Anda di halaman 1dari 3

1.

Pentingnya makanan bergizi bagi ibu nifas dan menyusui

Bagi ibu nifas, terdapat pantangan atau mitos yang sulit diubah walaupun tidak rasional.
Ibu nifas dilarang makan ikan, telur, dan daging supaya jahitan lukanya cepat sembuh. Hal
tersebut tidak benar, justru sebaliknya, ibu nifas sangat memerlukan asupan protein yang lebih
tinggi untuk membantu penyembuhan luka. Bila asupan protein tidak cukup, penyembuhan luka
akan lambat dan berpotensi terinfeksi.

Perubahan pola hidup semasa hamil yang wajib dipertahankan di masa postpartum adalah
pola makan yang baik dan benar. Nutrisi yang baik dan penting untuk pemulihan
pascapersalinan, menjaga kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan tugas sebagai ibu,
menjaga prosuksi dan kualitas ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu harus mengandung
karbohidrat, tinggi protein, zat besi, vitamin, dan mineral untuk mengatasi anemia, cairan dan
serat untuk memperlancar sekresi. Ibu nifas dan menyusui membutuhkan tambahan kalori sekitar
700 kalori pada enam bulan pertama untuk memberikan ASI ekslusif dan bulan selanjutnya
kebutuhan kalori menurun sekitar 500 kalori, karena bayi telah mendapatkan makanan
pendamping ASI. Kelebihan kalori pada ibu nifas akan berakibat pada kelebihan berat badan.
Berikut ini zat-zat yang dibutuhkan dalam diet ibu pascapersalinan.

1) Mengkonsumsi tambahan kalori sesuai kebutuhan. Jika masih menyusui tambahkan


kalori tiap hari sebanyak 500-700 kalori.
2) Penuhi diet berimbang, terdiri atas protein, kalsium, mineral, vitamin, sayuran hijau, dan
buah.
3) Kebutuhan cairan sedikitnya 3 liter perhari yang dapat diperoleh dari air putih, sari buah,
susu atau sup
4) Untuk mencegah anemia konsumsi tablet FE selama masa nifas
5) Vitamin A (200.000 unit) selain untuk ibu, vitamin A dapat diberikan kepada bayi
melalui ASI.

Ibu nifas memerlukan asupan makanan berserat seperti buah dan sayur mayur untuk
memperlancar buang air besar. Pada ibu nifas kebutuhan serat sangat penting untuk membantu
proses pencernakan, Kadar vitamin dan air dalam buah juga sangat baik untuk menjaga
kesehatan tubuh. Misalnya air jeruk, buah pisang dan pepaya. Sebaiknya ibu nifas selalu
menyertakan menu buah buah setiap makan agar tidak terjadi sembelit.
2. Kebutuhan istirahat pada ibu nifas

Satu lagi mitos yang berkembang cukup pesat di kalangan masyarakat Indonesia terkait
masa nifas setelah melahirkan, yaitu larangan tidur siang karena bisa menyebabkan kebutaan.
Tentu saja hal ini tidak terbukti kebenarannya. Sebaliknya, ibu pasca persalinan justru
membutuhkan banyak waktu beristirahat untuk mempercepat proses pemulihan. Apabila kurang
tidur, justru membuat tubuhnya lemas dan mudah sakit sehingga tidak mampu merawat bayi dan
memberikan ASI eksklusif.

Ibu nifas sangat membutuhkan istirahat yag berkualitas untuk memulihkan kembali
keadaan fisiknya. Keluarga harus memberikan kesempatan pada ibu untuk istirahat yang cukup.
Kebutuhan istirahat bagi ibu menyusui minimal 8 jam sehari, yang dapat dipenuhi melalui
istirahat malam dan siang. Dengan tubuh yang letih dan mungkin pikiran yang sangat aktif, ibu
sering perlu diingatkan dan dibantu agar mendapat istirahat yang cukup. Kurang istirahat pada
ibu nifas akan memmengaruhi beberapa hal berikut.

1) Mengurangi jumlah produksi ASI


2) Memperlambat proses involusi uterus dan memperbanyak perdarahan
3) Menyebabkan depresi dan ketidaknyamanan dalam merawat bayi dan dirinya sendiri

Anjurkan kepada ibu dan keluarga bahwa untuk kembali melakukan kegiatan rumah
tangga, harus dilakukan secara bertahap dan perlahan-lahan.

3. Dukungan Sosial

Dukungan sosial yang dibutuhkan oleh ibu pasca melahirkan tidak hanya dari suami,
tetapi juga dari keluarga dan lingkungan sekitarnya. Karena kenyataanya orang lain yang berada
di sekitar ibu ini yang juga memiliki peran sebagai stressor. Misalnya saja pemberian nasehat
yang cenderung melarang ibu untuk tidak melakukan ini dan itu menjadi sumber stressor
tersendiri. Padahal ibu belum tentu minim pengetahuan terkait perawatan setelah melahirkan
maupun perawatan bayi sehingga daripada memberikan nasehat atau informasi yang banyak
lebih baik langsung memberikan dukungan dalam bentuk bantuan langsung. Orang-orang di
sekitar ibu nifas yang memberikan larangan-larangan berupa mitos-mitos tertentu juga menjadikan ibu
baru ini menjadi tidak nyaman sehingga merasa sebagai sasaran dari mitos-mitos itu dan merasakan
sendiri. Apalagi jika ibu baru ini tidak mendapatkan dukungan dari
Sehingga keluarga pasien pun perlu dilakukan konseling agar dapat memahami
kebutuhan-kebutuhan yang harus terpenuhi bagi ibu nifas.

Konseling merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh konselor pada individu yang
mengalami masalah secara tatap muka dengan tujuan agar setiap individu tersebut dapat
mengambil keputusan secara mandiri atas permasalahan yang dihadapinya baik masalah
psikologis, sosial, dan lainlain dengan harapan dapat memecahkan masalahnya, memahami
dirinya, mengarahkan dirinya sesuai dengan kemampuan dan potensinya sehingga mencapai
penyesuaian diri dengan lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai