Anda di halaman 1dari 11

Nama : Eva Yulistina

NIM : P07220420057
WOC ODEMA PARU (ALO)
 Edema paru merupakan penumpukan cairan serosa secara berlebihan dalam ruang interstitial dan
alveolus paru-paru secara mendadak yang terjadi karena adanya tekanan hidrostatik kapiler
meningkat dan penurunan tekanan koloid osmotic serta terjadinya kerusakan dinding kapiler
sehingga menyebabkan kebocoran di kapiler ke ruang interstitial dan menjadi edema alveolar.
(Setyawan, 2007)
 Accute Lung Oedema ( ALO ) Edema paru adalah penumpukan abnormal cairan didalam paru-paru
baik dalam spasium interstitial atau dalam alveoli. (Baughman.D. C 2000)

Manifestasi klinis : (Baughman. C 2000)


Etiologi : ( Huldani, 2014)
 Edema paru Kardiogenik ( Penyakit pada  Sesak nafas
arteri kortonaria, kardiomiopati,
 Ronchi
gangguan katup jantung, Hipertensi)
 Edema paru non kardiogenik ( Infeksi  Sianosis
pada paru, lung injury ( emboli paru,  Batuk berbuih ( Pink Froty)
smoke inhalasion, infark paru ), paparan  Gelisah
toxic, ARDS)  Keringat dingin
 Jika diawali dg nyeri dada ( odema paru kardiogenik)
 Pasien lebih nyaman jika posisi duduk

Pemeriksaan Penunjang & diagnostic


 Pemeriksaan Fisik ( RR meningkat, dilatasi alea nasi, retraksi dinding dada, terdengar ronchi,
pemeriksaan jantung terdengar bunyi gallop, tekanan darah dapat meningkat)
 Radiologi ( menunjukkan hilus melebar & dentitas meningkat serta tanda bendungan paru akibat
edema interstitial/ alveolar)
 Labortorium ( hasil AGD pO2 rendah, pCO2 mula-mula rendah kemudian hipercapnia, enzim
kardiospesifik meningkat jika penyebabanya infark miokard)
 EKG ( bisa normal ,atau didapatkan tanda-tanda iskemia atau infark miokard akut dengan odema paru

Penatalaksanaan : (Baughman. C 2000}


Komplikasi : (Baughman. C 2000)
 Medis ( pemberian O2 tambahan, farmakoterapi ( Diuretik,
 ARDS digitalis, aminophilin), intubasi Endotrakeal & ventilator,
trombolitik, pemantauan hemodinamika invasive)
 Gagal Nafas Akut
 Keperawatan ( berikan dukungtan psikologis, atur posisi ps,
 Asidosisrespiratorik auskultasi paru, observasi hemodinamik non invasive,
 Henti jantung bahkan Kematian pembatasan asupan cairan, monitor intake & output cairan
tubuh ps)
Faktor Kardiogenik Faktor Non Kardiogenik

ARDS Insufisiensi limfatik Tidak diketahui

Gagal Jantung Kiri


 Pneumonia  Post lung  Pulmonary
 Aspoirasi asam Transplantasi embolisme
lambung  Limphasitis  Eclamsia
 Bahan toxic inhalan carsinomiclosis  High attitude
 Silicosis pulmonary edema

Ketidakseimbangan starling Force

 Tekanan Kapiler Tekanan onkotik Tekanan Negative Tekanan Onkotik


paru plasma  interstitial  Interstitial 

Cairan berpindah ke interstitial

Akumulasi cairan interstitial pada area alveolar

 surfaktan

Kolaps alveolar

Edema alveolaris

Edema Paru
Edema Paru

Hambatan Difusi O2 dan CO2  Ekspansi paru Batuk berbuih ( pink froty)

Hipoksia
Dyspnea, Takipnea Kelelahan  Jumlah Sekret

Gg. Pertukaran  Saturasi Oksigen Pola nafas tidak efektif Bersihan Jalan Nafas
Gas (D. 0003) perifer (D. 0005) Tidak Efektif ( D. 0001)

Intoleransi aktivitas
Sianosis (D. 0056)

