Anda di halaman 1dari 39

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 1

Presiden Republik Indonesia (periode 2019 – 2024) ,


memberikan pidato.

ISI PIDATO
Membahas visi untuk dicapai dalam lima tahun ke depan. Salah satu topik yang menjadi
perhatian khusus adalah jaminan pemerintah untuk melindungi hak ibu hamil, bayi,
balita dan anak-anak untuk mendapat kesehatan sepenuhnya.
“Kita akan memberikan prioritas pembangunan kita pada pembangunan sumber daya
manusia. Pembangunan SDM menjadi kunci Indonesia ke depan. Titik dimulainya
pembangunan SDM adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, kesehatan bayi,
kesehatan balita, kesehatan anak usia sekolah. Ini merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia yang unggul ke depan. Itu yang harus dijaga betul. Jangan
sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di
situ!” kutipan dari Bapak Presiden.
Dengan inovasi-inovasi dan kita semuanya harus mau dan akan kita paksa untuk mau,
kita harus meninggalkan cara-cara lama, kita harus meninggalkan pola-pola lama, baik
dalam mengelola organisasi, baik dalam mengelola lembaga, maupun dalam
mengelola pemerintahan," .
2
Kegiatan program dan manajemen KIA (9 butir),
sbb :
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil di semua fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke fasilitas
kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua fasilitas kesehatan ataupun
melalui kunjungan rumah.
5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan komplikasi kebidanan dan neonatus oleh tenaga kesehatan
maupun masyarakat.
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan secara terus-menerus oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan.
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan.
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 3
1. Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan oleh tenaga
kesehatan untuk ibu selama masa kehamilannya.
Dalam penerapannya terdiri atas :
1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan.
2. Ukur tekanan darah.
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).
4. Ukur tinggi fundus uteri.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ).
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT) bila
diperlukan.
7. Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama kehamilan.
8. Test laboratorium (rutin dan khusus).
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara (konseling), termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K) serta KB pasca persalinan.
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 4
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan
pelayanan antenatal kepada Ibu hamil.
Frekuensi pelayanan antenatal adalah minimal 4 kali selama kehamilan,
dengan ketentuan waktu pemberian pelayanan yang dianjurkan sebagai
berikut :
- Minimal 1 kali pada triwulan pertama.
- Minimal 1 kali pada triwulan kedua.
- Minimal 2 kali pada triwulan ketiga.
Standar waktu pelayanan antenatal tersebut dianjurkan untuk
menjamin perlindungan kepada ibu hamil, berupa deteksi dini faktor
risiko, pencegahan dan penanganan komplikasi.
Menuju ke : Pelayanan Antenatal Care (ANC) pada kehamilan normal
minimal 6x dengan rincian 2x di Trimester 1, 1x di Trimester 2, dan 3x di
Trimester 3. Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat kunjungan 1 di Trimester
1 dan saat kunjungan ke 5 di Trimester 3.
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 5
2. Pertolongan Persalinan
Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah pelayanan persalinan
yang aman yang dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten.
Prinsip penolong persalinan :
1. Pencegahan infeksi
2. Metode pertolongan persalinan yang sesuai standar.
3. Manajemen aktif kala III
4. Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani ke tingkat pelayanan yang
lebih tinggi.
5. Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
6. Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata pada bayi baru lahir.
Tenaga kesehatan yang berkompeten memberikan pelayanan pertolongan
persalinan adalah : dokter spesialis kebidanan, dokter dan bidan.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 6


3. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
Pelayanan yang diberikan adalah :
1. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, respirasi dan suhu.
2. Pemeriksaan tinggi fundus uteri (involusi uterus).
3. Pemeriksaan lokhia dan pengeluaran per vaginam lainnya.
4. Pemeriksaan payudara dan anjuran ASI eksklusif 6 bulan.
5. Pemberian kapsul Vitamin A 200.000 IU sebanyak dua kali ,
pertama segera setelah melahirkan, kedua diberikan setelah 24 jam
pemberian kapsul Vitamin A pertama.
6. Pelayanan KB pasca salin
Tenaga kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas
adalah
: dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat.
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan kesehatan sesuai standar pada ibu
mulai 6 jam sampai 42 hari pasca bersalin (minimal sebanyak 3 kali , waktu ditentukan).

