Anda di halaman 1dari 4

ALGORITMA COMA HEPATICUM

Pasien dengan koma hepatikum datang dengan


manifestasi klinis perubahan stastus mental,
perubahan neuromuskular, dan perubahan tingkah laku serta mood.

Koma hepatikum akut Koma hepatikum kronis

Ditemukan pada pasien dengan Ensefalopati hepatikum yang


hepatitis virus, hepatitis toksik kronis biasanya perjalanan peny
obat (halotan, akit tidak bersifat progresif sehi
asetaminofen), perlemakan ngga gejala neuropsikiatri
hati akut pada kehamilan, dan ker terjadi secara perlahan dan
usakan parenkim hati yangfulmin dicetuskan oleh beberapa
an tanpa adanya faktor pencetus. faktor presipitasi, seperti azote
mia, perdarahan gastrointestinal
Biasanya ditemukan gejala yang , infeksi, alkalosismetabolik,
eksplosif dan ditandai dengan gangguan keseimbangan cairan,
delirium, kejang, disertai dengan dan pemakaian diuretik.
edema otak

B1 (Breathing) 1. Uji psikomotor


B2 (Blood) 2. Membuat gambar-gambar
atau dengan uji hubung
B3 (Brain) angka (UHA).
B4 (Bledder)
B5 (Bowel)
B6 (Bone)
Pemeriksaan Laboratorium:
 Peningkatan kadar bilirubin
Normal 0-0,3 mg/dL atau 0-0,4 mg/dL
 Alanine aminotransferese (ALT)
Laki-laki 10-40 unit/liter (U/L) atau 0.17-0.68
microkatals/liter (mckat/L)
Perempuan 7-35 U/L atau 0.12-0.60 mckat/L
 Aspartate aminotransferese (AST)
Laki-laki 14-45 U/L
Perempuan 13-37 U/L
 Alkaline phosphatase
Laki-laki 6-232 U/L
Perempuan 49-232 U/L
 Penurunan kadar albumin serum
Normal 3,4-5,4 g/dL

Pemeriksaan EEG (peninggian amplitudo,


munculnya gelombang triphasic, dan
menurunnya jumlah siklus per detik,
penurunan frekuensi dari gelombang normal
Alfa (8-12 Hz)

Pemeriksaan Computed Tomography


Scanning (CT Scan) (edema serebri)

Pemeriksaan MRI (gambaran abnormal pada


pasien dengan sirosis hepatikum)
Tindakan Khusus Tindakan Umum (Penderita
Ensefalopati stadium III/IV)
1. Kurangi intake protein
(stadium I/II : 20 gram), 1. Perhatikan posisi berbaring
( stadium III/IV : tanpa 2. Penghisapan lendir
protein) 3. Pemberian oksigen
2. Pemberian laktosa Stadium 4. Pasang kateter foley
I/II per oral, 5. Monitor kesadaran,
Stadium III/IV melalui NGT, keadaan neuropsikiatrik,
dosis 30-60 ml tiap 4-6 jam monitor hasil laboratorium
3. Klisma air untuk pengosongan (kardiopulmonal,
usus 1-2 kali sehari Ginjal, kadar amona darah,
4. Antibiotik elektrolit)
neomisin/kanamisin sebanyak 6. Berikan diit cair dengan
1-2 gr/hari sumber kalori adalah
5. Obat-obatan lain : infus cairan glukosa 300-500 g/hari
yang mengandung asam
amino, L-dopa 0,5 gram per
oral, vit K 10-20 mg/hari
6. Pemberian Bromokiptin

Tindakan terhadap faktor


pencetus/presipitasi
1. Koreksi gangguan keseimbangan
cairan, elektrolit dan asam basa
2. Penanggulangan perdarahan
saluran cerna
3. Mengatasi infeksi dengan antibiotik
yang memadai, hindari obat
hepatotoksik
Daftar Pustaka

Dani, Erfan. 2016. Asuhan Keperawatan Koma Hepatikum. Ners Indonesia.


Diakses pada tanggal 02 September 2018 pukul 10.10 wita.

Kezia, Vania. 2013. Koma Hepatikum. Alamat web:


https://id.scribd.com/doc/210915884/koma-hepatikum. Diakses pada tanggal
02 September 2018 pukul 11.00 wita.

Anda mungkin juga menyukai