A. IDENTITAS
Nama Program Studi S1 Keperawatan Tgl. Direvisi: 13 Februari 2019
Nama Mata Kuliah (MK) Keperawatan Jiwa 1 Kode/Bobot MK: 15WP05422 / 3 SKS
Semester 4 (Empat)
Dosen Pengampu 1. Uswatun Hasanah, S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.Kep.J
2. Reliani, S.Kep.,Ns., Mkes
3. Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep
2. PENGUASAAN PENGETAHUAN
2.1 Menguasai filosofi, paradigma, teori keperawatan, khususnya konseptual
model dan middle range theories;
2.2 Menguasai nilai-nilai kemanusiaan(humanity values);
2.3 Menguasai teknik, prinsip dan prosedur pelaksanaan asuhan/ praktik
keperawatan yang dilakukan secara mandiri atau berkelompok , pada bidang
keilmuan keperawatan jiwa;
2.4 Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan;
2.5 Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik;
3. KETERAMPILAN KHUSUS
3.1 Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan
berkesinambungan yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai
standar asuhan keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang
telah atau belum tersedia;
3.2 Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi keperawatan
jiwa sesuai dengan delegasi dari ners spesialis;
3.3 Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian dari berbagai
sumber untuk menetapkan prioritas asuhan keperawatan;
3.4 Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatansesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang
peka budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dari klien
individu, keluarga dan masyarakat;
3.5 Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain;
3.6 Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/atau keluarga /pendamping/penasehat
untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung
jawabnya;
4. KETERAMPILAN UMUM
4.1 Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi
kerja profesinya;
4.2 Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif;
4.3 Menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik;
4.4 Meningkatkan keahlian keprofesiannya pada bidang yang khusus melalui
pelatihan dan pengalaman kerja;
4.5 Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya;
4.6 Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang
dibuat dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat;
4.7 Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri.
Carson, V.B. (2000). Mental Health Nursing: The nurse-patient journey. (2th ed.). Philadelphia:
W.B. Sauders Company
Fortinash, K..M., &Holoday W. P.A., (2006), Pscyciatric nursing care plans, St.Louis, Mosby
Your Book.
Frisch N.,& Frisch A. (2011). Psychiatric mental health nursing. 4 ed. Australia: Delmar
CENGAGE learning
Gail Williams, Mark Soucy. (2013). Course Overview - Role of the Advanced Practice Nurse &
Primary Care Issues of Mental Health/Therapeutic Use of Self . School of Nursing, The
University of Texas Health Science Center at San Antonio
Halter MJ. (2014). Varcarolis' Foundations of Psychiatric Mental Health Nursing: A Clinical
Approach. 7th edition. Saunders: Elsevier Inc.
Marry Ann Boyd.(2002).Psychiatric Nursing Contemporary Practice, second edition.
Nanda. (2005). Nursing Diagnosis’ definition & Clasificatian. Nanda International.
Noren Cavan Frisch & Lawrence E Frisch.(2007).Psychiatric Mental Health Nursing, third
edition.New York:Thomson Delmar Learning.
Sheila L. Videbeck.(2011).Psychiatric Mental Health Nursing, fifth edition. Philadelphia:Wolters
Kluwer, Lippincot William & Wilkins.
Stuart, G.W.T., Keliat B.A., Pasaribu J. (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan
Jiwa Stuart. Edisi Indonesia 10. Mosby: Elsevier (Singapore) Pte Ltd.
Twosend, Mary C. (2009). Psychiatric Mental Health Nursing: Concept of Care in Evidance
Based Practise (6thEd). F.A. davis Company.
