DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dengan judul
“MAKALAH STIMULASI ANAK USIA 0-3 BULAN” masih banyak kekurangan dalam
1
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun agar dalam Penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua Pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa khususnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar..............................................................................................,....................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
2
BAB I Pendahuluan
BAB II Pembahasan
A. Penutup..................................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11
Daftar Pusaka...................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang
tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi,
dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara
alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini
3
pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar
potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih
dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita
perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya
akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan buah
hati kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam stimulasi anak usia 0-3 bulan?
2. Apa saja alat stimulasi anak usia 0-3 bulan?
3. Apa saja cara menstmulasi anak usia 0-3 bulan?
4. Apa saja yang bisa dilakukan oleh anak usia 0-3 bulan?
C.Tujuan
4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada usia 0-3 bulan, kemampuan motorik bayi belum berfungsi optimal. Sehingga
stimulasi yang diberikan lebih ke arah memperkaya konsep dasar pengetahuannya, seperti
pengenalan warna, bentuk, sensori, fokus, perhatian, suara, dan kemampuan membedakan.
7
Berikut penjelasan Titi P Natalia M,Psi, Staf Pengajar Program Magister Psikologi
Universitas Tarumanegara Jakarta, mengenai stimulasi tepat untuk bayi usia 0-3 bulan.
➢ Boneka aneka warna. Sediakan bola kecil berwarna-warni, ibu-ayah bisa membuatnya
sendiri dari kaus kaki bekas yang digulung. Gerakkan sebuah bola ke kiri-kanan di
atas bayi, sehingga ia dapat melihatnya. Bayi akan berusaha mengenali bentuk dan
warnanya. Sentuhkan juga bola itu ke tangannya untuk menstimulasi indra sensorinya.
Manfaat: Merangsang indra penglihatan, mengenal aneka warna, dan melatih
kemampuan fokus bayi.
➢ Mainan gantung. Mainan gantung adalah mainan bisa digantung di atas tempat tidur
bayi. Kita bisa membuatnya sendiri atau membeli mainan yang sudah jadi. Jika ingin
membuat sendiri, bisa dengan membentangkan tali di atas boks bayi, lalu gantungkan
mainan (boleh boneka atau gambar lucu) persis di atas wajah bayi. Sebaiknya bentuk
dan warnanya berbeda-beda supaya bayi bisa membedakannya. Manfaat:
a. Merangsang bayi mengenal aneka bentuk, gambar, dan warna.
b. Jika ia berusaha menggapai mainan tersebut, maka kemampuan motorik
halusnya ikut terstimulasi.
c. Mengenalkan kosakata lalu kita menjelaskan satu per satu nama dari boneka
binatang itu. Pengetahuannya pun bertambah.
➢ Mainan berbunyi. Mainan yang berbunyi seperti rebana kecil dan kerincingan bisa
menjadi pilihan. Alat-alat dapur yang mengeluarkan bunyi seperti dua sendok yang
diadu, gelas yang dipukul dengan sendok, bahkan tepukan tangan, juga bisa.
Bunyikan mainan atau alat tersebut di depan bayi, lalu gerakkan secara perlahan ke
kiri-kanan dan atas-bawah sehingga merangsang bayi untuk mengikutinya. Manfaat:
a. Melatih kemampuan indra pendengaran.
b. Melatih motorik halus jika bayi berusaha menggapai.
c. Melatih motorik kasar dengan bayi menggerakkan lehernya.
d. Mengenalkan kosakata, bila kita lakukan sambil bernyanyi.
D. CARA MENSTMULASI ANAK USIA 0-3 BULAN
Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Baru Lahir. Ada beberapa bentuk stimulasi untuk
bayi baru lahir yang bisa dilakukan. Berikut ini di antaranya:
1. Ajak Bicara
8
Stimulasi terbaik yang bisa diberikan pada bayi baru lahir adalah berada dekat dan
mengajaknya bicara. Mengutip laman Baby Center, psikolog anak Penelope Leach,
menyarankan untuk meletakkan keranjang atau tempat tidur bayi di dekat pusat kegiatan yang
ada di rumah. Lalu, minta setiap orang yang melewatinya untuk berinteraksi dengannya.
