Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH GAYA HIDUP TERHADAP

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

Oleh :
Annisa Isna Mutaharoh S.Kep ., M.Psi
Kesehatan itu
??
KBBI

Sehat : Baik seluruh badan serta


bagian-bagiannya.
Kesehatan : Keadaan sehat baik jasmani
maupun rohani.
Reproduksi : Pengembangbiakan; tiruan;
hasil ulang.
Berdasarkan berbagai urutan tentang sehat,
kesehatan, reproduksi, dan kesehatan reproduksi
diatas dapat kita simpulkan bahwa :

kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat


menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan sosial,
bukan sekedar tidak ada penyakit atau gangguan di
segala hal yang berkaitan dengan sistem
reproduksi, fungsinya dan proses reproduksi itu
sendiri.
Dengan demikian...
Kesehatan reproduksi menyiratkan bahwa setiap
orang dapat :

1) Menikmati kehidupan seks yang


aman dan menyenangkan ;
2) Memiliki kemampuan
bereproduksi ;
3) Memiliki kebebasan menetapkan.
4 Komponen Kespro
Berdasarkan penjelasan diatas diketahui pula
bahwa ada empat pilar utama kesehatan
reproduksi menurut ICPD, yaitu :
a. Women Health
b. Infant and Child Health
c. Prevention and Treatment of STDs
d. Fertility Regulation
PELAYANAN KESPRO
Cakupan pelayanan kesehatan reproduksi meliputi :
1) Konseling dan Informasi Keluarga Berencana ( KB )
2) Pelayanan kehamilan dan persalinan ( termasuk
pelayanan aborsi yang aman, pelayanan bayi baru
lahir inconatal )
3) Pengobatan infeksi saluran reproduksi dan penyakit
menular seksual termasuk pencegahan kemandulan,
konseling dan pelayanan kesehatan reproduksi remaja
4) Konseling informasi dan reproduksi mengenai
kesehatan reproduksi.
Sedangkan sasaran program kesehatan reproduksi, antara lain adalah (1)
Penurunan angka prevalensi anemia pada wanita ( usia 15-49 tahun ) (2)
Penurunan angka kematian ibu hingga 59%; semua wanita hamil mendapatkan
akses pelayanan prenatal, persalinan oleh tenaga terlatih dan kasus kehamilan
resiko tinggi serta kegawatdaruratan kebidanan, dirujuk ke fasilitas kesehatan (3)
Peningkatan jumlah wanita yang bebas dari kecacatan/gangguan sepanjang
hidupnya sebesar 15% diseluruh lapisan masyarakat; (4) Penurunan proporsi bayi
berat lahir rendah ( <2,5 kg ), (5) Pemberantasan tetanus neonatarum ( angka
insiden diharapkan kurang dari satu kasus per 1000 kelahiran hidup ) disemua
kabupaten; (6) Semua individu dan pasangan mendapatkan akes informasi dan
pelayanan pencegahan kehamilan yang terlalu dini, terlalu dekat jaraknya, terlalu
tua, dan terlalu banyak; (7) Proporsi yang memanfaatkan pelayanan kesehatan dan
pemeriksaan dan pengobatan PMS minimal mencapai 70% ( WHO/SEARO,1995 ).
Secara lebih luas, ruang lingkup kesehatan
reproduksi meliputi :
1) Kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2) Keluarga berencana
3) Pencegahan dan penanggulangan infeksi
saluran reproduksi
4) Pencegahan dan penanggulangan kompikasi
aborsi
5) Kesehatan reproduksi remaja
6) Pencegahan dan penanganan infertilitas
7) Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
8) Berbagai aspek kesehatan reproduksi
FAKTOR-FAKTOR DALAM HIDUP YANG
MEMPENGARUHI KESEHATAN REPRODUKSI
REMAJA
1. Hubungan Harmonis Dengan Keluarga
kedekatan remaja dengan keluarga terutama sangat
dibutuhkan dan sangat penting karena apabila hubungan
remaja (anak) maka orang tua akan lebih mengetahui
perilaku anaknya di luar. Anak juga akan dengan mudah
terbuka mengenai hal-hal yang terjadi dalam hidupnya,
orang tua juga disarankan agar lebih terbuka tentang hal
reproduksi seperti menjelaskan sisi baik buruknya.
2. Adanya Ketidakseimbangan Hormon

Beberapa remaja mungkin mengalami kondisi dimana


hormon-hormon di dalam tubuhnya tidak seimbang
dan menyebabkan gangguan-gangguan, misalnya saja
seperti gangguan identitas gender. Masih berkaitan
dengan faktor sebelumnya, jika remaja tidak memiliki
hubungan yang dekat dengan kedua orang tua
tentunya sangat sulit bagi remaja tersebut untuk
mendiskusikan mengenai kondisi yang dialaminya.
3. Hubungan Seksual Pra-Nikah
Seks pranikah merupakan hubungan seksual yang terjadi
sebelum adanya jalinan perkawinan yang sah, baik itu
hubungan seks peneratif maupun hubungan seks non peneratif.
Hubungan seks pranikah dapat memicu gangguan
kesehatan reproduksi yang diakibatkan adanya infeksi penyakit
menular seksual seperti HIV/AIDS, penyakit menular seksual
(PMS) seperti herpes, sifilis, dan lainnya, bahkan adanya resiko
kehamilan yang tidak diinginkan bagi remaja perempuan
sehingga memicu terjadinya pengguguran kandungan dengan
cara yang tidak aman, infeksi pada organ reproduksi,
kemandulan, hingga adanya resiko kematian. Selain itu
terdapat beberapa dampak psikologis akibat seks bebas yang
dapat dirasakan bagi pelakunya.
‘’Before healing others,
heal yourself first’’

THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai