REMAJA
OLEH KELOMPOK
NAMA :
RENI ANGGRAENI
RESTY YUNIANTIKA
NURUL SAUFIKA
LATAR BELAKANG
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan reproduksi menurut Koblinsky adalah kemampuan perempuan hidup dari
masa adolescence/ perkawinan tergantung mana yang lebih dahulu, sampai dengan
kematian, dengan pilihan reproduktif, harga diri dan proses persalinan yang sukses serta
relatif bebas dari penyakit ginekologis dan risikonya.
(UU RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan, 2009).
Menurut WHO, kesehatan reproduksi adalah kesehatan yang sempurna baik fisik, mental,
sosial dan lingkungan serta bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan
dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Remaja merupakan Individu yang berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan
tandatanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual, mengalami
perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, dan
terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang
relatif lebih mandiri (Irawan, 2016).
Menurut BKKBN (2007), kesehatan reproduksi merupakan keadaan terbebas dari
kehamilan yang tidak dikehendaki, aborsi tidak aman, penyakit menular seksual (PMS),
HIV/AIDS, serta terbebas dari semua bentuk pelecehan dan kekerasan seksual. Motivasi
dan pengetahuan remaja yang memadai dalam menjalani masanya secara sehat,
diharapkan mampu untuk memelihara kesehatan dirinya sehingga mampu memasuki masa
kehidupan berkeluarga dengan reproduksi yang sehat (Solehati et al., 2019).
Indonesia saat ini mulai lebih memperhatikan masalah kesehatan reproduksi dengan
serius. Dengan PIK KRR (Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja)
yang merupakan salah satu program sub BKKBN, pemerintah mengupayakan agar remaja
tidak melewati masa remajanya dengan hal-hal yang tidak berguna. Karena pada masa-
masa remajalah kita mengalami proses pencarian jalan hidup yang seperti apa yang akan
kita pilih.
PENGERTIAN KESEHATAN
REPRODUKSI REMAJA
Kesehatan reproduksi merupakan keadaan sehat fisik, mental dan sosial secara utuh, tidak
hanya bebas dari penyakit atau kecacatan yang berkaitan dengan sistem, fungsi dan proses
reproduksi, sedangkan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) merupakan bagian terpadu
dari program kesehatan dan keluarga berencana di Indonesia. Program terpadu ini secara
khusus bertujuan untuk mengatasi masalah terkait pernikahan dini, kehamilan tidak
diinginkan, konsumsi tembakau dan alkohol serta HIV/AIDS (Kemenkes, 2015).
PENGERTIAN REMAJA
Remaja adalah anak usia 10-24 tahun yang merupakan usia antara masa kanak-kanak dan
masa dewasa dan sebagai titik awal proses reproduksi, sehingga perlu disiapkan sejak
dini. Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak kedewasa yang ditandai
perubahan fisik, emosi dan psikis. (Pemayun et al., 2019).
Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Menurut Depkes RI
adalah antara 10 sampai 19 tahun dan belum kawin. Menurut BKKBN adalah 10 sampai
19 tahun
MASA TRANSISI REMAJA
Pubertas Pada Anak Masa pubertas yaitu suatu proses perubahan tubuh dari tubuh kanak-
kanak menjadi tubuh seorang dewasa yang sudah mampu untuk berkembang biak secara
seksual. Hal ini diakibatkan oleh produksi hormon seksual oleh tubuh yang merangsang
beberapa perubahan fisik pada tubuh. Masa remaja merupakan masa transisi dari masa
anak-anak menuju kedewasaan, biasanya antara usia 13 tahun sampai dengan 20 tahun
(Nurwidiyanti, 2018)
Tanda Pubertas Pada Remaja Laki-laki Tanda-tanda perubahan pada tubuh seorang remaja
laki-laki yaitu seperti : Tumbuhnya rambut pada daerah ketiak, wajah, dan sekitar
kelamin, Pembesaran alat kemaluan, Munculnya jakun (Adam’s apple) pada daerah leher,
Perubahan suara menjadi lebih berat, Dada menjadi lebih bidang, Timbul jerawat, timbul
bau khas, dan sebagainya. Satu tanda khas yang pada remaja laki-laki yang menunjukan
bahwa dirinya telah memasuki masa pubertas adalah mengalami mimpi basah yang
pertama kali.
