Anda di halaman 1dari 21

PERAWATAN MENJELANG AJAL

SUPAT MI
Dying (Proses Kematian) adl suatu proses ketika
individu semakin mendekati akhir hayatnya.
Kondisi ini biasanya disebabkan oleh sakit yang
parah/terminal, atau oleh kondisi lain yg berujung pd
kematian individu
Respon terminal yg ditunjukan setiap individu berbeda-
beda
Tujuan Perawatan pada px terminal & Dying adl : utk
dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien
klien meninggal dengan tenang
TAHAPAN MENJELANG AJAL (Elizabeth Kubler-Ross)
1. Danial/menolak
Pada fase ini, pasien/klien tidak siap menerima keadaan yang
sebenarnya terjadi, dan menunjukkan reaksi menolak.
Karakteristiknya :
a. Klien tdk siap menerima keadaan yg terjadi
b. Menunjukan reaksi penyangkalan scr verbal, “ Tidak, bukan saya. Itu tdk
mungkn”.
Perubahan fisik; letih, lemah, pucat, mual, diare, gangguan pernafasan,
detak jantung cepat, menangis, gelisah, Penyangkalan & Isolasi 
Tugas perawat dlm tahap ini :
1. Membina hubungan saling percaya
2. Memberi kesempatan klien utk mengekspresikan diri & menguasai
dirinya
3. Melakukan dialog disaat klien siap, & menghentikannya ketika
mampu menghadapi kenyataan
4. Mendengarkan klien dgn penuh perhatian & memberinya
kesempatan utk bermimpi ttg hal2 yg menyenangkan
2. Anger/marah
Kemarahan terjadi karena kondisi klien mengancam kehidupannya
dengan segala hal yang telah diperbuatnya
 Karakteristiknya :
a. Mengekspresikan kemarahan & permusuhan
b. Menunjukan kemarahan, kebencian, perasaan gusar & cemburu
c. Emosi tdk terkendali
d. Mengungkapkan kemarahan scr verbal “mengapa harus aku?”
e. Reaksi fisik; : muka merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur, tangan
mengepal
Tugas perawat :
1. Menerima kondisi klien
2. Berhati-hati dlm memberikan penilaian, mengenali kemarahan &
emosi yg tak terkendali
3. Membiarkan klien mengungkapkan marahnya
4. Menjaga agar tdk terjadi kemarahan destruktif & melibatkan keluarga
5. Berusaha menghormati & memahami klien
6. Memberikan kesempatan, memperlunak suara & mengurangi
permintaan yg penuh kemarahan
3. Bergaining/Tawar menawar
Pada tahap ini kemarahan biasanya mereda dan pasien malahan dapat
menimbulkan kesan sudah dapat menerima apa yang terjadi dengan dirinya.
Tugas perawat adalah sedapat mungkin berupaya agar keinginan klien terpenuhi
4. . Depresi
  Tahap ini, pasien cenderung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak
menangis. Ini saatnya bagi perawat untuk duduk dengan tenang disamping pasien
yang sedang melalui masa sedihnya sebelum meninggal
Karakteristiknya :
1. Mengalami proses berkabung krn dulu ditinggalkan & skrg akan kehilangan
nyawa sendiri
2. Klien berada pd proses kehilangan segala hal yg ia cintai
3. Menunjukan sikap menarik diri, tidak mau bicara atau putus asa
4. Gejala : menolak makan, susah tidur, letih, dorongan libido menurun. 
Tugas perawat adalah :
a. duduk tenang disamping klien memberi klien kesempatan utk mengungkapkan
kedudukannya
b. memberi klien kesempatan utk mengungkapkan perasaannya
c. memberi dukungan & perhatian pd klien (mis; sentuhan tangan, usapan pd
rambut,dll) 
5. Acceptance/menerima/Pasrah

