Anda di halaman 1dari 8

KESEHATAN REPRODUKSI

KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah biologi
tentang kesehatan organ reproduksi.
Adapun makalah biologi mengenai kesehatan organ reproduksi ini telah kami
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan bayak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan makalah ini
masih terdapat kekurangan atau kesalahan.  Kami menyadari bahwa penulisan makalah
biologi ini memang jauh dari kesempurnaan, baik materi maupun cara penulisannya. dan oleh
karenanya dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka kami mengharap segala masukan,
saran,dan usul guna menyempurnakan makalah ini.

Mojokerto, 08 September 2012


                   Penyusun            
BAB 1
PENDAHULUAN
A.   LATAR BELAKANG

Kesehatan reproduksi merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan perhatian


terutama dikalangan remaja. Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan,
munculnya berbagai kesempatan, dan seringkali mengahadapi resiko-resiko kesehatan
reproduksi. Kegiatan-kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap
berbagai masalah kesehatan reproduksi. Resiko kesehatan ini dipengaruhi oleh berbagai
faktor yang saling berhubungan, misalnya tuntutan untuk menikah muda dan hubungan
seksual, akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, kurangnya perhatian terhadap kebersihan
organ reproduksi, ketidaksetaraan jender, kekerasan seksual, dan pengaruh media massa
maupun gaya hidup.
Akses untuk mendapatkan informasi bagi remaja banyak yang tertutup. Dengan
memperluas akses informasi tentang kesehatan reproduksi remaja yang baik dan benar bagi
remaja akan membuat remaja makin sadar terhadap tanggung jawab perilaku reproduksinya.
Oleh karena makin banyaknya persoalan kesehatan reproduksi remaja, maka pemberian
informasi, layanan dan pendidikan kesehatan reproduksi remaja menjadi sangat penting guna
meningkatkan pengetahuan yang pada gilirannya mampu
memberikan pilihan kepada remaja untuk bertindak secara bertanggung jawab, baik kepada
dirinya maupun keluarga dan masyarakat.
B.   RUMUSAN MASALAH
Dengan melihat latar belakang yang telah di kemukakan, maka beberapa masalah yang
dapat penulis rumuskan yang akan di bahas dalam makalah adalah:
1.   Mengapa kita harus tetap manjaga kesehatan organ reproduksi
2.   Apa saja faktor serta gangguan yang dapat terjadi pada organ reproduksi
C.   TUJUAN
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memberikan informasi mengenai pentingnya
menjaga kesehatan organ reproduksi. Secara terperinci, tujuan dari peenulisan makalah ini
adalah:
1.   Untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga kesehatan reproduksi serta memiliki
wawasan mengenai fungsi, peran, serta sistem reproduksi remaja.
2.   Untuk memberikan kesadaran siswa untuk tetap menjaga kebersihan dan kesehatan organ
reproduksi
D.  MANFAAT
Manfaat penulisan makalah ini dapat dirincikan sebagai berikut:
1.   Untuk memperoleh pemahaman dan wawasan mengenai kesehatan reproduksi
2.   Untuk mengetahui pentingnya menjaga kesehatan organ reproduksi
BAB II
ISI
A.   KESEHATAN REPRODUKSI
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya
bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta
prosesnya.
Oleh karena itu, dengan kesehatan reproduksi berarti orang dapat mempunyai kehidupan seks yang aman, dan
bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bereproduksi dengan baik.
Sejalan dengan itu pemeliharaan kesehatan reproduksi merupakan suatukumpulan metode, teknik dan
pelayanan yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan reproduksi melalui pencegahan dan penyelesaian masalah
kesehatan reproduksi.

B.   PENTINGNYA MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI


Kesehatan reproduksi merupakan suatu keadaan sejahtera fisik yang harus diperhatikan seperti,
mental dan sosial yang baik, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan, tetapi juga sehat dari
aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi dan prosesnya.

