Anda di halaman 1dari 10

Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana tentang

Konsep dasar kependudukan dan KB

Puti Rana Balqis


Dosen : Siti Khadijah, S.Si.T , M.Biomed
204210419
Konsep Dasar Kependudukan dan KB
1. Pengertian Kependudukan

Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan,
persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat.

• Menurut P. N. H. Simanjuntak : Penduduk merupakan sekumpulan orang yang


menempati sebuah wilaya sebagai tempat tinggal yang berdomisili disuatu negara.
• Menurut Srijanti dan A. Rahman : Menurut mereka penduduk adalah sekumpulan
orang yang menempati sebuah wilayah yang tidak mempermasalahkan status
kewarganegaraan
• Jonny Purba : Penduduk adalah orang yang menjadi dirinya sendiri, anggota
masyarakat dan warga negara, anggota keluarga yang menempati suatu wilayah dalam
waktu tertentu
• Kartomo Wirosuhardjo : Penduduk ialah sejumlah orang yang mendiami sebuah
wilayah tertentu, disebut penduduk terlepas dari status warga Negara.
2.Permasalahan Kesehatan Kependudukan di Indonesia

• Kurangnya SDM tenaga kesehatan terbilang kurang dalam segi kuantitas,


kualitas, distribusi dan produktivitas ( WHO, 2010 ).
• Tingginya Angka kematian pada bayi dan ibu melahirkan. Pada tahun
2012, dengan jumlah penduduk 239.871.000
• Tingginya Angka kematian akibat penularan penyakit. Penyakit menular
merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas di Indonesia.
• Tingginya Prevalensi perokok aktif dan kurangnya pengendalian perilaku
merokok di tempat umum.
• Tingginya angka kelaparan dan kekurangan gizi. Masalah ini masih tetap
menjadi masalah yang paling mengerikan yang dihadapi sebagian besar
masyarakat Indonesia, khususnya bagi masyarakat miskin.
Factor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan
Kependudukan di Indonesia
Teori klasik H. L. Bloom menyatakan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat
kesehatan secara berturut-turut, yaitu:
gaya hidup (life style)
lingkungan (sosial, ekonomi, politik, budaya)
pelayanan kesehatan
faktor genetik (keturunan)
Adapun faktor-faktor tidak langsung, misalnya kurangnya pengetahuan mengenai gizi dan
pola pengasuhan; akses air bersih yang tidak memadai; higienis dan sanitasi yang buruk;
keterbatasan (sulit) untuk mengakses pelayanan kesehatan; ketersediaan pangan; kondisi
sosial dan pendapatan (ekonomi); hingga ketersediaan stok bahan bakar minyak.
Upaya Pemerintah Dalam Mengatasi Masalah Kesehatan di Indonesia

• Program KB dan Kespro


Program Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) masuk sebagai salah
satu kegiatan prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
(RPJMN) 2020-2024. Khususnya, hal tersebut menyangkut kesehatan ibu dan anak.
Beberapa isu strategis yang menjadi perhatian pemerintah ialah mengenai turunnya
penggunaan kontrasepsi modern, kebutuhan ber-KB yang tidak dapat terlayani
(unmeet need), disparitas antarwilayah, serta tingginya peserta KB yang putus pakai.
• Program PIK R-M
Suatu wadah kegiatan program Genre dalam rangka penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi remaja/mahasiswa yang dikelola dari, oleh dan untuk
remaja/mahasiswa guna memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang
perencanaan kehidupan berkeluara bagi remaj/mahasiswa serta kegiatan-kegiatan
penunjang lainnya.
• Genre Revolsi Mental
Suatu program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan
berkeluarga bagi ramaja/mahasiswa agar menjadi Tegar Keluarga demi
terwujudnya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera. Remaja/mahasiswa yang
memiliki pengetahuan, sikap dan perilaku sebagai remaja/mahasiswa yang
mampu melangsungkan jenjang pendidikan secar terencana, berkarir dalam
pekerjaan secara terencana serta menikah dengan penuh perencanaan
sesuai siklus kesehatan reproduksi dalam rangka penyimpangan kehidupan
keluarga.
• Bonus Demografi tahun 2030
Bonus demografi merupakan fenomena langka karena hanya akan terjadi
satu kali ketika proporsi penduduk usia produktif berada lebih dari dua
pertiga jumlah penduduk keseluruhan.
Pengertian KB

Keluarga berancana adalah gerakan untuk membentuk keluarga yang


sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran. Itu bermakna adalah
perencanaan jumlah keluarga dengan pembatasan yang bisa dilakukan
dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran
seperti kondom, spiral, IUD, dsb.
Tujuan KB
Seperti yang dituliskan Sulistyawati (2013), tujuan dilaksanakan program KB
untuk membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak agar diperoleh suatu keluarga
bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut UU RI Nomor 52 Tahun 2009, kebijakan Keluarga Berencana diarahkan
untuk:
• Mengatur kelahiran yang diinginkan
• Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
• Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, serta konseling
Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi
• Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek Keluarga
Berencana
• Mempromosikan penyusuan bayi sebagai upaya menjarangkan jarak
kehamilan
Program KB
Program Keluarga Berencana Nasional diatur dalam Undang-undang Nomor 10
tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga
Sejahtera, serta Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2009. Di daerah
dibentuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Daerah (BKKBD) di
tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Ruang lingkup program KB secara umum
adalah sebagai berikut
• Keluarga berencana
• Kesehatan reproduksi remaja
• Ketahanan dan pemberdayaan keluarga
• Penguatan pelembagaan keluarga kecil berkualitas
• Keserasian kebijakan kependudukan
• Pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM)
• Penyelenggaraan pimpinan kenegaraan dan kepemerintahan.
c. Hubungan Kespro , kependudukan dan KB

Kesehatan reproduksi yang mempengaruhi tingkat tingginya kelahiran atau natalitas.


Dan semakin tinggi tingkat kelahiran maka akan mempengaruhi kependudukan yang
semakin tinggi dan grafiknya terus naik.
Seiring dengan kenaikan jumlah penduduk juga akan mempengaruhi pemukiman
penduduk dan tingkat kesejahteraan masyarakat, lahan juga akan semakin sempit
dan ketersediaan air bersih juga semakin sedikit Oleh karena itu pemerintah
mengadakan program KB atau keluarga berencana dimana memiliki fungsi agar
seorang ibu tidak memiliki terlalu banyak anak.
Program ini tidak wajib diikuti namun sangat disarankan, karena dapat menekan
tingkat natalitas sehingga menjaga kepadatan penduduk tetap stabil, banyak cara
yang dapat dilakukan untuk melakukan teknik KB sebagai contoh saja misalnya
dengan menggunakan penyumbatan tuba falopi sehingga sel telur dapat bertemu
dengan sel sperma pria.

Anda mungkin juga menyukai