Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN ANAK-ANAK USIA SEKOLAH

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Perkembangan Pesarta


Didik yang diampuh oleh Ibu Nursamsu M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 6

1.Nurul Latifa Hasibuan (220410009)

2.Nurul Khaira Nazwa (220410092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SAMUDRA

2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,atas rahmatnya-Nya dan


karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah singkat tepat pada
waktunya.Adapun judul makalah singkat ini adalah “Perkembangan Anak usia
Sekolah”

Pada kesempatan kali ini,kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
mata kuliah Perkembangan Peserta Didik Ibu Nursamsu yang telah membimbing
kami untuk menyelesaikan makalah singkat ini.selain itu,kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah singkat ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna.Oleh karena itu,kritik dan saran yang membangun diharapkan dapat
membuat makalah singkat ini menjadi lebih baik serta bermanfaat bagi penulis
dan pembaca.

Langsa, 12 April 2023

Kelompok 6

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI ..................................................................................................3

BAB I................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................4

1.1 LATAR BELAKANG................................................................................4


1.2 TUJUAN.....................................................................................................5
1.3 MANFAAT.................................................................................................5

BAB II..............................................................................................................6

PEMBAHASAN...............................................................................................6

2.1 PENGERTIAN...........................................................................................6

2.2 TEORI-TEORI...........................................................................................6

BAB III............................................................................................................16

PENUTUP........................................................................................................16

KESIMPULAN.................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Perkembangan merupakan suatu pola perubahan yang dimulai pada saat


pembuahan dan terus berlangsung sepanjang masa hidup
manusia.Perkembangan Perkembangan melibatkan pertumbuhan dan
kemunduran.perkembangan adalah proses pertumbuhan seumur hidup.setiap
priode rentang kehidupan dipengaruhi oleh apa yang terjadi sebelumnya dan
juga akan memengaruhi apa yang akan datang.

Usia sekolah (schoolage) yang berkisar anara umur 6-12 tahun disebut
dengan industry versus inferioritas dengan kekuatan ego dan kopetensi.pada
masa ini anak-anak mulai mampu mengembangkan produktifitasnya yakni
kemampuan menggunakan logika,beradaptasi dan bersosialisasi dengan
lingkungan sekitar yang yang terlihat pada kegiatan membentuk kemampuan
menguasai emosi,mampu berkompetisi dan mengerjakan tugas-tugas
sederhana yang diberikan,

Pada usia sekolah sering juga disebut sebagai masa intelektual atau masa
keserasian bersekolah.Hal ini disebut demikian karena pertumbuhan jasmani
dan perkembangan rohaninya sudah cukup matang untuk menerima
pengajaran.Anak usia sekolah juga sudah mengembangkan kekuatan internal
dan tingkat kematangan yang memungkinkan mereka untuk bergaul diluar
rumah.Anak usia sekolah juga telah mampu menanamkan interaksi yang
sesuia dengan teman sebaya dan orang lain,meningkatkan keterampilan
intelektual khususnya disekolah,meningkatkan kemampuan motoric halus dan
ekspresi motoric kasar.Anak-anak ini dapat dikatakan telah memiliki
kemampuan untuk melakukan interaksi dengan dunia luar dan juga
mengadopsi beberapa perilaku dari lingkungan.pertumbuhan anak usia
sekolah meliputi delapan aspek perkembangan yakni: Motorik, Kognitif,
Bahasa, Emosi, Kepribadian, Moral, Spiritual, Psikososial.

4
1.2 TUJUAN PENULISAN

1.Mengetahui Perkembangan Motorik untuk anak pada usia sekolah

2.Mengetahui Perkembangan Kognitif untuk anak pada usia sekolah

3.Mengetahui Perkembangan Bahasa untuk anak pada usia sekolah

4. Mengetahui Perkembangan Emosi untuk anak pada usia sekolah

5.Mengetahui Perkembangan Sosial untuk anak pada usia sekolah

1.3 MANFAAT
1. Membantu mempermudah pendidik dalam meningkatkan kemampun
bahasa anak
2. Sebagai dasar bagi pendidik dalam memilih metode peningkatan
kemampuan anak
3. Sebagai rujukan dalam memberikan saran kepada orang tua

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PERKEMBANGAN

Perkembangan merupakan suatu pola perubahan yang dimulai pada saat


pembuahan dan terus berlangsung sepanjang masa hidup manusia.Perkembangan
Perkembangan melibatkan pertumbuhan dan kemunduran.perkembangan adalah
proses pertumbuhan seumur hidup.setiap priode rentang kehidupan dipengaruhi
oleh apa yang terjadi sebelumnya dan juga akan memengaruhi apa yang akan
datang.

