KESEHATAN REPRODUKSI
Pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa.
tidak ada batas yang tajam antara akhir masa kanak-kanak dan awal masa
pubertas, akan tetapi dapat dikatakan bahwa masa pubertas diawali dengan
berfungsinya ovarium.
e. Reproduksi
Masa ini merupakan masa terpenting bagi wanita dan berlangsung kira-kira 33
tahun. Haid pada masa ini paling teratur dan siklus alat genita bermakna untuk
memungkinkan kehamilan. Pada masa ini terjadi ovulasi kurang lebih 450 kali, dan
selama ini wanita berdarah selama 1800 hari. Biarpun pada usia 40 tahun keatas
wanita masih mampu hamil, tetapi fertilitas menurun cepat seduah usia tersebut.
1. Faktor genetic
a. Keluarga berencana
Ketersediaan dan akses terhadap informasi dan pelayanan KB, dapat mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan. Jika perempuan mempunyai akses terhadap
kontrasepsi yang aman dan efektif, diperkirakan kematian ibu menurun hingga 50 %
termasuk penurunan resiko kesehatan reproduksi yang terkait dengan kehamilan,
persalinan dan aborsi tidak aman. Angka kesuburan umum adalah jumlah lahir hidup
pertahun dibagi jumlah wanita usia subur pertengahan tahun dalam persen / permil.
5
Rumus:
b.Indikator penghasilan
Penghasilan berkaitan dengan status sosial ekonomi , dimana sering kali status
ekonomi menjadi penyebab terjadinya masalah kesehatan pada wanita. Misalnya
banyak kejadian anemia defisiensi fe pada wanita usia subur yang sering kali
disebabkan kurangnya asupan makanan yang bergizi seimbang. Anemia pada ibu
hamil akan lebih memberikan dampak yang bisa mengancam keselamatan ibu
c.Indikator pendidikan
Pendidikan berpengaruh kepada sikap wanita terhadap kesehatan, rendahnya
pendidikan membuat wanita kurang peduli terhadap kesehatan. Mereka tidak
mengenal bahaya atau ancaman kesehatan yang mungkin terjadi terhadap diri
mereka. Sehingga walaupun sarana yang baik tersedia mereka kurang dapat
memanfaatkan secara optimal karena rendahnya pengetahuan yang mereka
miliki.
d.Gender
Adalah peran masing-masing pria dan wanita berdasarkan jenis kelamin menurut
budaya yang berbeda-beda. Jender sebagai suatu kontruksi sosial mempengaruhi
tingkat kesehatan, dan karena peran jender berbeda dalam konteks cross cultural
berarti tingkat kesehatan wanita juga berbeda-beda.
e.Menikah muda
Di negara berkembang termasuk Indonesia kawin muda pada wanita masih banyak
terjadi (biasanya di bawah usia 18 tahun). Hal ini banyak kebudayaan yang
menganggap kalau belum menikah di usia tertentu dianggap tidak laku. Ada juga
karena faktor kemiskinan, orang tua cepat-cepat mengawinkan anaknya agar lepas
tanggung jawabnya dan diserahkan anak wanita tersebut kepada suaminya.
6
No. Indikator
1. Sosial Ekonomi Kemiskinan
Status wanita yang rendah
2. Faktor Pelayanan Kesehatan Faktor penolong
Faktor sarana
Faktor akses ke fasilitas kesehatan
3. Faktor Personality Perawatan antenatal
Paritas
Gizi kurang
Keselamatan kerja
4. Faktor Psikologi Konflik dan peran seksual
Riwayat penyalahgunaan seksual
Dr.Andi Maryam,S.ST.,SKM.,M.Kes
8