Anda di halaman 1dari 6

RESUME

TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS

Untuk Memenuhi Tugas mata Kuliah Keperawatan Maternitas I

Dosen Pengajar : Vina Agustina, Ners.,M.Kep.

Dibuat Oleh :
Lolita Amelia
2019.C.11a.1016

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PRODI S-1 KEPERAWATAN

TAHUN 2020/2021
TREND DAN ISSUE KEPERAWATAN MATERNITAS

1. Pengertian
Keperawatan Maternitas merupakan persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan
yang dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio-fisik dan psikososial dari klien,
keluarga , dan bayi baru lahir. (May & Mahlmeister, 1990).

Keperawatan Maternitas merupakan sub system dari pelayanan kesehatan dimana perawat
berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi pada masa
prenatal, intranatal, postnatal, dan masa interpartal. (Auvenshine & Enriquez, 1990).

Keperawatan Maternitas merupakan pelayanan professional berkwalitas yang difokuskan


pada kebutuhan adaptasi fisik dan psikososial ibu selama proses konsepsi /kehamilan,
melahirkan, nifas, keluarga, dan bayi baru lahir dengan menekankan pada pendekatan
keluarga sebagai sentra pelayanan. (Reede, 1997).
2. Trend dan Issue Keperawatan Maternitas
a) Masalah
1. Penyebab angka kematian bayi masih tinggi
kematian pada bayi disebabkan oleh penyakit menular seperti radang paru-paru, diare
dan malaria, Penyakit yang merenggut paling banyak korban jiwa adalah
radang paru-paru 18 persen, atau sebanyak 1,58 juta anak diare (15 persen,
1,34 juta) dan malaria 8 persen, 0.73 juta anak.
2. Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi
Penyebab angka kelahiran bayi masih tinggi adalah pelayanan kesehatan yang
semakin meningkat, kurangnya pengetahuan masyarakat progam KB.
3. Angka Kematian Ibu (AKI)
Angka Kematian Ibu (AKI) tiap tahun atau dua ibu tiap jam meninggal
oleh sebab yang berkaitan dengan kehamilan, persalinan dan nifas (Depkes
RI,Dirjen Binkesmas, 2004). Penyebab kematian ibu cukup kompleks, dapat
digolongkan atas faktor- factor reproduksi, komplikasi obstetrik, pelayanan
kesehatan dan sosio-ekonomi. Penyebab komplikasi obstetrik langsung telah
banyak diketahui dan dapat ditangani, meskipun pencegahannya terbukti sulit.
Perdarahan sebagai penyebab kematian ibu terdiri atas perdarahan antepartum
dan perdarahan postpartum. Perdarahan antepartum merupakan kasus gawat
darurat yang kejadiannya masih banyak dari semua persalinan, penyebabnya
antara lain plasenta previa, solusio plasenta, dan perdarahan yang belum jelas
sumbernya (Chalik TMA, 1997).
Secara sempit, risiko obstetrik diartikan sebagai probabilitas kematian
dari seorang perempuan atau ibu apabila ia hamil. Indikator yang lebih
kompleks adalah adalah risiko seumur hidup (lifetime risk) yang mengukur
probabilitas kematian perempuan atau ibu sebagai akibat kehamilan dan
persalinan yang dialaminya selama hidup. Bila istilah pertama hanya
mencantumkan kehamilan maka yang kedua mempunyai dimensi yang lebih
lebar yaitu kemampuan dan jumlah fertilitas.
Tingginya kematian ibu sebagian besar disebabkan oleh timbulnya
penyulit persalinan yang tidak dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang
lebih mampu. Keterlambatan merujuk disebabkan berbagai faktor seperti
masalah keuangan, transportasi dsb. (Depkes RI, Dirjen Yanmedik, 2005)
4. Penyakit menular seksual
Penyakit menular seksual, atau PMS adalah berbagai infeksi yang
dapat menular dari satu orang ke orang yang lain melalui kontak seksual..
Kelompok remaja dan dewasa muda (15-24 tahun) adalah kelompok umur
yang memiliki risiko paling tinggi untuk tertular PMS, 3 juta kasus baru tiap
tahun adalah dari kelompok ini. Hampir seluruh PMS dapat diobati. Namun,
bahkan PMS yang mudah diobati seperti gonore telah menjadi resisten
terhadap berbagai antibiotik generasi lama. PMS lain, seperti herpes, AIDS,
dan kutil kelamin, seluruhnya adalah PMS yang disebabkan oleh virus, tidak
dapat disembuhkan.
Beberapa dari infeksi tersebut sangat tidak mengenakkan, sementara
yang lainnya bahkan dapat mematikan. Sifilis, AIDS, kutil kelamin, herpes,
hepatitis, dan bahkan gonore seluruhnya sudah pernah dikenal sebagai
penyebab kematian. Beberapa PMS dapat berlanjut pada berbagai kondisi
seperti Penyakit Radang Panggul (PRP), kanker serviks dan berbagai
komplikasi kehamilan. Sehingga, pendidikan mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya pencegahan penting untuk dilakukan.

