Anda di halaman 1dari 8

RESUME

KEPERAWATAN MATERNITAS

“TREN ATAU KECENDERUNGAN DAN ISSU KEPERAWATAN MATERNITAS”

NAMA: INDRIANI SUSANA KAULANG

KELAS: 2B

NIM: PO530320311127

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KUPANG

PRODI KEPERAWATAN WAINGAPU

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas

Perawatan ibu hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya pada
seluruh tahap kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi lahir.
Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu hamil dan juga memberikan
pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan keluarganya dalam menghadapi persalinan.
Upaya yang dilakukan perawat ini berpotensi membuat perbedaan yang signifikan, bukan saja
dalam meningkatkan kesehatan ibu dan bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat

1. Trends dan Issue keperawatan maternitas berbasis komunitas Banyak kita temui dimasyarakat
ibu hamil maupun ibu nifas mengalami kesulitan dalam merawat diri sendiri pada saat hamil
maupun merawat bayi setela melahirkan, sebagai seorang perawat yang berkompeten dalam
bidang maternitas kita wajib membantu kesulitan yang dialami oleh ibu hamil maupun ibu nifas.
Ada beberapa kesulitan yang dialami oleh para bumil maupun ibu nifas diantaranya :

a. Ketidaktahuan ibu hamil tentang makanan apa yang harus dikonsumsi pada saat hamil
Langkah kongkrit yang harus kita lakukan jika menemukan hak tersebut kita bisa melakukan
kegiatan pendidikan kesehatan mengenai makanan yang baik dikonsumsi ibu pada saat hamil

b. Kebingungan ibu nifas jika ASI tidak keluar Masalah ini sangat sering menimpa ibu dengan
kelahiran anak pertama, kita disini sebagai perawat bisa membantu ibu tersebut untuk
mengeluarkan ASI nya salah satu caranya yaitu dengan perawatan payudara dan pijat oksitosin

2. Trend dan isuue keperawatan maternitas tentang spesialisasi perawatan

Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan keperawatan di Indonesia harus


menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di negara yang telah berkembang banyak
teknologi modern yang bisa membantu para petugas kesehatan dalam mengiringi kehamilan serta
persalinan pada ibu.

Tekhnologi dan cara-cara baru yang berkembang saat ini adalah diantaranya :

1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau
susuk KB generasi ke tiga yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias
bertahan hingga 7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini hasil
dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM. ( WWW.KOMPAS.COM )

2. Water Birth Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air,
manfaaatnya ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan proses
persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah proses mengejar sehingga
rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan, di dalam air proses proses pembukaan jalan
lahir akan lebih cepat. (http://id.wikepidia.org/wiki/persalinan_di_air )

3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG
yang berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin dapat terlihat
utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya ( DrJudi Januadi Endjun S.pog ). Alat
USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut gerak- geriknya teknologi 3
dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari
kelainan bawaannya seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih
detail kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca secara lebih
akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan ketepatan diagnosa.

4. Pil KB Terbaru Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang memberikan
perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan berbagai manfaat tambahan dalam
suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang
merasa lebih nyaman. Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat
menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone mempunyai profil
farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami dengan karateristik memiliki efek
antimineralokortoid dan antiandrogenik tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik,
glukortikoid dengan sifat antineralokortikoid. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan
manfaat tambahan yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid
menjadi teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak menaikan
tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat
tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan mempercantik rambut dan kulit.

5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit Diagnostik ini robot akan menggunakan
penelitian global untuk memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk
diabaikan. Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan data yang
akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan “high-touch” dukungan emosional.
Ahli bedah akan selalu berada pada premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan
semakin berbasis masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan
menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan perawat akan terus
kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih banyak keputusan. Akibatnya pelatihan
perawat akan semakin panjang dan perawat kelas atas akan lebih mahal.)

