitor tanda nyaman pada pasien menurun peningkatan tekanan onkotik plasma (mis: Edukasi Tekanan darah kadar protein dan 1. Agar pasien dapat segera membaik albumin meningkat) penanganan sesuai Denyut nadi 7. Monitor kecepatan perkembangan radial infus secara ketat 2. Agar pasien dapat segera membaik 8. Monitor efek penanganan sesuai Tekanan arteri samping diuretic perkembangan rata-rata (mis: hipotensi 3. Agar pasien dapat membaik membatasi diri ortostatik, Membran mukosa hypovolemia, Kolaborasi membaik hipokalemia, 1. Untuk mempercepat laju Mata cekung hiponatremia) pembentukan urin membaik Terapeutik 2. Agar kadar kalium dalam Turgor kulit 1. Timbang berat badan tubuh tetap terjaga membaik setiap hari pada 3. Untuk menggantikan / Berat badan waktu yang sama mempertahankan fungsi membaik 2. Batasi asupan cairan ginjal dan garam Luaran tambahan : 3. Tinggikan kepala 2. Pemantaun cairan Curah jantung tempat tidur 30 – 40 Keseimbangan derajat Observasi Edukasi 1. Untuk mengetauhi tingkat asam basa 1. Anjurkan melapor kekuatan nadi Keseimbangan jika haluaran urin < 2. Untuk mengetauhi elektrolit 0,5 mL/kg/jam frekuensi napas Manajemen dalam 6 jam 3. Untuk mengetauhi tingkat ksehatan 2. Anjurkan melapor tekanan darah Perfusi renal jika BB bertambah > 4. Untuk mengetauhi Status cairan 1 kg dalam sehari naik/turunnya berat badan Tingkat 5. Untuk mengetauhi tingkat 3. Ajarkan cara kepatuhan elastisitas kulit membatasi cairan Kolaborasi 6. Untuk mengetauhi 1. Kolaborasi karakterikstik urin pemberian diuretic 7. Untuk mengetauhi kadar 2. Kolaborasi albumin dan protein total penggantian 8. Untuk mengetauhi hasil kehilangan kalium pemeriksaan serum akibat diuretic 9. Untuk mengetahui dan 3. Kolaborasi menghitung asupan cairan pemberian 10. Mengetauhi tanda-tanda continuous renal hipervolemia melalui replacement therapy pemeriksaan fisik (CRRT) jika perlu 11. Mengetauhi tanda-tanda 2. Pemantauan hipervolemia melalui Cairan SIKI Kode palpasi, auskultasi I.03121 halaman Terapeutik 238 1. Untuk mengetauhi kondisi Observasi pasien sesuai interval 1. Monitor frekuensi waktu dan kekuatan nadi 2. Untuk membuktikan hasil 2. Monitor frekuensi pemantuan yang telah napas dilakukan 3. Monitor tekanan Edukasi darah 1. Agar pasien mengerti 4. Monitor berat badan tindakan yang diberikan 5. Monitor waktu 2. Agar pasien mengetauhi pengisian kapiler perkembangan 6. Monitor elastisitas kesehatannya atau turgor kulit 7. Monitor jumlah, warna, dan berat jenis urin 8. Monitor kadar albumin dan protein total 9. Monitor hasil pemeriksaan serum (mis: osmolaritas serum, hematokrit, natrium, kalium, dan BUN) 10. Monitor intake dan output cairan 11. Identifikasi tanda- tanda hypovolemia (mis: frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit menurun, membran mukosa kering, volume urin menurun, hematokrit meningkat, hasil, lemah, konsentrasi urin meningkat, berat badan menurun dalam waktu singkat) 12. Identifikasi tanda- tanda hypervolemia (mis: dispnea, edema perifer, edema anasarca, JVP meningkat, CVP meningkat, refleks hepatojugular positif, berat badan menurun dalam waktu singkat) 13. Identifikasi faktor risiko ketidakseimbagnan cairan (mis: prosedur pembedahan mayor, trauma/perdarahan, luka bakar, apheresis, obstruksi intestinal, peradangan pancreas, penyakit ginjal dan kelenjar, disfungsi intestinal) Terapeutik 1. Atur interval waktu pemantauan sesuai dengan kondisi pasien 2. Dokumentasikan hasil pemantauan Edukasi 1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan 2. Dokumentasikan hasil pemantauan 2. Intoleransi Toleransi aktivitas Intervensi utama : Manajemen Energi aktivitas SLKI Kode Manajemen Energi SDKI Kode (L.05047) SIKI Kode Observasi: D.0056 1. Untuk dapat (I.05178) mengidentifikasi