Kelompok 6
Kesehatan Reproduksi
Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara
menyeluruh mencakup fisik, mental dan kehidupan sosial yang
berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang
pemikiran kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas
dari penyakit melainkan bagaimana seseorang dapat memiliki
kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan
sesudah menikah (Depkes RI, 2000).
Tujuan Kesehatan Reproduksi
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2014 Kesehatan
Reproduksi yang menjamin setiap orang berhak memperoleh
pelayanan kesehatan reproduksi yang bermutu, aman dan
dapat dipertanggung jawabkan, dimana peraturan ini juga
menjamin kesehatan perempuan dalam usia reproduksi
sehingga mampu melahirkan generasi yang sehat, berkualitas
yang nantinya berdampak pada penurunan Angka Kematian Ibu
Sasaran Kesehatan Reproduksi
Sasaran Utama.
Laki-laki dan perempuan usia subur, remaja putra dan putri yang
belum menikah. Kelompok resiko: pekerja seks, masyarakat yang
termasuk keluarga prasejahtera.
Sasaran Antara
Pemberian ASI eksklusif dan penyapihan yang layak, an pemberian makanan dengan
gizi seimbang, Imunisasi, Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) dan Manajemen
Terpadu Bayi Muda (MTBM), Pencegahan dan penanggulangan kekerasan pada anak,
Pendidikan dan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang sama pada anak laki-
laki dan anak perempuan.
Remaja
Pada periode ini juga merupakan masa kritis dimana anak memerlukan ransangan
atau stimulasi untuk mengembangkan otak kanan dan otak kirinya.
Masa pubertas
Bentuk screening pada masa ini bisa diawali saat ibu melakukan kunjungan awal
antenatal care.
Pap smear
Pemeriksaan ''Pap Smear'' inicara terbaik untuk mencegah kanker serviks
adalah bentuk skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat
efektif.
Test IVA
Test IVA menyerupai tes pap smear, namanya yaitu tes IVA (Inspeksi Visual
dengan Asam Asetat). Tujuanya sama Pemeriksaanpenapisan/skrining
terhadap kelainan prakanker dimulut rahim.
Masa menopause/klimakterium
Keinginan untuk dimengerti lebih dari orang lain bisa menjadi penyebab remaja
melakukan tindakan penyimpangan, sikap yang terlalu merendahkan diri sendiri atau
selalu meninggikan diri sendiri, jikalau terlalu merendahkan diri sendiri orang remaja
lebih mencari jalan pintas untuk menyelesaikan sesuatu dia beranggapan jika saya
tidak begini saya bisa dianggap orang lain tidak gaul, tidak mengikuti perkembangan
zaman.
Faktor Eksternal
Faktor paling terbesar memberi terjadinya prilaku menyimpang seseorang remaja yaitu
lingkungan dan sahabat.
Dampak dari Seks Bebas
Menciptakan kenangan buruk.
Mengakibatkan kehamilan.
Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi
Penyebaran Penyakit
Timbul rasa ketagihan.
kehamilan terjadi jika terjadi pertemuan sel telur pihak wanita
Melalui alat suntik atau alat tusuk lainnya yang dapat menembus
terinfeksi HIV
Pencegahan HIV/AIDS
Pencegahan penularan melalui kontak seksual (ABC)
A= abstinence atau absen, tidak melakukan hubungan seksual
contagiosum virus),
protozoa (diantaranya Trichomonas vaginalis)
yang bersifat purulen dan dapat menyerang permukaan mukosa manapun di tubuh
manusia
Penyebab Penyakit Kencing Nanah Atau Gonore
Bergonta-ganti pasangan seksual
Terlibat dalam aktivitas seksual berisiko tinggi, termasuk hubungan seks tanpa kondom,
hubungan seks dengan banyak pasangan, berhubungan seks dengan pasangan baru, atau
berhubungan seks di bawah pengaruh obat atau alkohol.
Seorang pria yang berhubungan seks dengan pria (homoseksual).
Gejala Klinis
Masa tunas gonore sangat singkat yaitu sekitar 2 hingga 5 hari pada pria. Sedangkan pada
wanita, masa tunas sulit ditentukan akibat adanya kecenderungan untuk bersifat
asimptomatis pada wanita.
Infeksi Genital Non-Spesifik (IGNS)
IGNS merupakan infeksi traktus genital yang disebabkan oleh penyebab yang nonspesifik
yang meliputi beberapa keadaan yaitu Uretritis Non-spesifik (UNS), proktitis nonspesifik
dan Uretritis Non-Gonore (UGN) .
Gejala klinis
Penting untuk mengetahui adanya koitus suspektus yang biasanya terjadi 1 hingga 5
minggu sebelum timbulnya gejala.
Kandidiasis Vagina
Keputihan yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Pada keadaan normal spora
jamur ini memang terdapat di kulit maupun di dalam lubang kemaluan perempuan.
Gejala klinis
Keputihan berwarna putih susu, bergumpal, disertai rasa gatal, panas dan kemerahan di
kelamin dan sekitarnya. Masa inkubasi sulit ditemukan.
Sifilis
Sifilis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi Treponema pallidum yang
bersifat kronis dan sistemik ditandai dengan lesi primer diikuti dengan erupsi
sekunder pada kulit dan selaput lendir kemudian masuk kedalam periode laten
tanpa manifestasi lesi di tubuh diikuti dengan lesi pada kulit, lesi pada tulang,
saluran pencernaan, sistem syaraf pusat dan sistem kardiovaskuler.
Herpes genitalis
Herpes genitalis adalah infeksi pada genital yang disebabkan oleh Herpes Simplex
Virus (HSV) dengan gejala khas berupa vesikel yang berkelompok dengan dasar
eritema dan bersifat rekurens .
Gejala klinis
Gejala awalnya mulai timbul pada hari ke 4-7 setelah terinfeksi. Gejala awal
biasanya berupa gatal, kesemutan dan sakit. Lalu akan muncul bercak kemerahan
yang kecil, yang diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri.
Kondiloma Akuminata
Kondiloma akuminata (KA) adalah infeksi menular seksual dengan kelainan berupa
fibroepitelioma pada kulit dan mukosa .
Gejala klinis
Kondiloma akuminata atau yang umum dikenal sebagai kutil genitalis paling sering
tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab. Pada pria, area yang
sering terkena adalah ujung dan batang penis dan di bawah prepusium jika tidak
disunat. Pada wanita, kutil timbul di vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan
kulit di sekeliling vagina.
Trikomoniasis
Trikomoniasis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh parasit
bernama Trichomonas vaginalis (TV).
Gejala Trikomoniasis
Jika terjadi pada wanita, trikomoniasis berdampak pada vagina dan saluran
pembuangan urine atau uretra. Sedangkan pada pria, trikomoniasis menyerang
uretra, area penis (misalnya kulup), dan kelenjar prostat.
Penularan Infeksi Menular Seksual (IMS)
Cara penularan IMS adalah dengan cara kontak langsung yaitu kontak dengan eksudat
infeksius dari lesi kulit atau selaput lendir pada saat melakukan hubungan seksual
dengan pasangan yang telah tertular.
Penularan IMS juga dapat terjadi dengan media lain seperti darah melalui berbagai
cara,yaitu:
Transfusi darah dengan darah yang sudah terinfeksi HIV
Saling bertukar jarum suntik pada pemakaian narkoba
Tertusuk jarum suntik yang tidak steril secara sengaja/tidak sengaja
Menindik telinga atau tato dengan jarum yang tidak steril,
Penggunaan alat pisau cukur secara bersama-sama (khususnya jika terluka dan
saat menyusui.
GANGGUAN HAID
Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai
sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya
lapisan endometrium uterus
Gangguan haid pada masa reproduksi
1. Gangguan lama dan jumlah darah haid
Hipermenorea (menoragia)
Pada polimenorea siklus haid lebih pendek dari biasa (kurang dari 21 hari).
Perdarahan kurang lebih sama atau lebih banyak dari haid biasa.
Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang mengakibatkan
gangguan ovulasi, atau menjadi pendeknya masa luteal.
Oligomenorea
Disini siklus haid lebih panjang, lebih dari 35 hari. Apabila panjangnya siklus
lebih dari 3 bulan, hal itu sudah mulai dinamakan amenorea.
Amenorea
Amenorea adalah keadaan tidak adanya haid untuk sedikitnya tiga bulan
berturut-turut.
3. Gangguan perdarahan diluar siklus haid
Menometroragia/ Metroragia
Metroragia adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya
dengan haid.
Klasifikasi Metroragia
Metroragia oleh karena adanya kehamilan; seperti abortus, kehamilan
ektopik.
Metroragia diluar kehamilan.
dari 25 hari).
Oligomenorrhoe : Haid jarang, yaitu setiap 35 hari sekali, perdarahan haid biasanya
berkurang
Amenorea: Tidak terjadi haid, Produksi hormon estrogen dan progesteron
area wajah, lengan,leher,dan tubuh bagian atas serta munculnya keringat berlebih
khususnya pada malam hari.
Kesulitan Tidur Secara normal kebutuhan tidur orang dewasa pertengahan adalah tidur
sekitar 7 jam sehari, 20% tidur Rapist Eye Movement (REM), mungkin mengalami
Insomnia dan sulit untuk dapat tidur.
Keringat Berlebih keringat berlebih atau disebut juga hiperhidrosis nocturnal sering
terjadi pada malam hari meskipun kondisi tubuh sedang rileks dan cuaca tidak panas.
Palpitasi adalah suatu kondisi ketika jantung berdetak cepat berulang kali tanpa ada
tanda-tanda berhenti.
Gangguan punggung dan tulang Rendahnya kadar estrogen menjadi salah satu
wanita
Bila ada keluhan konsultasi ke petugas kesehatan
Perbanyak konsumsi sayur, buah dan kacang-kacangan
dan serat
Banyak sumber makanan kalsium : ikan segar, ikan teri segar,
1. Merangkai bunga/berkebun
2. Melukis,
3. Memasak,
4. Merajut.
Melakukan rekreasi aman dan nyaman (wisata, nonton film, dll)
Terus melakukan kegiatan mengasah otak seperti : bermain catur,