DISUSUN OLEH:
NAMA : SUCI NOVITA SARI
NIM : PO7124321029
TINGKAT :2A
MATA KULIAH :
Kesehatan Perempuan dan Perencanaan Keluarga
Dosen pengajar:
JAMILA, S.SiT,,M.Kes
1
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Reproduksi
Secara garis besar dapat dikelompokkan empat golongan faktor yang dapat
berdampak buruk bagi keseshatan reproduksi:
1. Faktor sosial-ekonomi dan demografi (terutama kemiskinan, tingkat
pendidikan yang rendah dan ketidaktahuan tentang perkembangan seksual
dan prosesreproduksi, serta lokasi tempat tinggal yang terpencil);
2. Faktor budaya dan lingkungan (misalnya, praktek tradisional yang berdampak
buruk pada kesehatan reproduksi, kepercayaan banyak anak banyak
rejeki,informasi tentang fungsi reproduksi yang membingungkan anak dan
remajakarena saling berlawanan satu dengan yang lain, dsb);
3. Faktor psikologis (dampak pada keretakan orang tua pada remaja,
depresikarena ketidakseimbangan hormonal, rasa tidak berharga wanita
terhadap pria yang membeli kebebasannya secara materi, dsb);
4. Faktor biologis (cacat sejak lahir, cacat pada saluran reproduksi pasca
penyakit menular seksual, dsb).
2
Meskipun demikian, seiring dengan semakin majunya ilmu kedokteran,tekadang
sulit untuk membedakan keadaan mati dan hidup secara klinik.
Konsep Kematian
• Intra uterin
• Extra uterin
1. Still birth
2. Neonatal death : < 1 bulan
3. Post neo natal death : 1 bulan - < 1 tahun
4. Infant mortality : < 1 tahun
Penyebab Kematian
Penyakit menular
Penyakit degeneratif
Kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian
3
Sumber Data Mortalitas
Kesehatan Reproduksi
Keadaan sehat yang menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental dan sosis dan
beban dari penyakit atau gangguan yang berkaitan dengan sistem reproduksi, serta
fungsinya ataupun proses reproduksi.
5
1. Kesejahteraan Ibu dan Anak
2. Keluarga Berencana (KB)
3. Kesehatan Remaja
4. Pencegahan dan Penanggulangan
5. penyakit Hubungan Seksus (HIV/AIDS)
6. Kesehatan Usia Lanjut
7. Pelayanan terpadu Kekerasan dalam Keluarga
Area reproduksi yang tidak terjaga kebersihannya bisa saja mengeluarkan bau
yang menyengat,menjadi tempat tingal jamur dan bakteri, hingga meningkatkan
resiko terjadinya penyaktt menular seksual. Pendidikan dan pelayanan kesehatan
reproduksi remaja dapat meningkatkan kemandirian remaja dalam mengatur fungsi
dan proses reproduksinya termasuk kehidupan seksualitasnya,(Orang tua
merupukan pendidik pertama yang wajib membimbing dan mengarahkan remaja
dalam menjaga kesehatan reproduksi sehat.
6
tidak mendukung.
Isu-isu Kesehatan reproduksi remaja saat ini antara lain :
KTD disebabkan oleh pemerkosaan seks bebas atau seks pranikah, kepercayaan
terhadap mitos seperti berhubungan seks sekali tidak akan menyebabkan
kehamilan, dan minum alkohol dan lompat-lompat pasca berhubungan seksual
dapat menyebabkan sperma tumpah kembali sehingga tidak akan menyebabkan
kehamilan. Ada beberapa karakteristik remaja yang berpotensi menyebabkan
terjadinya KTD yaitu krisis identitas atau pencarian identitas iri, sehingga pengaruh
lingkungan yang tidak baik dan kurangnya informasi yang benar menyebabkan
permasalahan termasuk KTD.
Adapun dampak dari KTD pada remaja antara lain:
Peran orang tua yang membekali anak dengan dasar moral dan agama,
peran pendidik /guru yang menciptakan kondisi sekolah yang nyaman dan aman
bagi siswa, peran media yang bertanggung jawab menyajikan tayangan yang
layak untuk ditonton bagi remaja, serta peran remaja itu sendiri yang berhati-hati
dalam bergaul dan memilih teman, karena bisa jadi teman dekat yang dapat
menjerumuskan untuk melakukan seks bebas sechingga berujung pada KTD.
Penanganan dalam kasus KTD yaitu cerita jujur tentang kehamilannya pada orang
yang dipercaya, terutama keluarga (orang tua) kedua belah pihak, kehamilan
tetap dipertahankan, dukungan lingkungan dan rasa tanggung jawab pada diri
sendiri akan akibat yang terjadi pada kasus KTD.
7
1.Aborsi
Aborsi merupakan pengeluaran janin dari uterus secara sengaja atau spontan,
sebelum kehamilan berusia 22 minggu. Di Indonesia praktik aborsi dilarang oleh
UU, KUHP, fatwa MUI. Kasus aborsi di Indonesia masih tinggi, yang dilakukan
para remaja disebabkan kurangnya Pendidikan tentang seks, kurangnya
pengawasan orang tua sehingga terjadi pergaulan bebas hamil diluar nikah yang
berujung aborsi.
2.Kekerasan seksual
a.Pemerkosaan
b.Pelecehan seksual
3.Eksploitasi seksual
8
Perlu kita ketahui bahwa pengetahuan mengenai reproduksi tidak hanya
untuk remaja putri saja. Anak laki-laki pun harus mengetahui dan mengerti
bagaimana hidup dengan reproduksi yang sehat. Kesalahan pergaulan pada
akhirnya dapat memberi dampak yang merugikan remaja laki-laki juga.
Cara mengedukasi menjaga reproduksi pada remaja:
9
DAFTAR PUSTAKA
Sarofah Eka Ningsih, dkk . 2021. Kesehatan Reproduksi Remaja. Media Sains.Indonesia
10