Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERKEMBANGAN KEPENDUDUKAN

DAN KB DI INDONESIA

DOSEN PEMBIMBING:

SITI FATIMAH ,SST.,M.,Bmd

MATA KULIAH:

KESEHATAN PEREMPUAN & PERENCANAAN KELUARGA

DI SUSUN OLEH:

Suci Novita Sari(PO7124321029)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI D-III KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2023/2024

1
A. Perkembangan Penduduk
Tingkat pertambahan penduduk dihitung berdasarkan persentase kenaikan relative
atau persentase penurunan relative dari jumlah penduduk neto per tahun yang bersumber dari
pertambahan alami dan migrasi internasional. Pertambahan alami adalah selisih antara jumlah
kelahiran dengan jumlah kematian di suatu Negara (selisih antara fertilitas dengan
mortalitas). Migrasi internasional neto adalah selisih antara jumlah penduduk yang
beremigrasi dengan yang berimigrasi. Laju pertumbuhan penduduk Negara dunnia ketiga
hamper sepenuhnya dihitung berdasarkan angka pertambahan alami.Total tingkat fertilitas
atau total fertility rate adalah rata-rata jumlah anak yang akan dimiliki seorang wanita dengan
mengasumsikan bahwa tingkat kelahiran saat ini tetap konstan selama masa produktif wanita
tersebut.
Penyebab utama perbedaan laju pertumbuhan penduduk antara Negara-negara maju
dan Negara-negara berkembang bertumpu pada perbedaan tingkat kelahiran. Kesenjangan
tingkat kematian antara Negara-negara maju dan berkembang semakin lama semakin kecil.
Penyebab utamanya adalah membaiknya kondisi kesehatan di seluruh Negara-negara dunia
ketiga. Bagi kebanyakan Negara berkembang, tingkat kematian bayi telah mengalami
penurunan besar selama beberapa decade terakhir sehingga harapan hidup menjadi lebih lama
Penduduk Indonesia dari tahun ke tahun selalu bertambah. Perubahan jumlah penduduk ini
disebut sebaagi pertumbuhan penduduk. Pertumbuhan penduduk adalah bertambah atau
berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam kurun waktu
tertentu.Tingkat pertumbuhan penduduk di negara kita masih termasuk tinggi.
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor demografi
1. Angka kelahiran, fertilitas, natalitas/birth rate
2. Angka kematian, mortalitas/death rate.
3. Migrasi masuk (imigrasi) yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan
(area of destination)
4. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal
(area of origin)

2
B. Perkembangan KB dan Pemakaiannya KB di Indonesia
1. Dasar pembentukan Organisasi KB
Plato (427-347 SM) menyarankan agar pramata social dan pemerintah
sebaiknya di rencanakan dengan pertumbuhan penduduk yang stabil sehingga terjadi
keseimbangan antara jumlah penduduk dan pertumbuhan ekonomi.
Malthus ( 1766 – 1834 ) pada jaman industry sedang berkembang manusia
jangan terlalu banyak berkhayal bahwa dengan kemampuan tekhnologi mereka akan
dapat memenuhi segala kebutuhan karna pertumbuhan manusia laksana deret ukur,
sedangkan pertumbuhan dan kemampuan sumber daya alam untuk memenuhinya
berkembang dalam deret hitung. Dengan demikian dalam suatu saat, manusia akan
sulit untuk memenuhi segala kebutuhannya karna SDA yang sangat terbatas.
Pernyataan Malthus yang merupakan kekhawatiran terhadap pertumbuhan
penduduk telah muncul kepermukaan di Negara besar seperti : China, India, dan
termasuk Indonesia.
Tahun 1978, WHO dan UNICEF melakukan pertemuan di Alma Ata yang
memusatkan perhatian terhadap tingginya angka kemaatian Maternal perinatal. Dalam
pertemuan tersebut disepakati untuk menetapkan konsep primary Health Care yang
memberikan pelayanan antenatal, persalinan bersih dan aman, melakukan upaya
penerimaan keluarga berencana, dan meningkatka layanan rujukan.
Tahun 1984, population conference di Meksico, menekankan arti pentingnya
hubungan antara tingginya fertilitas dan interval yang pendek terhadap kesehatan dan
kehidupan Ibu dan perinatal.
Perkembangan laju peningkatan pertumbuhan pendudukan di Indonesia sangat
mengkhawatirkan. Tanpa adanya usaha- usaha pencegahan perkembangan laju
peningkatan penduduk yang terlalu cepat, uasaha- usaha di bidang pembangunan
ekonomi dan social yang telah di laksanakan dengan maksimal akan tidak berfaedah.
Dapat dikemukakan bahwa untuk dapat menyelamatkan nasib manusia di
muka bumi tercinta ini, masih terbuka peluang untuk meningkatkan kesehatan
reproduksi melalui gerakan yang lebih intensif pada pelaksanaan KB.
Tanpa gerakan KB yang makin intensif maka manusia akan terjebak pada
kemiskinan, kemelaratan, dan kebodohan yng merupakan malapetaka manusia yang
paling dahsyat dan mencekam. Gerakan Kb yang kita kenal sekarang bermula dari
kepeloporan bebe rapa orang tokoh, baik dalam maupun luar negri. Sejak saat itulah

