Anda di halaman 1dari 6

STANDAR ASUHAN KEHAMILAN

1. Pelayanan Kebidanan
Adalah :
- Bagian integral dari sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan
- Dilakukan secara mandiri, kolaborasi, konsultasi dan rujukan. Beda konsultasi dan
rujukan adalah,jika konsultasi merupakan lingkup tanggungjawab bidan,dilakukan
oleh sejawat kepada sesama disiplin ilmu, kolaborasi merupakan teamwork inter
preofesi
- Ditujukan untuk kesehatan reproduksi peerempuan sepanjang siklus kehidupannya

Menurut UU Kebidanan No 4 tahun 2019, Bidan adalah seorang perempuan yang


telah menyelesaikan program pendidikan, teregistrasi dan memenuhi aspek legal
untuk praktek.
Pelayanan kesehatan ibu tercantum di dalam UU No.36 tahun 2009 pasal 126.
Jabatan Fungsional Bidan dibahas dalam Permenpan No 36 tahun 2019.

Salah satu Isu Strategis dalam Pembangunan Kesehatan 2015 – 2019 adalah masih
tingginya AKI,AKB dan masalah Gizi, dan upaya esensial yang dilakukan untuk
menurunkannya adalah dengan mengupayakan asuhan antenatal yang berkualitas.

Statistik :
1. Penyumbang kematian ibu : Hipertensi dalam kehamilan 32,4%, PPH 20,3%
2. Tempat kematian : 29,4% dirumah
3. 85% Kehamilan normal, 15% kehamilan patologi

Dalam permenpan RB no 36/2019 tentang jabfung bidan, Pelayanan


Kebidanan Meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu;
2. Pelayanan Kesehatan Anak;
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana;
4. Pelayanan Kebidanan Komunitas;
5. Mengelola Pelayanan Kebidanan;
6. Melaksanakan Program Pemerintah; dan
7. Melakukan Inovasi Pelayanan Kebidanan

Ruang Lingkup dan cakupannya :


1. Ibu hamil fisiologis dan patologis
2. Ibu bersalin fisiologis dan patologis
3. Ibu nifas fisiologis dan patologis
4. Bayi baru lahir fisiologis dan patologis
5. Keluarga berencana dengan masalah kesehatan reproduksi
6. Gangguan kesehatan reproduksi remaja sampai pre menopause
7. Bayi balita sakit dan tumbuh kembang bayi balita
8. Kesehatan dan kesejahteraan perempuan
9. Individu / keluarga dengan masalah kebidanan komunitas

Paradigma : Midwife partner with women


Hak Ibu Hamil : Mendapatkan pelayanan yang komprehensif, menerima
informasi yang jelas mengenai keadaan dirinya dan janinnya, dan berhak
mengajukan pertanyaan. Ibu hamil berhak mendapatkan asuhan kehamilan yang
aman, nyaman, efektif dan efisien.

Standar Pelayanan Antenatal meliputi :


1. Identifikasi Ibu Hamil
2. Pemeriksaan dan pemantauan antenatal
3. Palpasi abdominal
4. Pengelolaan anemia dalam kehamilan
5. Pengelolaan dini hipertensi dalam kehamilan
6. Persiapan persalinan
Dengan pelayanan/ asuhan standar meliputi 10 T

Peran dan tanggung jawab bidan meliputi (FIVE STAR) :


1. Care Provider
2. Community leader
3. Communicator
4. Decision maker
5. Manager

Asuhan Kehamilan harus berdasarkan penelitian yang terpilih dan terbukti


bermanfaat (evidence based).