Perkembangan adalah perubahan yang sistimatis, progresif, dan


berkesinambungan dalam diri individu sejak lahir hingga akhir hayatnya.
Perubahan tersebut dijalani setiap individu khususnya sejak lahir hingga mencapai
kedewasaan atau kematangan. Sistimatis mengandung makna bahwa
perkembangan itu dalam makna normal jelas urutannya. Progresif bermakna
perkembangan itu merupakan metamorfosis menuju kondisi ideal.
Berkesinambungan bermakna ada konsistensi laju perkembangan itu sampai
dengan tingkat optimum yang bisa dicapai. Bisa pula istilah perkembangan
merujuk bagaimana orang tumbuh, menyesuaikan diri dan berubah sepanjang
perjalanan hidup mereka, melalui perkembangan fisik, perkembangan
kepribadian, perkembangan sosioemosional, perkembangan kognitif, dan
perkembangan bahasa.

2.2 TEORI-TEORI

1.PERKEMBANGAN MOTORIK

Setiap gerakan anak sebenarnya melibatkan tiga unsur penting, yaitu otot,
otak, dan syaraf. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut tidak berfungsi dengan
baik maka gerakan yang dihasilkan juga tidak akan bermakna atau tidak terjadi

6
gerakan sama sekali. Berdasarkan unsur otot yang dilibatkan saat bergerak maka
secara umum, pengembangan fisik motorik terbagi menjadi dua, yaitu motorik
kasar dan motorik halus. Selanjutnya baik motorik kasar maupun motorik halus
terdiri atas beberapa macam gerakan. Patmonodewo (2000) menulis bahwa masa
lima tahun pertama adalah masa pesatnya perkembangan motorik anak. Motorik
adalah semua gerakan yang mungkin dapat dilakukan oleh seluruh tubuh.
Sementara itu, perkembangan motorik dapat disebut sebagai perkembangan dari
unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. Perkembangan motorik ini erat
kaitannya dengan perkembangan pusat motorik di otak. Keterampilan motorik
berkembang sejalan dengan kematangan syaraf dan otot. Oleh sebab itu, setiap
gerakan paling sederhana pun yang dilakukan anak sebenarnya merupakan hasil
pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang
dikontrol otak. Jadi, otaklah yang berfungsi sebagai bagian dari susunan syaraf
yang mengatur dan mengontrol semua aktivitas fisik dan mental seseorang.
Aktivitas anak terjadi di bawah kontrol otak. Secara simultan dan
berkesinambungan, otak terus mengolah informasi yang ia terima. Bersamaan
dengan itu, otak bersama jaringan syaraf yang membentuk sistem syaraf pusat
yang mencakup lima pusat kontrol akan mendiktekan setiap gerak anak. Dalam
kaitannya dengan perkembangan motorik anak, perkembangan motorik
berhubungan dengan perkembangan kemampuan gerak anak. Gerak merupakan
unsur utama dalam pengembangan motorik anak. Oleh sebab itu, perkembangan
kemampuan motorik anak akan dapat terlihat secara jelas melalui berbagai
gerakan dan permainan yang dapat mereka lakukan.

2. PERKEMBANGAN KOGNITIF

Perkembangan Kognitif anak usia dasar tentu tidak bisa disamakan dengan
kemampuan Kognitif anak remaja dan orang dewasa.Pada umumnya, kemampuan
kognitif anak usia dasar masih terbatas dalam hal-hal yang bersifat konkret dan
nyata,misalnya anak usia 6 atau 7 tahun dapat memahami gelas bisa pecah apabila

7
dibenturkan dilantai,anak belum bisa menjawab penyebab pecahnya gelas
tersebut secara ilmiah. Anak usia dasar memiliki keterbatasan berfikir terhadap hal
yang bersifat abstrak, misalnya ketika anak usia 7-9 diberi pertanyaan tentang
mengapa bumi mengelilingi matahari. Anak akan mengalami kesulitan bahkan
merasa kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang demikian secara ilmiah
dan ketika dipaksa, justru anak akan merasa setres, karena kemampuan
kognitifnya belum sampai pada tahap berfikir yang rumit.