Pada fase ini terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga
tentang kondisi yang terjadi dan hal-hal yang akan terjadi yaitu kematian.
Karakteristiknya :
1. Mampu menerima kenyataan
2. Merasa kedamaian & ketenangan
3. Respon verbal,”biarlah maut mengambilku, karena aku sudah siap”
4. Merenungkan saat2 terakhir dgn pengharapan t’tentu
5. Sering merasa lelah & memerlukan tidur lebih banyak
Tugas perawat :
6. Mendampingi klien Menenangkan klien & meyakinkannya bahwa anda akan
mendampinginya sampai akhir
7. Membiarkan klien mengetahui yg t’jadi pd dirinya 18
Tanda- tanda Menjelang Kematian 
1.  Kehilangan Tonus Otot ditandai:
a. Relaksasi otot muka sehingga dagu menjadi turun.
b. Kesulitan dalam berbicara, proses menelan dan hilangnya
reflek menelan.
c. Penurunan kegiatan traktus gastrointestinal, ditandai: nausea,
muntah, perut kembung, obstipasi, dsbg.
d. Penurunan control spinkter urinari dan rectal
e. Gerakan tubuh yang terbatas. 
2. Kelambatan dalam Sirkulasi, ditandai:
a. Kemunduran dalam sensasi.
b. Cyanosis pada daerah ekstermitas.
c. Kulit dingin, pertama kali pada daerah kaki, kemudian tangan,
telinga dan hidung.
 3. Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda vital
a. Nadi lambat dan lemah
b. Tekanan darah turun
c. Pernafasan cepat, cepat dangkal dan tidak teratur.
4. Gangguan Sensori
a. Penglihatan kabur
b. Gangguan penciuman dan perabaan
Variasi tingkat kesadaran dapat dilihat sebelum kematian, kadang-
kadang klien tetap sadar sampai meninggal.
Tanda-tanda Meninggal Secara Klinis
World Medical Assembly, menetapkan beberapa petunjuk tentang indikasi kematian,
yaitu:
1. Tidak ada respon terhadap rangsangan dari luar secara total
2. Tidak adanya gerak dari otot, khususnya pernafasan
 3. Tidak ada reflek
4. Gambaran mendatar pada EKG 
Setelah kematian ;
a. Rigor mortis (kaku) Tubuh menjadi kaku 2-4 jam setelah kematian
b. Algor Mortis (dingin) Suhu tubuh perlahan2 turun
c. Livor Mortis (post-mortem decomposition) Perubahan warna kulit pd daerah yg
tertekan
Macam Tingkat Kesadaran/Pengertian Pasien dan Keluarganya
Terhadap Kematian Strause et all (1970)
1. Closed Awareness/Tidak Mengerti
Perawat sering kal dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan langsung, kapan
sembuh, kapan pulang, dsb
2. Matual Pretense/Kesadaran/Pengertian yang Ditutupi
Pada fase ini memberikan kesempatan kepada pasien untuk menentukan segala
sesuatu yang bersifat pribadi walaupun merupakan beban yang berat baginya
3. Open Awareness/Sadar akan keadaan dan Terbuka
Pada situasi ini, klien dan orang-orang disekitarnya mengetahui akan adanya ajal
yang menjelang dan menerima untuk mendiskusikannya, walaupun dirasakan getir
Bantuan yang dapat diberikan pd pasien menjelang ajal
1. Bantuan untuk kebutuhan fisiologis
a. Kebersihan diri
b. Mengontrol rasa sakit
c. Membebaskan jalan napas
d. Bergerak
e. Nutrisi
f. Eliminasi
g. Perubahan sensori (perawat & keluarga mengurangi
nada pembicaraan)
3. Bantuan memenuhi kebutuhan Spiritual
a. Menanyakan kepada klien ttg harapan hidupnya & rencana
klien selanjutnya menjelang ajal
b. Menanyakan kepada klien untuk mendatangkan pemuka
agama dalam hal untuk memenuhi kebutuhan spiritual
c. Membantu & mendorong klien untuk melaksanakan
kebutuhan spiritual sebatas kemampuannya
2. Bantuan untuk kebutuhan social
a. Menanyakan siapa saja yg ingin didatangkan utk bertemu dgn
klien & didiskusikan dgn keluarganya
b. Menggali perasaan2 klien s/d dgn sakitnya
c. Menjaga penampilan klien pd saat2 menerima kunjungan
teman, saudara terdekatnya
d. Meminta saudara/temannya utk sering mengunjungi
Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui dengan pasti apa yang
akan diusahakannya besok, dan tiada seorangpun yang mengetahui di
bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Teliti ( Surah Luqman: 34)
Tuntutan perawatan Jenazah menurut Himpunan Putusan Tarjih
Muhammadiyah
Menghadapi Orang yang Sedang Sakarotul Maut
Pada saat orang sedang sakaratul maut, harus selalu ditunggu dengan bergantian
supaya tidak terlalu payah, dengan memperhatikan hal-hal sebagai
berikut: :
a. Kalau memungkinkan, luruskan kedua kakinya membujur ke arah kiblat
dan kepala diangkat sedikit supaya mukanya menghadap kiblat.
b. Dijaga kesucian dan kebersihan pakaian dan tempatnya.
c. Agar keluarga selalu berdekatan dengannya.
d. Dengan hati-hati memberikan nasihat supaya bertobat dan berbaik sangka
kepada Allah serta mengharapkan ampunan dan rahmat-Nya.
e. Dianjurkan agar berwasiat apabila meninggalkan harta benda di
hadapan dua orang saksi adil.
f. Diingatkan dengan santun agar mengucapkan Laa ilaaha illallaah;
kalau sudah mengucapkan, biarkan. Kalau lupa atau berhenti
diingatkan lagi dengan pelan dan hati-hati. Kalau sudah lupa-lupa,
agar dituntun terus dengan suara yang jelas dan pelan-pelan.
g. Berilah pengertian kepada keluarganya agar bisa memahami dengan
ikhlas bahwa kematian adalah kehendak dan pilihan Allah, dan
pilihan Allah adalah yang terbaik untuk semuanya
Menghadapi Orang yang Baru Saja Meninggal
Begitu mengetahui bahwa seseorang telah meninggal, lakukanlah hal-hal sebagai
berikut:
a. Pejamkan matanya
b. Katupkan mulutnya, kalau perlu dibantu dengan tali dari kain, diikatkan
melingkar dari dagu, pipi, pelipis dan ubun-ubun
c. Lemaskan tangan dan kakinya
d. Letakkan kedua tangannya dengan sedekap di atas dadanya dan diikat
kedua telapak tangannya
e. Luruskan kedua kakinya, dengan diikat pergelangan kaki dan kedua ibu
jarinya
f. Dibujurkan tubuhnya menghadap kiblat
g. Tutup seluruh tubuhnya, dari kepala, wajah sampai ujung kakinya
h. Ucapkan kalimat tarji’ yaitu: inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
I . Kemudian membaca doa : Allohumagfirli…….
j. Menyebarluaskan berita kematiannya
k. Mempersiapkan keperluan perawatan jenazah
l. Keluarga (ahli waris) segera menyelesaikan hak utang-piutangnya

Anda mungkin juga menyukai