Anda di halaman 1dari 119

Soal

&
Pembahasan
Keperawatan
MCU
ID Soal 1
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang pasien laki – laki, umur 42 tahun, dengan diagnosis Gagal Ginjal kronik sejak 5
tahun yang lalu. Pasien sudah menjalani hemodialisa selama 4, 5 tahun. Pasien mengeluh
bosan dengan berbagai pengobatan yang sudah dijalani, dan merasa tidak ada harapan lagi
untuk hidup. Hasil pemeriksaan kontak mata kurang, banyak menunduk dan terlihat pasif.

Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan berdasarkan kasus tersebut?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. berduka antisipasi
B. ketidakberdayaan
C. harga diri rendah
D. isolasi social
E. keputusasaan
Kunci Jawaban : E
Pembahasan Jawaban:
Pada kasus, pasien mengalami keputusasaan karena kondisi stress jangka panjang ( 5 tahun
terdiagnosis GGK, dan 4, 5 tahun mesti menjalani hemodialisa) dan adanya tanda
kehilangan kepercayaan pada nilai nilai pengobatan yang dijalani ditunjukkan dengan
keluhan bosan, dan merasa tidak ada harapan lagi.

Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 2
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang laki – laki usia 42 tahun di rawat di RSU karena stroke, hemiparese pada kedua
kakinya. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya tidak bisa menghidupi keluarga lagi
dan tidak bisa melakukan apapun. Pasien terlihat murung, apatis dan menolak dikunjungi
keluarga.
Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan berdasarkan kasus di atas?
Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)
A. Harga diri rendah situasional
B. gangguan penampilan peran
C. berduka disfungsional
D. ketidakberdayaan
E. keputusasaan
Kunci Jawaban : D
Pembahasan Jawaban:
Adanya faktor penyakit kronik, dan masalah yang menyertai, ungkapan ketidakmampuan
menggerakkan energi menyelesaiakn masalah seperti merasa tidak bisa, bersikap apatis,
dan cenderung menutup diri adalah tanda ketidakberdayaan.
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 3
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang laki – laki usia 42 tahun di rawat di RSU karena stroke, hemiparese pada kedua
kakinya. Hasil pengkajian pasien mengatakan “ saya tidak bisa menghidupi keluarga lagi
dan tidak bisa melakukan apapun. Pasien terlihat murung, apatis dan menolak dikunjungi
keluarga.
Pertanyaan soal:
Apakah Tindakan keperawatan pertama yang dilakukan perawat, berdasarkan kasus
tersebut?
Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)
A. Bantu klien mengenal masalah ketidakberdayaannya (penyebab, tanda dan gejala,
serta dampaknya),

B. Fasilitasi klien mengungkapkan perasaan ketidakberdayaannya dan identifikasi area


yang tidak mampu dikendalikan oleh klien,

C. Bantu klien identifikasi tujuan yang realistis dengan kemampuannya

D. Identifikasi kemampuan positif dan latih kemampuan positif tersebut,

E. Memberikan pujian atas upaya yang dilakukan oleh klien

Kunci Jawaban : A
Pembahasan Jawaban:
Dengan tindakan awal membantu klien untuk memahamkan klien bahwa dia mengalami
ketidakberdayaan mulai dari penyebab, tanda dan dampaknya, klien diharapkan menyadari
bahwa dia memiliki potensi
Dalam dirinya dan menggunakan potensi tsb untuk mulai mengatasinya secara bertahap.
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 4
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Ny Y, Janda berusia 23 tahun tidak pernah melepas satupun barang milik suaminya
termasuk sandalnya di samping tempat tidur mereka sejak suaminya meninggal 3 tahun
yang lalu. Hasil Pengkajian : klien mengatakan terlalu sayang pada suaminya sampai
kapanpun, dan tidak akan menggantikan posisi suaminya dengan orang lain, termasuk
semua barang kenangan bersama.
Pertanyaan soal:
Respons kesedihan patologis mana yang ditunjukkan oleh klien ini?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. Respon kesedihan yang terhambat
B. Respon kesedihan berkepanjangan
C. Tanggapan kesedihan yang tertunda
D. Respon kesedihan yang terdistorsi
E. Berduka kompleks

Kunci Jawaban : B
Pembahasan Jawaban:
Respons kesedihan yang berkepanjangan ditandai dengan keasyikan yang intens dengan
ingatan orang yang hilang bertahun-tahun setelah kehilangan itu terjadi. Begitulah cara
klien ini menanggapi kematian suaminya
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 5
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang perempuan 23 tahun di bawa ke Igd rumah sakit jiwa karena sering teriak
ketakutan karena merasa ada suara yang menguasai dirinya selama 2 bulan terakhir. Hasil
pengkajian , pasien menyampaikan "Tidak bisakah suster mendengarnya? Itu suara iblis.
Dia mengatakan kepada saya bahwa saya akan masuk neraka." Sambil menutup telinga.
Pertanyaan soal:
Manakah Jawaban perawat yang paling tepat berdasarkan kasus tersebut ?
Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)
A. Apakah Anda sudah minum obat pagi ini?"
B. "Kamu tidak akan masuk neraka. Kamu adalah orang baik."
C. "Saya yakin suaranya terdengar menakutkan. Setan tidak sedang berbicara kepada
Anda. Ini adalah bagian dari penyakit Anda."
D. "Iblis hanya berbicara kepada orang-orang yang menerima pengaruhnya."
E. Saya mohon maaf karena tidak bisa mendengar apa yang Anda dengar?

Kunci Jawaban : C
Pembahasan Jawaban:
Jawaban paling tepat oleh perawat adalah meyakinkan klien dengan sikap menerima tanpa
memperkuat halusinasi. Mengingatkan klien bahwa "suara" adalah bagian dari penyakitnya
adalah cara untuk membantu klien menerima bahwa halusinasinya tidak nyata.
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 6
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Tuan B, 40 tahun didiagnosis skizofrenia menggunakan obat antipsikotik setiap hari,
dikunjungi oleh perawat N dari PKM. Hasil pengkajian Klien ragu minum obat karena
badannya kaku, jalan seperti robot dan hipersalivasi.
Pertanyaan soal:
Temuan penilaian apa yang harus segera dilaporkan oleh perawat kepada psikiater yang
merawat?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. Respirasi 22 kali / menit
B. Berat badan bertambah 3,5 Kg dalam 2 bulan
C. Suhu (40 C)
D. Air liur yang berlebihan
E. Tekanan darah cenderung rendah

Kunci Jawaban : C
Pembahasan Jawaban:
Saat menilai klien yang didiagnosis dengan skizofrenia yang menggunakan agen
antipsikotik setiap hari, perawat harus segera menangani suhu (40 C). Suhu setinggi ini
bisa menjadi gejala sindrom ganas neuroleptik yang langka namun mengancam jiwa.
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 7
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang pasien perempuan umur 22 tahun dirawat di unit intensif RSJ setelah melakukan
percobaan bunuh diri. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat depresi selama 2
bulan serta riwayat penyalahgunaan beberapa zat dan anoreksia nervosa. Hasil
pemeriksaan: luka sayatan di pergelangan tangan kiri, TD 100/60 mmHg, dan mengatakan
ingin mati saja.

Pertanyaan soal:
Apa prioritas tindakan keperawatan pertama berdasarkan kasus tersebut?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. Sosialisasi.
B. Kontrak untuk perilaku makan.
C. Keselamatan.
D. Mengelola skala depresi Beck.
E. Keamanan Lingkungan
Kunci Jawaban : C
Pembahasan Jawaban:
Keselamatan adalah prinsip utama yang mendasari keperawatan psikiatri.
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 8
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang pasien perempuan umur 22 tahun, dirawat di unit intensif RSJ dengan depresi
berat dan ide bunuh diri. Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat memotong
pergelangan tangannya beberapa kali selama 2 tahun terakhir. Hasil pemeriksaan : Pada
hari 1 dan 2, pasien tinggal di kamarnya dan hanya makan sepertiga porsi makanannya.
Pada hari ke-3, dia makan ¾ porsi makanannya dan berbicara dengan orang lain dalam
kelompok.

Pertanyaan soal:
Apakah evaluasi yang perlu dipertimbangkan Perawat berdasarkan kasus tersebut?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. Peningkatan sosialisasi dan nafsu makan
B. Keinginan kuat bunuh diri.
C. perubahan suasana hati.
D. Membutuhkan terapi kejut listrik.
E. Menunjukkan sosialisasi

Kunci Jawaban : A
Pembahasan Jawaban:
Perbaikan pasien didasarkan pada peningkatan sosialisasi dan peningkatan nafsu makan.

Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 9
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang pasien laki laki, umur 27 tahun, didiagnosis dengan skizofrenia mengalami
kebingungan identitas dan berkomunikasi dengan perawat menggunakan echolalia. Hasil
pemeriksaan : menatap perawat, meniru setiap suara yang didengarnya, dan sulit diajak
komunikasi.

Pertanyaan soal:
Apa yang sedang coba di lakukan pasien dengan bicara ekolali berdasarkan kasus
tersebut?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. Identifikasi dengan siapa dia berbicara
B. Meniru gerakan perawat
C. Meringankan logika
D. Mengurangi keengganan
E. Mencoba minta bantuan

Kunci Jawaban : A
Pembahasan Jawaban:
Echolalia adalah pengulangan kata-kata atau fragmen ucapan yang terdengar seperti
burung beo. Ini adalah upaya klien untuk mengidentifikasi dengan orang yang berbicara.

Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID Soal 10
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek Profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 KMB/ Maternitas/ Anak / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/ Gadar/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi /
Evaluasi/
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi / Cairan & elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman
& nyaman / Aktivitas dan istirahat/ Seksual/ Nilai dan Keyakinan/
Psikososial/ belajar/ komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Pernafasan/ Sistem Kardiovaskuler & limfatik / Sistem
Pencernaan & Hepatobilier/ Sistem Saraf dan Perilaku/ Sistem Endokrin/
Sistem Muskuloskeletal /Sistem Ginjal dan saluran kemih/ / Sistem
Reproduksi / Sistem Integument / Sistem Imuno-Hematologi / Sistem
Penginderaan/ Kesehatan Mental/ Pelayanan kesehatan
Kasus (vignete):
Seorang pasien perempuan, umur 26 tahun baru dilakukan tindakan electroconvulsive
Therapi (ECTP) sekitar 30 menit yang lalu . Saat ini pasien di ruang pemulihan bersama
perawat.