Perkembangan kognitif berkaitan dengan perkembangan otak.


Perkembangan otak yaitu perkembangan yang menyangkut ukuran (volume) dan
fungsi otak. Kecepatan perkembangan otak berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif manusia. Pada usia 10 tahun berat otak sudah mencapai 95% dari otak
orang dewasa, berbeda ketika bayi baru dilahirkan yang beratnya hanya 25% otak
orang dewasa.5 Perkembangan otak akan mempengaruhi fungsi otak untuk
berfikir, seperti mengetahui, memahami, menganalisis, mensintesis, beride,
bernalar, berkreatifi tas dan bertindak. Perkembangan otak terbagi menjadi dua
bagian, yaitu otak kiri dan otak kanan. Perkembangan otak kiri meliputi
kemampuan berfikir rasional, ilmiah, logis, analitis, dan berkaitan dengan
kemampuan belajar membaca, berhitung dan bahasa. Perkembangan otak kanan
meliputi kemampuan berfikir holistik, non-linier, non-verbal, intuitif, imajinatif
dan kreatifitas.

Pada fase anak usia dasar, perkembangan kognitif anak memiliki tingkatan
yang berbeda-beda dimulai dari usia 7-12 tahun ke atas. Pada fase ini,
perkembangan kognitif anak berada dalam dua fase yaitu pertama fase operasional
konkret adalah fase ketika usia anak antara 7 sampai 11 tahun dan kedua fase
operasional formal adalah fase ketika usia anak antara 11 sampai 12 tahun ke atas.
Perkembangan kognitif setiap individu berbeda-beda, ada yang cepat dan ada juga
yang lambat. Perbedaan tersebut dapat terjadi karena dipengaruhi berbagai faktor,
diantaranya yaitu asupan gizi.

8
Usia 7-11 tahun merupakan usia ketika anak sudah memasuki masa
sekolah. Sebagaimana menurut teori kognitif Piaget, pemikiran anak-anak usia
sekolah dasar disebut pemikiran operasional konkret (concrete operational).

Makna operasional konkret yang dimaksud oleh Piaget yaitu kondisi dimana
anak-anak sudah dapat memfungsikan akalnya untuk berfikir logis terhadap
sesuatu yang bersifat konkret atau nyata. Pada tahapan ini, pemikiran logis
menggantikan pemikiran intuitif (naluri) dengan syarat pemikiran tersebut dapat
diaplikasikan menjadi contoh-contoh yang konkret atau spesifi k.9 Akan tetapi,
kekurangan dari pada fase ini adalah ketika anak dihadapkan dengan pemasalahan
yang bersifat abstrak (secara verbal) tanpa adanya objek nyata, maka ia akan
mengalami kesulitan bahkan tidak mampu untuk menyelesaikannya dengan baik.

3.PERKEMBANGAN BAHASA

Bahasa merupakan sarana atau alat komunikasi yang berfungsi sebagai


alat untuk menyampaikan pesan dalam bentuk simbol-simbol yang telah
disetuji bersama, kemudian merangkainya sesuai urutan sehingga menjadi kalimat
yang bermakna dan sesuai dengan tata bahasa yang digunakan dalam
masyarakat tersebut.

Perkembangan bahasa pada usia SD yaitu: pada usia early primary year
(antara 6 sampai 6 tahun), bahasa yang digunakan anak sudah berkembang
mendekati kesempurnaan. Terdapat penambahan kosakata pada anak, dan anak
mulai mengerti bahwa kata-kata memiliki lebih dari satu arti. Papalia dan Olds
(2001) mengemukakan bahwa anak usia 6 tahun telah mampu menggunakan
kata-kata sebanyak 2600 kata dalam percakapan, anak sudah mengetahui
lebih dari 20.000 kata. Dengan bantuan sekolah secara formal dan segala
sesuatu yang didengarnya, penguasaan kata-kata anak menjadi 80.000 kata
ketika anak siap memasuki sekolah menengah atas.