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 7


4. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Pelayanan kesehatan neonatus adalah pelayanan kesehatan sesuai


standar yang diberikan oleh tenaga kesehatan yang kompeten kepada
neonatus sedikitnya 3 kali, selama periode 0 sampai dengan 28 hari
setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun melalui kunjungan
rumah.
Mengetahui sedini mungkin bila terdapat kelainan/masalah kesehatan
pada neonatus. Risiko terbesar kematian neonatus terjadi pada 24 jam
pertama kehidupan, minggu pertama dan bulan pertama kehidupannya.
Pemeriksaan tanda bahaya seperti kemungkinan infeksi bakteri, ikterus, diare, berat
badan rendah dan Masalah pemberian ASI.
Pemberian Vitamin K1, Imunisasi Hepatitis B-0 bila belum diberikan pada waktu
perawatan bayi baru lahir
Konseling terhadap ibu dan keluarga untuk memberikan ASI eksklusif, pencegahan
hipotermi dan melaksanakan perawatan bayi baru lahir di rumah termasuk
perawatan tali pusat dengan menggunakan Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 8
5. Deteksi dini faktor risiko dan komplikasi
kebidanan dan neonatus
FAKTOR RISIKO PADA IBU HAMIL , KOMPLIKASI PADA IBU HAMIL,
ANTARA LAIN : BERSALIN DAN NIFAS, YAITU :
Primigravida kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. 1. Ketuban pecah dini.
 Anak lebih dari 4.
2. Perdarahan pervaginam :
Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang
dari 2 tahun. 3. Hipertensi dalam Kehamilan (HDK):
Riwayat persalinan dengan komplikasi : persalinan dengan Tekanan darah tinggi (sistolik > 140 mmHg,
seksio sesarea. diastolik > 90 mmHg.
Riwayat nifas : perdarahan paska persalinan, Infeksi masa
nifas, psikosis post partum. 4. Ancaman persalinan prematur.
Riwayat keluarga menderita penyakit DM, hipertensi dan
riwayat cacat kongenital. 5. Infeksi berat dalam kehamilan : demam
berdarah, tifus abdominalis, Sepsis.
Kelainan jumlah janin : kehamilan ganda, janin dampit,
monster.
6. Distosia:
Sebagian Persalinan
besar kematian macet,
ibu dapat persalinan
dicegah tak
apabila mendapat
penanganan di fasilitas pelayanan kesehatan.
Kelainan janin : pertumbuhan janin terhambat, Janin besar. maju.
Faktor waktu dan transportasi merupakan hal yang sangat
Kelainan letak dan posisi janin: lintang/oblique, sungsang menentukan.
pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu. 7. Infeksi masa nifas.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 9


6. Penanganan Komplikasi Kebidanan
1. PELAYANAN OBSTETRI :
a. Penanganan perdarahan pada 2. PELAYANAN NEONATUS :
kehamilan, persalinan dan nifas.
b. Pencegahan dan penanganan a. Penanganan asfiksia bayi baru lahir.
Hipertensi dalam Kehamilan (pre-
eklampsi dan eklampsi) b. Penanganan bayi berat lahir rendah
(BBLR). Hipotermi; Hipoglikemia;
c. Pencegahan dan penanganan infeksi.
c. Penanganan gangguan nafas.
d. Penanganan partus lama/macet.
d. Penanganan kejang.
e. Penanganan abortus.
e. Penanganan infeksi neonatus.
f. Stabilisasi komplikasi obstetrik untuk
dirujuk dan transportasi rujukan. f. Rujukan dan transportasi bayi baru
lahir.
Diperkirakan sekitar 15-20 % ibu hamil akan g. Persiapan umum sebelum tindakan
mengalami komplikasi dalam kehamilan dan
persalinan dan tidak diduga sebelumnya, oleh
kegawatdaruratan neonatus.
karenanya semua persalinan harus ditolong oleh
tenaga kesehatan agar komplikasi dapat segera
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 10
dideteksi dan ditangani.
Pelayanan neonatus dengan komplikasi
Tanda-tanda atau gejala- Nanah banyak di mata.
gejala antara lain : Timbul kuning dan atau tinja
berwarna pucat.
Tidak mau minum/ menyusu
Bergerak hanya jika dirangsang Berat badan menurut umur
rendah dan atau ada masalah
 Frekwensi napas ≤ 30 x/menit
dan ≥ 60 x/menit.
pemberian ASI.
BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah <
suhu tubuh ≤ 35,5°C dan ≥ 37,5°C 2500 gram)
 Tarikan dinding dada ke dalam
yang sangat kuat.
Kelainan Kongenital seperti ada
celah di bibir dan langit-langit
Pelayanan Neonatus dengan komplikasi adalah penanganan neonatus dengan
penyakit
dan kelainan yang dapat menyebabkan kesakitan, kecacatan dan kematian .
Diperkirakan sekitar 15% dari bayi lahir hidup akan mengalami komplikasi
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 11
7. Pelayanan Kesehatan Bayi
Pelayanan kesehatan tersebut meliputi :
Pemberian imunisasi dasar lengkap (BCG, Polio 1,2,3,4, DPT/HB
1,2,3, Campak) sebelum bayi berusia 1 tahun.
Stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi (SDIDTK).
Pemberian vitamin A 100.000 IU (6 - 11 bulan).
Konseling ASI eksklusif, pemberian makanan pendamping ASI, tanda
– tanda sakit dan perawatan kesehatan bayi di rumah menggunakan
Buku KIA.
Penanganan dan rujukan kasus bila diperlukan.
Pelayanan kesehatan bayi adalah pelayanan kesehatan sesuai standar yang
diberikan
oleh tenaga kesehatan kepada bayi sedikitnya 4 kali, selama periode 29 hari
sampai dengan 11 bulan setelah lahir.
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 12
8. Pelayanan kesehatan anak balita
1. Pelayanan pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali setahun yang
tercatat dalam Buku KIA/KMS.
2. Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
minimal 2 kali per tahun. Pemantauan perkembangan motorik kasar,
motorik halus, bahasa, sosialisasi dan kemandirian.
3. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (200.000 IU), 2 kali dalam setahun.
4. Kepemilikan dan pemanfaatan buku KIA oleh setiap anak balita
5. Pelayanan anak balita sakit.

Lima tahun pertama kehidupan, pertumbuhan mental dan intelektual berkembang pesat. Masa ini merupakan masa
keemasan atau golden period dimana terbentuk dasar-dasar kemampuan keindraan, berfikir, berbicara serta pertumbuhan
mental intelektual yang intensif dan awal pertumbuhan moral. Pada masa ini stimulasi sangat penting untuk
mengoptimalkan fungsi-fungsi organ tubuh dan rangsangan pengembangan otak.
Upaya deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini menjadi sangat penting agar dapat
dikoreksi sedini mungkin dan atau mencegah gangguan ke arah yang lebih berat .
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 13
9. Pelayanan KB Berkualitas
Pelayanan KB bertujuan untuk menunda (merencanakan) kehamilan.
Bagi Pasangan Usia Subur yang ingin menjarangkan dan/atau
menghentikan kehamilan, dapat menggunakan metode kontrasepsi
yang meliputi :

KB alamiah (sistem kalender, metode amenore laktasi, coitus


interuptus).

Metode KB hormonal (pil, suntik, susuk).


Metode KB non-hormonal (kondom, AKDR/IUD, vasektomi dan
tubektomi).

