Anda di halaman 1dari 12

Deteksi dini komplikasi dan penanganan awal

kegawatdaruratan:
Penapisan/deteksi dini pada ibu hamil dengan
faktor resiko (skor
Puji Rochyati, Kartu Soedarto)
Nama Kelompok
1.ISA BELLA
2.MARYANTI
3.LAELA RAHMA NIDA DOSEN PENGAMPU :ROHANI , SST , M.KES
4.NANDA
5.LOREN OKTA YUANA
PENGERTIAN
Kehamilan Berisiko Kehamilan adalah masa dimulai dari saat konsepsi
samapai lahirnya janin.
Kehamilan dengan risiko adalah kehamilan yang menyebabkan
terjadinya bahaya dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu maupun
janin yang dikandungnya selama kehamilan, persalinan ataupun nifas bila
dibandingkan dengan kehamilan, persalinan dan nifas normal. (Sarwono,
2008).
Menurut Poedji Rochjati risiko kehamilan dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Ada potensi gawat
obstetri

a. Usia pertama hamil terlalu c. Usia hamil terlalu tua (≥35


muda (≤16 tahun) tahun)

b. kehamilan pertama terlalu d. Jarak kehamilan terlalu


tua dekat (≤2 tahun)
LANJUTAN

e. Jarak kehamilan terlalu jauh g. Ibu dengan tinggi badan 145


(≥10 tahun) cm atau kurang

f. Jumlah anak terlalu banyak h. Riwayat obstetri buruk


(≥4 anak)
Ada beberapa
teori tentang • Wanita umumnya mengalami penurunan kesuburan mulai
kehamilan usia
tua antara dari umur 30 tahun.
lain : • Muncul masalah kesehatan kronnis (hipertensi, tumor,
degenerative tulang belakang dan panggul).
• Diabetes mellitus gestational pada ibu usia tua, karena
kerusakan endotel vaskular progresif yang berhubungan
dengan proses penuaan.
• Preeklamsia, peningkatan angka kejadian pada kelompok
usia > 40 tahun dibandingkan kelompok usia <35 tahun.
2. Ada gawat obstetri

a. Penyakit pada ibu hamil


- Anemia
-Malaria
-TB paru
-Penyakit jantung
-Diabetes mellitus
-HIV/AIDS
b. Hamil kembar
c. Hamil kembar air
d. Janin mati dalam rahim
e. Kehamilan lebih bulan
f. Kehamilan dengna kelainan letak

3. Ada gawat darurat obstetri


a. Perdarahan pada kehamilan
b. Preeklamsia berat/eklamsia
Tanda-tanda bahaya kehamilan antara lain :
1. Perdarahan pervagina
2. Sakit kepala hebat
3. Masalah Penglihatan
4. Bengkak pada wajah dan tangan
5. Gerakan janin tidak seperti biasa
6. Keluar cairan banyak pervaginam secara tiba-tiba
Berdasarakan jumlah skor yang didapat, ibu hamil dengan
resiko kemudian dikelompokkan menjadi 3

Skor 2 Skor 6-10 Skor ≥12

ibu hamil dengan risiko Ibu hamil dengan risiko tinggi, ibu hamil dengan risiko
rendah, boleh melakukan boleh melakukan perawatan di sangat tinggi, harus
perawatan di bidan, bidan atau dokter, melakukan melakukan perawatan di
persalinan di polindes, dokter, melakukan
melakukan persalinan di puskesmas, atau rumah sakit,
polindes, dan ditolong persalinan di rumah sakit,
dengan ditolong oleh bidan dan
persalinan oleh bidan pendampingan dokter. dan ditolong oleh dokter
spesialis kebidanan.
KESIMPULAN

Proporsi upaya penanganan kehamilan berisiko 87,2% ibu hamil


berisiko tinggi memeriksakan kehamilan ke bidan praktek
mandiri dan 76,5% ibu hamil berisiko sangat tinggi juga
memeriksakan kehamilan ke bidan praktek mandiri.
Distribusi frekuensi pendidikan 58,7% ibu dengan pendidikan
rendah dan 41,3% ibu dengan pendidikan tinggi. Distribusi
frekuensi pekerjaan 49,3% ibu hamil tidak bekerja dan 50,7%
ibu hamil bekerja. Terdapat 61,3% ibu hamil dengan
pengetahuan rendah dan 38,7% ibu hamil dengan
pengetahuan tinggi. Terdapat 88% ibu hamil mendapat
informasi mengenai kehamilan berisiko dan 12,0% tidak
pernah mendapat informasi.
SARAN
Melakukan deteksi risiko tinggi yang dimiliki ibu hamil
sehingga dapat melakukan rujukan pelayanan Antenatal
care sesuai tingkat risiko ibu hamil.
. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan instrumen
penelitian yang serupa untuk mengetahui proporsi masing-
masing faktor risiko pada sampel yang lebih besar.
TERIMAKASIH 🙏

Anda mungkin juga menyukai