D. Rincian Rencana Pembelajaran Semester
Pertemuan Capaian Kemampuan akhir yg Bahan kajian Metode Waktu Fasilitator/ Buku
(Hari/Tgl) Pembelajaran (LO) direncanakan Pembelajaran (jam) yang digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1,2 Sejarah Keperawatan 1. Menganalisis sejarah 1. Sejarah keperawatan Lecture 2X100 Uswatun Hasanah,
Kelas B Jiwa dan Trend serta keperawatan jiwa dan jiwa dan trend serta Diskusi S.Kep., Ns,
Selasa, Issue dalam trend serta issue dalam issue dalam Collaborative M.Kep., Sp.Kep.J
19 & 26 Feb keperawatan jiwa keperawatan jiwa keperawatan jiwa global learning
2019 global global 2. Konsep Dasar kesehatan Problem based
Kelas A jiwa learning
Kamis, 3. Konsep dasar Case Study
21 & 28 Feb keperawatan jiwa Simulasi
2019 Role play
3 Proses terjadinya 1. Menganalisis proses 1. Proses terjadinya Lecture 2x100 Uswatun Hasanah,
Kelas B gangguan jiwa dalam terjadinya gangguan gangguan jiwa dalam Diskusi S.Kep., Ns,
Selasa, perspektif jiwa dalam perspektif perspektif keperawatan Collaborative M.Kep., Sp.Kep.J
5 Maret 2019 keperawatan jiwa keperawatan jiwa jiwa learning
2. Konsep stress, rentang Problem based
sehat sakit jiwa dan learning
Kelas A
koping Case Study
Kamis,
7 Maret 2019 Simulasi
Role play
4 Konseptual model Menganalisis Konseptual Konseptual model dalam Diskusi 1 x 100 Uswatun Hasanah,
Kelas B dalam keperawatan model dalam keperawatan keperawatan jiwa Collaborative S.Kep., Ns,
Selasa, jiwa termasuk jiwa termasuk prevensi termasuk prevensi primer, learning M.Kep., Sp.Kep.J
12 Maret 2019 prevensi primer, primer, sekunder dan sekunder dan tersier Problem based
Kelas A sekunder dan tersier tersier learning
Kamis, Case Study 1 x 100
Pertemuan Capaian Kemampuan akhir yg Bahan kajian Metode Waktu Fasilitator/ Buku
(Hari/Tgl) Pembelajaran (LO) direncanakan Pembelajaran (jam) yang digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
14 Maret 2019 Simulasi dan
role play
5 Peran perawat jiwa Menganalisis peran 1. Peran perawat jiwa Diskusi 1x100 Uswatun Hasanah,
Kelas B dan kolaborasi perawat jiwa dan 2. Pelayanan dan Collaborative S.Kep., Ns,
Selasa, interdisiplin dalam kolaborasi interdisiplin kolaborasi interdisiplin learning M.Kep., Sp.Kep.J
19 Maret 2019 kesehatan dan dalam kesehatan dan dalam kesehatan dan Problem based
Kelas A keperawatan jiwa keperawatan keperawatan jiwa learning 1 x 100
Kamis, Case Study
21 Maret 2019 Simulasi dan role
play
6 Pelayanan Menganalisa pelayanan Post Traumatic stress Diskusi 1 x 100 Reliani, S.Kep., Ns,
Kelas B keperawatan jiwa keperawatan jiwa pada disorder: Collaborative M.Kes
Selasa, pada situasi bencana situasi bencana 1. learning
26 Maret 2019 2. Problem based
3. 1 x 100
Kelas A learning
4.
Kamis, 5. Case Study
28 Maret 2019 6. Simulasi dan role
7. play
7 Proses keperawatan Menerapkan Proses 1. Proses keperawatan Diskusi 2x100 Reliani, S.kep., Ns,
Kelas B jiwa, prinsip-prinsip keperawatan jiwa, jiwa Collaborative M.kes
Selasa, legal etis dan lintas prinsip-prinsip legal etis 2. Sosiokultural dalam
learning
2 April 2019 konteks asuhan
budaya dalam asuhan dan lintas budaya dalam Problem based
keperawatan jiwa
Kelas A keperawatan jiwa asuhan keperawatan jiwa 3. Legal dan etik dalam learning 1 x 100
Kamis, konteks asuhan Case Study
4 April 2019 keperawatan jiwa Simulasi dan role
Pertemuan Capaian Kemampuan akhir yg Bahan kajian Metode Waktu Fasilitator/ Buku
(Hari/Tgl) Pembelajaran (LO) direncanakan Pembelajaran (jam) yang digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
play
UTS
(8-12 April 2019)
8,9 Askep sehat jiwa ibu Melakukan simulasi Askep Askep sehat jiwa Diskusi 2x100 Reliani, S.Kep., Ns,
Kelas B hamil, bayi, toddler. sehat jiwa ibu hamil, bayi, sepanjang rentang Collaborative M.Kes
Selasa, prasekolah, usia toddler prasekolah, usia kehidupan:
learning
16 & 23 April 1. Post partum Blues
sekolah, remaja, sekolah, remaja, dewasa Problem based
2. Gangguan jiwa pada
2019 dewasa dan lansia dan lansia learning 1X100
anak dan dewasa
3. Gangguan jiwa pada Case Study
Kelas A lansia Simulasi dan role
Kamis,
play
18 &25 April
2019
10 Asuhan Keperawatan Melakukan simulasi Asuhan keperawatan pada Diskusi 1 x 100 Reliani, S.Kep., Ns,
Kelas B klien dengan Asuhan Keperawatan klen dengan gangguan Collaborative M.Kes
Selasa, gangguan konsep diri klien dengan gangguan konsep diri: learning
30 April 2019 konsep diri 1. Body Image Problem based
Kelas A 2. Identitas learning
Kamis, 3. Peran
Case Study
2 Mei 2019 4. Ideal diri
5. Harga diri Simulasi dan role
play
11, 12 Asuhan keperawatan 1. Melakukan simulasi Asuhan keperawatan pada Diskusi 1 x 100 Dr. Mundakir, S.