Mengajak bayi baru lahir berbicara dapat membawa manfaat bagi perkembangan
bayi, meski mereka belum bisa meresponnya.Hal ini juga berlaku bagi bayi yang lahir
prematur. Mengutip laman Mama OT, sebuah penelitian menemukan bahwa bayi prematur
yang mendengar suara ibunya selama tiga jam sehari, di satu bulan pertama kehidupannya,
memperlihatkan peningkatan korteks pendengaran, serta kemampuan bayi untuk fokus pada
suara.
2. Sering Memeluknya
Jangan hanya memeluk bayi saat ia menangis. Sebaiknya, sering-sering peluk dan
gendong ia, karena ini bisa jadi bentuk stimulasi untuk bayi baru lahir, yang penting bagi
kedekatan orangtua dengan bayi. Gerakan berirama saat menggendong akan menjadi
stimulasi berupa pijatan atau tarian bagi bayi baru lahir. Selain itu, menggendong bayi baru
lahir berkeliling juga memberikan stimulasi penglihatan dan pendengaran, terutama saat ibu
menggendongnya berjalan-jalan di taman atau sekitar rumah. Namun, jangan lupa siapkan
gendongan bayi baru lahir yang nyaman dan aman untuk kepala bayi.
3. Beri Sesuatu Untuk Dilihat
Dallas, Ray Tsai, M.D., Presiden dan Chief Medical Officer di Children’s Health
Pediatric Group, mengungkapkan bahwa bayi baru lahir awalnya hanya dapat melihat hingga
jarak 20-30 cm di depannya dan penglihatannya buram. Mereka biasanya hanya akan melihat
bentuk dan bayangan, seperti besar, kecil, terang atau gelap. Cara termudah untuk memberi
stimulasi untuk penglihatan bayi adalah dengan sering mengubah atau memindahkan tempat
tidur atau tempat duduk bayi, dari satu tempat ke tempat menarik lainnya. Ibu juga dapat
memberikannya mainan dengan warna-warna cerah sebagai stimulasi.
Meletakkan beberapa mainan khusus bayi baru lahir di atas tempat tidurnya juga
dapat menjadi pilihan stimulasi yang baik. Jika ingin memindahkan mainan ini dari satu
posisi ke posisi lainnya di tempat tidur bayi, itu dapat menjadi hal “baru” bagi bayi, sehingga
ia tidak bosan.
4. Beri Sesuatu untuk Diraba
Bayi belajar tentang tubuh dan lingkungannya terutama melalui indra peraba.
Semakin banyak tekstur dan bahan yang terpapar pada kulitnya, ia akan semakin terbiasa
9
dengannya dan belajar membedakan semua tekstur itu. Hal ini penting untuk perkembangan
keseluruhan sistem sensorik bayi.
Selain itu, perkembangan keterampilan tangan dan jari juga berkontribusi pada
keterampilan motorik halus di kemudian hari. Jadi, jangan ragu untuk meletakkan berbagai
mainan, kain, dan tekstur lain yang sesuai dengan usia di tangan bayi baru lahir. Sesekali,
baringkan ia di permukaan dengan tekstur yang berbeda-beda, seperti selimut dan handuk,
atau mainkan permainan sederhana yang membuat bayi menyentuh tekstur dari suatu benda.
Dengan begitu, bayi akan belajar banyak tentang dunia melalui pengalaman sentuhan dan
tekstur.
BAB III
PENUTUP
10
A. KESIMPULAN
Menurut (dr. Kusnandi Rusmi Sp. A(k) MM, 2010), Stimulasi adalah upaya orang tua
atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang.
Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera,
melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan
pikiran si anak.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Djauhar Ismail 2010.Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada: Yogyakarta
11
Djanihar Ismail (1996): Tatalaksana penyimpangan tumbuh kembang balita dan Stimulasi di
tingkat pelayanan dasar. Bandung, 25 Maret - 27 Maret 1996.
Moersintowarti, NB (1996): Askeb neonatus dan balita, Bandung: 25 Maret-27 Maret 1996.
12