Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Komplikasi dalam kehamilan
Persalinan Nifas Dan Bayi Baru Lahir
Dosen:Atnesia Ajeng SST. M.KES danTeam
DisusunOleh:
Kelompok I
FAKULTASILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG2022-2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Menurut WHO pada tahun 2015, Angka kematian Ibu (AKI) didunia sebesar
303.000 jiwa. Berdasarkan data Menurut WHO Indonesia menduduki urutan kelima
dengan Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya
(WHO, 2018)
bagi kesehatan wanita, karena merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi.
persalinan dan nifas merupakan determinan langsung kematian Ibu. Semakin tinggi
kasus komplikasi maka semakin tinggi kasus kematian Ibu. (WHO, 2015)
Menurut WHO pada tahun 2015, Angka kematian Ibu (AKI) didunia sebesar
303.000 jiwa. Berdasarkan data Menurut WHO Indonesia menduduki urutan kelima
dengan Angka Kematian Ibu (AKI) tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya
(WHO, 2018)
Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan ibu
maupun janin pada kehamilan yang dihadapi (Manuaba, 2012). Ibu hamil yang
mengalami gangguan medis atau masalah kesehatan akan dimasukan kedalam kategori
risiko tinggi, sehingga kebutuhan akan pelaksanaan asuhan pada kehamilan menjadi
lebih besar (Robson dan Waugh, 2012).Adapun dampak yang dapat ditimbulkan akibat
ibu hamil dengan risiko tinggi sendiri dapat berdampak antara lainkeguguran, partus
macet, perdarahan antepartum, janin mati dalam kandungan (Intra Uterine Fetal
Death), keracunan dalam kehamilan, bayi lahir belum cukup bulan, dan bayi berat lahir
rendah
terjadinya bahaya atau komplikasi baik terhadap ibu maupun janin yang dikandungnya
selama masa kehamilan, melahirkan ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan
kehamilan risiko tinggi terdapat tindakan khusus terhadap ibu dan janin.
Dampak dari kehamilan risiko tinggi ini dapat dicegah melalui pemeriksaan
kehamilan (antenatal care) secara teratur yang bertujuan untuk menjaga ibu agar sehat
selama masa kehamilan, persalinan, dan nifas serta mengusahakan bayi yang di
morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Pelayanan antenatal dapat mendeteksidan
menangani kasus risiko tinggi secara memadai, pertolongan persalinan yang bersih dan
kesehatan ibu hamil harus memenuhi frekuensi minimal di tiap trimester, yaitu minimal
satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-12 minggu), minimal satu kali pada
trimester kedua (usia kehamilan 12-24 minggu), dan minimal dua kali pada trimester
pelayanan tersebut dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan
janin berupa deteksi dini faktor risiko, pencegahan, dan penanganan dini komplikasi
kehamilan (Kemenkes RI, 2020). Pentingnya Antenatal Care terpadu dalam
pemeriksaan ibu hamil resiko tinggi diharapkan dapatdilakukan sesuai standar minimal
sehingga mampu mendeteksi dan menangani risiko tinggi pada ibu hamil.
1.2. Tujuan
tinggi
2.1 KehamilanRisikoTinggi
sebuah keadaan yang dinantikan dari setiap pasangan, tetapi tetap mempunyai
risiko ibu hamil adalah kondisi pada ibu hamil/janin yang menyebabkan
dan bayi.
menyebabkan terjadinya bahaya atau komplikasi baik terhadap ibu maupun janin
yang dikandungnya selama masa kehamilan ,melahirkan atau pun nifas bila
berlebihan , pada hamil muda mengalami perdarahan, badan panas, dan sakit
perut mendadak. Pada kehamilan trimesterII dan III ditemukan kontrak si uterus
1. Pernah keguguran
5. Gravida serotinus
a. Berdasarkan anamnesis
● Umur penderita:
- Kurang dari 19tahun.
