Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH STIMULASI ANAK USIA 0-3 BULAN

DOSEN PEMBIMBING: UMI DAIMAH,S.SiT.M.Kes

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

1. Suci Novita Sari(PO7124321029)


2. Desi Budiati(PO7124321006)
3. Mecty Elsya(PO7124321025)
4. Putri Regina Prayoga(PO7124321008)
5. Syahlin Melia Putri(PO7124321015)
6. Wiwit Haniah(PO7124321018)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANG

PRODI D-III KEBIDANAN MUARA ENIM

TAHUN AJARAN 2021/2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, dengan judul
“MAKALAH STIMULASI ANAK USIA 0-3 BULAN” masih banyak kekurangan dalam

1
penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, Penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik
yang bersifat membangun agar dalam Penyusunan makalah berikutnya akan lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua Pembaca pada umumnya dan bagi
mahasiswa khususnya.

Muara Enim, 19 Oktober 2022

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar..............................................................................................,....................2

Daftar Isi..............................................................................................................................3

2
BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang ........................................................................................................4


B. Rumusan Masalah...................................................................................................5
C. Tujuan.......................................................................................................................5

BAB II Pembahasan

A. Pengertian & Tujuan Stimulasi...............................................................................6


B. Macam-Macam Stimulasi Anak Usia 0-3 Bulan....................................................7
C. Alat Stimulasi Anak Usia 0-3 Bulan........................................................................8
D. Cara Menstmulasi Anak Usia 0-3 Bulan................................................................9
E. Yang Bisa Dilakukan Oleh Anak Usia 0-3 Bulan..................................................10

BAB III Penutup

A. Penutup..................................................................................................................11
B. Saran......................................................................................................................11

Daftar Pusaka...................................................................................................................12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Memiliki anak dengan tumbuh kembang yang optimal adalah dambaan setiap orang
tua. Untuk mewujudkannya tentu saja orang tua harus selalu memperhatikan, mengawasi,
dan merawat anak secara seksama. Proses tumbuh kembang anak dapat berlangsung secara
alamiah, tetapi proses tersebut sangat tergantung kepada orang dewasa atau orang tua.
Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini

3
pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.
Pada masa balita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial,
emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan
berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.
Pada masa periode kritis ini, diperlukan rangsangan atau stimulasi yang berguna agar
potensinya berkembang. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi diusahakan sesuai
dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap perkembangannya, bahkan sejak bayi masih
dalam kandungan. Untuk bisa merawat dan membesarkan anak secara maksimal tentu kita
perlu mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan anak itu sendiri, yang pada gilirannya
akan menjadi bekal yang sangat berharga bagi kita dalam merawat dan membesarkan buah
hati kita.

Menurut (Dinkes,2009). Orang tua harus selalu memberikan rangsang / stimulasi


kepada anak dalam semua aspek perkembangan baik motorik kasar maupun halus, bahasa
dan personal sosial. Stimulasi ini harus di berikan secara rutin dan berkesinambungan dengan
kasih sayang, metode bermain dan lain-lain. Sehingga perkembangan anak akan berjalan
optimal. Kurangnya stimulasi dari orang tua dapat mengakibatkan keterlambatan
perkembangan anak, karena itu para orang tua atau pengasuh harus diberi penjelasan cara-
cara melakukan stimulasi kepada anak-anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja macam-macam stimulasi anak usia 0-3 bulan?
2. Apa saja alat stimulasi anak usia 0-3 bulan?
3. Apa saja cara menstmulasi anak usia 0-3 bulan?
4. Apa saja yang bisa dilakukan oleh anak usia 0-3 bulan?