Kunjungan ANC Rutin minimal 6x (Rekomendasi WHO)


Praktek – praktek ANC terbaik yang sudah evidence based, yang di
rekomendasikan adalah :
1. Kunjungan ANC berorientasi pada tujuanoleh nakes terampil
2. Perencanaan persiapan persalinan dan kesiapan menghadapi komplikasi
3. Konseling KB, ASI , HIV, tanda bahaya, nutrisi
4. Deteksi dan penatalaksanaan komplikasi
5. Imunisasi TT
6. Tablet FE dan folat
7. Pada populasi tertentu sesuai kasus

4 Pilar Safe Motherhood ;


o Keluarga berencana
o Asuhan antenatal
o Persalinan yang bersih dan aman
o Pelayanan obstetri yang esensial
Tiga pesan kunci MPS :
1. Setiap persalinan ditolong tenaga kesehatan terampil,
2. Setiap komplikasi obstetri dan neonatal ditangani secara adekuat,
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap pencegahan kehamilan
yang tidak diinginkan dan penanggulangan komplikasi keguguran tidak aman

Rekomendasi Asuhan Kehamilan saat Pandemi Covid 19


“ Pelayanan Kesehatan harus tetap berjalan secara optimal, aman bagi pasien dan
bidan dengan berbagai penyesuaian berdasarkan panduan penanganan covid atau
protokol kesehatan”
Pelayanan ANC tetap bias dilaksanakan secara optimal salah satunya dengan
memanfaatkan tekhnologi, misalnya social media, konsultasi online dll

Managemen asuhan kebidanan ;

Pola pikir : 7 Langkah Varney


Pendokumnetasian : SOAP
Dengan filosofi utama kebidanan : Continuity of Care (CoC)

Beberapa Rekomendasi WHO dalam Asuhan Kehamilan :


 Intervensi diet:

Direkomendasikan untuk makan makanan bergizi dan tetap melakukan aktivitas


fisik/ olahraga rutin selama kehamilan. Hal ini dilakukan untuk mencegah
kenaikan berat badan berlebih selama kehamilan. Selain itu juga dianjurkan untuk
dilakukan edukasi terkait upaya peningkatan energi dan asupan protein tiap
harinya pada ibu hamil agar mengurangi kejadian bayi lahir dengan berat badan
rendah (BBLR).

 Pemberian suplemen besi dan asam folat

Direkomendasikan untuk mengkonsumsi suplemen besi sebanyak 30-60 mg/hari


dan 0,4mg asam dolat tiap harinya. Hal ini untuk mencegah anemia, peurperal
sepsis, BBLR, dan kelahiran preterm.

 Pemberian suplemen kalsium

Dosis harian kalsium yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah 1,5-2,0 gr peroral
untuk mengurangi risiko pre-eklampsia

 Pemberian suplemen vit.A


Suplemen vit A hanya diberikan kepada ibu hamil yang tinggal di daerah dengan
kasus defisiensi vit A yang tinggi untuk mencegah rabun senja

 Pemberian suplemen zinc

Hanya diberikan pada ibu hamil untuk kepentingan penelitian saja

 Pemberian suplemen mikronutrien, vitamin B6, vit E, vit C, vit D


Pemberian suplemen ini tidak direkomendasikan untuk ibu hamil dalam tujuan
meningkatkan outcome dari ibu maupun janin
 Pembatasan asupan kafein

Konsumsi kafein pada ibu hamil dianjurkan tidak lebih dari 300 mg/ hari. Hal ini
dilakukan untuk mencegah risiko abortus dan BBLR.

B. Penilaian kondisi ibu dan janin


Penilaian ibu
 Anemia

Pemeriksaan hitung darah lengkap (blood count test) merupakan metode yang
paling direkomendasikan untuk mendiagnosis adanya anemia selama kehamilan

 Asymptomatic bacteriuria
Kultur pada midstream urine merupakan metode yang dianjurkan untuk
mendiagnosis adanya bacteriuria. Jika kultur tidak bisa dilakukan, pengecatan
gram bisa dilakukan sebagai alternatifnya
 Intimate partner violence

Kekerasan oleh pasangan biasanya bisa dideteksi sedini mungkin saat ANC
dilakukan

 Gestational diabetes mellitus

Temuan hiperglikemi pada wanita hamil dapat diklasifikasikan sebagai GDM


atau DM pada kehamilan

 Penggunaan rokok dan obat-obatan

Pada tiap kunjungan ANC sangat dianjurkan untuk menanyakan ada/ tidaknya
penggunaan rokok baik sebelum atau saat kehamilan. Selain itu ada/ tidaknya
paparan rokok di lingkungan sekitar.