Perfusi perifer tidak


efektif (D. 0009)
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan

Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi

Bersihan Jalan Napas Tidak Pertukaran Gas Manajemen Jalan Napas


Efektif
Observasi:
D.0001 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam oksigenasi dan/atau
eliminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler Normal.  Monitor pola napas
 Monitor bunyi napas tambahan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor sputum (jumlah,warna,aroma)
Terapeutik
Ketidakmampuan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat
membersihkan sekret atau Menurun Meningkat
obstruksi jalan napas untuk
mempertahankan jalan napas 1 Batuk Efektif
tetap paten
  1 2 3 4 5

Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun


Meningkat Menurun

2 Produksi Sputum

  1 2 3 4 5

3 Mengi

  1 2 3 4 5

4 Sianosis

  1 2 3 4 5

5 Gelisah

1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik


Memburuk Membaik

5 Pola Nafas

  1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
Gas Observasi:
D.0003 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan  Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
karbondioksida pada membran alveolus-kapiler dalam batas normal  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
Kelebihan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
kekurangan oksigenasi Menurun Meningkat
Edukasi
dan/atau eliminasi 1 Tingkat Kesadaran
  1 2 3 4 5  Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
karbondioksida pada Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun  Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
membran alveolus- Meningkat Menurun Terapi Oksigen
kapiler 1 Dispneu
Observasi:
  1 2 3 4 5
2 Bunyi napas tambahan  Monitor kecepatan aliran oksigen
  1 2 3 4 5  Monitor posisi alat terapi oksigen
3. Gelisah  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
1 2 3 4 5  Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan
oksigen
4. Diaforesis

1 2 3 4 5

Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik


Memburuk Membaik
1. PCO2

1 2 3 4 5

2. PO2
1 2 3 4 5

3. Sianosis

1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas Pemantauan Respirasi
efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam inspirasi  Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat membaik .  Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
Pengertian : Kriteria Hasil: napas
Inspirasi dan/atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat  Monitor adanya sumbatan jalan nafas
ekspirisasi yang tidak Menurun Meningkat
memberikan ventilasi 1 Dipsnea
adekuat   1 2 3 4 5
2 Penggunaan otot bantu napas
  1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
3 Frekuensi napas
  1 2 3 4 5
4 Kedalaman napas
  1 2 3 4 5

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer Perawatan Sirkulasi
Efektif Observasi:
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan  Periksa sirkulasi perifer
perfusi perifer meningkat  Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak
Penurunan sirkulasi Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
darah pada level Meningkat Menurun
1 Warna kulit pucat
kapiler yang dapat   1 2 3 4 5 Terapeutik
mengganggu 2 Edema perifer  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di
metabolisme tubuh 1 2 3 4 5 area keterbatasan perfusi
3 Kelemahan otot  Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik dengan keterbatasan perfusi
Memburuk Membaik  Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada
4 Pengisian kapiler
1 2 3 4 5
5 Akral
1 2 3 4 5
 6 Turgor Kulit
1 2 3 4 5

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Intoleransi Toleransi Aktivitas Manajemen Energi
aktivitas Observasi:
D.0056 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
diharapkan toleransi aktivitas meningkat. mengakibatkan kelelahan
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor pola dan jam tidur
Ketidakcukupan Menurun Cukup Sedang Cukup Meningka  Monitor kelelahan fisik dan emosional
energi untuk Menurun Meningka t
melakukan aktivitas t
sehari-hari 1 Kemudahan dalam melakukan aktivitas sehari-hari
  1 2 3 4 5
2 Kekuatan tubuh bagian atas dan bawah
  1 2 3 4 5
Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun
Meningkat Menurun
3 Keluhan lelah
  1 2 3 4 5
4 Dispnea saat aktivitas
  1 2 3 4 5
Daftar Pustaka

Baughman, Diene, C.(2000) Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Medikal Bedah:Buku Saku untuk Brunner % Suddarth. EGC ;
Jakarta

Huldani. (2014) Edem Paru Akut. Naskah Publikasi. Banjarmasin:Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kedokteran.
http://docplayer.info/ di unduh pada tanggal 28 Agustus 2021

Setyawan.S, (2007) Oksigenasi Dengan Bag And Mask 10 Lpm Memperbaiki Asidosis Respiratorik. Naskah Publikasi. Surabaya:
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. https://e-journal.unair.ac.id/ di unduh pada tanggal 28 Agustus 2021

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI

Anda mungkin juga menyukai