b). Penemuan Teknologi Terbaru


1. Alat Kontrasepsi Implan Terbaru
UGM berhasil menemukan alat kontrasepsi implant atau susuk KB generasi ke tiga
yang dinamakan Gestplan. Kelebihan alat kontresepsi ini bias bertahan hingga
7 tahun di badingkan implant saat ini yang ber umur 5 tahun. Penemuan ini
hasil dari penelitian dari jurusan Farmatologi dan Toksikologi UGM.
2. Water Birth
Proses persalinan atau proses melahirkan yang dilakukan di dalam air, manfaaatnya
ibu akan merasakan lebih relaks karena semua otot yang berkaitan dengan
proses persalinan menjadi lebih elastic. Metode ini juga akan mempermudah
proses mengejar sehingga rasa nyeri selama persalinan tidak terlalu dirasakan,
di dalam air proses proses pembukaan jalan lahir akan lebih cepat.
3. USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D
Alat USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D adalah alat USG yang
berkemampuan menampilkan gambar 3 dan 4 dimensi di teknologi ini janin
dapat terlihat utuh dan jelas seperti layaknya bayi yang sesungguhnya.
Alat USG ini bahkan dapat memperlihatkan seluruh tubuh bayi berikut
gerak- geriknya teknologi 3 dan 4 dimensimenjadi pelengkap bila di duga
janin dalam keadaan tidak normal dan perlu di cari kelainan bawaannya
seperti bibir sumbing, kelaina pada jantung dan sebagainya. Secara lebih detail
kelebihan USG ( Ultrasonografi ) 3D dan 4D ini pada janin dapat terbaca
secara lebih akurat, karena teknologi ini dikembangkan untuk meningkatkan
ketepatan diagnosa.
4. Pil KB Terbaru
Pil KB dengan dorspirenone merupakan pil KB terbaru yang
memberikan perlindungan kontrasepsi yang dapat diandalkan, dengan
berbagai manfaat tambahan dalam suatu kombinasi yang unik Pil Kb dengan
dorspirenone adalah pil yang membuat seseorang merasa lebih nyaman.
Mengandung progestin baru dorspirenone yaitu homon yang sangat
menyerupai progesteron salah satu hormon dalam tubuh. Dorspirenone
mempunyai profil farmakologis yang sangat mirip dengan progesteron alami
dengan karateristik memiliki efek antimineralokortoid dan antiandrogenik
tidak memiliki aktifitas ekstrogenik, androgenik, glukortikoid dengan sifat
antineralokortikoid.
Pil KB dengan dorspirenone dapat memberikan manfaat tambahan
yaitu tidak menaikkan berat badan, mengurangi gejala kembung, Haid menjadi
teratur, mengurangi nyeri haid, dan mengatur keluarnya darah haid, tidak
menaikan tekanan darah dengan androgennya. Pil KB dengan dorspirenone
dapat memberikan manfaat tambahan yaitu mengurangi jerawat, dan
mempercantik rambut dan kulit.
5. Robot akan digunakan untuk mengobati orang sakit
Diagnostik ini robot akan menggunakan penelitian global untuk
memberikan pendapat ahli, beberapa dokter yang akan berani untuk diabaikan.
Pelatihan medis akan beralih dari apa yang orang tahu, untuk mendapatkan
data yang akurat yang robot bisa membuat keputusan, dan menyediakan
“high-touch” dukungan emosional. Ahli bedah akan selalu berada pada
premium, bersama-sama dengan tangan-on wali yang akan semakin berbasis
masyarakat, dengan kualifikasi yang sangat khusus. Operasi remote akan
menjadi bagian rutin setiap pusat spesialis rutin. Batas antara dokter dan
perawat akan terus kabur sebagai perawat berwenang untuk membuat lebih
banyak keputusan. Akibatnya pelatihan perawat akan semakin panjang dan
perawat kelas atas akan lebih mahal.

DAFTAR PUSTAKA
Ali, Zaidin. 2002. Dasar- Dasar Keperawatan, Profesional. Widya Medika : Jakarta.
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.

Anda mungkin juga menyukai