3
berdirilah perkumpulan-perkumpulan KB diseluruh dunia termasuk Indonesia yang
mendirikan PKBI (perkumpulan warga berencana Indonesia)
2. Jejak-Jejak Pemikiran tentang Kependudukan dan Keluarga Berencana
Keluarga Berencana sebagai salah satu usaha untuk mengatasi masalah
kependudukan, pada umumnya orang berpendapat bahwa ide keluarga berencana
tersebut adalah suatu hal yang baru. Pendapat yang demikian ini adalah tidak benar,
sebab keluarga berencana (yang dimaksud disini mencegah kehamilan) sudah ada
sejak jaman dahulu. Memang di Indonesia adanya keluarga berencana masih baru
(abad XX) dibandingkan dengan negara-negara barat.
Dari uraian yang dikemukakan di atas timbullah pertanyaan “Kapankah
terjadinya tanggal sejarah permulaan didudukkannya alat kontrasepsi sebagai sarana
yang bersifat medis dan dilandasi keilmuan.
3. Peristiwa Bersejarah dalam Perkembangan KB di Indonesia
a. Pada bulan Januari 1967 diadakan symposium kontrasepsi di Bandung yang
diikuti oleh masyarakat luas melalui media masa
b. Pada bulan Februari 1967 diadakan kongres PKBI pertama yang mengharapka
agar KB sebagai program pemerintah segera dilaksanakan
c. Pada bulan April 1967 Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin menganggap bahwa
sudah waktunya kegiatan KB dilancarkan secara resmi di Jakarta dengan
menyelenggarakan proyek KB DKI Jakarta Raya
d. Tanggal 16 agustus 1967 gerakan KB di Indonesia memasuki era peralihan pidato
pemimpin Negara selama orde lama. Organisasi pegerakan dilakukan oleh tenaga
suka rela dan beroperasi secara diam- diam karena kepala Negara waktu itu anti
terhadap KB , maka dalam orde baru gerakan KB di akui dan di masukan dalam
program pemeritah
e. Bulan Oktober 1968 berdiri lembaga KB nasional ( LKBN ) yang sifatnya semi
pemerintah yang dalam tugasnya di awasi dan di bombing oleh mentri Negara
kesejahteraan rakyat, merupakan kristalisasi dan kesungguhan pemerintah dalam
kebijakan KB
Peristiwa peristiwa bersejarah didalam perkembangan di Negara Indonesia
adalah masuknya program KB itu kedalam repelita I. adanya KUHP pasal 283 yang
melarang menyebarluaskan gagasan KB sehingga kegiatan penerangan dan pelayanan
masih dilakukan secara terbatas.

4
4. Tahap –Tahap program KB Nasional
Adapun tahap kebijakan pemerintah dalam penyelenggarakan program KB
Nasional di Indonesia adalah
a. Tahun 1970 – 1980 di kenal dengan Manajement For The People
1) Pemerintah lebih banyak berinisiatif
2) Partisipasi masyarakat rendah sekali
3) Terkesan kurang demokratif
4) Ada unsure pemaksaan
5) Berorientasi pada target
b. Tahun 1980 – 1990 terjadi perubahan pada Manajement With The People
1) Pemaksaan di kurangi
2) Di mulainya program safari pada awal 1980_an
c. Tahun 1985 – 1988 pemerintah menetapkan program KB Lingkaran Biru, dengan
kebijakan:
1) Masyarakat bebas memilih kontrasepsi yang akan dipakainya meskipun masih
tetap dipilhkan jenis kontrasepsinya.
2) Dari 5 jenis kontrasepsi di pilihkan salah satu dari jenisnya
d. Tahun 1988 terjadi perkembangan kebijakan, pemerintah menerapkan program
Kb Lingkar Emas yaitu:
1) Pilih alat kontrasepsi sepenuhnya diserahkan pada peserta, asal jenis
kontrasepsi sudah terdapat di departemen kesehatan.
2) Masyarakat sudah mulai membayar sendiri untuk alat kontrasepsinya.
e. Tahun 1998 terjadi peningkatan kesejahteraan keluarga melalui peningkatan
pendapatan kelurga ( Income Generating ) pada tanggal 29 juni 1994 presiden
Suharto di sidoarjho melaksanakan plesterisasi / lantainisasi rumah- rumah secara
gotong royong untuk keluarga presejahtera

5. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia


a. Sosial Ekonomi
Tinggi rendahnya status sosial dan keadaan ekonomi penduduk Indonesia
di pengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia.
Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena
berkaitan dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang digunakan.

5
Dengan suksesnya program KB maka perekonomiansuatu negara akan
lebih baik karen dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat lebih
tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin.
b. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam memilih metode
kontrasepsi, faktor – faktor ini meliputi salah pengertian dalam masyarakat
mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan
persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita.
c. Pendidikan
Beberapa studi telah memperlihatkan bahwa metode kalender lebih banyak
di gunakan oleh pasangan yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa wanita
berpendidikan menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi tidak rela
untuk mengambil resiko yang terkait sebagai metode kontrasepsi.
d. Agama
Para akseptor wanita mungkin berpendapat bahwa perdarahan yang tidak
teratur yang disebabkan sebagian metode hormonal akan sangat menyulitksn
mereka selama haid mereka dilarang bersembahyang. Disebaagian masyarakat,
wanita hindu dilarang mempersiapkan makanan selama haid yang tidak teratur
dapat menjadi masalah.
e. Status Wanita
Status wanita dalam masyarakat dapat mempengaruhi kemampuan mereka
memperoleh dan menggunakan berbagai metode kontrasepsi didaerah daerah yang
status wanitanya meningkat, sebagian wanita memiliki pemasukan yang lebih
besar untuk membayar metode – metode yang lebih mahal serta memiliki lebih
banyak suara dalam mengambil keputusan. Juga di daerah yang wanitanya lebih
dihargai, mungkin hanya dapat sedikit pembatasan dalam memperoleh berbagai
metode, misalnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami sebelum
layanan KB dapat diperoleh.
6. Organisasi Organisasi KB di Indonesia
a. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI ( Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai
golongan, khususnya dari kalangan kesehatan memulai prakarsa kegiatan KB,
kegiatan kelompok ini berkembang hingga berdirilah Perkumpulan Keluarga
6
Berencana Indonesia ( PKBI ). Pada tahun 1957 tepatnya pada tanggal23
Desember 1957 dengan Dr. R Soeharto sebagai ketua PKBI adalah pelopor
pergerakan keluarga berencana yang membantu masyarakat yang memerlukan
bantuan secara sukarela.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya keluarga sejahtera
melalui 3 macam usaha yaitu :
1) Mengatur kahamialn
2) Mengobati kemandulan
3) Memberi nasehat perkawinan
Pada tahun 1970 LKBN di bubarkan oleh pemerintah dan kemudian di
bentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ).
b. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang BKKBN yaitu
Depkes sebagai unit pelaksanaan program KB. BKKBN yaitu badan resmi
pemerintah yang bertamnggung jawab penuh mengenai pelaksanaan program KB
di Indonesia. Keuntungan dari BKKBN adalah
1) Memungkinkan promram- program melepaskan diri pendekatan klinis yang
jangkauannya terbatas.
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non medis dalam
mensukseskan program keluarga berencana di Indonesia melalui pendekatan
ke masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi, perencana, perumus
kebijakan, pengawas pelaksana dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan program
keluarga berencana adalah :
 Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak keluarga dan bangsa.
 Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup rakyat dan bangsa.

Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN mengembangkan lagi


kegiatannya menjadi program nasional kependudukan dan KB (KKB) yang pada
waktu ini mempunyai 2 tujuan :

7
 Tujuan demografis,yaitu mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk
berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22
permil pada tahun 1990 atau 50 % dari keadaan pada tahun 1971.
 Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga kecil bahagia dan
sejahtera (NKKBS) yang pada satu waktu akan menjadi falsafah hidup
masyarakat dan bangsa Indonesia.
c. BKKBN pusat
Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas pokok BKKBN. BKKBN
pusat berfungsi untuk mempersiapakn kebijakan umum dan mengkoordinasi
pelaksanaan program KB nasional dan kependudukan yang mendukungnya, baik
ditingkat pusat maupun daerah, serta mengkoordinasi penyelenggaraan
dilapangan.
d. BKKBN Prop. / Kab / Kota
Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan perwakilan BKKBN
kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ? Kabupaten / Kota berfungsi untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsi BKKBN di provinsi dan kabupaten / Kota
yang antara lain :
 Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi kabupaten / kota
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program KB
 Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi maupaun pusat
e. Tingkat Kecamatan
BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
 Mengkoordinasi penyelenggaraan KB tingkat kecamatan.
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengdakan evaluasi pelaksanaan program KB berdasarkan laporan dan
cakupan wilayah.
 Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke tingkat Kabupaten / Kota.
f. Tingkat desa (PPKBD / sub PPKBD)
Fungsi dari PPKBD / sub PPKBD yang berada di tingkat desa antara lain :
 Memberikan pelayanan kontrasepsi sederhana dan pil KB ulangan pada
peserta KB
 Membina kelestarian peserta KB

8
 Memberi nasehat-nasehat untuk peserta KB akibat efek samping bila perlu
merujuk
 Pencatatan dan pelaporan sederhana
 Memotivasi calon peserta KB baru
 Membantu PLKB di daerahnya
 Membantu penanggulangan isu-isu yang merugikan gerakan KB bersama
aparat yang berwenang
 Menerima, menyimpan dan menyalurkan alat kontrasepsi sederhana
g. Tingkat pos pelayanan terpadu (posyandu / pos kesehatan terpadu)
Petugas KB di tingkat posyandu berfungsi antara lain :
 Membantu petugas KB dalam pendataan peserta KB
 Membina kelestarian peserta KB dan penanggulangan isu-isu yang merugikan
program KB
 Melayani kontrasepsi sederhana dan pil ulang
 Pelayanan rujukan sesuai kemampuan
 Pencatatan dan pelaporan
 Membantu pelaksanaan kegiatan integrasi dengan kegiatan KIA, imunisasi,
konseling, upaya PKMD, upaya UPPKS,gizi dan penaggulangan diare
h. Kelompok-kelompok akseptor
Kelompok-kelompok akseptor berfungsi antara lain :
 Memberikan pelayanan KIE
 Memberikan alat kontrasepsi sederhana, pil ulangan
 Memotivasi dan penanggulangan isu-isu akibat pemakaian alat kontrasepsi
 Melakukan pencatatan
 Mengupayakan kemandirian ber KB bagi anggotanya
 Merujuk anggotanya yang mengalami kontrasepsi
i. Peserta KB
Peserta KB berfungsi :
 Menerima jasa pelayanan KB
 Meningkatkan kemandirian ber KB
7. Analisa SWOT Pemakaian KB
Akhir-akhir ini pemerintah disibukkan dengan masalah kependudukan yang
semakin hari semakin sulit untuk dicari jalan keluarnya. Membludaknya pertumbuhan

