DOSEN PENGAMPU :
Disusun oleh :
Kelompok 2
Dwi Setiana (035)
Puspa Emilia Nasution (037)
Paska Erlinawati Br Sitinjak (038)
Wulan Tania Sari (041)
Indah Tota Heppina Marbun (043)
Devit Ekayanti (049)
Alifa Asyafila (055)
Khairani (057)
Satresia Br Simbolon (061)
R-002
PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS JAMBI
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
taufik dan hidayah-nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam Pendidikan
Anak Usia Dini.
Dalam penulisan makalah ini kami sebagai penulis merasa masih banyak
kekurangan, baik pada teknis penulisan maupun materi. Mengingat kemampuan yang
dimiliki penulis, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi menyempurnakan makalah ini.
Semoga makalah tentang STIMULASI OTAK ANAK USIA 2-3 TAHUN ini
bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat bagi perkembangan dan
meningkatkan ilmu pengetahuan.
Penulis
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Melalui paparan diatas, mari simak pembahasan terkait stimulasi otak anak usia 2-3
tahun berikut ini.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan masalah dari penulisan ini, sesuai dengan rumusan masalah, diantaranya:
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Stimulasi
Stimulasi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk merangsang kemampuan dasar
anak agar ia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
Stimulasi adalah cara tepat optimalkan perkembangan si kecil
Stimulasi adalah hal yang wajib diberikan pada anak sedini mungkin dan terus menerus
pada tiap kesempatan.
Stimulasi merupakan bagian dari kebutuhan dasar anak yaitu asah.
Kegiatan tersebut dapat berupa rangsangan suara, visual, sentuhan, dan gerakan.
Stimulasi yang diberikan orang tua merupakan hal yang penting untuk membantu anak
mencapai tingkat perkembangan yang optimal atau sesuai dengan yang diharapkan.
Stimulasi dilakukan oleh orang tua setiap ada kesempatan atau sehari-hari dan disesuaikan
dengan umur serta prinsip stimulasi (Suherman, 2004).
Tujuan stimulasi adalah meningkatkan kualitas dan kuantitas sel-sel otak agar dapat
bekerja dan berfungsi optimal sejak anak berusia dini. Pemberian stimulasi secara rutin sesuai
usia anak tidak hanya mengoptimalkan tumbuh kembang, namun juga dipercaya dapat
meningkatkan kecerdasannya.
5
2.1. Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Otak Anak
Selain ditentukan oleh unsur genetika, perkembangan otak yang maksimal juga
ditentukan oleh faktor-faktor lainnya. Perkembangan otak akan terus berlanjut bahkan setelah
lahir. Ukuran otak anak semakin bertambah besar pada usia sebelum sekolah dan mencapai 90%
ukuran otak orang dewasa pada usia 7-11 tahun.
Dengarkan lagu-lagu sejak anak di kandungan. Ketika usianya lebih besar, pengenalan lagu
bertujuan untuk memperbanyak kosakata anak, sehingga anak termotivasi untuk mengucapkan
kata baru. Untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar bayi, maka ciptakan permainan
yang menarik yang bisa menyita perhatiannya. Ajari anak mengenal segala benda yang berada
di sekitarnya dan biarkan anak menyentuh benda tersebut. Hal ini akan melatih motorik halus
dan sensori anak.
Faktor lingkungan yang berperan dalam hubungan orang tua dan anak yaitu status
pernikahan, pendidikan ibu, prematuritas (bayi lahir kurang bulan), paparan obat selama masa
kehamilan, lama mendapatkan ASI, pendapatan keluarga, dan ibu yang depresi. Semakin
banyak cinta dan kasih sayang dalam asuhan anak, semakin baik perkembangan otaknya.
Hubungan yang dibentuk dalam grup sepermainan memiliki peranan vital dalam
membentuk watak hingga anak dewasa. Lobus frontal dan prefrontal otak penting untuk
pembentukan watak dalam berinteraksi sosial. Austisme dan ADHD diduga memiliki kelainan
pada lobus prefrontal.
4. Nutrisi
Suplementasi kolin selama kehamilan baik bagi perkembangan otak dan perilaku anak.