 HIV dan sifilis

Bagi semua ibu hamil yang rentan atau berisiko terkena HIV atau sifilis, maka
perlu dilakukan uji anti HIV maupun sifilis

 Tuberkulosis

Pada populasi dengan prevalensi TB yang tinggi, perlu dilakukan skrining TB


pada wanita hamil

Penilaian janin
 Pergerakan janin
Bisa dilakukan dengan CTG atau count-to-ten kick charts jika dilakukan untuk
kepentingan penelitian
 Pengukuran tinggi fundus

Dianjurkan untuk selalu diukur setiap kali ANC

 Antenatal CTG (cardiotocography)

CTG rutin tidak dianjurkan untuk ibu hamil, hanya dilakukan secara periodik saja
dan lebih sering pada kehamilan trimester 3

 Ultrasound scan
Dilakukan sebelum usia kehamilan 24 minggu untuk meningkatkan deteksi
adanya kelainan pada janin atau adanya kehamilan ganda. Selain itu juga untuk
mengurangi kemungkinan induksi persalinan pada kehamilan post-term.
Penggunaan USG juga dapat meningkatkan pengalaman kehamilan ibu
 Doppler ultrasound pembuluh darah janin
Tidak dianjurkan untuk dilakukan secara rutin dalam upanya meningkatkan
kondisi ibu maupun janin. Pemeriksaan DJJ dengan doppler hanya dilakukan
secara periodik saat ANC.
C. Tindakan pencegahan
 Antibiotik untuk asymptomatic bacteriuria
Pemberian antibiotik selama 7 hari sangat direkomendasikan untuk semua ibu
hamil dengan asymptomatic bacteriuria. Hal ini dilakukan untuk mencegah
bakteriuria yang persisten dan kelahiran preterm serta BBLR
 Antibiotik profilaksis untuk mencegah ISK berulang

Antibiotik profilaksis hanya diberikan untuk mencegah ISK berulang pada ibu
hamil dalam kepentingan penelitian saja.

 Pemberian anti-D immunoglobulin

Hanya diberikan untuk kepentingan penelitian pada ibu hamil dengan usia
kehamilan 28-34 minggu

 Pemberian antihelminthic

Diberikan bagi ibu hamil yang tinggal di area endemic pada trimester 1

 Vaksin tetanus toxoid

Direkomendasikan untuk diberikan kepada semua ibu hamil. Pemberian


tergantung dengan riwayat vaksinasi ibu sebelumnya. Vaksinasi ini untuk
mencegah kematian bayi akibat tetanus

 Pencegahan malaria

Pada ibu hamil yang tinggal di daerah endemik sangat dianjurkan untuk
mendapatkan profilaksis malaria pada trimester 2. Profilaksis ini diberikan tiap
bulan atau minimal 3 kali pemberian.

 Pencegahan HIV dengan pemberian pre-exposure profilaksis (PreP)


Pemberian PreP oral dianjurkan bagi ibu hamil dengan risiko tinggi HIV

D. Intervensi untuk gejala psikologis umum


 Mual dan muntah

Pemberian jahe, vit B6 atau akupuntur direkomendasikan bagi ibu hamil untuk
mengurangi mual pada awal kehamilan

 Heartburn
Perubahan gaya hidup sehat dan pola makan sangat dianjurkan untuk mencegah
terjadinya heartburn pada ibu hamil. Bila diperlukan maka bisa diberikan antacid
 Kram kaki

Pemberian magnesium, kalsium, atau tatalaksana non-farmakologis lainnya bisa


diberikan untuk mencegah kram kaki pada ibu hamil

 Low back and pelvic pain

Olahraga/ senam ibu hamil sangat dianjurkan untuk mencegah nyeri punggung
pada ibu hamil. Selain itu bisa juga dengan bantuan fisioterapi atau penggunaan
korset khusus.

 Konstipasi

Bagi ibu hamil direkomendasikan untuk mengkonsumsi serat ataupun gandum


yang cukup untuk mencegah konstipasi

 Varicose veins dan edema


Direkomendasikan untuk menggunakan compression stockings, meninggikan
kaki saat tidur dan kompres dengan air hangat pada kaki untuk mencegah edema

Anda mungkin juga menyukai