C.Tujuan

1. Mengetahui macam-macam stimulasi anak usia 0-3 bulan.


2. Mengetahui alat stimulasi anak usia 0-3 bulan.
3. Mengetahui cara menstmulasi anak usia 0-3 bulan.
4. Mengetahui apa saja yang bisa dilakukan oleh anak usia 0-3 bulan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN & TUJUAN STIMULASI


Menurut (dr. Kusnandi Rusmi,Sp.A(k) MM, 2010), Stimulasi adalah upaya orang tua
atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang.
Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera,
melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan
pikiran si anak. Seperti di jelaskan pakar dan konsultan tumbuh kembang anak. rangsangan
atau Stimulasi sejak dini adalah salah satu faktor eksternal yang sangat penting dalam
menentukan kecerdasan anak. Selain stimulasi ada faktor eksternal lain yang ikut
mempengaruhi kecerdasan seorang anak yakni kualitas asupan gizi, pola pengasuhan yang
tepat dan kasih sayang terhadap anak.
Menurut Siswono, 2004 stimulasi adalah suatu upaya merangsang anak untuk
memperkenalkan suatu pengetahuan ataupun ketermpilan baru ternyata sangat penting dalam
5
upaya peningkatan kecerdasan anak. Stimulasi dapat dilakukan pada anak sejak calon bayi
masih berwujud janin, sebab janin bukan merupakan makhluk yang pasif. Di dalam
kandungan janin sudah dapat bernafas, menendang menggeliat, bergerak. menelan menghisap
jempol, dan lainnya.
Menurut Suherman, 2000 Stimulasi juga dilakukan orang tua (keluarga) setiap ada
kesempatan atau sehari-hari. Stimulasi disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi.
Tujuan tindakan memberikan stimulasi pada anak adalah untuk membantu anak
mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan. Tindakan
ini meliputi berbagai aktifitas untuk merangsang perkembangan anak, seperti latihan gerak,
berbicara, berfikir, kemandidian dan sosialisasi. Stimulasi dilakukan orangtua dan keluarga
setiap ada kesempatan atau sehari hari, secara berkala dan terus menerus. Stimulasi
disesuaikan dengan umur dan prinsip stimulasi (Suherman, 2000). Adapun prinsip dari
stimulasi adalah sebagai berikut:
1. Stimulasi dilakukan dengan dilandasi rasa cinta dan kasih sayang.
2. Selalu tujukkan sikap dan perilaku yang baik, karena anak akan meniru tingkah laku
orang-orang yang terdekat dengan anak.
3. Berikan stimulasi sesuai dengan kelompok umur anak.
4. Lakukan stimulasi dengan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi
menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman.
5. Lakukan stimulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap 4
(empat) aspek kemampuan dasar anak.
6. Gunakan alat bantu atau permainan yang sederhana, aman dan ada disekitar anak.

B. MACAM - MACAM STIMULASI


Berikan si kecil stimulasi yang mengutamakan rasa nyaman aman, dan
menyenangkan. Anda bisa menstimulasinya dengan cara memeluk, menggendong. menatap
mata bayi, berbicara atau mengajaknya tersenyum. Mainan yang digantung dengan warna-
warna menarik dan mengeluarkan bunyi-bunyian juga merupakan stimulasi yang
menyenangkan bagi si kecil. Menjelang akhir usia 3 bulan, cobalah melatihnya tengkurap,
telentang atau menggulingkannya ke kanan dan kiri. Rangsang si kecil untuk meraih dan
memegang mainan, jika tangannya sudah cukup kuat.
Agar keterampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang secara optimal, Anda perlu
memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimulasi (rangsangan) yang tepat
sesuai dengan tahapan usia bayi. Hal ini penting karena jika terjadi keterlambatan atau
6
gangguan pada kemampuan motoriknya bisa segera terdeteksi dan dikoreksi Pada umumnya
perkembangan motorik dibedakan menjadi dua yaitu motori kasar dan motorik halus :
a. Motorik kasar adalah bagian dari aktivitas motorik yang mencakup keterampilan otot-
otot besar, misalnya merangkak, tengkurap, mengangkat leher dan duduk.
b. Motorik halus adalah bagian dari aktivitas motorik yang melibatkan gerak otot-otot
kecil, seperti mengambil benda kecil dengan ibu jari dan telunjuk, menggambar dan
menulis.
Pada saat bayi baru lahir,saat itu refleks tubuh bayilah yang bekerja sempurna.
Gerakan refleks adalah gerakan-gerakan yg terjadi secara otomatis, tanpa bayi sadari. Seiring
dengan waktu, gerak refleks ini akan tergantikan dengan gerak motor kasar. Beberapa gerak
refleks yang dimiliki bayi adalah:
1. Refleks menghisap (sucking reflex),Bayi akan melakukan gerakan menghisap ketika
Anda menyentuhkan puting susu ke ujung mulut bayi.
2. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex),Bayi Anda akan otomatis menggenggam
jari Anda ketika Anda menyodorkan jari telunjuk kepadanya.
3. Refleks leher (tonic neck reflex) ,Akan terjadi peningkatan kekuatan otot (tomus)
pada lengan dan tungkai sisi ketika bayi Anda menoleh ke salah satu sisi.
4. Refleks mencari (rooting reflex),Ketika pipi bayi Anda disentuh maka otomatis
mulutnya akan terbuka dan memalingkan wajahnya ke arah sentuhan.
5. Refleks Moro (Moro reflex),Refleks ini berbeda dengan refleks lainnya yang
termasuk dalam ketegori gerakan motor. Menurut para ahli, refleks moro ini termasuk
reaksi emosional yg timbul dari kemauan atau kesadaran bayi dan akan hilang dengan
sendirinya dalam waktu yg singkat. Refleks moro ini timbul ketika bayi dikejutkan
secara tiba-tiba atau mendengar suara yang keras. Bayi melakukan gerakan refleks
dengan melengkungkan punggungnya dan mendongakkan kepalanya ke arah
belakang. Bersamaan dengan gerakan tersebut, kaki dan tangan bayi digerakkan ke
depan. Reaksi yang berlangsung sesaat ini pada umumnya diiringi dengan tangisan
yang keras.

