Disusum Oleh :
FAKULTAS KEBIDANAN
2022
A. Pengertian Transformasi / Transisi Epidemiologi
Transisi Epidemiologi adalah keadaan yang ditandai dengan adanya perubahan dari
mortalitas dan morbiditas yang dulunya lebih disebabkan oleh penyakit infeksi
(infectious disease) atau penyakit menular (communicable disease) sekarang lebih
sering disebabkan oleh penyakit-penyakit yang sifatnya kronis atau tidak menular
(non-communicable disease) dan penyakit-penyakit degeneratif.
Dunia medis mengenal penyakit degeneratif sebagai satu istilah yang digunakan untuk
menjelaskan penyakit yang muncul akibat kemunduran fungsi sel tubuh, yaitu dari
keadaan normal menjadi lebih buruk. Adapun beberapa jenis penyakit yang masuk
dalam kelompok penyakit degeneratif diantaranya adalah Diabetes melitus, Jantung
koroner, Kardiovaskuler, Dislipidemia/kelainan kolesterol, dan sebagainya.
B. Definisi Kesehatan Reproduksi
Kespro didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial secara utuh
yang tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan, dalam semua hal yang
berkaitan dengan sistem reproduksi serta fungsi dan prosesnya.
C. Komponen Prioritas Kesehatan Reproduksi diIndonesia
1. Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Keluarga berencana
3. Kespro remaja
4. PMS dan HIV/AIDS
D. Hak Reproduksi
Hak reproduksi perorangan dapat diartikan bahwa setiap orang, baik laki-laki maupun
perempuan (tanpa memandang perbedaan kelas, sosial, suku, umur, agama, dan lain-
lain) mempunyai hak yang sama untuk memutuskan secara bebas dan bertanggung
jawab (kepada diri, keluarga dan masyarakat) mengenai jumlah anak, jarak antar anak
serta untuk menentukan waktu kelahiran anak dan di mana akan melahirkannya.
Secara praktis, hak reproduksi dijabarkan sebagai berikut.
1. Setiap orang berhak memperoleh standar pelayanan kesehatan reproduksi yang
terbaik.
2. Perempuan dan laki-laki sebagai pasangan atau individu yang berhak
memperoleh informasi lengkap tentang seksualitas, kesehatan reproduksi dan
manfaat serta efek samping obat-obatan, alat dan tindakan medis yang
digunakan untuk mengatasi masalah kespro.
3. Hak untuk memperoleh pelayanan KB yang aman, efektif, terjangkau dan
dapat diterima sesuai dengan pilihan, tanpa paksaan.
4. Perempuan berhak memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, yang
memungkinkannya sehat dan selamat dalam menjalani kehamilan dan
persalinan serta memperoleh bayi yang sehat.
5. Hubungan suami istri didasari penghargaan terhadap pasangan masing-masing
dan dilakukan dalam situasi kondisi yang diinginkan bersama, tanpa unsur
paksaan, ancaman dan kekerasan.
6. Remaja laki-laki dan perempuan berhak memperoleh informasi yang tepat dan
benar tentang reproduksi remaja sehingga dapat berperilaku sehat dan
menjalani kehidupan seksual yang bertanggung jawab.
7. Laki-laki dan perempuan berhak mendapat informasi yang mudah diperoleh,
lengkap dan akurat mengenai IMS dan HIV/AIDS.
E. Siklus Hidup Reproduksi
Ruang lingkup kespro mencakup keseluruhan kehidupan manusia sejak lahir hingga
mati. Pendekatan yang diterapkan dalam menguraikan ruang lingkup kespro adalah
pendekatan siklus hidup yang berarti memperhatikan kekhususan kebutuhan
penanganan sistem reproduksi pada setiap fase kehidupan, serta kesinambungan antar
fase kehidupan tersebut. Dengan demikian, masalah kespro pada setiap fase
kehidupan dapat diperkirakan dan apabila tidak ditangani dengan baik maka hal ini
dapat berakibat buruk pada masa kehidupan selanjutnya.
Dalam pendekatan siklus hidup dikenal lima tahap, yaitu :
1. konsepsi,
2. bayi dan anak,
3. remaja,
4. usia subur,
5. usia lanjut, Berikut digambarkan pendekatan siklus hidup kespro untuk laki-
laki dan perempuan.
perempuan mempunyai kebutuhan khusus dibandingkan laki-laki karena
kodratnya untuk haid, hamil,melahirkan,menyusui dan mengalami menapouse
sehingga memerlukan pemeliharaan kesehatan yang lebih intensif selama
hidupnya. Ini berarti bahwa pada masa-masa kritis, seperti pada saat kehamilan,
terutama sekitar persalinan diperlukan perhatian khusus terhadap perempuan.
Manuaba, IBG. 2010. Ilmu Kebidanan, penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan
Edisi 2. Jakarta: EGC
Rajab, wahyudin. 2009. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa kebidanan. Jakarta: EGC
Kepmenkes RI, 2008.”Petunjuk teknis standar pelayanan minimal bidang kesehatan di
kabupaten/Kota”.Jakarta Kreutner, A.K., Del Bene, V.E., Delamar, D., Bodden, J.L. and
Loadholt, C.B.: Perioperative Cephalosporin Prophylaxis in Cesarean section: Effect on
endometritis in the high risk patient, AM. J. OBSTET. GYNECOL. 134:925, 1979. Larsen,
B., and Galask, R.P.: Vaginal microbial flora:Practical and