Pertanyaan soal:
Apakah intervensi keperawatan yang tepat setelah tindakan ECT berdasarkan kasus
tersebut?

Pilihan jawaban: pilihan a sampai e ( 5 pilihan jawaban)


A. Pantau tanda-tanda vital setiap 30 menit selama satu jam pertama.
B. Tempatkan klien terlentang untuk memfasilitasi kenyamanan.
C. Orientasikan klien pada waktu dan tempat.
D. Ambulasi segera untuk meningkatkan sirkulasi yang memadai.
E. Menyampaikan kepada keluarga bahwa tindakan sudah selesai

Kunci Jawaban : C
Pembahasan Jawaban:
Mengoreintasikan pasien ke waktu dan tempat membantu mengatasi kebingungan
sementara dan disorientasi yang sering mengikuti perawatan ECT.
Referensi
Nama pembuat Eko Arik Susmiatin
Institusi/bagia Prodi Sarjana Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
n
ID soal 11
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Warga RW.01 mengeluh banyak kejadian diare pada anak-anak dalam satu bulan terakhir.
Warga mengatakan bahwa lingkungan sekitar cukup bersih. Selain itu, warga mengatakan
bahwa makanan yang dikonsumsi juga diperhatikan dan anak-anak tidak jajan
sembarangan

Pertanyaan soal
Apakah fokus pengkajian yang perlu ditanyakan sebagai data pendukung kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Penggunaan jamban sehat
b. Perilaku cuci tangan pakai sabun
c. Pemberantasan sarang nyamuk
d. Aktivitas fisik
e. Merokok di dalam rumah

Kunci Jawaban: B
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: PHBS dapat menjadi salah satu faktor kejadian diare pada anak. Salah
satu perilaku yang berisiko terhdap kejdian diare pada anak adalah
perilaku cuci tangan pakai sabun yang tidak dilakukan oleh anak-anak.
ID soal 12
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat melakukan pengkajian di Desa Sukamaju didapatkan data 31% mengalami
hipertensi, dimana 65% berusia lanjut. Masyarakat 78% belum tahu tentang penyakit
hipertensi dan 46% masyarakat suka mengkonsumsi ikan asin. Masyarakat mengatakan
belum pernah mendapatkan informasi kesehatan.

Pertanyaan soal
Apakah peran yang tepat dilakukan oleh perawat pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Care giver
b. Consellor
c. Collaborator
d. Educator
e. Case finder

Kunci Jawaban: D
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Analisis kasus menunjukkan bahwa banyak masyarakat yang mengalami
hipertensi, belum tahu tentang penyakit hipertensi dan pencegahannya.
Masyarakat belum mendapatkan informasi kesehatan sehingga peran
perawat sebagai educator diperlukan.
ID soal 13
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Seorang perawat puskesmas melakukan screening di daerah dekat lokalisasi. Hasil
screening didapatkan satu remaja positif HIV.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan yang tepat dilakukan oleh perawat tersebut?
Pilihan jawaban
a. Mengkaji klien fokus pada perilaku berisiko
b. Meminta keluarga untuk memberikan dukungan pada klien
c. Merujuk ke fasilitas kesehatan untuk perawatan
d. Menyarankan klien untuk tes lanjutan
e. Meminta dokter menyampaikan hasil tes

Kunci Jawaban: A
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Langkah setelah diketahui hasil screening adalah mengkaji riwayat klien,
terutama perilaku berisiko.
ID soal 14
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Hasil pengkajian perawat pada sebuah desa didapatkan 55% remaja berpacaran. Remaja
yang berpacaran sebanyak 23% melakukan kontak fisik saat berpacaran.

Pertanyaan soal
Apakah diagnosa keperawatan komunitas yang tepat pada masalah tersebut?
Pilihan jawaban
a. Defisiensi kesehatan komunitas
b. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan
c. Perilaku kesehatan cenderung berisiko
d. Defisiensi pengetahuan
e. Ketidakefektifan manajemen kesehatan

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Hasil pengkajian menunjukkan bahwa perilaku pada remaja cenderung
berisiko.
ID soal 15
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Kasus DBD ditemukan di Desa Mawar sebanyak 7 kasus selama satu bulan terakhir. Kader
mengatakan bahwa selama ini warga tidak pernah melakukan pemeriksaan jentik.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
a. Melakukan PSN
b. Melakukan fogging pada lingkungan tersebut
c. Mengajak warga kerja bakti membersihkan lingkungan
d. Membagikan lotion anti nyamuk kepada warga
e. Melaporkan kasus tersebut pada dinas kesehatan

Kunci Jawaban: A
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Data fokus menyebutkan bahwa kasus DBD terjadi di Desa Mawar tetapi
warga tidak mempunyai kesadaran untuk melakukan pemeriksaan jentik,
sehingga tindakan prioritas adalah pemberantasan sarang nyamuk.
ID soal 16
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas melakukan kunjungan pada posyandu lansia di Desa Rowosari. Hasil
pengkajian didapatkan hanya 63% lansia yang aktif dalam kegiatan posyandu. Pelayanan
posyandu 5 meja tidak dijalankan semua. Kader kurang aktif dalam sosialisasi kepada
lansia

Pertanyaan soal
Apakah strategi intervensi yang dilakukan perawat untuk kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Pendidikan kesehatan
B. Kerjasama
C. Pemberdayaan
D. Proses kelompok
E. Advokasi

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Strategi intervensi untuk meningkatkan keaktifan posyandu lansia yang
tepat adalah pemberdayaan. Pemberdayaan adalah proses pemberian
kekuatan atau dorongan sehingga membentuk interaksi transformatif
kepada masyarakat.
ID soal 17
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat puskesmas menemukan hasil pendataan di Desa X, mayoritas penduduknya
melakukan kegiatan mandi, cuci, kakus di sungai. Petugas kesehatan telah memberikan
penyuluhan kesehatan tentang PHBS, namun kondisi ekonomi yang kurang mengakibatkan
masyarakat tidak mampu dalam penyediaan sumber air bersih dan jamban sehat.

Pertanyaan soal
Apakah strategi intervensi keperawatan komunitas yang tepat pada kasus?

Pilihan jawaban
A. Pendidikan kesehatan
B. Kerjasama
C. Pemberdayaan
D. Proses kelompok
E. Advokasi

Kunci Jawaban: B
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat dibutuhkan dalam
upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas melalui upaya ini
berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi
dengan lebih cepat.
ID soal 18
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Keluarga Tn. A yang tinggal di sebuah perkampungan kumuh yang dekat dengan tempat
pembuangan sampah. Anak kedua berumur 3 tahun, dan anak keempat berumur 1 tahun.
Keadaan lingkungan rumah keluarga tersebut sangat kumuh, sehingga menyebabkan anak
keempat sering mengalami diare akibat keadaan lingkungan yang kotor dan nutrisi yang
kurang bergizi.

Pertanyaan soal
Apa tindakan keperawatan yang perlu dilakukan?

Pilihan jawaban
A. Memberikan sumbangan kepada keluarga tersebut
B. Membiarkan keadaan keluarga tersebut
C. Membantu keluarga untuk memodifikasi lingkungan sekitar rumah keluarga tersebut
D. Mengajak keluarga untuk pindah ke rumah yang lebih layak
E. Menganjurkan keluarga untuk mengajukan program raskin

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Faktor risiko kejadian diare pada keluarga Tn A adalah lingkungan yang
kumuh sehingga perlu dilakukan modifikasi lingkungan.
ID soal 19
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/
Gerontik/ Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Tn. P berusia 56 tahun mengeluh batuk berdahak sudah 3 minggu tidak sembuh-sembuh,
berkeringat dingin pada malam hari, batuk berdarah, berat badan menurun sejak menderita
batuk tersebut. Dari hasil pengkajian didapatkan keluarga tidak mengenal penyakit yang
diderita, dan tidak tahu perawatan untuk mempercepat kesembuhan Tn P.

Pertanyaan soal
Apakah intervensi yang tepat yang dilakukan perawat pada keluarga Tn. P?

Pilihan jawaban
A. Membawa kerumah sakit (pelayanan kesehatan)
B. Memberikan leaflet tentang TB paru dan perawatannya
C. Memberikan penyuluhan tentang TB Paru dan perawatannya
D. Memberikan terapi yang tepat
E Memberikan perawatan langsung pada keluarga

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Maglaya, A.S. (2015). Nursing practice in the community. 5th Ed.
Marikina City: Argonauta Corporation.
Stanhope, M and Lancaster, J. (2009). Community & public health
nursing. St Louis The Mosby Year Book.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian: STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
Pembahasan: Hasil pengkajian menunjukkan bahwa keluarga Tn.P belum memahami
perawatan TB paru sehingga perlu diberikan penyuluhan.
ID soal 20
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik profesional, etis, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan dan manajemen keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensif / berpikir kritis
Pengetahuan prosedural
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat/ komunikasi/ belajar/ seksual/nilai dan keyakinan /
Psikososial
Tinjauan 7 : Sistem Kardiovaskuler dan linfatik/ Sistem pernafasan / Sistem darah
dan kekebalan tubuh/ Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Sistem Pencernaan dan hepatobilier/ Sistem Muskuloskeletal / Sistem
Integument / Sistem Perkemihan / Sistem Reproduksi/ Sistem
penginderaa/ lain-lain
Kasus (vignete)
Perawat komunitas mnegunjungi sebuah desa endemik demam berdarah dengue (DBD).
Hasil kunjungan pada satu bulan terakhir terjadi 9 kasus DBD. Hasil pengamatan terdapat
genangan air pada selokan dan pot-pot bunga di rumah warga.