3. Trend dan issue keperawatan maternitas tentang sistem pembayaran dan asuransi

Di Indonesia ada bermacam-macam asuransi yang disediakan oleh pemerintah


diantaranya :

a. Jampersal Jaminan persalinan (khusus untuk ibu melahirkan) A) Program Jaminan Persalian
(Jampersal) adalah jaminan pembiayaan persalinan yang meliputi pemeriksaan kehamilan,
pertolongan persalinan, pelayanan nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan
bayi baru lahir. Jampersal diperuntukkan bagi seluruh ibu hamil yang belum memiliki jaminan
persalinan. Sasaran yang dijamin Jampersal antara lain:

1. Ibu hamil

2. Ibu bersalin

3. Ibu nifas (sampai 42 hari setelah melahirkan)

4. Bayi baru lahir (sampai dengan usia 28 hari)

Adapun jaminan pembiayaannya meliputi :

1. Pemeriksaan kesehatan

2. Pertolongan persalinan

3. Pelayanan nifas

4. Pelayanan KB pasca persalinan


5. Pelayanan bayi baru lahir Peserta program Jampersal adalah seluruh ibu hamil yang belum
memiliki jaminan persalinan (tidak tertanggung di dalam kepesertaan ASKES, Jamkesmas,
Jamkesda, Jamsostek dan asuransi lainnya).

Pelayan yang didapat oleh peserta Jampersal meliputi:

1. Pemeriksaan kehamilan (ANC) sekurang-kurangnya 4 kali (1kali di trimester I, 1 kali di


trimester II, dan 2 kali di trimester III)

2. Persalinan normal

3. Pelayanan nifas normal

4. Pelayanan bayi baru lahir normal

5. Pemeriksaan kehamilan resiko tinggi

6. Pelayanan pasca keguguran

7. Persalinan per vaginam dengan tindakan emergensi dasar

8. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi dasar

9. Pemeriksaan rujukan kehamilan pada kehamilan resiko tinggi

10. Penanganan rujukan pasca keguguran

11. Penanganan kehamilan ektopik terganggu (KET)

12. Persalinan dengan tindakan emergensi komprehensif

13. Pelayanan bayi baru lahir dengan tindakan emergensi komprehensif

14. Pelayanan KB pasca persalinan Pelayanan Jampersal tidak mengenal batas wilayah, artinga
peserta berhak mendapatkan pelayanan dimanapun berada dengan menunjukkan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) / Identitas diri lainnya.
 Masalah

1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit
menular seperti radang paru-paru, diare dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak
korban jiwa adalah radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen,
1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.

2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
adalah pelayanan kesehatan yang semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat
progam KB

3. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal oleh sebab yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes RI,Dirjen Binkesmas, 2004).
Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat digolongkan atas faktor- factor reproduksi,
komplikasi obstetrik, pelayanan kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik
langsung telah banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit.
Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat darurat yang kejadiannya masih
banyak dari semua persalinan, penyebabnya antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan
perdarahan yang belum jelas sumbernya (Chalik TMA, 1997). Secara sempit, risiko obstetrik
diartikan sebagai probabilitas kematian dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil.
Indikator yang lebih kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur
probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan persalinan yang
dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya mencantumkan kehamilan maka yang kedua
mempunyai dimensi yang lebih lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.

Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya penyulit persalinan
yang idak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih mampu. Keterlambatan merujuk
disebabkan berbagai faktor seperti masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen
Yanmedik, 2005)
4. Penyakit menular seks

Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang dapat menular dari
satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual.. Kelompok remaja dan dewasa muda (15-
24 tahun) adalah kelompok umur yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta
kasus baru tiap tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun,
bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten terhadap berbagai
antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS, dan kutil kelamin, seluruhnya adalah
PMS yang disebabkan oleh virus, tidak dapat disembuhkan. Beberapa dari infeksi tersebut sangat
tidak mengenakkan, sementara yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil
kelamin, herpes, hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai
penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi seperti Penyakit
Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai komplikasi kehamilan. Sehingga,
pendidikan mengenai penyakit ini dan upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

http://calonsarjanabangsa.blogspot.com/2020/03/makalah-keperawatan-maternitas.html

Anda mungkin juga menyukai