9
dari tahun ke tahun menyebabkan banyaknya pengangguran dan kriminal karena
lapangan pekerjaan yang kurang seimbang dengan laju pertumbuhan penduduknya,
dari sini muncul pertanyaan “Bagaimana menekan laju pertumbuhan penduduk?”.
Pertanyaan sederhana ini memang susah dicari jawabannya, karena banyaknya faktor
mulai faktor kepercayaan sampai faktor-faktor yang lain. Namun di beberapa tahun
terakhir ini pemerintah tampaknya telah menemukan formula yang tepat untuk
mencari jalan tengahnya, yaitu dengan cara Keluarga Berencana atau biasa disebut
KB.
A. Kekuatan
Program Keluarga Berencana (KB) mempunyai banyak keuntungan. Salah
satunya adalah dengan mengkonsumsi pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya
kanker uterus dan ovarium. Bahkan dengan perencanaan kehamilan yang aman,
sehat dan diinginkan merupakan salah satu faktor penting dalam upaya
menurunkan angka kematian maternal. Ini berarti program tersebut dapat
memberikan keuntungan ekonomi dan kesehatan.
Pengaturan kelahiran memiliki benefit (keuntungan) kesehatan yang nyata,
salah satu contoh pil kontrasepsi dapat mencegah terjadinya kanker uterus dan
ovarium, penggunaan kondom dapat mencegah penularan penyakit menular
seksual, seperti HIV.
Meskipun penggunaan alat/obat kontrasepsi mempunyai efek samping dan
risiko yang kadang-kadang merugikan kesehatan, namun demikian benefit
penggunaan alat/ obat kontrasepsi tersebut akan lebih besar dibanding tidak
menggunakan kontrasepsi yang memberikan risiko kesakitan dan kematian
maternal.
Program KB menentukan kualitas keluarga, karena program ini dapat
menyelamatkan kehidupan perempuan serta meningkatkan status kesehatan ibu
terutama dalam mencegah kehamilan tak diinginkan, menjarangkan jarak
kelahiran mengurangi risiko kematian bayi. Selain memberi keuntungan ekonomi
pada pasangan suami istri, keluarga dan masyarakat, KB juga membantu remaja
mangambil keputusan untuk memilih kehidupan yang lebih balk dengan
merencanakan proses reproduksinya.
Program KB, bisa meningkatkan pria untuk ikut bertanggung jawab dalam
kesehatan reproduksi mereka dan keluarganya. Ini merupakan keuntungan
seseorang mengikuti program KB.
10
B. Kelemahan
Program KB ini dirasa dianggap kurang memadai, karena tidak semua
Posyandu di pedesaan dibekali dengan infrastruktur dan keahlian pemeriksaan
KB, ditambah lagi dengan kurangnya presentasi tentang pengetahuan KB di
daerah pedesaan, sehingga kebanyakan masyarakat Indonesia yang berdomisili di
pedesaan masih kurang pengetahuaannya tentang Program KB dan manfaatnya,
mereka masih beranggapan bahwa banyak anak banyak rezeki, padahal zaman
semakin maju dan harus diimbangi dengan pemikiran yang semakin maju pula.
C. Peluang
Program KB ini memberikan peluang yang cukup baik dalam hampir
semua sektor, sebagai contoh di sektor ekonomi, Indonesia akan memiliki jumlah
tenaga produktif yang tinggi. Penyebabnya adalah angka kematian yang rendah
dan angka kelahiran yang mengalami penurunan dari angka yang tinggi. Selain itu
ibu rumah tangga, yang sebelumnya tidak masuk ke dalam angkatan kerja, bisa
masuk ke angkatan kerja disebabkan jumlah anak yang menurun. Dengan jumlah
tenaga kerja yang tinggi dan depedency ratio yang ada pada titik terendah,
kesejahteraan masyarakat Indonesia bisa meningkat.
Selain itu jumlah anak yang berkurang membuat jumlah tabungan
masyarakat bertambah. Jumlah tabungan yang bertambah bisa digunakan sebagai
tambahan investasi sehingga akumulasi modal akan lebih cepat dalam kegiatan
ekonomi.
Dari sisi sosial, maka akan sedikit pengangguran. Penyebabnya adalah
perkembangan teknologi membutuhkan banyak tambahan tenaga kerja produktif,
sementara pertumbuhan yang cukup akan membuat berkurangnya pengangguran
dan angka kriminalitas.
D. Tantangan
Masyarakat masih kurang begitu meyakini manfaat program KB ini,
banyak yang masih memandang KB dalam sudut yang sempit, baik di kalangan
masyarakat maupun para tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Demikian pula pelayanan kesehatan reproduksi yang berkaitan dengan
pemeriksaan kehamilan dan pelayanan IUD yang masih dianggap tabu karena
harus membuka aurat.
Selain itu, masih ada persepsi bahwa kematian ibu melahirkan adalah mati
sahid dan banyak anak akan membawa rezeki. Kendala lainnya, masih adanya
11
anggapan atau pengetahuan dari para tokoh agama bahwa KB hanya untuk
membatasi jumlah anak atau kelahiran saja, dan belum memahami manfaat KB
dalam kesehatan.
Tantangan berikutnya berasal dari sektor kesehatan, di sektor ini
pemerintah harus menambah dokter-dokter dan bidan-bidan untuk ditempatkan di
areal pedesaan, presentasi dan pendidikan pun tak luput dari tantangan pemerintah
selanjutnya. Karena dengan pembekalan terhadap masyarakat akan membuat
masyarakat bisa lebih yakin untuk melaksanakan program KB.

B.Logo BKKBN

Logo BKKBN sebagai hasil dari adaptasi dari logo terdahulu bertujuan untuk
mempertegas eksistensi dan peran BKKBN dalam era masa kini yang penuh perubahan.
Sebagai lembaga yang berhubungan langsung dengan masyarakat, BKKBN sudah
selayaknya mempunyai semangat perubahan untuk mengikuti perkembangan masyarakat
yang dinamis dan terus berubah seiring perkembangan jaman.
Perubahan masyarakat yang mengarah pada berkembangnya multi-kulturalisme,
keragaman komunitas dan pola komunikasi yang partisipatif, haruslah menjadi acuan bagi
BKKBN untuk melangkah ke era baru. Semangat perubahan yang penuh dinamika dan
kekompakan ini diwujudkan dalam logo BKKBN yang menggambarkan keluarga dinamis
dan kompak dibawah naungan matahari biru yang menyiratkan sebuah fajar baru yang
cerah dan mengayomi.

12
Simbol Logo
Simbol adalah gambar sebuah keluarga yang terdiri dari bapak, ibu dan 2 orang anak
menyambut fajar baru, yang berarti masa depan yang cerah. Fajar baru disimbolkan
berupa garis lengkung yang melingkar di atasnya.
Tipografi Logo
Tipografi BKKBN tersusun dari B, K dan N yang menggunakan huruf kapital. Sedangkan
k dan b menggunakan huruf kecil sebagai penekanan pada kegiatan BKKBN yang
konsisten mengembangkan perencanaan keluarga. Huruf kecil melambangkan
egaliterisme, ramah dan dekat dengan keluarga Indonesia. Huruf besar melambangkan
formalitas dan wibawa dari lembaga ini.

13
A. Kesimpulan
Program KB adalah Program yang diberlakukan pemerintah untuk menekan laju
pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat.
Program KB mempunyai lebih banyak keuntungan daripada kerugiannya, maka
sebaiknya kita juga harus mendukung pemerintah untuk melaksanakan program KB
dengan cara pembicaraan santai kepada para tetangga, ikut berpartisipasi dalam rangka
penyuluhan program KB dari desa ke desa.
Pemerintah harus menyiapkan semua hal yang diperlukan untuk mensukseskan
program KB, seperti pembenahan infrastruktur posyandu di pedesaan, penyuluhan
program KB dll, dan semua hal yang diperlukan setelah program KB ini sukses seperti
penyediaan lapangan pekerjaan, agar bisa menekan angka pengangguran di Indonesia.

B. Saran
1. Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program KB, kita
sebagai putra bangsa harus turut mensukseskan program ini.
2. Pemerataan kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh pemerintah agar program
KB ini cepat tercapai.
3. Lapangan pekerjaan pun juga harus dipenuhi untuk menekan angka pengangguran,
agar angka kriminalitas pun berkurang dan masyarakat Indonesia menjadi masyarakat
yang maju dan bermutu.

14
Soal Pilihan Ganda
1.Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh faktor-faktor
demografi,kecuali….
a.Angka kelahiran
b.Angka kematian
c.Migrasi masuk (imigrasi)
d. Migrasi keluar (emigrasi)
e.Angka kehidupan

2. Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi tidak hanya bertujuan untuk
tumbuh seimbang menurunkan angka kelahiran melainkan….
a. Menurunkan tingkat kekerasan terhadap perempuan
b.Pemenuhan hak-hak reproduksi
c.Menciptakan kesamaan antara laki-laki dan perempuan
d. Menurunkan derajat perempuan
e.Menurunkan angka kematian

3.Dimulainya program Safari KB pada tahun....


a.1980-an
b.1999-an
c.1995-an
d.1990-an
e.1993-an

4.Pelopor pergerakan Keluarga Berencana Nasional adalah:


a. Kelompok Keluarga Berencana Indonesia (KKBI)
b.Kumpulan Keluarga Berencana Indonesia (KKBI)
c..Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
d.Persatuan Keluarga Berencana(PKB)
e.Persatuan Perkumpulan Keluarga Berencana(PPKB)

15
DAFTAR PUSTAKA

Hartanto, Hanafi. 2004. Keeluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: CV Muliasari.


Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka
Rihanna.
Meilani, Niken.2010. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.
http://911medical.blogspot.com/2008/04/artikel-makalah-tentang-kb-keluarga.html
http://web.ipb.ac.id/~tpb/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=19
http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/18/kb-memberikan-keuntungan/
m.kompasiana.com/post/manajemen/2010/05/31/window-of-opportunity-peluang-
tantangan-dan-bagaimana-memanfaatkannya/

16

Anda mungkin juga menyukai