Pertanyaan soal
Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut?
Pilihan jawaban
A. Melakukan PSN
B. Melakukan fogging pada lingkungan tersebut
C. Mengajak warga kerja bakti membersihkan lingkungan
D. Membagikan lotion anti nyamuk kepada warga
E Melaporkan kasus tersebut pada dinas kesehatan

Kunci Jawaban: C
Referensi: Allender, J.A. & Spradley, B.W. (2005). Community health nursing:
promoting and protecting the public’s health. 6th ed. Philadelphia:
Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. (2004). Community as partner: Theory
and Practice in nursing. 4th ed. Philadelphia: Lippincott Williams &
Wilkins.
Herdman, T.H. (2018). NANDA International Nursing Diagnoses:
Definitions and Classifications 2018-2020. Jakarta: EGC.
Nama pembuat: Ilma Widiya Sari, S.Kep., Ns., M.Kep.
Institusi/bagian STIKES Estu Utomo Boyolali/ Program Studi Sarjana Keperawatan
:
Pembahasan: Data fokus menyebutkan bahwa DBD masih terjadi di desa endemik
tersebut. Pencegahan yang tepat untuk jangka panjang adalah melakukan
pemberantasan vector penyebab DBD dengan PSN.
ID soal 21
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/ Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 75 tahun, dirawat dengan diagnosa medis end stage renal disease.
Setelah 3 hari perawatan pasien tersebut menyampaikan kepada perawat bahwa dia
memutuskan untuk tidak melanjutkan tindakan medis karena sudah menerima kondisinya.
Perawat kemudian memberikan saran mengenai manfaat tindakan namun pasien tetap
bersikeras pada pendiriannya. Pasien tiba-tiba mengeluh sesak nafas berat dan mengalami
henti jantung. Perawat lalu melakukan resusitasi jantung paru.

Pertanyaan soal:
Prinsip etik apa yang dilanggar oleh perawat?

Pilihan jawaban:
a. Non-maleficence
b. Beneficience
c. Autonomy
d. Fidelity
e. Justice

Kunci
C
Jawaban
Referensi Perry dan Potter. 2005. Buku Ajar: Fundamental Keperawatatan. Edisi 4,
Jakarta. EGC
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pada kasus di atas, perawat tetap melakukan tindakan kepada pasien
meskipun pasien sudah menyatakan tidak akan melanjutkan setiap tindakan
medis yang akan diberikan. Tindakan yang dilakukan perawat meskipun
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa pasien namun melanggar prinsip
etik Autonomy dimana pasien berhak untuk mengatur setiap tindakan yang
akan diterimanya tanpa ada intervensi dari siapa pun..
ID soal 22
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di ruang bedah akibat luka bakar kecelakaan
kerja. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 110mmHg, frekuensi nadi: 88x/ menit, frekuensi nafas:
30x/ menit, suhu 38oC, tampak luka bakar derajat II di seluruh bagian lengan kanan dan di
seluruh area abdomen dan dada, pasien mengeluh nyeri dan lemas.

Pertanyaan soal:
Berapa persen luas luka bakar pada kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. 9%
b. 18%
c. 27%
d. 36%
e. 45%

Kunci
C
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pasien dengan luka bakar di seluruh bagian lengan kanan dan di seluruh
area abdomen dan dada sesuai dengan metode perhitungan luas luka bakar
Wallace “Rule of Nines” mendapatkan prosentase 27%, dimana masing-
masing area: seluruh lengan kanan, abdomen, dan dada diperhitungkan 9%.
ID soal 23
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlwgde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang perempuan, umur 20 tahun, dibawa oleh orang tuanya ke klinik THT karena
mengeluh kuping kanannya berdengung sudah 1 minggu dan tidak bisa mendengar. Orang
tua pasien mengatakan, 1 bulan sebelumnya, pasien mengalami kecelakaan menyebabkan
kepalanya terluka dan keluar sedikit darah dari kuping kanannya. Saat dilakukan salah satu
tes fungsi pendengaran dengan garpu tala, pasien mengeluh nyeri pada kuping kanannya. 

Pertanyaan soal:
Tes fungsi pendengaran apa yang dilakukan kepada pasien?

Pilihan jawaban:
a. Tes Rinee
b.  Tes Weber
c.  Tes Scwabach
d.  Tes gendang telinga
e.  Tes saraf

Kunci
B
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pada kasus di atas pasien memiliki riwayat mengalami kecelakaan dan
keluar darah dari telinga kanannya, besar kemungkinan terjadi trauma pada
organ pendengaran telinga kanan yang merupakan salah satu penyebab
terjadinya tuli konduktif. Pada pasien yang mengalami gangguan konduktif,
tanda yang muncul adalah pasien akan mengeluh nyeri pada sisi telinga
yang mengalami masalah saat dilakukan tes Webber karena terjadi
hipersensitivitas. Sehingga jawaban yang sesuai dengan kasus di atas adalah
Tes Webber.
ID soal 24
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 55 tahun, dirawat hari ke-4 di ruang penyakit dalam dengan
diagnosa medis STEMI. Pasien mengeluh sangat lelah karena sesak akan semakin berat
saat hendak ke toilet. Hasil pemeriksaan: TD: 170/ 120mmHg, frekuensi nadi: 84x/ menit,
frekuensi nafas: 30x/ menit, suhu: 36,5oC, SaO2 92%, hasil EKG: ST elevasi di area
inferior, pch (+), retraksi dinding dada (+), pasien tampak lemah.

Pertanyaan soal:
Apakah masalah keperawatan yang tepat sesuai kondisi pasien?

Pilihan jawaban:
a. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
b.  Pola nafas tidak efektif
c.  Gangguan mobilitas fisik
d.  Intoleransi aktivitas
e.  Gangguan pola tidur

Kunci
D
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Dari data-data yang muncul pada kasus di atas, pasien mengalami masalah
fisiologis penurunan curah jantung akibat penurunan kualitas pompa otot
jantung (ditandai hasil EKG ST elevasi). Akibat menurunnya curah jantung
terjadinya penurunan jumlah pembentukan energi sehingga menyebabkan
pasien akan mengalami cepat lelah saat beraktivitas. Jawaban yang sesuai
untuk kasus tersebut adalah intoleransi aktivitas.
ID soal 25
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 18 tahun, dibawa orang tuanya ke klinik mata karena mengeluh
pandangannya buram sejak 2 bulan terakhir. Hasil pemeriksaan: TD: 120/ 80mmHg,
frekuensi nadi: 65x/ menit, frekuensi nafas: 22x/ menit, suhu 36,5 oC, pasien tampak
memicingkan mata dan mata sering berair, pasien mengatakan sering menggunakan
komputer dalam periode waktu lama. Perawat kemudian akan melakukan pemeriksaan
fungsi penglihatan.

Pertanyaan soal:
Alat bantu apa yang dapat digunakan perawat untuk memeriksa fungsi refraksi penglihatan
pasien?

Pilihan jawaban:
a.  Snellen Chart
b.  Palet warna
c.  Tonometer
d.  Slit lamp
e.  Pen light

Kunci
A
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pemeriksaan fungsi refraksi penglihatan bertujuan untuk mengukur
kemampuan akomodasi mata. Melalui pemeriksaan ini dapat dideteksi
secara dini apakah terjadi penurunan kualitas ketajaman fungsi penglihatan.
Alat yang digunakan untuk melakukan pemeriksaan fungsi refraksi
penglihatan adalah Snellen Chart, yang merupakan sebuah chart khusus
berisi huruf dan angka dengan beberapa jenis ukuran.
ID soal 26
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Laki-laki, umur 45 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan diagnosa medis PPOK.
Hasil pengkajian didapatkan data: TD: 180/ 120 mmHg, nadi: 88x/ menit, respirasi: 32x/
menit, suhu: 37.5oC, SaO2 92%, retraksi dada (+), pch (+), penumpukan sekret (+), pasien
mengeluh sangat lelah karena sesak nafas akan memberat saat pasien turun dari tempat
tidur.

Pertanyaan soal:
Intervensi apa yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat untuk meringankan
keluhan sesak pasien?

Pilihan jawaban:
a. Mengajarkan batuk efektif
b.  Menaikkan kebutuhan oksigen
c.  Memberikan bronkodilator
d.  Melakukan pemasangan kateter
e.  Melakukan fisioterapi dada

Kunci
E
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan , Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut di atas diketahui pasien memiliki penyakit penyakit
paru obstruktif kronis (PPOK) dengan keluhan lelah akibat sesak nafas.
Dari pilihan jawaban, tindakan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh
perawat adalah melakukan fisioterapi dada pada pasien untuk membantu
mengeluarkan sekret pasien dengan tindakan clapping dan postural
drainage (memposisikan pasien pada posisi tertentu). Batuk efektif tidak
dapat diajarkan karena pasien tidak dapat memaksimalkan ekspansi paru
sehingga energi yang diperlukan untuk batuk efektif tidak akan optimal.
ID soal 27
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Laki-laki, 70 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak nafas berat.
Pasien sering marah-marah tidak tentu kepada setiap orang yang ada di sekitarnya
termasuk perawat. Perawat penanggung jawab pasien berupaya secara optimal untuk tetap
memberikan pelayanan yang sesuai kepada pasien tersebut meskipun secara pribadi
perawat ini tidak suka dengan pasien karena sering dimarahi tanpa sebab.

Pertanyaan soal:
Prinsip etik apa yang diterapkan oleh perawat dalam kasus tersebut?

Pilihan jawaban:
a. Benefience
b.  Non-maleficence
c.  Autonomy
d.  Fidelity
e.  Justice

Kunci
E
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut di atas perawat tetap memberikan pelayanan kepada
pasien tanpa terpengaruh pola komunikasi yang terjadi antara perawat
dengan pasien dan persepsi pribadi perawat terhadap pasien. Perawat
menerapkan prinsip etik Justice dimana pelayanan kesehatan tetap harus
dilakukan kepada setiap pasien secara adil tanpa terpengaruh faktor
subyektif maupun obyektif.
ID soal 28
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 20 tahun, dirawat di ruang rawat inap bedah dengan post operasi
fraktur terbuka os. humerus sinistra. Setelah gips dibuka perawat melakukan pengkajian
kekuatan otot tungkai kiri dan hasil pemeriksaan pasien dapat mengangkat tungkai kirinya
namun tidak lama.

Pertanyaan soal:
Berapa nilai kekuatan otot sesuai hasil pemeriksaan?

Pilihan jawaban:
a. 1
b.  2
c.  3
d.  4
e.  5

Kunci
B
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pengkajian kekuatan otot berguna untuk mengevaluasi fungsi otot. Dari
hasil pengkajian pasien dapat mengangkat tungkai kirinya namun tidak
lama, dimana dari skor 1-5 pengkajian kekuatan otot, pasien mendapat skor
2 dengan keterangan dapat menggerakkan tungkai kaki namun tidak dapat
menahan gravitasi.
ID soal 29
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, umur 35 tahun, dirawat di ruang rawat inap bedah dengan keluhan sesak
nafas. Hasil pemeriksaan: TD: 140/ 110mmHg, frekuensi nadi: 88x/ menit, frekuensi nafas:
34x/ menit, Suhu: 37.5oC, SaO2: 88x/ menit, fase ekspirasi memanjang, retraksi dinding
dada (+), tampak ruam pada leher bagian belakang akibat kecelakaan saat aktivitas
olahraga.

Pertanyaan soal:
Diagnosa keperawatan apa yang tepat sesuai kasus di atas?

Pilihan jawaban:
a. Bersihan jalan nafas tidak efektif
b.  Gangguan penyapihan ventilator
c.  Gangguan pertukaran gas
d.  Gangguan ventilasi spontan
e.  Pola nafas tidak efektif

Kunci
E
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Dari data di atas, data mayor yang dapat dijadikan acuan adalah fase
ekspirasi memanjang, munculnya retraksi dinding dada dan tampak ruam
pada leher belakang. Data-data tersebut mengarah kepada kemungkinan
terjadinya trauma pada saraf di tulang cervikal yang bertugas dalam
mengatur fungsi diafragma dalam pernafasan. Saat terjadi trauma pada
saraf yang mengatur fungsi organ pernafasan, akan terjadi perubahan pola
nafas, sehingga diagnosa keperawatan yang tepat untuk kasus tersebut
adalah pola nafas tidak efektif.
ID soal 30
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktik Profesional, etik, legal dan peka budaya
Pemberian asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowlegde)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Maternitas / Anak /KMB/ Gadar/ Jiwa / Keluarga /Komunitas/ Gerontik/
Gadar / Manajemen
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan diagnosis atau masalah / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi /
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenenasi / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Aman &.nyaman /
aktifitas & istirahat / Seksual / nilai dan keyakinan / Psikosisial/ belajar/
komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovaskuler & limfatik/Sistem pernafasan / Sistem Pencernaan
& hepatobilier / Sistem saraf dan perilaku / Sistem Endokrin /
Muskuloskeletal / Sistem Ginjal dan saluran kemih / Sistem Reproduksi/
Sistem Integument / Sistem Imuno-hematologi / Sistem Penginderaan/
kesehatan mental/ pelayanan kesehatan
KASUS (vignete):
Seorang laki-laki, usia 65 tahun, dirawat dengan keluhan lelah akibat sering berkemih di
malam hari. Hasil pemeriksaan: TD 160/ 110mmHg, frekuensi nadi 100x/ menit, frekuensi
nafas 34x/ menit, distensi kandung kemih (+), pasien tampak lemah dan pucat, pasien
memiliki riwayat dirawat akibat pembesaran prostat.

Pertanyaan soal:
Diagnosa keperawatan apa yang tepat sesuai kasus di atas?

Pilihan jawaban:
a. Gangguan eliminasi urin
b.  Inkontinensia urin berlanjut
c.  Inkontinensia urin berlebih
d.  Inkontinensia urin fungsional
e.  Inkontinensia urin stres

Kunci
C
Jawaban
Referensi Brunner&Suddarth. (2017). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC
PPNI. (2016). Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta: DPP PPNI
Nama Ns. Yunus Adhy Prasetyo S.Kep., MNS
Pembuat
Institusi/ STIKes Immanuel Bandung
Bagian
Pembahasan Pada kasus di atas pasien mengeluh lelah meningkat karena sering muncul
keinginan berkemih di malam hari (nokturia). Hal ini terjadi akibat proses
kehilangan urin yang tidak terkendali akibat over distensi kandung kemih,
yang disebabkan salah satunya oleh obstruksi jalan keluar urin (dalam
kasus ini pembesaran prostat). Dari pilihan jawaban, diagnosa yang tepat
sesuai dengan kondisi pasien adalah inkontinensia urin berlebih dimana
ditandai dengan munculnya kondisi nokturia, distensi kandung kamih, dan
riwayat penyakit pembesaran prostat.
ID SOAL 31
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang laki-laki berusia 44 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan TB aktif. Pada
saat dilakukan pemeriksaan fisik didapat frekuensi nafas 24x/menit, ronchi pada kiri/kanan
paru, produksi sputum banyak, pucat dan terlihat sesak serta kelelahan.

Pertanyaan / intruksi
Apakah prioritas masalah keperawatan yang tepat?

Pilihan Jawaban
a. Intoleransi aktifitas
b. Gangguan pertukaran gas
c. Bersihan jalan nafas tidak efektif
d. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan
e. gangguan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan
Kunci
C
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Mengacu pada tatacara memprioritaskan masalah keperawatan, salah
satunya berdasarkan kebutuhan dasar menurut Hierarki Maslow, dalam
kebutuhan dasar yang pertama adalah kebutuhan Fisiologis, dimana yang
pertama adalah kebutuhan oksigenisasi, ditambah ada data ronchi pada
kiri/kanan paru, produksi sputum banyak
ID SOAL 32
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di RS, mengeluh sesak dan nyeri dada, tensi
100/60 mmHg, denyut nadi 85x/mnt, frekuensi nafas 22 x/mnt, saturasi O2 96%. Terpasang
selang oksigen dan diberikan O2 5lt/mnt. Pasien didiagnosis hemothoraks

Pertanyaan / intruksi
Apakah selang/masker O2 yang digunakan oleh pasien tersebut?

Pilihan Jawaban
a. Simple mask
b. Binasal canula
c. Ventury mask
d. Rebreathing mask
e. Non rebreathing mask
Kunci
B
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Urutan penggunaan alat/selang oksigen :
1-3 Liter = Nasal Kanul
3-6 Liter = Binasal Kanul
6-8 Liter = Simple mask
8-10 Liter = Rebrithing Mask
10-15 Liter = Non Rebrithing Mask
ID SOAL 33
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang perempuan berusia 35 tahun di rawat di ruang bedah, mengeluh nyeri pada telapak
kaki yang tertusuk paku. Hasil pemeriksaan fisik: luka 5 cm, kotor dan berdarah.

Pertanyaan / intruksi
Apakah intervensi keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. Membersihkan luka
b. Menghentikan perdarahan
c. Mengajarkan tekhnik relaksasi
d. Kolaborasi untuk menjahit luka
e. Kolaborasi pemberian tetanus toksoid
Kunci
B
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Tindakan awal yang harus dilakukan pada luka dengan adanya perdarahan
adalah hentikan dulu pendarahannya untuk mencegah syok hemoragik
terutama pada penderita Hemofilia
ID SOAL 34
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan /
Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang perempuan berusia 23 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan gatal, setelah
dilakukan pemeriksaan didapat edema (bengkak) setempat yang cepat timbul dan
menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan kemerahan, meninggi dipermukaan kulit
serta disertai keluhan gatal, rasa tersengat atau tertusuk
Pertanyaan / intruksi
Apakah penyakit yang diderita pasien tersebut
Pilihan Jawaban
a. Psoriasis
b. Urtikaria
c. Pempigus
d. Combustio
e. Herpes Simpleks
Kunci
B
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Urtikaria mempunyai gejala berupa bekas yang gatal, menonjol, merah,
atau berwarna kulit pada permukaan kulit
ID SOAL 35
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan /
Reproduksi / Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang laki-laki, berusia 37 tahun dirawat di ruang X. Saat pengkajian didapatkan tanda
dan gejala TD 150/100 mmHg, N : 100 x/mnt, RR : 32 x/mnt, S : 37,5 oC. terpasang O2 3
liter/mnt. Pemeriksaan fisik : edema ekstremitas bawah, pitting oedema 3 mm, nyeri
pinggang sebelah kanan. Dari pemeriksaan laborat Hb : 7 gr% , ureum 256 mg/dl, creatinin
9 mg/dl, BB 56 kg.

Pertanyaan / intruksi
Apakah masalah keperawatan utama yang muncul?

Pilihan Jawaban
a. Nyeri
b. Inefektif jalan nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Kelebihan volume cairan
e. Gangguan perfusi jaringan

Kunci
D
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Dari kasus tersebut nampak data yang paling banyak dan mendukung
masalah keperawatan seperti edema ekstremitas bawah, pitting oedema 3
mm, ureum 256 mg/dl, creatinin 9 mg/dl, sehingga mengarah pada
Kelebihan volume cairan
ID SOAL 36
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang wanita berusia 38 tahun dirawat di RS, mengeluh sesak, batuk berdahak, bibir dan
kuku sianosis, frekuensi nafas 32x/mnt dan dangkal, menggunakan otot bantu pernafasan,
nafas pursed lip breathing. Pasien didiagnosa PPOK.

Pertanyaan / intruksi
Posisi yang tepat adalah?

Pilihan Jawaban
a. Sim
b. Fowler
c. Orthopenic
d. Semi fowler
e. Supine prone

Kunci
C
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Salah satu posisi tubuh yang dapat mempengaruhi peningkatan fungsi otot
pernafasan adalah posisi orthopneic. Beberapa hasil penelitian posisi
orthopneic meningkatkan ventilasi paru, meningkatkan pergerakan otot
diafragma dan mengurangi sesasi dispnea pada pasien PPOK
ID SOAL 37
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang laki-laki TB 155 cm dan BB 78 kg, dengan diagnosis diabetes mellitus, sudah
dirawat selama 3 hari di RS Y. Pasien tersebut mendapatkan injeksi insulin 40 unit,
dibagian deltoid 15 menit sebelum makan.