C. ALAT STIMULASI ANAK USIA 0-3 BULAN

Pada usia 0-3 bulan, kemampuan motorik bayi belum berfungsi optimal. Sehingga
stimulasi yang diberikan lebih ke arah memperkaya konsep dasar pengetahuannya, seperti
pengenalan warna, bentuk, sensori, fokus, perhatian, suara, dan kemampuan membedakan.

7
Berikut penjelasan Titi P Natalia M,Psi, Staf Pengajar Program Magister Psikologi
Universitas Tarumanegara Jakarta, mengenai stimulasi tepat untuk bayi usia 0-3 bulan.

Alat dan cara bermain

➢ Boneka aneka warna. Sediakan bola kecil berwarna-warni, ibu-ayah bisa membuatnya
sendiri dari kaus kaki bekas yang digulung. Gerakkan sebuah bola ke kiri-kanan di
atas bayi, sehingga ia dapat melihatnya. Bayi akan berusaha mengenali bentuk dan
warnanya. Sentuhkan juga bola itu ke tangannya untuk menstimulasi indra sensorinya.
Manfaat: Merangsang indra penglihatan, mengenal aneka warna, dan melatih
kemampuan fokus bayi.
➢ Mainan gantung. Mainan gantung adalah mainan bisa digantung di atas tempat tidur
bayi. Kita bisa membuatnya sendiri atau membeli mainan yang sudah jadi. Jika ingin
membuat sendiri, bisa dengan membentangkan tali di atas boks bayi, lalu gantungkan
mainan (boleh boneka atau gambar lucu) persis di atas wajah bayi. Sebaiknya bentuk
dan warnanya berbeda-beda supaya bayi bisa membedakannya. Manfaat:
a. Merangsang bayi mengenal aneka bentuk, gambar, dan warna.
b. Jika ia berusaha menggapai mainan tersebut, maka kemampuan motorik
halusnya ikut terstimulasi.
c. Mengenalkan kosakata lalu kita menjelaskan satu per satu nama dari boneka
binatang itu. Pengetahuannya pun bertambah.
➢ Mainan berbunyi. Mainan yang berbunyi seperti rebana kecil dan kerincingan bisa
menjadi pilihan. Alat-alat dapur yang mengeluarkan bunyi seperti dua sendok yang
diadu, gelas yang dipukul dengan sendok, bahkan tepukan tangan, juga bisa.
Bunyikan mainan atau alat tersebut di depan bayi, lalu gerakkan secara perlahan ke
kiri-kanan dan atas-bawah sehingga merangsang bayi untuk mengikutinya. Manfaat:
a. Melatih kemampuan indra pendengaran.
b. Melatih motorik halus jika bayi berusaha menggapai.
c. Melatih motorik kasar dengan bayi menggerakkan lehernya.
d. Mengenalkan kosakata, bila kita lakukan sambil bernyanyi.
D. CARA MENSTMULASI ANAK USIA 0-3 BULAN

