Anda di halaman 1dari 37

ANC & SISTEM RUJUKAN DALAM

PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI

Oleh :
dr. Bambang Hady Pratama
PENDAHULUAN

Penyelamatan ibu dan bayi baru


lahir merupakan hak asasi manusia
dan Investasi masa depan bangsa
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
WHO 2016

Jalur intervensinya:
A. Intervensi gizi
B. Pengkajian fetal dan maternal
C. Tindakan pencegahan
D. Intervensi untuk gejala fisiologi
umum
E. Intervensi sistem kesehatan
untuk meningkatkan
pemanfaatan dan kualitas asuhan
antenatal
A. Intervensi Gizi
Intervensi diet:
-Konsumsi makanan bergizi
-Tetap aktif secara fisik selama
kehamilan

Intervensi zat besi dan asam folat


- Zat besi 30-60 mg/hari
-Asam Folat 400µg/hari
Intervensi suplemen kalsium
-Kalsium 1,5-2,0 g/hari cegah preeklampsia

Intervensi suplemen vitamin


- Vit A cegah Rabun Senja

Membatasi asupan kafein


- Kafein jangan melebihi > 300 mg/hari
Abortus dan BBLR

Intervensi suplemen seng


-Zinc 5 mg/hari
B. Pengkajian Fetal dan Maternal
Anemia
Pemeriksaan darah 3 kali :
-(Trimester 1),
-Trimester 2 (12 – 20 minggu )
-Trimester 3 (36 minggu).

Bakteriuria Asimkromatik (BAS)


Pemeriksaan urin tengah.
Diperiksa 3 kali
Trimester 1 (12 minggu kehamilan)
Trimester 2 (26 minggu kehamilan)
Trimester 3 pada kunjungan ke 5 (usia kehamilan 34 minggu).
Diabetes melitus gestasi (DMG)
Direkomendasikan dilakukan di setiap kunjungan antenatal
dengan cara pemeriksaan gula arah

Penggunaan Tembakau
Direkomendasikan pada setiap kali kunjungan dengan cara
menanyakan riwayat merokok dan keluarga yang merokok

Tuberkulosis (TB)
• Direkomendasikan konteks spesifiks pada saat pertama kali kunjungan
antenatal. Untuk populasi TB 100/100.000 populasi atau lebih tinggi,
sehingga sistematis untuk TB aktif harus dipertimbangkan bagi ibu hamil.

Penggunaan zat kimia lainnya


Misalkan alkohol atau lainnya pada setiap kunjungan atau
direkomendasikan rutin.
1.Perhitungan
gerakan janin
harian,
menggunakan
grafik tendangan
2.Pengukuran tinggi
fundus uteri sampai
bagian atas simfisis
(TFU)
3.Pemindaian USG
C. Tindakan Preventif
• Antibiotika untuk bakteriuria
asimtomatik (BAS)
• Antibiotik profilaksis untuk
mencegah infeksi saluran kemih
berulang
• Pemberian immunoglobulin anti – D
antenatal
• Pengobatan antelmintik preventif
• Vaksinasi Tetanus Toxoid
• Pencegahan Malaria pengobatan
pencegahan intermitten dalam
kehamilan
• Profilaksis pra pajanan untuk
Gejala Fisiologik Umum

MUAL DAN MUNTAH konstipasi

Varises dan edema


Rasa panas pada dada tungkai bawah

Kram kaki
D.Intervensi Sistem Kesehatan
• Untuk meningkatkan pemanfaatan
dan kualitas asuhan antenatal:
1.Buku catatan untuk
pegangan Ibu hamil.
2.Asuhan pelayanan
berkelanjutan oleh Bidan.
3.Asuhan antenatal
kelompok yang disediakan
oleh para profesional
pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
Untuk meningkatkan pemanfaatan dan
kualitas asuhan antenatal

1.Intervensi berbasis masyarakat↗


komunikasi dan dukungan
2.Komponen pengalihan tugas persalinan
asuhan antenatal
3.Rekruitmen petugas/staf di daerah
pedesaan dan daerah terpencil
4.Jadwal kunjungan asuhan antenatal
5.Modul asuhan antenatal dengan 8 kali
mengurangi angka kematian perinatal
Untuk mencapai tujuannya, sistem dibagi
dalam 2 sub sistem, yaitu :

Pelayanan Rujukan
Kesehatan
Berbasis Risiko Terencana
Berbasis Keluarga
Pelayanan kesehatan berbasis risiko berbasis
keluarga

Ibu hamil dibagi dalam dua kelompok :


1.Risiko rendah: mereka yg tdk
bermasalah
2.Risiko tinggi : dibagi lagi dalam
a. ada potensi gawat obstetri (APGO)
b. ada gawat obstetri ( AGO )
c. ada gawat darurat obstetri (AGDO)
Kelompok Risiko Tinggi

Kelompok I: Ada Kelompok III: Ada


Kelompok II: Ada
Potensi Gawat Gawat Darurat
Gawat Obsterik
Obsterik Obstetrik

Ada kegawatan
Ada masalah yang Ada tanda bahaya yang mengancam
perlu diwaspadai: awal: nyawa ibu dan
10 faktor risiko 8 faktor risiko bayi:
2 faktor risiko
1. Primi muda
2. Primi Tua
3. Primi Tua Sekunder
4. Anak tekecil < 2 tahun
5. Grande Multi
6. Umur ibu ≥ 35 th
7. Tinggi badan ≤ 145 cm
8. Pernah gagal kehamilan
9. Persalinan dengan tindakan
dengan bantuan alat
10. Bekas operasi sesar
Skor
2
Kehamilan Resiko
Rendah (KRR)

Skor Skor
6-10 ≥ 10
Kehamilan
Kehamilan Resiko Resiko Sangat
Tinggi (KRT) Tinggi (KRST)
Rujukan Terencana
Rujukan terencana

Rujukan Dini Berencana


Batasan:
Ibu hamil dgn APGO
& AGO masih SeHAT
Ibu dirujuk menjelang
dlm upaya
aterm, 38 minggu
pengendalian &
atau lebih
pencegahan thd
komplikasi persalinan
• Pada dasarnya RDB  RUJUKAN KEHAMILAN,
bukan RUJUKAN PERSALINAN
Rujukan Tepat Waktu

Suatu rujukan yang harus segera dilakukan


untuk menyelamatkan jiwa ibu dan bayi.
Batasan:
Ibu hamil dgn AGDO, seperti
perdarahan antepartum yg Ibu dgn
belum mengalami syok atau komplikasi
anemia berat, PE obstetrik dini
berat/Eklamsia sebelum dalam persalinan
sindrom HELLP
Rujukan tepat waktu akan berhasil bila didukung
empat syarat yg bisa mencegah 4 terlambat

Pengenalan dini adanya tanda bahaya melalui


skrining antenatal proaktif

Pengambilan keputusan oleh keluarga

Pengiriman dan transportasi segera dilakukan

Penanganan yang segera di RS rujukan


Rujukan Terlambat

• Kondisi ibu & bayi


tidak dalam
Yang dimaksud keadaan optimal
terlambat • Jarak antara rumah
disini adalah :
dan RS rujukan jauh
• Pertolongan tidak
segera diberikan di
RS rujukan
Rujukan terlambat terjadi karena tiga kendala

Perangkap Perangkap Sosial


Perangkap Sosial Ekonomi
Geografis Budaya
Upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah 4 terlambat adalah :

Peningkatan KIE kepada ibu hamil, suami, dan keluarga


secara dini dan terus menerus sehingga terbentuk
kesadaran, kepedulian dan kesiapan mental
• Pemberdayaan ibu hamil, suami, dan keluarga serta kepedulian,
keterlibatan, dukungan sosial dgn bantuan dana dan transportasi
dari masyarakat sekitarnya

Peningkatan pemanfaatan fasilitas/tenaga kesehatan


untuk persalinan bersih dan aman
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai