Disusun Oleh :
P17321183019
JURUSAN KEBIDANAN
d. Pemeriksaan Fisik
Yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik pada
klien secara langsung meliputi inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
untuk mendapatkan data yang objektif
e. Studi Kepustakaan
Yaitu pengumpulan data dengan jalan mengambil literatur dengan buku-
buku, makalah dan dari internet.
BAB II
TINJAUAN TEORI
O : Data Objektif
- Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Composmentis
- Tekanan Darah : 120/80 mmHg
- Nadi : 76 x/menit
- Pernafasan : 20 x/menit
- Suhu : 36,1˚C
- Berat Badan : 58 Kg
- Tinggi Badan : 154 Cm.
- Tampak keputihan dicelana dalam klien tampak seperti susu dan berlendir.
A : Analisa/Assessment
Nn. “S” umur 17 tahun dengan keputihan
P : Penatalaksanaan
1. Melakukan pendekatan terapeutik pada pasien.
2. Menjelaskan keadaan Nn. S sekarang agar dapat mengetahui keadaannya
yang sebenarnya, Ibu telah mendapatkan penjelasan tentang keadaan yang
sebenarnya dari petugas kesehatan.
3. Menjelaskan kepada Nn. S agar mampu menjaga kebersihan daerah vagina.
4. Menjelaskan kepada Nn. S untuk mencuci bagian vulva (bagian luar vagina)
setiap hari dan menjaga agar tetap kering harus dilakukan untuk mencegah
tumbuhnya bakteri dan jamur. Remaja juga sebaiknya menggunakan sabun
non parfum saat mandi untuk mencegah timbulnya iritasi pada vagina.
5. Menganjurkan kepada Nn. S untuk menghindari penggunaan cairan
pembersih kewanitaan yang mengandung deodoran dan bahan kimia terlalu
berlebihan, karena hal itu dapat mengganggu pH cairan kewanitaan dan dapat
merangsang munculnya jamur atau bakteri.
6. Menganjurkan menjaga kuku tetap bersih dan pendek merupakan salah satu
cara untuk mencegah keputihan pada remaja. Karena kuku dapat terinfeksi
Candida akibat garukan pada kulit yang terinfeksi. Candida yang tertimbun
dibawah kuku tersebut dapat menular ke vagina saat mandi atau cebok
1.1. Bagan Alur Berfikir Varney dan Pendokumentasian SOAP
Alur Pikir Bidan Pencatatan dari Asuhan Kebidanan
7 langkah Varney
SOAP Notes
Subjektif
Data
Objektif
Masalah/Diagnosa
Antisipasi masalah potensial
4.1 Kesimpulan
Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial
secara utuh tidak semata-mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang
berkaitan dengan system reproduksi, fungsi dan prosesnya. Setiap orang harus mampu
memiliki kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu
menurunkan serta memenuhi keinginannya tanpa ada hambatan apa pun, kapan, dan
berapa sering untuk memiliki keturunan. Setiap orang berhak dalam mengatur jumlah
keluarganya, termasuk memperoleh penjelasan yang lengkap tentang cara-cara
kontrasepsi sehingga dapat memilih cara yang tepat dan disukai. Selain itu, hak untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan reproduksi lainnya, seperti pelayanan antenatal,
persalinan, nifas dan pelayanan bagi anak dan kesehatan remaja juga perlu dijamin.
2.1 Saran