NIM : P07220420057
WOC ODEMA PARU (ALO)
Edema paru merupakan penumpukan cairan serosa secara berlebihan dalam ruang interstitial dan
alveolus paru-paru secara mendadak yang terjadi karena adanya tekanan hidrostatik kapiler
meningkat dan penurunan tekanan koloid osmotic serta terjadinya kerusakan dinding kapiler
sehingga menyebabkan kebocoran di kapiler ke ruang interstitial dan menjadi edema alveolar.
(Setyawan, 2007)
Accute Lung Oedema ( ALO ) Edema paru adalah penumpukan abnormal cairan didalam paru-paru
baik dalam spasium interstitial atau dalam alveoli. (Baughman.D. C 2000)
surfaktan
Kolaps alveolar
Edema alveolaris
Edema Paru
Edema Paru
Hambatan Difusi O2 dan CO2 Ekspansi paru Batuk berbuih ( pink froty)
Hipoksia
Dyspnea, Takipnea Kelelahan Jumlah Sekret
Gg. Pertukaran Saturasi Oksigen Pola nafas tidak efektif Bersihan Jalan Nafas
Gas (D. 0003) perifer (D. 0005) Tidak Efektif ( D. 0001)
Intoleransi aktivitas
Sianosis (D. 0056)
2 Produksi Sputum
1 2 3 4 5
3 Mengi
1 2 3 4 5
4 Sianosis
1 2 3 4 5
5 Gelisah
1 2 3 4 5
5 Pola Nafas
1 2 3 4 5
Diagnosa Keperawatan Perencanaan Keperawatan
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Pertukaran Pertukaran Gas Pemantauan Respirasi
Gas Observasi:
D.0003 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam diharapkan Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
karbondioksida pada membran alveolus-kapiler dalam batas normal Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
Pengertian : Kriteria Hasil: Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
Kelebihan atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
kekurangan oksigenasi Menurun Meningkat
Edukasi
dan/atau eliminasi 1 Tingkat Kesadaran
1 2 3 4 5 Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
karbondioksida pada Meningkat Cukup Sedang Cukup Menurun Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
membran alveolus- Meningkat Menurun Terapi Oksigen
kapiler 1 Dispneu
Observasi:
1 2 3 4 5
2 Bunyi napas tambahan Monitor kecepatan aliran oksigen
1 2 3 4 5 Monitor posisi alat terapi oksigen
3. Gelisah Monitor tanda-tanda hipoventilasi
1 2 3 4 5 Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan
oksigen
4. Diaforesis
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
2. PO2
1 2 3 4 5
3. Sianosis
1 2 3 4 5
Diagnosa Perencanaan Keperawatan
Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas Pemantauan Respirasi
efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam inspirasi Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
dan atau ekspirasi yang tidak memberikan ventilasi adekuat membaik . Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya
Pengertian : Kriteria Hasil: napas
Inspirasi dan/atau Menurun Cukup Sedang Cukup Meningkat Monitor adanya sumbatan jalan nafas
ekspirisasi yang tidak Menurun Meningkat
memberikan ventilasi 1 Dipsnea
adekuat 1 2 3 4 5
2 Penggunaan otot bantu napas
1 2 3 4 5
Memburuk Cukup Sedang Cukup Membaik
Memburuk Membaik
3 Frekuensi napas
1 2 3 4 5
4 Kedalaman napas
1 2 3 4 5
Baughman, Diene, C.(2000) Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Medikal Bedah:Buku Saku untuk Brunner % Suddarth. EGC ;
Jakarta
Huldani. (2014) Edem Paru Akut. Naskah Publikasi. Banjarmasin:Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Kedokteran.
http://docplayer.info/ di unduh pada tanggal 28 Agustus 2021
Setyawan.S, (2007) Oksigenasi Dengan Bag And Mask 10 Lpm Memperbaiki Asidosis Respiratorik. Naskah Publikasi. Surabaya:
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga. https://e-journal.unair.ac.id/ di unduh pada tanggal 28 Agustus 2021
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta : PPNI