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 14


Catatan :
BUKU Pedoman Umum (alat bantu teknis )
Buku Pedoman Umum merupakan acuan dan pedoman bagi pengelola program
kesehatan ibu dan anak dalam melaksanakan kegiatan Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu
Balita, yang secara teknis mengacu pada paket pedoman yang terdiri dari beberapa
buku tersebut di bawah ini (data terdokumentasi untuk pengelolaan KIA selanjutnya) :
1. Buku Pelatihan bagi Pelatih (Buku Pegangan dan Panduan - Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita)
2. Buku Pelatihan untuk Petugas Kesehatan (Buku Pegangan dan Panduan – Kelas Ibu Hamil dan
Kelas Ibu Balita)
3. Buku Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Hamil
4. Buku Pegangan Fasilitator Kelas Ibu Balita
5. Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
6. Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
7. Lembar Balik Kelas Ibu Hamil
8. Lembar Balik Kelas Ibu Balita
9. Buku Senam Hamil.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 15


Manajemen Program Kesehatan KIA
di Puskesmas sebagai berikut :

1. Fungsi perencanaan pada program KIA di Puskesmas dilaksanakan sesuai


dengan tahapan perencanaan program KIA.
2. Fungsi pengorganisasian pada program KIA di Puskesmas dilaksanakan sesuai
prosedur yakni pembagian tugas dilakukan oleh Kepala Puskesmas sesuai
dengan keahlian atau kompetensi masing-masing pegawai.
3. Kemampuan pimpinan dalam memberikan motivasi dan bimbingan kepada
tenaga kesehatan dalam fungsi pergerakan pada program KIA di Puskesmas
4. Bentuk pengawasan pada program KIA di Puskesmas dilaksanakan oleh
Kepala Puskesmas dan diawasi langsung dilapangan oleh Bidan Koordinator.
5. Fungsi evaluasi pada program KIA di Puskesmas dilaksanakan, dengan
Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah disusun untuk melihat sejauh
mana target telah tercapai.
STUDI PUSTAKA DARI
MANAJEMEN KIA

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 16


Upaya Kesehatan ibu dan anak yang menyangkut managemen KIA dibidang
pelayanan dan pemeliharaan , ruang lingkupnya meliputi :

ibu hamil,
ibu bersalin,
ibu menyusui,
bayi dan anak balita
serta anak prasekolah

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 17


Manajemen KIA , meliputi :
1. Analisis Masalah Kesehatan Ibu
2. Perencanaan Upaya Safe Motherhood
3. Penggerakan Pelaksanaan
4. Pemantauan dan Evaluasi.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 18


1. Analisis Masalah Kesehatan Ibu
1. Analisis Masalah
Kesehatan Ibu
2. Perencanaan
Upaya Safe
 Status kesehatan ibu dan bayi baru lahir : prevalensi 3.
Motherhood
Penggerakan

kesakitan (anemia, KEK, penyakit endemis, penyakit 4.


Pelaksanaan
Pemantauan dan

kronis, BBLR, tetanus neonatorum)


Evaluasi.

 Cakupan pelayanan kesehatan ibu : cakupan


pelayanan KB, antenatal, pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, nifas, penanganan komplikasi dan
risiko tinggi obstetri.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 19


Lanjutan..
 Kualitas pelayanan kesehatan ibu (standar
pelayanan, audit pelaksanaan standar
pelayanan)
 Fasilitas dan tenaga kesehatan (jumlah bidan,
jumlah puskesmas, jumlah RS pemerintah
dan swasta, jumlah dokter spesialis,
keterjangkauan, pengaturan kewenangan
penanganan komplikasi obstetri, kemampuan
dan kesiapan fasilitas kesehatan).
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 20
Lanjutan...
 Upaya penggerakan masyarakat dan
advokasi
(upaya penyuluhan, ketanggapan pemerintah-
masyarakat, kegiatan yang dilakukan)
 Status wanita di masyarakat ( pendidikan
rata-rata, partisipasi angkatan kerja wanita,
kedudukan wanita dalam keluarga dan
masyarakat secara umum).