Kelas B klien dengan Asuhan keperawatan klien dengan kecemasan: Collaborative Kep., Ns., M. Kep
Selasa, kecemasan dan pada klien dengan 1. Pengertian learning
kehilangan gangguan kecemasan. 2. Etiologi Problem based
7 & 14 Mei
3. Rentang respons
2019 learning
Pertemuan Capaian Kemampuan akhir yg Bahan kajian Metode Waktu Fasilitator/ Buku
(Hari/Tgl) Pembelajaran (LO) direncanakan Pembelajaran (jam) yang digunakan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Kelas A 2. Mengintegrasikan hasil kecemasan Case Study
Kamis, penelitian yang 4. Pengkajian Simulasi dan role
9 & 16 Mei berhubungan dengan 5. Masalah keperawatan play
6. Problem tree
2019 asuhan keperawatan
7. Intervensi
klien dengan
kehilangan dengan Asuhan keperawatan pada 1 x 100
memperhatikan aspek klie dengan kehilangan:
legal etis 1. Pengertian
2. Etiologi
3. Rentang respon
kehilangan
4. Pengkajian
5. Masalah keperawatan
6. Problem tree
7. Intervensi
E. Deskripsi Tugas
Judul Makalah
Logo
Nama mhs
Nim
Lembar Pernyataan
Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali
yang telah dituliskan dalam referensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan
makalah ini untuk kami.
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan
sanksi sesuai peraturan akademik yang berlaku.
Kami mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa kami reproduksi jika makalah yang
dikumpulkan hilang atau rusak
Komentar Fasilitator:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Presentasi Kelompok (5%)
Soft skill yang dinilai selama diskusi: teamwork, berpikir kritis, komunikasi
Komentar Fasilitator:
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Perrin, R. (2007). Pocket guide to APA style (2nded.). The USA: Houghton Mifflin Co. atau
petunjuk penulisan referensi menurut APA yang banyak tersedia online dari beberapa website.
1. Satu pengarang
(Morse, 1996) ATAU Morse (1996) menjelaskan bahwa ...
2. Dua pengarang:
(Ringsven& Bond, 1996) ATAU Dalam penelitiannya, Ringsven dan Bond (1996)...
6. Komunikasi pribadi: sedapat mungkin dihindari kecuali merupakan informasi yang sangat
penting dan tidak tersedia dalam sumber-sumber public. Komunikasi personal tidak perlu
disebutkan dalam daftar pustaka.
(T. K. Lutes, komunikasi personal, 28 September 1998) ATAU
T.K. Lutes (komunikassi personal, 28 September 1998)
7. Kutipan langsung: tidak boleh dilakukan terlalu sering. Jika kutipan langsung berada dalam
paragraf dan kurang dari 40 kata, maka ditulis dalam paragraf yang sama ditandai dengan
tanda kutip. Kutipan langsung lebih dari 40 kata ditulis terpisah dari paragraf dan masuk
kedalam. Halaman harus ditulis dalam referensi di teks:
Secara garis besar bisa dijelaskan "mekanisme nyeri dipengaruhi...” (Miele, 1993, hal.
276) ATAU Miele (1993) menemukan bahwa " mekanisme nyeri dipengaruhi...” (hal.
276).
Kutipan lebih dari 40 kata:
Borland (2003, hal. 107) menuliskan:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen, mempercayai
sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat penting bagi
perkembangan yang sehat setiap anak.
ATAU
Borland (2003) menegaskan peentingnya bermain bagi perkembangan holistik seorang
anak:
Bermain merupakan hal penting bagi anak. Permainan merupakan sarana anak belajar
tentang diri mereka senddiri, anggota keluarga mereka, masyarakat local mereka, serta
dunia di sekitar mereka. Kebebasan untuk mengeksplorasi, bereksperimen,
mempercayai sesuatu dan membuat pilihan merupakan komponen utama yang sangat
penting bagi perkembangan yang sehat setiap anak (hal. 107).
Artikel jurnal
Senden, T. J., Moock, K. H., Gerald, J. F., Burch, W. M., Bowitt, R. J., Ling, C. D., et al.
(1997). The physical and chemical nature of technigas. Journal of Nuclear Medicine,
38(10), 1327-33.
The Cardiac Society of Australia and New Zealand. (1986). Clinical exercise testing. Safety
and performance guidelines. Medical Journal of Australia, 164, 282-4.
Buku
Ringsven, M. K., & Bond, D. (1996). Gerontology and leadership skills for nurses. (2nd ed.).
Albany (NY): Delmar.
Buku dengan editor sebagai pengarang, tetapi bab yang dikutip mempunyai pengarang
tersendiri:
Phillips, S. J., Whisnant, J. (1995). Hypertension and stroke. In J. H. Laragh, & B. Brenner
(Eds.), Hypertension: pathophysiology, diagnosis, and management (hal. 465-78). New
York: Raven Press.
Kamus:
Saunders. (1997). Dorland's illustrated medical dictionary. (28th ed.). Philadelphia.
Artikel Koran:
Lee, G. (1996, June 21). Hospitalizations tied to ozone pollution: Study estimates 50,000
admissions annually. The Washington Post;Sect. A:3 (col. 5).
Materi hukum:
Regulated Health Professions Act, 1991, Stat. of Ontario, 1991 Ch.18, as amended by 1993,
Ch.37: office consolidation. (Queen's Printer for Ontario 1994).