● Riwayat operasi:
● Riwayat kehamilan
- Keguguran berulang
- Kematian intrauteri
- Riwayatmolahidatidosaataukoriokarsinoma
● Riwayat persalinan
- Persalinan prematur
operasiseksiosesarea).
hepar,atauginjal.
gangguan pertumbuhan.
(perinatal).
- Persalinan terlantar
- Rupturauteri.
- Distosia karena tumor jalan lahir, distosia bahu bayi,atau bayi yang
besar.
- Retensio plasenta-plasentarest.
- Dismaturitas
- Makrosomia
- Infeksi intrauteri
- Distres janin
- Pembentukan kaput besar
Pada usia ini rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan
Bila jarak anak terlalu dekat, maka rahim dan kesehatan ibu belum
kelompok
● Penyakit pada ibu hamil (anemia, malaria, TBC, payah jantung, DM,
HIV/AIDS, Toksoplasmosis)
● Pre-Eklamsia ringan
● Hamil kembar/Ganda
● Hidramnion (Polihidramnion)
● Perdarahan antepartum
● Pre Eklamsi
2.1.3 Dampak Kehamilan beresiko
a. Bagi Ibu
Dampak Fisik :
● Keguguran
● Partus Macet
● IUFD
Dampak Psikologis
● Sikap Ambivalen
● Stres
b. Bagi Janin
● Bayi Lahir Belum Cukup bulan atau disebut Premature (kurang dari 37
minggu)
● Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), adalah bayi yang lahir kurang dari
pengawasan kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi yang lebih
yang berkualitas minimal 4 kali dengan 1 kali pada trimester 1, 1 kali pada
Kartu skor Poedji Rochajti (KPSR) adalah alat untuk mendeteksi dini
memiliki beberapa fungsi bagi ibu hamil dan tenaga kesehatan. Bagi ibu hamil
dapat digunakan sebagai Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE), digunakan
sebagai alat skrining antenatal berbasis keluarga untuk menemukan faktor risiko
Fungsi KSPR:
2.2.1 Pengertian
● Pemeriksaan Lab
● USG
● Pemeriksaan non invasi prenatal
- Hormon stabil
● Trimester I
- USG
fasilitas untuk mengirim atau menerima suatu pesan singkat berupa teks
Puspitasari, 2020)
Puspitasari, 2020)
c. ANC kelas Ibu hamil, yaitu sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan
bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan
persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit
c. Dopler, untuk mengukur seberapa baik darah yang mengalir didalam tubuh
janin
didalam tubuh janin, selain itu USG ini juga dilakukan bagi ibu hamil yang
memiliki tekanan darah tinggi atau pertumbuhan janin menjadi lambat dari
biasanya
e. CTG, digunakan untuk mengukur bunyi jantung bayi dan pergerakan bayi,
f. USG 2D, dilakukan ketika awal kehamilan. Jenis USG ini henya
menampilkan gambar dalam warna hitam putih
h. USG 4D, menghasilkan Video yang bergerak, dan kita bisa elihat janin
Interprofesional
e. Menghindari pemborosan
dengan efektif
a. Profesionalisme Bidan
b. Pengertian Kolaborasi
sebagai salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan kesehatan
- Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan resiko tinggi dan
kolaborasi
pelimpahan tanggung jawab dalam penanganan pasien dari satu fasilitas kesehatan
menuju fasilitas kesehatan yang lebih baik itu secara vertical maupun horizontal.
Hal- hal yang harus disiapkan dalam merujuk kehamilan atau persalinan adalah :
- Alat, dalam melakukan rujukan alat-alat yang harus dibawa tensimeter, dan alat
- Surat rujukan yang berisi identitas dan hasil pemeriksaan yang diberikan pada
pasien
- Obat-obatan
- Kendaraan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
kehamilan yaitu deteksi dini ibu hamil risiko tinggi yang lebih difokuskan pada keadaan
persiapan persalinan
3.2 Saran
tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingakan dengan seseorang