Anda di halaman 1dari 7

WOC ASFIKSIA

SETYA NOR RAHMI


P07220420073

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
PRODI PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2021
ASFIKSIA

Persalinan lama, lilitan Paralisis pusat


tali pusat, presentasi pernapasan Faktor lain : Anastesi,
janin abnormal obat-obatan narkotik

Janin kekurangan O2 Paru-paru terisi cairan


dan kadar CO2
meningkat
Bersihan Jalan Nafas
Tidak Efektif (D.0001)

Nafas Suplai o2 ke Suplai o2 dalam


Cepat Gangguan
paru darah
metabolisme dan
perubahan asam basa
Apneu Termoregulasi Tidak
Pola nafas
tidak efektif Efektif (D.0149)
Asidosis
(D.0005) Respiratorik
DJJ & TD

Gangguan Perfusi
terhadap rangsangan
Kerusakan Risiko Cedera
Janin tidak bereaksi ventilasi
otak Janin (D.0138)

Sindrom Kematian Gangguan


Kematian Bayi
Petukaran Gas (D.0003)
mendadak/Berduka
(D.0081)

POLTEKKES KALTIM 1
Bersihan jalan nafas berhubungan Gangguan pertukaran gas Pola nafas tidak efektif berhubungan
dengan Sekresi yang tertahan berhubungan dengan dengan Hambatan upaya nafas
(Sindrom aspirasi meconium) ketidakseimbangan ventilasi perfusi (D.0005)
(D.0001) (D.0003) Setelah dilakukan tindakan
Setelah dilakukan tindakan Setelah dilakukan tindakan keperawatan … x … jam, diharapkan
keperawatan … x … jam, diharapkan keperawatan … x … jam, diharapkan pola nafas (L.01004) membaik.
bersihan jalan nafas (l.01001) pertukaran gas (L.01003) meningkat
meningkat. Dengan kriteria hasil :
Dengan kriteria hasil : Dispnea menurun
Dengan kriteria hasil : Tingkat kesadaran meningkat Penggunaan otot bantu napas
Mekonium menurun Bunyi nafas tambahan menurun menurun
Dispnea menurun PCO2 membaik Frekuensi nafas membaik
Otopnea menurun PO2 membaik
Sianosis menurun Ph Arteri membaik Pencegahan Aspirasi (I.01018)
Gelisah menurun Warna kulit membaik Observasi :
Frekuensi nafas membaik Monitor tingkat kesadaran
Pola nafas membaik Intervensi Keperawatan : Monitor status pernafasan
Terapi oksigen ( I.01026) Monitor bunyi nafas
Intervensi Keperawatan : Observasi : Periksa residu gaster sebelum
Pemantaun Respirasi ( I.01014) Monitor kecepatan aliran oksigen memberi asupan oral
Observasi : Monitor posisi alat terapi
Monitor frekuensi, irama, kedalaman, Monitor aliran oksigen secara Teraupiutik :
dan upaya nafas periodic Posisikan semo fowler
Monitor ola nafas Monitor efektifitas terapi oksigen Lakukan penghisapan jalan nafas
Monitor adanya sumbatan jalan nafas Sediakan suction
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru Monitor tanda-tanda hipoventilasi Berikan obat oral dalan bentuk cair
Auskutasi bunyi nafas
Monitor saturasi oksigen Edukasi :
Monitor nilai AGD Anjurkan makan secara perlahan
Teraupiutik :

Bersihkan secret pada mulut, hidung,


trakea

POLTEKKES KALTIM 2
Teraupiutik : Pertahankan kepatenan jalan nafas Ajarkan strategi mencegah aspirasi
Dokumentasikan hasil pemantauan
Siapkan dan atur peralatan pemberian
Edukasi : oksigen
Informasikan hasil pemantauan
Edukasi :
Penghisapan Jalan Nafas ( I.01020) Ajarkan keluarga cara menggunakan
Observasi : oksigen dirumah
Identifikasi kebutuhan dilakukan
penghisapan Kolaborasi :
Auskultasi suara nafas sebelum dan Kolaborasi penentuan dosis oksigen
setelah dilakukan penghisapan
Monitor status oksigenasi
Monitor dan catat warna secret
Teraupiutik :
Gunakan Teknik aseptic
Gunakan prosedur steril
Gunakan teknik pengisapan tertutup
Lakukan pengisapan kurang dari 15
detik
Edukasi :
Anjurkan bernafas dalam dan pelan