Menstruasi merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ
kandungan telah berfungsi matang. Siklus mensturasi merupakan siklus yang normal
terjadi pada perempuan dengan karakteristik keluarnya darah dari vagina (Yusiana et al.,
2016)
Pelayanan kesehatan reproduksi remaja terfokus pada pelayanan KIE/konseling dengan
memasukan materi-materi family life education. Pelayanan kesehatan reproduksi remaja
memperhatikan aspek fisik agar remaja, khususnya remaja putri, untuk menjadi calon ibu
yang sehat. Pelayanan KRR secara khusus bagi kasus remaja bermasalah dengan
memberikan pelayanan sesuai denga kebutuhan dan masalahnya.
SKRINING KESEHATAN REPRODUKSI
Konsepsi
Bayi dan Anak
Remaja
Usia Subur
Usia Lanjut
SEKSUALITAS PADA REMAJA
Dimensi Biologi
Dimensi Psikososial
Dimensi Sosial
Dimensi Kultural dan Moral
RUANG LINGKUP SEKSUALITAS
Identitas Seksual
Identitas Gender
Perilaku Seksual
Tujuan Seksualitas
Dimensi pribadi yang terkait dengan seksualitas
Sikap positif terhadap seksualitas
Tugas perkembangan seksualitas remaja
Perilaku seksualitas remaja
SIKAP POSITIF TERHADAP
SEKSUALITAS
Heteroseksual
Homoseksual
Biseksual
PERILAKU SEKSUALITAS REMAJA
Masturbasi
Oralgenital seks
Seksual Intercourse
Petting
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SEKSUAL REMAJA
Perspektif biologis
Pengaruh orang tua
Pengaruh teman sebaya
Perspektif Akademik
Perspektif sosial kognitif
KEHAMILAN PADA REMAJA
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada usia yang relatif muda yaitu usia
kurang dari 20 tahun. Kurangnya pengetahuan tentang waktu yang aman untuk
melakukan hubungan seksual mengakibatkan terjadi kehamilan remaja, yang sebagian
besar tidak dikehendaki. Kehamilan telah menimbulkan posisi remaja dalam situasi yang
serba salah dan memberikan tekanan batin (stres) yang disebabkan oleh beberapa faktor
(Aziza & Amperaningsih, 2014)
Adapun faktor medis yang mempengaruhi kehamilan resiko tinggi yaitu penyakit ibu dan
janin, belum matangnya organ reproduksi, kelainan obstetrik, gangguan plasenta,
gangguan tali pusat, komplikasi janin, penyakit neonatus, dan kelainan genetic.
Dampak dari kehamilan resiko tinggi pada
usia muda
Keguguran
Persalinan prematur, bayi BBLR dan kelainan bawaan
Mudah terjadi infeksi
Anemia pd kehamilan dan kekurangan zat besi
Keracunan kehamilan (gestosis)
Kematian ibu yang tinggi
Persalinan yang lama
PERAN PERAWAT DALAM MENGHADAPI
BAHAYA PASIEN YG MENJADI ORANG TUA
PADA MASAREMAJA
CONSELOR
Membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis atau masalah sosial untuk
membangun hubungan interpersonal yang baik antar keluarga.
CLIENT ADVOCATE (PEMBELA KLIEN)
Membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan
kesehatan
Pembelaan termasuk meningkatkan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien
terpenuhi dan melindungi hak pasien
CARE GIVER
Memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien apa yg dibutuhkan dan juga dorongan semangat
untuk menjalani peran sebagai org tua
Perawat juga memberikan edukasi tentang dampak menjadi diusia remaja sehingga klien mempunyai
wawasan tentang bahayanya menjadi org tua diusia remajamisal belum matangnya sistem reproduksi.
PRINSIP ETIKA KEPERAWATAN
MATERNITAS
Otonomi
Kejujuran
Keadilan
Non-maleficience
Beneficence
Nilai
Norma
Advocacy
TERIMAKASIH