Pengaruh dari semua faktor diatas dapat dikurangi dengan strategi intervensi
yang tepat guna, terfokus pada penerapan hak reproduksi wanita dan pria dengan
dukungan disemua tingkat administrasi, sehingga dapat diintegrasikan kedalam
berbagai progra m kesehatan, pendidikan, sosial dam pelayanan non kesehatan
lain yang terkait dalam pencegahan dan penanggulangan masalah kesehatan
reproduksi.
Contoh Masalah Kesehatan Reproduksi pada Pria
Kasus 1 : Kenali Derajat Impotensi Pria, Punya Anda Tahu atau Timun?
Heru menerangkan bahwa tingkat ketegangan alat reproduksi ini terbagi dalam
empat kategori. Pada derajat satu seperti tahu, dua bak pisang, tiga layaknya sosis,
dan empat adalah timun.
"Paling banyak lelaki mengalami disfungsi ereksi ringan atau pada tingkat tiga,"
ujar Heru. "Yang terbaik tentu saja timun, yang memiliki ketegangan maksimal."
Pada laman dalam situs ini terdapat kuesioner yang bisa memberitahukan "tingkat
kekerasan" Anda. Berikut ini derajat "kekerasan" tersebut:
Impotensi disebabkan oleh tiga faktor utama yaitu faktor fisik, faktor psikologi
dan faktor gaya hidup dan satu faktor sekunder yaitu perawatan dengan obat-
obatan tertentu. (https://www.seksualitas.net/penyebab-impotensi.htm)
“Sifilis jika menular pada bayi akan dapat menyebabkan kematian dan
kalaupun dilahirkan dengan selamat bayi akan bisa terinfeksi di alat kelaminnya,
kita benar-benar tidak ingin ada bayi yang lahir dengan penyakit yang seperti itu,
jika ppenyakit itu bisa diobati atau dicegah,” katanya.
Cara Penularan
Cara penularan sifilis adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan
eksud. Sifilis tiat infeksius dari lesi awal kulit dan selaput lendir pada saat
melakukan hubungan seksual dengan penderita sifilis. Lesi bisa terlihat jelas
ataupun tidak terlihat jelas. Pemajanan hampir seluruhnya terjadi karena
hubungan seksual. Penularan karena mencium atau pada saat menimang bayi
dengan sifilis konginetal jarang sekali terjadi. Infeksi transplasental terjadi pada
saat janin berada dalam kandungan ibu menderita sifilis.
Transfusi melalui darah donor bisa terjadi jika donor menderita sifilis pada
stadium awal. Penularan melalui barang-barang yang tercemar secara teoritis bisa
terjadi namun kenyataannya boleh dikatakan tidak pernah terjadi. Petugas
kesehatan pernah dilaporkan mengalami lesi primer pada tangan mereka setelah
melakukan pemeriksaan penderita sifilis dengan lesi infeksius (James Chin,
2006).
Cara Pencegahan
Adapun cara pencegahan penyakit sifilis adalah sebagai berikut:
1. Selalu menjaga higienis (kebersihan/kesehatan) organ ginetalia.
2. Jangan lupa menggunakan kondom bila melakukan hubungan seks.
3. Mintalah jarum suntik baru setiap kali menerima pelayanan medis yang
menggunakan jarum suntik.
1. Upaya promotif
a. Pendidikan seks yang tepat untuk mengikis ketidak tahuan tentang
seksualitas dan Sifilis.
b. Meningkatkan pemahaman dan pelaksanaan ajaran agama untuk tidak
berhubungan seks selain pasangannya.
c. Menjaga keharmonisan hubungan suami istri tidak menyeleweng untuk
meningkatkan ketahanan keluarga.
2. Upaya preventif
a. Hindari hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan atau dengan
pekerja seks komersial (WTS)
b. Bila merasa terkena IMS, hindari melakukan hubungan seksual.
c. Bila tidak terhindarkan, untuk mencegah penularan pergunakan kondom.
d. Memberikan penyuluhan dan pemeriksaan rutin pada kelompok risiko
tinggi.
e. Penyuluhan dan pemeriksaan terhadap partner seksual penderita sifilis.
3. Upaya kuratif
a. Peningkatan kemampuan diagnosis dan pengobatan sifilis yang tepat.
b. Membatasi komplikasi dengan melakukan pengobatan dini dan efektif
baik simtomatik maupun asimtomatik.
4. Upaya rehabilitatif
a. Memberikan perlakuan yang wajar terhadap penderita sifilis, tidak
mengucilkannya, terutama oleh keluarga dan partnernya untuk
mendukung kesembuhannya.
Untuk mencegah seseorang agar tidak tertular penyakit sifilis ada banyak
hal yang dapat dilakukan. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain :
Pemeriksaan Sifilis
Seperti yang dikuti oleh Silitonga J.T (2011) ada beberapa pemeriksaan
terhadap sifilis yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu :
Tempo.co. 2015. Kenali Derajat Impotensi Pria, Punya Anda Tahu atau Timun?
(Online). (https://gaya.tempo.co/read/news/2015/02/25/174645211/kenali-
derajat-impotensi-pria-punya-anda-tahu-atau-timun), diakses pada 03
Februari 2016