POLTEKKES KALTIM 3
Berduka berhubungan dengan Risiko cedera janin ditandai dengan Termoregulasi tidak efektif
kematian ( D.0081) factor risiko Besarnya ukuran janin, berhubungan dengan proses penyakit
Setelah dilakukan tindakan malposisi janin, induksi persalinan, (D.0149)
keperawatan … x … jam, diharapkan persalinan kala I, II, III lam, disfungsi Setelah dilakukan tindakan
tingkat berduka (L.09094) membaik. uterus, kecemasan yang berlebihan keperawatan … x … jam, diharapkan
tentang proses persalinan, riwayat termoregulasi neonatus membaik
Dengan kriteria hasil : persalinan sebelumnya, usia ibu, (L.I4135) membaik. Dengan kriteria
Verbalisasi menerima kehilangan oaritas banyak, efek metode/invasi. hasil :
meningkat Nyeri abdomen, nyeri jalan lahir, Akrosianosis menurun
Verbalisasi perasaan sedih menurun penggunaan alat bantu persalinan, Konsumsi oksigen menurun
Verbalisasi perasaan bersalah atau kelelahan, merook, efek agen Suhu tubuh membaik
menyalahkan oranglain menurun farmakologis, pengaruh budaya, pola Suhu kulit membaik
Menangis menurun makan yang tidak sehat, factor Frekuensi nadi membaik
Marah menurun ekonomi, konsumsi alcohol, terpapar Intervensi keperawatan :
Panik menurun agen teratogen ( D.0138) Regulasi Temperature (I.14578)
Setelah dilakukan tindakan
Intervensi Keperawatan : keperawatan … x … jam, diharapkan Observasi :
Dukungan proses berduka ( I.09274) tingkat cedera menurun (L.14136) Monitor suhu bayi sampai stabil
Observasi : Monitor suhu tubuh anak tiap dua jam
Identifikasi kehilangan yang dihadapi Dengan kriteria hasil : Monitor warna dan suhu kulit
Identifikasi proses berduka yang Kejadian cedera lka/lecet menurun
dialami Fraktur menurun Teraupiutik :
Identifikasi reaksi awal terha dap Perdarahan menurun Pasang alat pemantau suhu continue
kehilangan Agitasi menurun Tingkatkan asupan cairan dan nutrisi
Frekuensi nafas membaik yang adekuat
Teraupiutik :
Tunjukkan sikap empati Edukasi :
Motivasi untuk menguatkan Jelaskan cara pencegahan hipotermi

POLTEKKES KALTIM 4
dukungan keluarga atau orang Intervensi Keperawatan : Kolaborasi :
terdekat Pencegahan cedera (I.14537) Kolaborasi pemberian antipiretik

Edukasi : Observasi : Perawatan bayi ( I.10338)


Anjurkan melewati proses berduka Identifikasi area lingkungan yang Observasi :
secara bertahap berpotensi menyebabkan cedera Monitor tanda-tanda vital bayi

Teraupiutik : Teraupiutik :
Sediakan pencahayaan yang memadai Rawat tali pusat secara terbuka
Sosialisasikan keluarga dengan Bersihkan pangkal tali pusat dibawah
lingkungan ruang rawat umbilicus jika tali pusat belum
Gunakan pengaman tempat tidur terlepas
sesuai kebijakan fasilitas Ganti popok bayi jika basah
pelayanan kesehatan Kenakan pakaian bayi dari bahan
Diskusikan bersama keluargayang
katun
dapat mendampingi pasien

Edukasi : Edukasi :
Jelaskan alas an intervensi Ajarkan ibu cara merawat bayi
pencegahan jatuh kepada keluarga dirumah
pasien Ajarkan cara pemberian ASI

POLTEKKES KALTIM 5
DAFTAR PUSTAKA
Pudjiadi Antonius, H., Hegar Badriul, DKK. 2010. Pedoman Pelayanan Medis
Ikatan Dokter Anak Indonesia . Jakarta : IDAI
Pantiawati, I. 2010. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah . Yogyakarta : Nuha
Medika
Maryuni, Anik. 2013. Asuhan Kegawatdaruratan Maternal & Neonatal, Jakarta :
Trans Info Media
Wijayaningsih, K. S. 2013. Asuhan Keperawatan Anak, Jakarta : Trans Info
Media.
Nurlina, Jumiarni Sri Mulyati. 1991. Asuhan Keperawatn Perinatal, Jakarta :
Buku Kedokteran
Ibrahim, Fachri. (16 Februari 2015). Komplikasi Asfiksia. Dikutip pada tanggal
05 Maret 2019
Vina, El. (28 Februari 2015). Askep Anak-Asfiksia Neonatorum. Dikutip pada
tanggal 05 Maret 2019.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017.Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017.Standar Luaran Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017.Standar Intervensi Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : Dewan Pengurus Pusat

POLTEKKES KALTIM 6

Anda mungkin juga menyukai