Pertanyaan / intruksi
Berapakah sudut penyuntikan insulin adalah?

Pilihan Jawaban
a. 10 0

b. 15 0

c. 30 0
d. 45 0

e. 90 0

Kunci
B
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Sudut penyuntikan insulin di bagian Deltoid secara intracutan dengan
membentuk sudut 15°-20°
ID SOAL 38
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang perempuan berusia 59 tahun datang dengan keluhan sering merasa haus, sering
lapar, sering buang air kecil. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil TD 130/80
mmHg, RR 89 x/mnt, S 36 0 C, dan gula darah puasa 140 gr/dl.

Pertanyaan / intruksi
Apakah diagnosa yang sesuai dengan tanda dan gejala pada kasus ?

Pilihan Jawaban
a. Neurologi
b. Akromegali
c. Sindrom cushing
d. Diabetes mellitus
e. Diabetes insipidus
Kunci
D
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Yang menjadi ciri khas dari Diabetes Mellitus yaitu munculnya Trias Poli
yang terdiri dari Poli Uri (Sering Kencing), Poli Dipsi (Sering haus), dan
Poli fagia (sering makan/lapar), dimana kadar gula darah puasa selama
setidaknya 8 jam adalah 70–100 mg/dL
ID SOAL 39
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosudural knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang pasien laki-laki, usia kira-kira 36 tahun ditemukan tidak sadar. Saat dilakukan
pemeriksaan pasien terlihat tidur namun membuka mata saat diberi rangsangan dengan
suara keras, melakukan gerak menarik dari sumber rangsang dan suaranya tidak
mengandung arti
Pertanyaan / intruksi
Penulisan GCS yang benar dari data diatas adalah?
Pilihan Jawaban
a. E2M2V2

b. E3M4V3

c. E3M2V2

d. E3M3V3
e. E4M4V3

Kunci
D
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Dalam pemeriksaan GCS nilai setiap point :
E (Eye) = 1-4
M (Motorik) = 1-6
V (Verbal) = 1-5
Sehingga dapat disimpulkan pada kasus diatas :
E 2 = membuka mata saat diberi rangsangan dengan suara keras,
M 3 = melakukan gerak menarik dari sumber rangsang
V 3 = suaranya tidak mengandung arti
ID SOAL 40
TINJAUAN JABARAN
Tinjauan 1 Praktik professional, etis, legal dan peka budaya
Asuhan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 K ognitif
Pengetahuan aplikasi prosedural ( iagnose l knowledge)
Pengetahuan afektif (afektif knowledge)
Tinjauan 3 KMB/Maternitas/Anak/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen/Gadar
/Komunitas
Tinjauan 4 Pengkajian / Penentuan masalah atau diagnosa / Perencanaan /
Implementasi / Evaluasi
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Aman dan Nyaman/ Eliminasi /
Aktifitas dan istirahat/ Psikososial / Komunikasi/ Belajar/Seksual / Nilai
dan Keyakinan
Tinjauan 7 Pernafasan / Kardiovaskuler dan Limfatik / Pencernaan dan Hepatobilier /
Saraf dan Perilaku/ Endokrin / Muskuloskeletal / Perkemihan / Reproduksi /
Integumen / Darah dan Immun / Penginderaan / Kesehatan
Mental/Pelayanan Kesehatan
KASUS (vignette):
Seorang perempuan berusia 15 tahun datang ke poliklinik, mengeluh wajahnya nyeri,
merah, perih dan terdapat pustula. Pasien tidak mau pergi kesekolah dan khawatir teman-
temanya akan menjauhinya. Ia menutup mukanya ketika berbicara
Pertanyaan / intruksi
Apakah Diagnose keperawatan utama pada kasus tersebut?

Pilihan Jawaban
a. Kurang perawatan diri: hygiene b.d kurangnya pengetahuan
b. Gangguan: harga diri rendah b.d adanya pustula
c. Nyeri akut b.d adanya pustul
d. Resiko tinggi infeksi b.d adanya pustul
e. Perubahan perfusi jaringan b.d adanya pustul

Kunci B
Jawaban
Referensi Sudarth dan Burnner, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah
Vol.2. Jakarta : EGC
Nama Edi Supriadi, S.Kep. Ners., M.Kep
Pembuat
Institusi/ Akper RS. Dustira
Bagian
Pembahasan Pasien tidak mau pergi kesekolah dan khawatir teman-temanya akan
menjauhinya. Ia menutup mukanya ketika berbicara.
sehingga dapat disimpulkan bahwa diagnosa keperawatan yang paling tepat
adalah Gangguan: harga diri rendah b.d adanya pustula
Soal 41
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang perempuan umur 27 tahun dibawa ke RS dengan keluhan diare
sehari 10 x konsistensi cair karena makanan pedas sejak 1 hari yang lalu.
Hasil pemeriksaan peristaltik usus 18 x/menit, TD 110/60 mmHg, nadi 90
x/menit, napas 20 x/menit, suhu 37,6oC.

Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan A. Diare
Jawaban B. Resiko syok
C. Disfungsi motilitas gastrointestinal
D. Hipovolemia
E. Resiko ketidakseimbangan elektrolit

Kunci Jawaban A
Pembahasaan Diare
Definisi: pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk
Gejala tanda mayor:
subyektif (belum tersedia)
objektif: defekasi lebih dari 3 kali dalam 24 jam

Gejala tanda minor:


Subyektif: nyeri, kram abdomen
objektif: frekuensi peristaltik meningkat, bising usus hiperaktif
Referensi Tim Penyusun Pokja SDKI DPP PPPNI, 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI
Nama Pembuat Shanty Chloranyta
Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 42
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi

Kasus Seorang perempuan umur 50 tahun dibawa ke RS dengan keluhan sejak 1


minggu yang lalu mual dan muntah, penurunan berat badan 10 kg. Hasil
pengkajian nafsu makan menurun, BAB cair 4 kali sehari, kulit teraba
hangat, TD 120/80 mmHg, nadi 110 x/menit, napas 22 x/menit

Apakah masalah keperawatan yang harus ditegakkan pada kasus


tersebut?

Pilihan A. Kekurangan volume cairan


Jawaban
B. Deficit nutrisi
C. Hipertermia
D. Nyeri akut
E. Diare
Kunci Jawaban B
Pembahasaan Defisit nutrisi
Definisi: Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme
Gejala tanda mayor:
subyektif (belum tersedia)
objektif: berat badan turun minimal 10 % di bawah rentang ideal

Gejala tanda minor:


Subyektif: cepat kenyang setelah makan, kram/nyeri abdomen, nafsu
makan menurun
objektif: bising usus hiperaktif, otot pengunyah lemah, otot menelan
lemah, membaran mukosa pucat, sariawan, serum albumin turun, rambut
rontok berlebihan, diare

Referensi Tim Penyusun Pokja SDKI DPP PPPNI, 2017. Standar Diagnosis
Keperawatan Indonesia. Definisi dan Indikator Diagnostik. Edisi 1.
Jakarta: DPP PPNI
Nama Pembuat Shanty Chloranyta
Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 43
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi

Kasus Seorang perempuan umur 30 tahun dirawat di RS diagnosis typhoid,


dengan keluhan sejak 3 hari yang lalu dengan keluhan panas, mual dan
muntah. Hasil pengkajian kulit teraba hangat, TD 120/80 mmHg, nadi
120 x/menit, napas 22 x/menit, suhu: 39 0 C.
Apakah pemeriksaan lab yang tepat untuk mengindikasikan penyakit
pasien diatas?

Pilihan A. leukosit
Jawaban B. widal
C. hemoglobin
D. kolesterol
E. ureum kreatinin

Kunci Jawaban B
Pembahasaan Uji serologi widal mendeteksi adanya antibodi aglutinasi terhadap
antigen O yang berasal dari somatik dan antigen H yang berasal dari
flagella Salmonella typhi. Diagnosis demam tifoid dapat ditegakkan
apabila ditemukan titer O aglutinin sekali periksa mencapai ≥ 1/200 atau
terdapat kenaikan 4 kali pada titer sepasang. Apabila hasil tes widal
menunjukkan hasil negatif, maka hal tersebut tidak menyingkirkan
kemungkinan diagnosis demam tifoid.

Referensi Sudoyo, A.W, Setiyohadi,B., Alwi., I., Simadribata, K.M., Setiati. 2009.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.Jilid 3. Jakarta: Internal
Publishing

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 44
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang laki-laki dibawa ke RS dengan keluhan demam, mual, muntah,
pusing, kencing berwarna kecoklatan seperti air teh, mata menjadi kuning
Hasil pemeriksaan hepar mengeras, laboratorium menunjukkan
hepatitis.

Apakah pemeriksaan awal yang tepat untuk mengindikasikan penyakit


pasien diatas?

Pilihan A. test fungsi hati


Jawaban
B. leukosit
C. trombosit
D. kolesterol
E. USG hati

Kunci Jawaban A.
Pembahasaan Pemeriksaan hati awal biasanya dilakukan untuk mengetahui adanya
kelainan pada fungsi hati, apakah pengidap Hepatitis A, B atau C
1. Test Fungsi Hati: SGOT, SGPT, Gamma GT, Bilirubin, Protein Total,
Albumin, dan Globulin.
2. Test Serologi: HBsAg, Anti HBs, dan Anti HCV
3. Tumor Marker: AFP
4. USG Hati

Referensi Sudoyo, A.W, Setiyohadi,B., Alwi., I., Simadribata, K.M., Setiati. 2009.
Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.Jilid 3. Jakarta: Internal
Publishing

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 45
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang laki-laki sudah menjalani operasi patah tulang seminggu yang
lalu. Besok pagi pasien direncanakan untuk pulang. Hari ini perawat
berencana untuk melepas kateter. Apakah yang harus dilakukan oleh
perawat sebelum melepas kateter?