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 21


2. Perencanaan Upaya Safe Motherhood

 Memilih kegiatan/prioritas, mengorganisasikan


sumber daya
 Meningkatkan cakupan dan kualitas kebidanan
dasar 1. Analisis Masalah
Kesehatan Ibu

 Meningkatkan kemampuan dan kesiapan 2. Perencanaan


Upaya Safe
Motherhood

tenaga/fasilitas kesehatan
3. Penggerakan
Pelaksanaan
4. Pemantauan dan
Evaluasi.

 Upaya menggerakkan masyarakat melalui upaya


meningkatkan pengetahuan masyarakat.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 22


3. Penggerakkan & Pelaksanaan SM
 Memastikan kegiatan telah direncanakan dan
dapat dilakukan secara efektif
 Penggerakan pelaksanaan ditujukan kepada
pelaksana pelayanan kebidanan, fasilitas
pelayanan rujukan kebidanan, pengelola
program KIA, lintas sektor dan pihak terkait.
1. Analisis Masalah
Kesehatan Ibu
2. Perencanaan
Upaya Safe
Motherhood
3. Penggerakan
Pelaksanaan
4. Pemantauan dan
Evaluasi.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 23


CATATAN : Indikator Derajat kesehatan

 Indikator : Cara mengukur keberhasilan pembangunan


kesehatan
 Indikator indonesia sehat, indikator kinerja standar
pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan
 Indikator tersebut digolongkan dalam :

indikator derajat kesehatan : mortalitas, morbiditas,


status gizi
indikator hasil antara : kesehatan lingkungan, perilaku
hidup dan akses dan mutu yankes
indikator proses : yankes, SDM, majanemen kesehatan
dan sektor terkait.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 24


INDIKATOR PENURUNAN AKI,
menggunakan istilah a.l :

 AKI, rate kematian ibu, risiko kematian ibu seumur


hidup, proporsi kematian ibu pada usia reproduksi
 Indikator Proses : persentase bidan terlatih,
distribusi jumlah pelayanan obstetri neonatal
esensial
 Indikator Output : cakupan pelayanan antenatal,
angka komplikasi yang ditemukan dirujuk dan
ditangani, cakupan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan, angka persalinan dengan tindakan
 Indikator Outcome : case fatality rate/kematian
karena penyakit.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 25


4. Pemantauan dan Evaluasi
 Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) KIA  alat
manajemen program KIA untuk memantau
cakupan pelayanan KIA di suatu wilayah kerja
secara terus menerus
 Tujuan : meningkatnya pemantauan cakupan
pelayanan untuk setiap wilayah kerja.
 Memantau cakupan pelayanan KIA, menilai
kesenjangan antara target dan pencapaian
sebenarnya, menentukan urutan wilayah prioritas,
1. Analisis Masalah
Kesehatan Ibu

merencanakan tindak lanjut, menggerakkan 2. Perencanaan


Upaya Safe
Motherhood

sasaran dan mobilisasi masyarakat


3. Penggerakan
Pelaksanaan
4. Pemantauan dan
Evaluasi.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 26


Strategi KIA, terdata
tentang :
 Peningkatan akses dan mutu
 Peningkatan kunjungan ibu hamil
 Peningkatan fasilitas di yankes
 Penurunan kasus kematian ibu di RS
 UKS, posyandu.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 27


Assesment di lapang, cara
kerja sbb :
 Perkiraan sasaran
intervensi
 Perkiraan fasilitas yang
diperlukan  Analisis Masalah Kesehatan Ibu
 Perencanaan Upaya Safe Motherhood
 Perkiraan sumber daya  Penggerakan Pelaksanaan
 Pemantauan dan
manusia  Evaluasi.

 Koordinasi jenjang
rujukan
 Mobilisasi masyarakat .

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 28


Contoh :
EVALUASI dengan
beberapa indikator (%)
 Persentase puskesmas yang melaksanakan
kelas ibu hamil (90%)
 Persentase puskesmas yang melaksanakan
orientasi program pertolongan persalinan
dan pencegahan komplikasi (100%)
 Persentase ibu hamil yang mendapatkan
pelayanan antenatal minimal 4 kali (80%).