Sebagai contoh, pemberian suplementasi kolin akan meningkatkan kemampuan visuospatial dan
meningkatkan suatu zat untuk pertumbuhan sel saraf (nerve growth factor).
6
2.3. Cara Menstimulasi Otak Anak Usia 2-3 Tahun
Stimulasi untuk anak usia 2-3 tahun dapat dilakukan dengan proses belajar secara
langsung seperti aktivitas yang mengasah bahasa, interaksi, hingga melakukan permainan
imajinatif. Stimulasi juga berfungsi untuk merangsang perkembangan otak dan pikiran melalui
mainan, buku, musik, dan permainan. Contoh kegiatan yang dapat menstimulasi otak anak usia
2-3 tahun, diantaranya:
Pada usia satu tahun, koordinasi tangan dan mata anak telah meningkat pesat. Karena
itu, mainan interaktif yang lebih menantang akan lebih menarik. Pastikan memilih mainan yang
sesuai dengan usia Si Kecil. Kita bisa memberikan mainan balok, mainan menyortir, mainan
pengenalan bentuk, mainan berkuda, mainan dorong-tarik, mainan memukul dan boneka.
Selain itu, juga bisa memberikan stimulasi dengan permainan menirukan peran, seperti
bermain dokter-dokteran, polisi dan penjahat, atau permainan memasak. akan belajar tentang
berbagai jenis permainan untuk stimulasi Si Kecil. Jangan lupa untuk meluangkan waktu untuk
bermain dengan anak minimal 20 menit sehari tanpa gangguan.
Ada begitu banyak efek positif dari membaca. Untuk itu mulailah sejak dini. Luangkan
waktu membaca dan mendongeng untuk anak sebagai rutinitas setiap harinya. bisa mencari tahu
tentang jenis buku yang paling sesuai untuk berbagai kelompok usia serta jenis reaksi dan
interaksi yang dapat Bunda harapkan dari anak mulai sejak bayi dan seterusnya.
Ada berbagai cara untuk pengembangan kreativitas anak termasuk mewarnai, melukis,
bermain rumah-rumahan dan minum teh dengan teman imajinasinya.
Temukan cara untuk meningkatkan imajinasi anak dan mendorong ide-ide baru.
Lakukan juga aktivitas seni bersama anak dengan menggunakan perlengkapan seni sederhana
seperti kertas, cat, dan tanah liat. Anak juga bisa melakukan permainan rekaan menggunakan
alat peraga. Terakhir anak juga bisa bermain dengan teman imajinasinya.
7
4. Menjelajahi alam dengan anak-anak
Orang tua dan Si Kecil bisa mengeksplorasi area halaman dan taman rumah yang
dipenuhi dengan bunga, tak terkecuali hewan kecil. Hal ini tentunya dapat merangsang
kecerdasan. Biarkan anak menyatu dengan alam dan menikmatinya. Bunda juga bisa melakukan
piknik keluarga. Persiapkan beberapa hal pendukung piknik agar pengalaman ini lebih
menyenangkan. bisa menanam benih bersama anak sehingga mereka dapat menyaksikan proses
tumbuhnya bersama-sama. Bunda juga bisa memperkenalkan anak Bunda pada satwa liar di
halaman rumah.
Pastikan memberikan stimulasi yang tepat dengan mendukung bakat. Selain itu, harus
menyadari batasan antara memberikan stimulasi yang cukup dan berlebihan dalam mendorong
anak karena mereka bisa saja bosan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Kegiatan tersebut dapat berupa rangsangan suara, visual, sentuhan, dan gerakan.
9
Daftar Pustaka
Meita Fajriana, (2021). 5 CARA MENSTIMULASI ANAK USIA 2 TAHUN AGAR SEMAKIN CERDAS
DAN KREATIF. https://www.haibunda.com/parenting/20211106204650-61-
251434/5-cara-stimulasi-anak-2-tahun-agar-semakin-cerdas-dan-kreatif. 27
April 2022
Hendrawati, dkk, (2018). PEMBERDAYAAN KADER POSYANDU DALAM STIMULASI DETEKSI DAN
INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG (SDIDTK) PADA ANAK USIA 0-6 TAHUN
MKK Volume 1 No 1 Mei 2018
https://doi.org/10.24198/mkk.v1i1.17263.g8579. 27 April 2022
10