Pilihan A. Anjurkan pasien banyak makan sayur


Jawaban B. Edukasi ROM
C. Ajarkan pasien teknik relaksasi
D. Berikan injeksi antiinflamasi
E. Lakukan bladder training

Kunci Jawaban E
Pembahasaan Bladder training adalah latihan kandung kemih yang bertujuan untuk
mengembangkan tonus otot dan otot spingter kandung kemih agar
bertujuan maksimal. Bladder training biasanya digunakan untuk stress
inkontinensia, desakan inkontinensia atau kombinasi keduanya atau
yang disebut inkontinensia campuran. Pelatihan kandung kemih yang
mengharuskan klien menunda berkemih, melawan atau menghambat
sensasi urgensi dan berkemih sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan dan bukan sesuai dengan desakan untuk berkemih.
Tujuan bladder training adalah untuk memperpanjang interval antara
urinasi klien, menstabilkan kandung kemih dan menghilangkan urgensi

Referensi Barbara, Kozier dkk. 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan.


Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 46
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang perempuan umur 55 tahun dibawa ke poli RS dengan keluhan
nyeri pada kedua lutut sejak 4 bulan yang lalu. Hasil pengkajian sulit
berdiri, berjalan, bengkak pada kedua lutut, wajah meringis, gelisah,
skala nyeri 4, TD 140/90 mmHg, napas 24 x/menit, nadi 110 x/menit.
Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut?

Pilihan A. Anjurkan istirahat cukup


Jawaban B. Edukasi diet rendah purin
C. Ajarkan pasien teknik relaksasi
D. Berikan obat antiinflamasi
E. Lakukan ROM

Kunci Jawaban C
Pembahasaan Pemberian terapi nafas dalam merupakan salah satu bentuk terapi non
farmakologis yang diaplikasikan kepada pasien yang mengalami nyeri
ringan-sedang. Teknik nafas dalam, dapat membentuk manfaat relaksasi
menurunkan nyeri. Teknik relaksasi napas dalam merupakan suatu
bentuk asuhan keperawatan yang dalam hal ini perawat mengajarkan
kepada pasien bagaimana cara melakukan nafas dalam, nafas lambat
(menahan inspirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan
nafas secara perlahan

Referensi Potter, P.A., & Perry, A.G. 2011. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik edisi 4. Jakarta : EGC

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 47
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang laki-laki umur 40 tahun dirawat di RS, diagnosis post op ORIF
fraktur femur dengan keluhan nyeri kaki saat digerakkan, enggan
bergerak, rentang gerak menurun, TD 120/70 mmHg, nadi 90 x/menit,
napas 18 x/menit dan suhu 37,7oC.

Apakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus diatas?

Pilihan A. Edukasi mobilisasi aman


Jawaban B. Relaksasi napas dalam
C. Rawat luka
D. Ajarkan latihan ROM
E. Berikan obat analgetik

Kunci Jawaban D
Pembahasaan Range Of Motion (ROM) merupakan tindakan/latihan yang dilakukan
untuk mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan
kemampuan menggerakkan persendian secara normal dan lengkap
untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot. Range of motion (rom)
merupakan istilah baku untuk menyatakan batas/besarnya gerakan sendi
baik dan normal. ROM juga digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
adanya kelainan atau untuk menyatakan batasan gerak sendi yang
abnormal.

ROM adalah latihan yang dapat dilakukan oleh perawat, pasien, dan
keluarga dengan menggerakan tiap tiap sendi secara penuh juka
memungkinkan tanpa menyebabkan rasa nyeri. Rang of motion (ROM)
adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau memperbaiki
tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot.

Latihan ROM merupakan latihan isotonic yang bermanfaat untuk


meningkatkan kekuatan otot, mencegah memburuknya kapsul sendi,
ankiolosis, dan kontraktur sendi. Latihan gerak sendi dengan ROM
adalah latihan yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan
otot, dimana klien menggerakkan masing- masing persendiannya sesuai
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.

Referensi Potter, P.A., & Perry, A.G. 2011. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik edisi 4. Jakarta : EGC

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 48
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikososial/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang laki-laki umur 25 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri
perut kanan bawah. Hasil pengkajian TD 120/80 mmHg, nadi 90
x/menit, nafas 22 x/menit, suhu 38.50 C, Leukosit 15000/mm3.
Dimanakah letak nyeri pada saat palpasi abdomen pada kasus tersebut ?

Pilihan A. Epigastrik
Jawaban B. Umbilikus
C. Mc. burney
D. Inguinalis dextra
E. Inguinalis sisnistra

Kunci Jawaban C
Pembahasaan Apendiksitis
Pada pemeriksaan abdomen akan ditemukan nyeri tekan pada fossa iliaka
kanan. Hal ini terdapat pada 95% pasien dengan apendisitis akut.
Penekanan maksimal dilakukan pada titik McBurney, yaitu titik sepertiga
lateral dari garis khayal yang menghubungkan Spina iliaka anterior
superior kanan dengan
umbilikus. Nyeri tekan lepas (rebound tenderness) tidak dianjurkan
dilakukan apabila gejala nyeri sudah jelas karena akan membuat pasien
tidak nyaman.
Adanya rigiditas otot juga merupakan tanda yang bermakna untuk
apendisitis akut. Hal ini dikarenakan rangsangan peritoneal akibat
apendisitis yang berlanjut sampai ke peritoneum parietalis dan
merupakan hal yang sangat penting sebagai indikasi operasi. Nyeri ketok,
rigiditas otot dan nyeri tekan lepas merupakan tanda klinis yang paling
dapat diandalkan terutama dalam mendiagnosis apendisitis akut
Referensi Brunner & Suddarth, (2013). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Edisi 8 volume 2. Jakarta EGC

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 49
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan
Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang perempuan umur 32 diantar ke RS dengan keluhan terserempet
motor saat hendak menyebrang. Hasil pengkajian merasa tidak lampias
buang air kecil, nyeri abdomen teraba keras area 3 jari di atas simfisis
pubis, urine keluar sedikit-sedikit.

Apakah tindakan yang dapat dilakukan pada kasus diatas ?

Pilihan A. Latih bladder training


Jawaban B. Ajarkan teknik relaksasi
C. Pasang kateter urine
D. Berikan oksigen
E. Pasang imfus

Kunci Jawaban C
Pembahasaan
Pemasangan kateter urine atau kateterisasi adalah prosedur untuk
memasukkan selang kateter melalui saluran kencing (uretra) menuju
kandung kemih.

Referensi Potter, P.A., & Perry, A.G. 2011. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan Konsep, Proses dan Praktik edisi 4. Jakarta : EGC

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 50
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Praktek profesional, etik, legal dan peka budaya
Asuhan keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan profesional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive/berfikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (kognitif)
Tinjauan 3 KMB/Anak/Maternitas/Jiwa/Keluarga/Gerontik/Manajemen
keperawatan/Etika Keperawatan
Tinjauan 4 Pengkajian/Penentuan Diagnosis/Perencanaan/Implementasi/Evaluasi/lain-
lain
Tinjauan 5 Promotif/Preventif/Kuratif/Rehabilitatif
Tinjauan 6 Oksigenasi/Cairan dan elektrolit/Nutrisi/Eliminasi/Aman dan
Nyaman/Aktivitas dan istirahat/Endokrin/Seksualitas/Nilai dan
Keyakinan/Psikosoal/komunikasi
Tinjauan 7 Sistem Kardiovakuler/Sistem Respirasi/Sistem imun-hematologi/Sistem
neurobehaviour/Sistem endokrin/Sistem pencernaan/Sistem
muskulokeletal/Sistem integumen/Sistem perkemihan/Sistem reproduksi
Kasus Seorang laki-laki usia 55 tahun di bawa ke RS, diagnosis diabetes melitus
tipe 2, dengan keluhan tiba-tiba merasa pusing, keringat dingin, lemah
karena menyuntik insulin 20 unit tetapi tidak makan. Hasil pengkajian TD
90/60 mmHg, nadi 90 x/menit, napas 20 x/menit dan suhu 37,5oC, GDS 60
mg/dL. Pasien telah mendapatkan terapi glukosa murni 15 menit yang lalu.
Apakah tindakan keperawatan yang dapat dilakukan pada kasus tersebut?

Pilihan A. Cek gula darah


Jawaban B. Percepat tetesan infus
C. Pasang oksigen
D. Berikan glukosa murni
E. Kolaborasi pemberian infus dekxtrose 5 %

Kunci Jawaban A
Pembahasaan Rekomendasi pengobatan hipoglikemia:
Hipoglikemia Ringan:
1. Pemberian konsumsi makanan tinggi glukosa
(karbohidrat sederhana)
2. Glukosa murni merupakan pilihan utama, namun bentuk karbohidrat
lain yang berisi glukosa juga efektif untuk menaikkan glukosa
darah.
3. Makanan yang mengandung lemak dapat
memperlambat respon kenaikkan glukosa darah.
4. Glukosa 15–20 g (2-3 sendok makan) yang dilarutkan dalam air
adalah terapi pilihan pada pasien dengan hipoglikemia yang
masih sadar
5. Pemeriksaan glukosa darah dengan glukometer harus dilakukan setelah
15 menit pemberian upaya terapi. Jika pada monitoring glukosa darah
15 menit setelah pengobatan hipoglikemia masih tetap ada,
pengobatan dapat diulang kembali.
6. Jika hasil pemeriksaan glukosa darah kadarnya sudah mencapai
normal, pasien diminta untuk makan atau mengkonsumsi snack
untuk mencegah berulangnya hipoglikemia.

Referensi Perkeni, 2015. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus


Tipe 2 di Indonesia. PB Perkeni. ISBN: 978-979-1938860

Soegondo, S., Soewondo, P., Subekti., I. 2018. Penatalaksanaan Diabetes


Melitus. Panduan Penatalaksanaan Diabetes Melitus Bagi Dokter dan
Edukator. Edisi kedua Cetakan ke 11. Jakarta: Balai Penerbit FIK UI

Sudoyo, A.W, Setiyohadi,B., Alwi., I., Simadribata, K.M., Setiati. 2009.


Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi 5.Jilid 3. Jakarta: Internal Publishing

Nama Pembuat Shanty Chloranyta


Institusi/bagian Prodi DIII Keperawatan STIKes Panca Bhakti
Soal 51
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Ny.K berusia 42 tahun dirawat di RS dengan keluhan batuk disertai dengan
(vignete) sesak dan juga terasa nyeri saat bernafas. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
adanya pernafasan cuping hidung, retraksi intercostae +, terdapat suara ronkhi
pada kedua lobus paru, dari TTV diperoleh TD:110/70mmHg, Nadi:80x/menit,
Suhu: 37ºC, RR: 28x/menit
Pertanyaan Apakah masalah keperawatan prioritas pada Ny.K?
soal

Pilihan A. Intoleransi aktifitas


jawaban B. Bersihan jalan nafas tidak efektif
C. Pola nafas tidak efektif
D. Gangguan pertukaran gas
E. Nyeri akut
Kunci B
Referensi PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut kenapa jawaban yang tepat adalah B (bersihan jalan nafas
tidak efektif), karena :
1.Pasien mengalamin sesak nafas
2.Terdapat pernapasan cuping hidung
3.Retraksi intercostae (+), dan yang paling dominan adalah
4.Terdapat suara auskultasi paru yang menunjukkan suara ronchi (+) dikedua
lobus paru.
Keadaan tersebut menunjukkan adanya penumpukan sekret yang
mengakibatkan pasien kesulitan untuk bernafas.
Soal 52
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / Perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Ny. Y berusia 37 tahun dirawat di RS dengan keluhan sesak nafas dan batuk ±
(vignete) 20 hari, dan dokter mendiagnosis penyakit TB Paru. Pasien mengatakan sesak
tersebut terutama dirasakan saat malam hari disertai dengan keringat dingin.
Hasil pemeriksaan fisik didapatkan adanya pernafasan cuping hidung,
cyanosis, suara ronkhi pada kedua lobus paru dari pemeriksaan TTV
didapatkan TD:120/70 mmHg, Nadi 88x/menit, Suhu 38°C, RR 32x/menit, dan
hasil diagnosa medis dari dokter adalah TB Paru.

Pertanyaan Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan oleh perawat untuk
soal mengeluarkan sekret pasien?

Pilihan A. Pengaturan posisi


jawaban
B. Claping
C. Pengaturan posisi dan membimbing batuk efektif
D. Fibrasi
E. Latihan Nafas
Kunci C
Referensi Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut secara medis menunjukkan TB Paru. Pasien menunjukkan
hasil pengkajian terlihat sesak karena penumpukan sekret pada paru-paru
dengan data : terdapat suara ronkhi pada kedua lobus paru. Kemudian
pertanyaannya adalah bagaimana cara yang paling tepat untuk mengeluarkan
sekret pasien?
jawaban yang paling tepat adalah pengaturan posisi dan membimbing batuk
efektif, kenapa?
1. Pengaturan posisi : Untuk mengeluarkan sekret pada pasien TB tidak hanya
bisa dilakukan dengan pengaturan posisi saja, karena ini tidak akan bisa
untuk mengeluarkan sekretnya
2. Claping & Fibrasi : Pasien TB tidak boleh dilakukan tindakan
claping/fibrasi dikarenakan malah akan bisa memperburuk kondisi pasien
dengan cara penyebaran kuman TB pada area Paru dan sekitarnya
3. Latihan Nafas : hal ini tidak akan bisa maksimal karena yang jadi masalah
beluk terkeluarkan, yaitu sekret pasien.
4. Pengaturan posisi dan membimbing batuk efektif : Ini merupakan kombinasi
tindakan yang paling tepat, yaitu dengan mengatur posisi pasien sesuai
dengan letak sekret dengan menggunakan prinsip gaya gravitasi dan
selanjutnya jika sudah terkumpul kemudian pasien baru diajari untuk
melakukan teknik batuh efektif untuk mengeluarkan sekretnya.
Soal 53
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal/ Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Ny.N berusia 35 tahun dirawat di RS karena mengalami fraktur terbuka pada
(vignete) daerah tibia dextra. Pasien saat ini telah dilakukan penatalaksanaan balut bidai
dikarenakan menunggu jadwal program operasi dan untuk meningkatkan
kondisi umum pasien.
Pertanyaan Apakah pengkajian yang dilakukan perawat untuk mengobservasi kondisi
soal vaskularisasi pasien?

Pilihan A. Nyeri dan fungsi motorik


jawaban B. Keterbatasan gerak
C. Nadi dan CRT (Capilarry Refill Time)
D. Paralisis
E. Parastesi
Kunci C
Referensi Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:
Elsevier
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Dari kasus fraktur dengan tindakan balut bidai tersebut cara yang tepat untuk
menilai vaskularisasi (perfusi peredaran darah) jelas sekali kita akan menilai
Nadi dan CRT pasien, karena :
Pada kasus fraktur dengan tindakan balut bidai, jika proses pembalutan dan
pembidaian dilakukan terlalu ketat, maka akan dapat mempengaruhi
vaskularisai perifer yang mengakibatkan pasien bisa mengalami Peripheral
arterial disease (PAD) atau penyakit arteri perifer adalah kondisi di mana
aliran darah ke tungkai tersumbat akibat penyempitan pembuluh darah arteri.
Dampaknya, tungkai yang kekurangan pasokan darah akan terasa sakit. Maka
tindakan pengkajian yang tepat adalah dengan mengkaji nadi dan CRT pasien.
Karena :
1. Denyut nadi pasien mengalami, hal ini bisa dikarenakan vaskularisasi atau
aliran daran menuju ke periver terhambat
2. Pengecekan Capillary Refill Time (CRT), untuk mengetahui aliran darah ke
jaringan perifer.
Soal 54
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal/ Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif / Kuratif / Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Tn.X berusia 35 tahun dirawat di ruang bedah RS dengan kasus post op fraktur
(vignete) tibia dextra terbuka 1 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan
kondisi sekitar luka bengkak, terdapat pus yang berbau. Pada pemeriksaan
TTV diperoleh hasil TD : 120/80mmHg, Nadi : 88x/menit, Suhu : 38,5°C, dan
RR : 20x/menit. Telah dilakukan perawatan luka, pemberian analgetic dan juga
antibiotic dalam 2x24 jam tetapi pada kondisi umum pasien tidak mengalami
perubahan dan kondisi luka bengkak dan masih terdapat produksi pus yang
berbau serta banyak jaringan nekrosis.
Pertanyaan Apakah tindakan prioritas lanjutan yang bisa dilakukan pada Tn.X?
soal

Pilihan A. Mengganti jenis antibiotik


jawaban B. Meningkatkan dosis pemberian analgesik
C. Observasi tanda-tanda infeksi
D. Dilakukan debridement
E. Lakukan kultur jaringan
Kunci D
Referensi Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut, yaitu kasus luka post-op fraktur yang mengelami delay
wound healing. Sudah dilakukan perawatan luka akan tetapi luka pasien masih
belum membaik yaitu dengan adanya data : kondisi sekitar luka bengkak,
terdapat pus yang berbau. Telah dilakukan perawatan luka, pemberian
analgetic dan juga antibiotic dalam 2x24 jam tetapi pada kondisi umum pasien
tidak mengalami perubahan dan kondisi luka bengkak dan masih terdapat
produksi pus yang berbau serta banyak jaringan nekrosis.
Tindakan lanjutan yang harus segera dilakukan adalah jelas sekali harus segara
dilakukan tindakan debridement untuk membersihkan pus dan jaringan
nekrosis secara steril, kemudian dilanjutkan untuk melakukan kultur jaringan
untuk menetapkan antibiotik yang tepat pada luka tersebut.
Debridemen dilakukan untuk menghilangkan jaringan yang terkontaminasi
oleh bakteri dan benda asing, sehingga pasien dilindungi terhadap
kemungkinan invasi bakteri dan juga untuk menghilangkan jaringan yang mati
(nekrosis), sehingga akan meningkatkan proses kesembuhan luka pasien

Soal 55
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Tn.S berusia 65 tahun dirawat di ruang bangsal penyakit dalam dengan
(vignete) diagnosa medis PPOK. Hasil pengkajian seorang perawat didapatkan pasien
mengalami batuk dengan dahak (+), sesak nafas (+), pasien perokok aktif sejak
usia 17 tahun, suara aukultasi paru ronchi (+). Hasil TTV didapatkan : TD:
130/80 mmHg, RR: 27 x/mnt, Suhu: 37,5°C, Nadi: 90x/mnt.
Pertanyaan Apakah diagnosa keperawatan prioritas pada Tn.S?
soal

Pilihan A. Gangguan pertukaran gas


jawaban B. Defisit pengetahuan
C. Bersihan jalan nafas inefektif
D. Pola nafas inefektif
E. Intoleransi aktifitas
Kunci C
Referensi Smeltzer, C & Bare, B.G. (2014). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah:
Brunner & Suddarth (Edisi 10). Volume 3. Jakarta: EGC
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut kenapa jawaban yang tepat adalah C (bersihan jalan nafas
tidak efektif), karena :
1. Pasien mengalami batuk dengan dahak
2. Pasien mengalamin sesak nafas
3. Pasien perokok aktif (cenderung hipersekresi)
4. Terdapat suara auskultasi paru yang menunjukkan suara ronchi (+).
Keadaan tersebut menunjukkan adanya penumpukan sekret yang
mengakibatkan pasien kesulitan untuk bernafas.
Soal 56
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Tn. Z berusia 55 tahun sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan
(vignete) diagnosa medis gagal jantung kanan. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan pada
area ekstremitas bawah terlihat edema (turgor > 3 dtk), distensi vena jugularis
(+), ascites (+) dan fatigue (+). Hasil TTV didapatkan : TD: 130/80 mmHg,
RR: 24 x/mnt, Suhu: 36,5°C, Nadi: 70x/mnt.
Pertanyaan Apakah implementasi keperawatan yang tepat dilakukan oleh perawat pada Tn.
soal Z?

Pilihan A. Membatasi Aktivitas Pasien


jawaban B. Membatasi asupan cairan Pasien
C. Memberikan diet TKTP
D. Memberikan terapi oksigen
E. Mengatur posisi kaki pasien lebih tinggi dari jantung
Kunci B
Referensi Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:
Elsevier
PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI): Definisi
dan Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Gagal jantung kanan terjadi jika ventrikel kanan tidak mampu memompa darah
yang berasal dari tubuh ke paru-paru. Akibatnya, terjadi penumpukan darah di
pembuluh balik. Penumpukan darah tersebut akan membuat penumpukan
cairan di berbagai area tubuh. Maka implementasi yang tepat pada pasien
tersebut adalah mmebatasi asupan cairan, karena jika tidak dilakukan
pembatasan cairan, maka penumpukan cairan akan semakin masiv dan
membuat pasien edema anasarka dan akan menyebabkan kegagalan pompa
jantung dan kelebihan cairan yang akan membuat pasien bisa sesak nafas.
Soal 57
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Ny. A berusia 50 tahun sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan
(vignete) diagnosa medis CVA infark. Perawat melakukan pengkajian tingkat kesadaran
(GCS) pasien dengan didapatkan hasilnya adalah sebagai berikut: pasien
membuka mata setelah diberikan stimulus nyeri, ekstremitas pasien terlihat
fleksi abnormal saat diberikan stimulus nyeri dan terdengar pasien
menggumam.
Pertanyaan Berapakah nilai GCS pada Ny. A?
soal

Pilihan A. E2, M3, V3


jawaban B. E2, M2, V2
C. E2, M2, V3
D. E2, M3, V2
E. E2, M1, V3
Kunci D
Referensi Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:
Elsevier
Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., &
Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid
1. Jakarta: Salemba Medika
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan 1. Pemeriksaan respons mata
Nilai yang diberikan untuk melihat respons mata, adalah sebagai berikut.
 Nilai 4 : pasien bisa membuka mata secara spontan, disertai kedipan.
 Nilai 3 : pasien bisa membuka mata setelah menerima rangsang suara
seperti teriakan atau panggilan.
 Nilai 2 : pasien hanya bisa membuka mata setelah mendapat rangsang
nyeri seperti cubitan.
 Nilai 1 : pasien sama sekali tidak dapat membuka mata meski telah
menerima berbagai rangsang

2. Pemeriksaan respons suara


Nilai yang diberikan untuk melihat respons suara, adalah sebagai berikut.
 Nilai 5 : pasien bisa berbicara dengan baik dan terarah.
 Nilai 4 : pasien bingung dengan arah pembicaraannya, tapi masih bisa
menjawab pertanyaan.
 Nilai 3 : pasien tidak bisa memberikan jawaban yang sesuai, hanya bisa
mengeluarkan kata-kata yang masih bisa dipahami, bukan berupa
kalimat.
 Nilai 2 : pasien tidak dapat mengeluarkan kata-kata secara jelas, hanya
terdengar seperti rintihan.
 Nilai 1 : pasien benar-benar diam dan tidak bisa bersuara.

3. Pengkuran respons gerakan


Nilai yang diberikan untuk melihat respons gerakan, adalah sebagai berikut.
 Nilai 6 : pasien dapat melakukan gerakan sesuai arahan.
 Nilai 5 : pasien bisa bergerak secara terkontrol apabila memperoleh
rangsang nyeri.
 Nilai 4 : pasien bisa bergerak secara refleks menjauhi sumber rangsang
nyeri.
 Nilai 3 : tubuh pasien menekuk dengan kaku, sehingga hanya bergerak
sedikit saat memperoleh rangsang nyeri.
 Nilai 2 : seluruh tubuh pasien kaku, sehingga respons yang diberikan
terhadap rangsang nyeri hampir tidak ada.
 Nilai 1 : sama sekali tidak ada respons terhadap rangsang nyeri.
Soal 58
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Tn. L berusia 50 tahun sedang dirawat di ruang penyakit dalam dengan
(vignete) diagnosa medis PPOK. Pasien mengeluh sesak, pusing dan pandangan kabur,
hasil pengkajian yang dilakukan Perawat didapatkan data objektif pasien :
anemis, sianosis, diaforesis, gelisah dan pernapasan cuping hidung (+). Hasil
TTV menunjukkan : TD: 130/90 mmHg, RR: 25 x/mnt, Suhu: 36,5°C, Nadi:
120x/mnt. Hasil pemriksaan Analisa Gas Darah didapatkan : PaO₂: 50 mmHg,
PCO₂: 50 mmHg dan Ph: 7,25.
Pertanyaan Apakah diagnosa keperawatan yang utama pada Tn. L?
soal

Pilihan A. Gangguan pertukaran gas


jawaban B. Pola nafas tidak efektif
C. Bersihan jalan nafas tidak efektif
D. Gangguan ventilasi spontan
E. Resiko aspirasi
Kunci A
Referensi Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:
Elsevier
PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):
Definisi dan Indikator Diagnostik ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI.
Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., &
Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid
1. Jakarta: Salemba Medika
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Pada kasus tersebut kenapa pasien mengalami diagnosa keperawatan gangguan
pertukaran gas?
Karena pada kasus tersebut pasien dilakukan pemeriksaan Analisa Gas Darah
(AGD) dengan hasil PaO₂: 50 mmHg, pCO₂: 50 mmHg, HCO₃: 27 mmHg
dan pH: 7,25.
Dari hasil tersebut pasein mengalami ketidaknormalan hasil dari AGD, yaitu
pasien mengalami asidosis respiratorik karena nilai pH berlawanan dengan
nilai pCO₂ (nilai pH turun dan nilai pCO₂ naik). Keadaaan tersebut
menandakan pasien mengalami gangguan pertukaran gas di alveoli.
Nilai Normal :
pH : 7,35 – 7,45
pCO₂ : 35 – 45 mmHg
PaO₂ : 75 - 100 mmHg
HCO₃ : 22 – 26 mmHg
Soal 59
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Sdr. R berusia 20 tahun sedang dirawat di ruang bedah dengan diagnosa medis
(vignete) combustio. Pasien terkena ledakan tabung gas LPG dan mengalami luka bakar
pada area badan depan (dada-perut), kedua tangan, area genetalia dan paha
kanan-kiri. Hasil TTV menunjukkan : TD: 120/80 mmHg, RR: 20 x/mnt, Suhu:
37,5°C, Nadi: 90x/mnt.
Pertanyaan Berapa % luas luka bakar pada Sdr. R?
soal

Pilihan A. 37
jawaban B. 45
C. 46
D. 55
E. 73
Kunci D
Referensi Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:
Elsevier
Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., &
Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid
1. Jakarta: Salemba Medika
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Persentase Luas Luka Bakar :
1. Kepala (Nilai Total = 9%), terdiri dari: bagian depan = 4,5% dan bagian
belakang = 4,5%
2. Tubuh (Nilai Total = 36%), terdiri dari: dada dan perut = 18% serta
punggung = 18%
3. Lengan (Nilai Total = 18%), terdiri dari: lengan atas depan-belakang = 9%
dan lengan bawah depan-belakang = 9%
4. Kaki (Nilai Total =36%), terdiri dari: tungkai atas depan-belakang = 18%
dan tungkai bawah depan-belakang =18%
5. Alat kelamin (Nilai Total =1%)

Yang terkena luka bakar


Dada dan Perut = 18 %
Kedua tangan = 18 %
Area genetalia = 1 %
Paha kanan-kiri = 18 %

Soal 60
Tinjauan Jabaran
Tinjauan 1 Aspek etik, legal dan peka budaya
Perawatan dan manajemen asuhan keperawatan
Pengembangan professional
Tinjauan 2 Kognitif: pengetahuan comprehensive / berpikir kritis
Pengetahuan aplikasi prosedural (prosedural knowledge)
Pengetahuan afektif (konatif)
Tinjauan 3 Sistem Kardiovaskuler / Sistem Respirasi / Sistem Imuno-hematologi /Sistem
Neurobehaviour / Sistem Endokrin / Sistem Pencernaan / Sistem
Muskuloskeletal / Sistem Integument / Sistem Perkemihan / SistemReproduksi
Tinjauan 4 Oksigen / Cairan &.elektrolit / Nutrisi / Eliminasi / Rekreasi / Aman
&.nyaman / Stress.&.adaptasi / Seksual / Rehabilitasi /Value.&.belief
/Psikososial
Tinjauan 5 Promotif / Preventif /Kuratif/ Rehabilitatif
Tinjauan 6 Pengkajian / Penentuan diagnosis / perencanaan / Implementasi / Evaluasi/
Lain-lain
Tinjauan 7 Maternitas / Anak / KMB/ Gadar / Jiwa / Keluarga/Komunitas/ Gerontik/
Manajemen
Kasus Sdr. S sedang dirawat di ruang bedah dengan diagnosa medis Post-Op Fraktur
(vignete) cruris dextra hari ke 5. Perawat melakukan pengkajian kekuatan otot pada area
fraktur dengan hasil pasien dapat melawan gravitasi tapi tidak mampu
melawan tahanan yang diberikan oleh perawat.
Pertanyaan Berapa nilai kekuatan otot pada Sdr. S?
soal

Pilihan A. 1
jawaban B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
Kunci C
Referensi Black, J. M. & Hawks, J. H. (2014). Keperawatan medikal bedah, manajemen
klinis untuk hasil yang diharapkan. Edisi 8. Buku 1. Singapore Pte Ltd:
Elsevier
Ramdani, A. N., Istikarini, I. F., Susiyanti, R., Asih, D. R., Rahayu, M. P., &
Hanjari, T. R. D. (2016). Buku Saku Praktik Klinik Keperawatan. Jilid
1. Jakarta: Salemba Medika
Nama Wahyu Tanoto, S.Kep.Ns., M.Kep
Pembuat
Institusi/ PRODI D3 Keperawatan STIKES Karya Husada Kediri
Bagian
Pembahasan Nilai Kekuatan Otot :
1. Kontraksi otot tidak terdeteksi (paralisis sempurna)
2. Tidak ada gerakan, kontraksi otot dapat di palpasi atau dilihat
3. Gerakan otot penuh melawan gravitasi, dengan topangan
4. Gerakan yang normal melawan gravitasi, tapi tidak mampu melawan
tahanan
5. Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan melawan tahanan
minimal
6. Kekuatan otot normal, gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan
melawan tahanan penuh

Anda mungkin juga menyukai