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 29


 Persentase persalinan di fasilitas pelayanan
kesehatan (85%)
 Persentase ibu hamil Kurang Energi Kronik
(KEK) (18,2%) ; ibu hamil KEK mendapat
makanan tambahan, ibu hamil mendapat
TTD (tablet tambah darah).

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 30


PENGUATAN SLIDE
Catatan resiko tinggi :
SEBELUMNYA

Deteksi dini ibu hamil berisiko, diantaranya adalah :


1. Primigravida < dari 20 tahun atau > dari 35 tahun .
2. Anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2
tahun atau lebih dari 10 tahun
4. Tinggi badan kurang dari 145 cm
5. Berat badan (BB) kurang dari 38 kg atau lingkar lengan
atas(LLA) kurang dari 23,5 cm
6. Riwayat keluarga menderita DM, hipertensi dan
riwayat cacat kongenital/ bawaan.
7. Kelainan bentuk tubuh, misalnya kelainan tulang belakang
atau panggul.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 31


Risiko tinggi pada ibu hamil , al :
1. Hb kurang dari 8 gram %
2. Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan
diastole lebih dari 90 mmHg
3. Oedema yang nyata
4. Eklampsia
5. Perdarahan pervaginam
6. Ketuban pecah dini
7. Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 minggu.
8. Letak sungsang pada primigravida
9. Infeksi berat atau sepsis
10. Persalinan prematur
11.Janin yang besar
12. Penyakit kronis pada ibu antara lain Jantung, paru, ginjal.
13.Riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan. 32
Risiko tinggi pada neonatal, al :

1. BBLR atau berat lahir kurang dari 2.500 gram


2. Bayi dengan tetanus neonatorum
3. Bayi baru lahir dengan asfiksia
4.Bayi baru lahir dengan sepsis
5. Bayi lahir dengan berat lebih dari 4.000 gram
6. Bayi preterm dan post term
7. Bayi lahir dengan cacat bawaan sedang
8. Bayi lahir melalui persalinan dengan tindakan.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 33


SEKILAS
PROGRAM

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA


34
PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA
berbasis
Standar Pelayanan Minimal (SPM)

SPM merupakan ketentuan mengenai jenis dan mutu


pelayanan dasar minimal yang merupakan urusan
pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 35


Standar Pelayanan Minimal

 PP Menkes No 4
tahun 2019 tentang
standar teknis
pemenuhan mutu
pelayanan dasar
pada standar
pelayanan minimal
bidang kesehatan.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 36


Mutu Pelayanan Dasar

Standar jumlah dan kualitas personil /SDM


Pelayanan kesehatan ibu hamil
Pelayanan kesehatan ibu bersalin
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir
Pelayanan kesehatan balita.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 37


PENUTUP
Salah satu sasaran utama pembangunan kesehatan adalah
PENUTUP
menurunkan angka kematian ibu.
Tingginya angka kematian ibu tersebut selain disebabkan oleh faktor
rendahnya kondisi kesehatan dan gizi buruk, secara umum juga disebabkan
karena rendahnya kualitas penanganan kehamilan dan kelahiran.
Hal tersebut dapat dicegah melalui pelayanan Ante Natal Care (ANC)
yang mampu mendeteksi dan menangani kasus resiko tinggi, memberikan
pertolongan persalinan yang bersih dan aman serta pelayanan rujukan
kebidanan yang terjangkau saat diperlukan.
Program : Perlu adanya pengelolaan pelaksanaan (manajemen)
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang baik, bukan saja pada sisi
kemampuan teknis medis pelayanan ANC tetapi juga pada peningkatan
kemampuan manajemennya.
Salah satu kegiatan manajemen pelayanan kesehatan untuk mengukur
suatu keberhasilan kegiatan dilakukan evaluasi.

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 38


SEKIAN

PROGRAM DAN MANAJEMEN KIA 39

Anda mungkin juga menyukai