Masalah kesehatan reproduksi, merupakan terganggunya sistem, fungsi dan proses alat reproduksi,
yang dapat berakibat pada keharmonisan hubungan suami-isteri bahkan dapat mengganggu kelancaran
proses kehamilan dan persalinan.
Untuk menghindari penyakit-penyakit yang tidak diinginkan, kita haruslah menjaga kesehatan
reproduksi kita karena ini sangat penting dan tidak boleh dianggap sepele. Karena pelayanan kesehatan
yang terkait dengan kesehatan reproduksi sering diabaikan. Bukan hanya terhadap perempuan tetapi
juga terhadap laki-laki dan lebih khusus lagi di kalangan remaja. Kesadaran terhadap kesehatan
reproduksipun ternyata masih rendah. Selain karena biaya untuk berobat yang dinilai mahal juga
kekhawatiran identitas akan dibeberkan.
Sebagian besar penyakit yang menyerang organ reproduksi disebabkan oleh pola hidup yang tidak
sehat. Oleh karenanya, dengan menjaga kesehatan reproduksi dengan baik dapat menghindarkan kita
dari penyakit-penyakit yang dapat menyerang kesehatan reproduksi.
C.   FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN REPRODUKSI
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi kesehatan reproduksi, yaitu:

1.    Faktor sosial-ekonomi dan demografi , antara lain kemiskinan, tingkat pendidikan yang
rendah dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual dan proses reproduksi, serta
lokasi tempat tinggal yang terpencil;
2.    Faktor budaya dan lingkungan, misalnya praktek tradisional yang berdampak buruk
pada kesehatan reproduksi, informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan
anak dan remaja karena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb;
3.    Faktor psikologis, mencakup  dampak pada keretakan orang tua pada remaja, depresi
karena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita terhadap pria yang
membeli kebebasannya secara materi, dsb;
4.    Faktor biologis, mencakup ketidaksempurnaan organ reproduksi sejak lahir, cacat pada
saluran reproduksi pasca penyakit menular seksual, dsb.

D.   BEBERAPA MACAM PENYAKIT PADA ORGAN REPRODUKSI


Seperti halnya organ lain, organ reproduksi manusia juga dapat mengalami gangguan atau penyakit. Gangguan
atau penyakit pada organ reproduksi dapat mempengaruhi kesuburan (fertilitas)seseorang.

Sebuah sistem reproduksi yang sehat sangat penting untuk kesuburan optimal dan kesehatan secara
keseluruhan.

Baik pria dan wanita perlu menyadari penyakit yang mungkin dari sistem reproduksi dan efek penyakit ini bisa
saja pada tidak hanya kesehatan mereka, tapi kesehatan pasangan mereka juga. Hal ini relevan bahwa kedua jenis
kelamin mendapatkan diuji secara teratur untuk penyakit yang berpotensi mengancam kesuburan mereka dan
kehidupan mereka.
Beberapa penyakit / gangguan sistem reproduksi manusia yang umum diketahui  antara lain :
1.     Gonorrhea
Gonorrhea merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Jika
gonorrhea tidak segera diobati dengan cepat dapat menyebar ke seluruh saluran reproduksi dan dapat menyebabkan
penyakit radang panggul, atau PID. Pada wanita kondisi yang dapat menyebabkan infertilitas. Pada pria, gonorrhea
dapat menyebabkan epididimitis, penyakit yang juga dapat menyebabkan infertilitas.
2.    Chlamydia
Chlamydia adalah penyakit menular seksual yang menyebabkan kemandulan baik pada pria maupun wanita.
Chlamydia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan tidak menciptakan gejala pada semua orang
yang terinfeksi. Chlamydia adalah didiagnosis melalui salah satu sampel urin atau sekresi alat kelamin.