Stimulasi yang Tepat untuk Bayi Baru Lahir. Ada beberapa bentuk stimulasi untuk
bayi baru lahir yang bisa dilakukan. Berikut ini di antaranya:
1. Ajak Bicara

8
Stimulasi terbaik yang bisa diberikan pada bayi baru lahir adalah berada dekat dan
mengajaknya bicara. Mengutip laman Baby Center, psikolog anak Penelope Leach,
menyarankan untuk meletakkan keranjang atau tempat tidur bayi di dekat pusat kegiatan yang
ada di rumah. Lalu, minta setiap orang yang melewatinya untuk berinteraksi dengannya.
Mengajak bayi baru lahir berbicara dapat membawa manfaat bagi perkembangan
bayi, meski mereka belum bisa meresponnya.Hal ini juga berlaku bagi bayi yang lahir
prematur. Mengutip laman Mama OT, sebuah penelitian menemukan bahwa bayi prematur
yang mendengar suara ibunya selama tiga jam sehari, di satu bulan pertama kehidupannya,
memperlihatkan peningkatan korteks pendengaran, serta kemampuan bayi untuk fokus pada
suara.
2. Sering Memeluknya
Jangan hanya memeluk bayi saat ia menangis. Sebaiknya, sering-sering peluk dan
gendong ia, karena ini bisa jadi bentuk stimulasi untuk bayi baru lahir, yang penting bagi
kedekatan orangtua dengan bayi. Gerakan berirama saat menggendong akan menjadi
stimulasi berupa pijatan atau tarian bagi bayi baru lahir. Selain itu, menggendong bayi baru
lahir berkeliling juga memberikan stimulasi penglihatan dan pendengaran, terutama saat ibu
menggendongnya berjalan-jalan di taman atau sekitar rumah. Namun, jangan lupa siapkan
gendongan bayi baru lahir yang nyaman dan aman untuk kepala bayi.
3. Beri Sesuatu Untuk Dilihat
Dallas, Ray Tsai, M.D., Presiden dan Chief Medical Officer di Children’s Health
Pediatric Group, mengungkapkan bahwa bayi baru lahir awalnya hanya dapat melihat hingga
jarak 20-30 cm di depannya dan penglihatannya buram. Mereka biasanya hanya akan melihat
bentuk dan bayangan, seperti besar, kecil, terang atau gelap. Cara termudah untuk memberi
stimulasi untuk penglihatan bayi adalah dengan sering mengubah atau memindahkan tempat
tidur atau tempat duduk bayi, dari satu tempat ke tempat menarik lainnya. Ibu juga dapat
memberikannya mainan dengan warna-warna cerah sebagai stimulasi.
Meletakkan beberapa mainan khusus bayi baru lahir di atas tempat tidurnya juga
dapat menjadi pilihan stimulasi yang baik. Jika ingin memindahkan mainan ini dari satu
posisi ke posisi lainnya di tempat tidur bayi, itu dapat menjadi hal “baru” bagi bayi, sehingga
ia tidak bosan.
4. Beri Sesuatu untuk Diraba
Bayi belajar tentang tubuh dan lingkungannya terutama melalui indra peraba.
Semakin banyak tekstur dan bahan yang terpapar pada kulitnya, ia akan semakin terbiasa

9
dengannya dan belajar membedakan semua tekstur itu. Hal ini penting untuk perkembangan
keseluruhan sistem sensorik bayi.
Selain itu, perkembangan keterampilan tangan dan jari juga berkontribusi pada
keterampilan motorik halus di kemudian hari. Jadi, jangan ragu untuk meletakkan berbagai
mainan, kain, dan tekstur lain yang sesuai dengan usia di tangan bayi baru lahir. Sesekali,
baringkan ia di permukaan dengan tekstur yang berbeda-beda, seperti selimut dan handuk,
atau mainkan permainan sederhana yang membuat bayi menyentuh tekstur dari suatu benda.
Dengan begitu, bayi akan belajar banyak tentang dunia melalui pengalaman sentuhan dan
tekstur.

E. YANG BISA DILAKUKAN OLEH ANAK USIA 0-3 BULAN


Selama tahap perkembangan fisik bayi pertama ini, tubuh dan otak bayi belajar hidup
di dunia luar. Antara kelahiran dan tiga bulan, bayi mungkin akan mulai:
1. Tersenyum. Awalnya, itu hanya untuk dirinya sendiri. Tetapi dalam tiga bulan, bayi
akan tersenyum menanggapi senyum Moms dan mencoba membuat Moms tersenyum
padanya. Itu juga akan menunjukkan respons saat Moms mengajaknya bercerita.
2. Mampu mengangkat kepala dan dadanya saat tummy time. Ini bisa dilakukan oleh Si
Kecil jika sering mengajaknya tummy time bahkan sejak pulang dari rumah sakit. Si
Kecil akan terbiasa dengan itu dan meningkatkan durasi waktu untuk tummy time.
3. Mampu melacak dan mengikuti objek dengan matanya, dan secara bertahap
mengurangi penyilangan mata.
4. Membuka dan menutup tangan sendiri dan mengarahkan tangan ke mulut.
5. Mampu memegang benda di tangan.
6. Mencoba untuk meraih benda-benda yang menggantung, meskipun biasanya belum
bisa mendapatkannya. Pada awalnya, bayi hanya bisa fokus pada objek yang dekat
dengan wajahnya, tidak lebih dari 15 inci.
7. Sampai 8 minggu, gerakannya sebagian besar di luar kendalinya .
8. Bayi bisa mendengar dalam rahim, tetapi saat lahir, pendengarannya tidak setinggi
orang dewasa. Pendengarannya akan berkembang pesat dalam beberapa bulan sejak
lahir.

BAB III

PENUTUP

10
A. KESIMPULAN

Menurut (dr. Kusnandi Rusmi Sp. A(k) MM, 2010), Stimulasi adalah upaya orang tua
atau keluarga untuk mengajak anak bermain dalam suasana penuh gembira dan kasih sayang.
Aktifitas bermain dan suasana cinta ini pentig guna merangsang seluruh sistem indera,
melatih kemampuan motorikhalus dan kasar, kemampuan berkomunkasi serta perasaan
pikiran si anak.

Adapun macam-macam stimulasi yakni komunikasi, permainan, dan teman sebaya.


Alat Permainan Edukatif adalah alat permainan yang dapat mengoptimalkan perkembangan
anak, disesuaikan dengan usianya dan tingkat perkembangannya

B. SARAN

Orang tua seharusnya lebih memperhatikan perkembangan anaknya dengan cara


stimulasi saat masih dalam usia kritis, terlebih lagi saat dalam usia emas atau golden age.
Dimna stimulasi ini harus sesuai dengan usia anaknya. Orang tua bertanggung jawab atas
perkembangan anaknya pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, orang tua harus
berhati-hati dalam mendidik anaknya serta dalam melakukan intervensi harus benar-benar
tepat. Jika stimulasi yang diberikan tidak tepat maka akan sangat sulit atau bahkan tidak bisa
untuk memperbaiki pengaruh stimulasi tersebut pada usia selanjutnya. Untuk itu manfaatkan
masa usia kritis anak atau golden age, agar anak bisa berkembang scoptimal mungkin kearah
yang positif

DAFTAR PUSTAKA
Djauhar Ismail 2010.Bagian Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah
Mada: Yogyakarta
11
Djanihar Ismail (1996): Tatalaksana penyimpangan tumbuh kembang balita dan Stimulasi di
tingkat pelayanan dasar. Bandung, 25 Maret - 27 Maret 1996.

Moersintowarti, NB (1996): Askeb neonatus dan balita, Bandung: 25 Maret-27 Maret 1996.

Moersintowarti, NB (1996); Klink Tumbuh Kembang Anak, suatu sarana pemantauan.


Kongres Nasional Emu Kesehatan Anak X. Bukittinggi, 16-20 Jun 1996. Satgas Instrumen
Komite Tumbuh Kembang Anak Indonesia (1995); Pedoman Deteksi Dini

12

Anda mungkin juga menyukai