halaman 128 Toleransi aktivitas Observasi gangguan fungsi tubuh meningkat berarti 1. Identifikasi yang mengakibatkan respon fisiologis gangguan fungsi kelelahan terhadap aktivitas tubuh yang 2. Untuk mengetahui yang mengakibatkan kelelahan fisik dan membutuhkan kelelahan emosional klien tenaga meningkat 3. Untuk mengetahui pola 2. Monitor kelelahan tidur yang baik fisik dan emosional 4. Untuk mengetahui lokasi Setelah dilakukan 3. Monitor pola dan dan tingkat intervensi keperawatan jam tidur ketidaknyamanan selama selama 3 x 24 jam, 4. Monitor lokasi dan melakukan aktivitas maka toleransi ketidaknyamanan Terapeutik 1. Untuk memberikan rasa aktivitas selama melakukan nyaman pada klien meningkat, dengan aktivitas 2. Untuk meninkatkan dan kriteria hasil: Terapeutik melatih masa otot dan 1. Sediakan lingkungan gerak ekstremitas klien Keluhan nyaman dan rendah 3. Untuk mengalihkan rasa Lelah stimulus (mis: ketidaknyaman yang menurun cahaya, suara, dialami klien 4. Untuk melatih gerak Dispnea kunjungan) mobilisasi klien selama saat 2. Lakukan latihan dirawat aktivitas rentang gerak pasif Edukasi menurun dan/atau aktif 1. Untuk memberikan Dispnea 3. Berikan aktivitas kenyamanan saat klien setelah distraksi yang beristirahat menenangkan 2. Untuk menynjang proses aktivitas kesembuhan pasien menurun 4. Fasilitasi duduk di secara bertahap Frekuensi sisi tempat tidur, jika 3. Agar perawat segera nadi tidak dapat mengkaji dan membaik berpindah atau merencanakan kembali Saturasi berjalan tindakan keperawatan Edukasi yang bisa diberikan oksigen 1. Anjurkan tirah 4. Agar klien dapat membaik mengatasi kelelahannya -Aritmia baring secara mandiri saat 2. Anjurkan melakukan Kolaborasi aktivitas aktivitas secara 1. Untuk memaksimalkan menurun bertahap asupan yang diberikan 3. Anjurkan untuk proses menghubungi penyembuhan pasien perawat jika tanda dan gejala kelelahan Terapi Aktivitas tidak berkurang 4. Ajarkan strategi Observasi koping untuk 1. Untuk mengetahui tingkat aktivitas mengurangi 2. Untuk mengetahui kelelahan kemampuan dalam Kolaborasi beraktivitas tertentu 1. Kolaborasi dengan 3. Untuk mengetahui ahli gizi tentang cara respon emosional, fisik, meningkatkan sosial, spiritual terhadap asupan makanan aktivitas Terapeutik 1. Agar dapat fokus dalam Terapi Aktivitas SIKI Kode kemampuan (I.01026) 2. Dapat terlaksana dengan Observasi baik pemilihan aktivitas sesuai usia 1. Identifikasi defisit 3. Agar keluarga dapat tingkat aktivitas terlibat dalam aktivitas 2. Identifikasi Edukasi kemampuan 1. Untuk mengetahui berpartisipasi dalam metode aktivitas fisik aktivitas tertentu sehari-hari 3. Monitor respon 2. Dapat mengetahui langkah aktivitas emosional, fisik, individu sosial, dan spiritual 3. Untuk mengetahui terhadap aktivitas kemampuan aktivitas Terapeutik fisik, sosial, spiritual, 1. fasilitsasi fokus dan kognitif dalam dalam kemampuan, menjaga fungsi dan bukan defisit yang Kesehatan klien dialami 4. Agar keluarga terlibat 2. Koordinasikan dalam memberikan pemilihan aktifitas penguatan positif pada sesuai usia klien 3. Libatkan keluarga Kolaborasi dalam aktivitas jika 1. Untuk mengetahui terapi perlu okupasi dalam Edukasi merencanakan program 1. Jelaskan metode aktivitas aktivitas fisik sehari- 2. Untuk dapat meminimalisirkan hari, jika perlu keadaan klien 2. Ajarkan cara melakukan aktivitas individu 3. Anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial, spiritual, dan kognitif dalam menjaga fungsi dan Kesehatan 4. Anjurkan keluarga untuk memberi penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas Kolaborasi 1. Kolaborasi dengan terapis okupasi dalam merencanakan dan memonitor program aktivitas, jika sesuai 2. Rujuk pada pusat atau program aktivitas komunitas, jika perlu