1.
1.
2.
3.
4.
5.
yang terdekat dengan masyarakat dan dipandang berkompeten dalam hal ini harus dapat
menyikapi dengan bijaksana setiap reaksi yang muncul dari masyarakat.
Jika menemukan hal yang negatif maka secepatnya melakukan suatu tindakan, seperti
melakukan penyuluhan mengenai pre-eklampsi dan edema selama kehamilan.
4. ANC pada kehamilan lebih dini
Data statistik pada kunjungan antenatalcare trimester I menunjukan peningkatan yang
signifikan. Hal ini sangat baik memungkinkan profesional kesehatan mendeteksi dii dan
segera menangani masalah-masalah yang timbul sejak awal kehamilan. Kesempatan untuk
memberika pendidikan kesehatan tentang perubahan perilaku yang diperlukan selama hamil
juga lebih lanjut.
5. Ultrasonografi dalam Kehamilan
Ultrasonografi adalah salah satu metode yang paling berharga untuk mengevaluasi
kehamilan. Walaupun dokter, rumah sakit dan perusahaan asuransi ada yang tidak sependapat
mengenai kapan ultrasonografi harus dilakukan atau apakah setiap wanita hamil harus
mendapatkan pemeriksaan ultrasonografi dalam kehamilan, pemeriksaan ini tetapmasih
merupakan alat yang berharga. Ultrasonografi terbukti bermanfaat dalam memperbaiki hasil
kehamilan. Pemeriksaan tersebut terbukti non-invasif dan aman. tidak ada risiko yang
diketahui.
Manfaat USG kaitannya dengan kehamilan diantaranya:
a. Membantu mengidentifikasi awal dari kehamilan
b. Menunjukkan ukuran dan kecepatan pertumbuhan embrio atau janin.
c. Mengenali adanya dua janin atau lebih.
d. Mengukur kepala, perut, atau femur janin untuk menentukan usia kehamilan.
e. Mengenali janin dengan sindrom down.
f. Mengenali kelainan janin, seperti hidrosefalus dan mikrosefali, dan kelainan organ internal,
seperti ginjal atau kandung kemih.
g. Mengukur jumlah cairan ketuban, yang merupakan tanda dari kesejahteraan janin.
h. Mengidentifikasi lokasi, ukuran dan kematangan plasenta.
i. Mengidentifikasi abnormalitas plasenta, seperti kehamilan anggur,dll.
j. Mengidentifikasi abnormalitas rahim seperti tumor.
k. Mendeteksi IUD atau plasenta yang tertinggal didalam rahim setelah persalinan.
l. Membedakan antara keguguran, kehamilan ektopik, dan kehamilan normal.
m. Dalam hubungan dengan amniosintesis, untuk memilih tempat yang tepat guna untuk
menempatkan jarum untuk mengangkat cairan ketuban dari sekitar bayi.
n. Mendeteksi gerakan janin.
6. Mandi Berendam
Ada beberapa wanita yang beranggapan bahwa wanita hamil hanya boleh mandi dibawah air
pancuran. Tidak ada alasan medis untuk memilih satu dari yang lain sewaktu hamil. Pada
trimester III wanita hamil mungkin perlu lebih berhati-hati bila mandi berendam dari
biasanya. Karena keseimbangan sewaktu hamil berubah. Ibu hamil bisa saja terjatuh dan
terluka sewaktu masuk atau keluar dari bak mandi. Jika kseimbangan mennjadi masalah
maka sebaiknya mandi dibawah air pancuran.
II.2
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
2.
3.
a.
b.
Salah satu aspek yang harus dipenuhi dalam memberikan asuhan kebidanan yang
bertanggung jawab adalah dengan mengacu pada hasil penelitiann yang paling up to date.
Hasil penelitian yang didapatkan besrta rekomendasidari peneliti dijadikan sebagi acuan
dalam memberikan pelayanan.
Beberapa hasil penelitian mengenai ibu hamil antara lain:
Penelitian mengenail ibu hamil dan KB yang dilakukan oleh Dra. Flourisa Julian Sudrajad,
M.Kes., dari puslitbang KR-BKKBN tahun 2003 di 10 kabupaten di provinsi Jawa Tengah
dan Jawa Timur, menemukan bahwa :
Sebanyak 45 % wanita tidak tahu mengenai jenis komplikasi dalam kehamilan.
Sebanyak 83% wanita hamil meemeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan, cakupan
ini lebih rendah dari target PWS-KIA, yaitu 90%.
Cakupan KI ( Kunjungan atau kontak pertama antara wanita hamil trimester I dengan tenaga
kesehatan ) sekitar 40-90% target propenas tahun 2010 sebesar 95%.
Cakupan K4 ( Kontak atau kunjungan wanita hamil yang keempat kalinya dengan tenaga
kesehatan , dilakukan pada trimester III ) sebesar 40-90%, target propenas tahun 2010, K4
sebanyak 90%.
Lebih dari 50% responden tidak tahu mengenai komplikasi dalam masa persalinan dan nifas.
Hanya 26% cakupan bayi yang mendapat imunisasi lengkap, sedangkan 8% lainnya tidak
mendapat imunisasi sama sekali.
Tingkat pengetahuan KB sudah cukup tinggi , yaitu 90%
Sebanyak 18-70% wanita tidak mengetahui bagaimana cara menghindari penyakit AIDS.
Penelitian yang dilakukan oleh Jumirah, dkk, tahun 1998 mnemukan bahwa ibu hamil
penderita anemia berat mempunyai resiko 4,2 kali lebih besar untuk melahirkan bayi dengan
bayi berat lahir rendah ( BBLR )
Dari staff pengajar faultas kesehatan masyarakat Universitas Indonesia mengemukakan hasil
penelitiannya mengenai pengaruh pemeriksaan kehamilan terhadap pemilihan penolong
persalinan, yaitu sebagai berikut :
Ibu hamil yang melakukan ANC minimal empat kali mempunyai peluang dua kali lebih
besar untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinannya dari pada ibu hamil
denganANC kurang dari empat kali.
Ibu hamil yang mendapat konseling pada saat ANC mempunyai peluang 3,7 kali lebih besar
untuk memilih tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan dibandingkan ibu hamil yang
tidak mendapatkan konseling.
Praktik kebidanan sekarang lebih didasarkan pada bukti ilmiah hasil penelitian dan
pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru dunia. Praktik berdasarkan
penelitian merupakan penggunaan yang sistematik, ilmiah dan eksplisit dari penelitia terbaik
saat ini dalam pengambilan keputusan tentang asuhan pasien secara individu.
Hal ini menghasilkan asuhan yang efektif dan tidak selalu memerlukan intervensi. Kajian
ulang intervensi secara historis memunculkan asumsi bahwa sebagian besar komplikasi
obstetri yang mengancam jiwa bisa diprediksi atau dicegah.
Menurut MNH ( Maternal Neonatal Health ) asuhan antenatal merupakan prosedur rutin
yang dilakukan oleh petugas kesehatan ( dokter/bidan/perawat ) dalam membina suatu
hubungan dalam proses pelayanan pada ibu hamil untuk persiapan persalinannya.
Sesuai dengan evidence based practice, pemerintah telah menetapkan program kebijakan
asuhan kehamilan sebagai berikut:
Trimester
Trimester I
2.
Trimester 2
3.
Trimester 3
Waktu
Alasan perlu kunjungan
Sebelum empat 1.mendeteksi masalah yang dapat
(4) minggu.
ditanagni sebelum membahayakan
jiwa.
2.mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia, dan
kebiasaan
tradisional
yang
berbahaya.
3.membangun hubungan saling
percaya .
4. memulai persiapan kelahiran
dan
kesiapan
mengahdapi
komplikasi
5.mendorong
perilaku
sehat
( nutrisi, kebersihan, olahraga,
istirahat, seks, dll)
14-28 minggu
Sama sengan trimester I , ditambah
: kewaspadaan khusus terhadap
hipertesi kehamilan ( deteksi
gejala
pre-eklampsi,
pantau
tekanan darah, evaluasi edema,
proteinuria ).
I.28-36 minggu -sama
dengan
trimester
sebelumnya ditambah deteksi
kehamilan ganda.
II.>36 minggu
-sama
dengan
trimester
sebelumnya, ditambah kelainan
letak
atau
kondisi
yang
memerlukan persalinan di rumah
sakit
Imunisasi adalah proses untuk membangun kekebalan sebagai upaya untuk pencegahan
ter hadap infeksi tetanus. Vaksin tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan
dan kemudian dimurnikan.
TT
Interval
Lama Perlindungan % Perlindungan
TT 1
Kunjungan ANC
pertama
TT 2
4 minggu setelah
3 tahun
80%
TT 1
TT 3
6 Bulan betelan
5 tahun
95%
TT 2
TT 4
1 Tahun setelah
10 tahun
99%
TT 3
TT 5
1 Tahun setelah 25 tahun / seumur
99%
TT 4
hidup
b. Tablet Fe
c.
Tekanan darah
f.
Tes PMS
j.
Tes Laboratorium
Bidan juga harus melakukan konseling pada saat kehamilan atau mengadakan
penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya 4 terlalu, yaitu:
a.
Terlalu muda
Dimana ibu hamil dengan usia terlalu tua atau kurang dari 20 tahun
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
a.
b.
c.
d.
1.
2.
3. Keamanan palsu, banyak ibu yang dimasukan dalam kelompok risiko rendah mengalami
komplikasi tapi tidak pernah diberi tahu bagaimana cara mengetahui atau cara menangani
komplikasi tersebut.
4. Sumber daya dialihkan jauh dari perbaikan pelayanan untuk semua ibu.