3.    Siphillis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum. Seperti chlaymidia,
penderita sifilis mungkin tidak mengalami gejala penyakit sampai terlambat.
Jika tidak diobati, sifilis akan memaju kan seluruh tiga tahap-primer, sekunder dan akhir-dengan beragam
gejala berbeda yang pada akhirnya dapat menyebabkan kemandulan dan bahkan kematian. Sifilis didiagnosis
melalui tes darah dan biopsi dari daerah yang terkena.
4.    Endometriosis
Endometriosis terjadi ketika jaringan yang menyerupai dinding rahim ditemukan di tempat lain dari tubuh,
termasuk saluran tuba, septum vagina dan dubur-kandung kemih. Karena jaringan ini hanya harus berada di dalam
rahim, penderita endometriosis mengalami nyeri panggul intens yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi
mereka, dan kemungkinan mereka tidak dapat menghasilkan keturunan.
5.    Herpes Genital
Penyakit ini disebabkan oleh virus herpes simpleks serotipe 2 dan ditularkan melalui hubungan seksual.
Virus tersebut selain menyerang organ-organ reproduksi laki-laki dan perempuan, juga menyerang kulit.
Herpes Genital menyebabkan gatal-gatal dan nyeri di sekitar alat kelamin.
6.    Keputihan (Fluor Albus)
Penyakit yang dialami perempuan ini disebabkan oleh berbagai parasit, antara lain jamur Candida albicans,
Protozoa dari jenis Trichomonas vaginalis, bakteri, dan virus. Candida albicans menyukai lingkungan yang
mengandung gula dan hangat. Jamur ini sering ditemukan pada perempuan hamil dan penderita diabetes melitus
(kencing manis).
7.    AIDS
AIDS merupakan singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome (sindrom hilangnya kekebalan
karena bentukan). Penyakit ini disebabkan oleh virus HIV (Human Immtmodeficiency Virus). Sampai sekarang,
penyakit mematikan ini belum ada obatnya. Orang yang terinfeksi virus HIV tidak langsung menderita AIDS.
Penyakit ini baru terlihat setelah enam bulan sampai lima tahun, bergantung pada ketahanan tubuh seseorang.
Penyakit ini menyerang sel-sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Akibatnya, jika terinfeksi kuman tertentu yang bagi orang biasa tidak membahayakan. penderita AIDS dapat
meninggal. Kita tidak perlu panik menghadapi penyakit ini jika mengetahui cara penularannya. Tidak seperti
influenza yang penularannya melalui udara, penyakit ini menular melalui cairan tubuh.
AIDS dapat menular melalui transfusi darah dari penderitaAIDS, melalui jarum suntik yang pernah dipakai
penderita AIDS, dan berhubungan seksual dengan penderita AIDS. AIDS juga dapat menular melalui ASI.
E.   CARA MENJAGA KESEHATAN ORGAN REPRODUKSI
Kesehatan reproduksi didefinisikan sebagai suatu kondisi sehat secara fisik, mental, dan sosial dalam segala
hal yang berkaitan dengan fungsi dan proses reproduksi. Oleh karena itu kesehatan organ reproduksi sangat perlu
dijaga. Cara-cara menjaga kesehatan reproduksi, antara lain :
1.         Menjaga kebersihan. Usahakan agar vagina kering dan tidak lembab, karena keadaan basah mudah
berjangkitnya infeksi dari luar.

2.         Cara menyeka yang benar adalah dari arah depan kebelakang agar bibit penyakit yang kemungkinan
besar bersarang di anus tidak terbawa ke vagina yang dapat menimbulkan infeksi, peradangan dan
rangsangan gatal.

3.         Memakai pakaian dalam dari bahan katun agar getah dan keringat lebih mudah terserap.

4.         Mencukur bulu yang tumbuh pada vagina secara teratur, karena bulu di sekitar vagina dapat ditumbuhi
jamur atau kutu yang menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal.

5.         Larangan menggunakan alat pembersih kimiawi tertentu karena dapat merusak keasaman vagina yang
berfungsi menumbuhkan bakteri atau kuman yang masuk.

6.         Tidak menggunakan deodorant atau spray. Rangsangan dari bahan tersebut menimbulkan peradangan


dari vagina dengan keluhan gatal dan keputihan.

7.         Pada saat haid, mandi dan buang air kecil harus mengganti pembalut secara teratur 2 – 3 kali. Mengganti
pakaian dalam sehari dua kali saat mandi.

8.         Jika vagina terdapat luka, bilas dengan air aquades karena lebih steril dan tidak mencemari luka radang.
Keringkan dengan tisu kering yang terjamin kebersihannya setelah buang air.

9.         Menghindari penggunaan pakaian dalam yang ketat.


10.       Secara teratur membasuh bagian diantara vulva dengan hati-hati menggunakan air bersih dan sabun
lembut (mild) setiap selesai buang air kecil, buang air besar dan ketika mandi.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa  kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan
fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Sebagian besar penyakit yang menyerang organ reproduksi disebabkan oleh pola hidup yang tidak sehat. Oleh
karenanya, dengan menjaga kesehatan reproduksi dengan baik dapat menghindarkan kita dari penyakit-penyakit
yang dapat menyerang kesehatan reproduksi.
Sebuah sistem reproduksi yang sehat sangat penting untuk kesuburan optimal dan kesehatan secara
keseluruhan. Baik pria dan wanita perlu menyadari penyakit yang mungkin dari sistem reproduksi dan efek penyakit
ini bisa saja pada tidak hanya kesehatan mereka, tapi kesehatan pasangan mereka juga. Oleh karena itu kita perlu
membiasakan pola hidup bersih dan sehat sebagai cara untuk menjaga kesehatan organ reproduksi.

Anda mungkin juga menyukai