9
Pada usia late primary (7-8 tahun), bahasa anak mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Anak telah memahami tata bahasa,
sekalipun terkadang menemui kesulitan dan menunjukkan kesalahan tetapi
anak dapat memperbaikinnya. Anak telah mampu menjadi pendengar yang
baik. Anak mampu menyimak cerita yang didengarnya, dan mampu
mengungkapkan kembali dengan urutan dan susunan yang logis.

Usia 6-8 tahun, sekitar 50.000 kata sudah mulai dikuasai oleh anak,
mulai terbentuk kesadaran untuk menggunakan terminologi di dalam disiplin
akademik yang berbeda, kadang kala terdapat hambatan pada anak ketika
menggunakan kata penghubung seperti tetapi, kecuali, walaupun, hanya, jika,
dan lain-lain, mulai dapat memahami kalimat secara utuh yang mempunyai
banyak implikasi.

Usia 6-8 tahun juga mulai berkembangnya kemampuan melakukan


interpretasi, mengetahui penggunaan kata kerja dan bentuknya, serta anak
memahami jika terdapat adanya kata-kata sindiran atau arah pembelotan kata
menjadi sindiran, anak sudah mulai dapat berkomunikasi dengan panjang
meski masih bersifat abstrak, berkembangnya pengetahuan tentang dasar-
dasar bahasa dan hakikat bahasa secara signifikan, seperti kemampuan
menganalisa dasar-dasar perkembangan bahasa yang menjadi pengetahuan
terstruktur dalam kognitif.

Pada usia 9-12 tahun, pembendaharaan kata anak berkembang sekitar


80.000 kata, anak sudah lancar dalam menggunakan kosa kata yang
berhubungan dengan bidang akademik, seperti menggunakan kata-kata dalam
proses pembelajaran. Anak juga sudah mampu mengelola kata menjadi
kalimat, walaipun berupa sebuah intruksi. Anak juga telah menggunakan kata
sambung sesuai dengan penggunaan bahasa dan maksud kalimat, serta mulai
berkembangnya kemampuan memahami bahasa lambang seperti metafora,
peribahasa, hiperbola, pantun, syair, dan sebagainya.

10
4.PERKEMBANGAN EMOSI

Menurut (Suriadi & Yuliani, 2006) usia sekolah dasar adalah anak
yang berusia sekitar 6-12 tahun, yang mana pada masa usia sekolah tersebut
memiliki perkembangan emosi yang berbeda yaitu sebagai berikut :

a. Anak usia 5-6 sudah mengenal dan mengetahui aturan yang berlaku. Anak
sudah mengetahui konsep adil dan rahasia. Ini merupakan bentuk
keterampilan pada anak untuk dapat menyembukan informasi.

b. Pada usia 7-8 tahun anak sudah mengerti akan rasa malu dan bangga
terhadap sesuatu. Anak dapat mengungkapkan emosi yang dirasakannya.
Semakin bertambah usia anak semakin anak dapat memahami perasaan orang lain.
c. Pada usia 9-10 tahun anak sudah dapat menyembunyikan dan
mengungkapkan emosinya dan sudah dapat merespon emosi orang lain.
Anak juga bisa mengontrol emosi negatifnya. Anak mengetahui apa saja
yang membuat dirinya merasa sedih, takut dan marah sehingga anak mampu
beradaptasi dengan emosinya

d. Ada pada usia 11-12 tahun, anak sudah mengetahui tentang baik buruk,
nilai-nilai, dan norma-norma yang berlaku pada masyarakat serta adanya
perkembangan yang meningkat tidak sekaku saat di usia kanak-kanak awal.
Anak sudah mengetahui bahwa adanya perubahan pada nilai-nilai, norma-
norma dan prilaku serta anak. Perikaku anak juga semakin beragam.

Ciri-ciri emosi pada anak menurut (Izzaty, 2008) adalah sebagai berikut:

a. Emosi yang terjadi pada anak biasanya relatif relatif lebih singkat (sebentar)
dan mudah berubah. Hal ini dikarenakan emosi pada anak biasanya
diungkapkan dalam bentuk tindakan, berbeda dengan orang dewasa yang

11
emosinya relatif lebih lama. Emosi yang sering dimunculkan oleh anak seperti
kesedihan, kemurungan, kebahagiaan, humor, dan lain sebagainya.

b. Emosi pada anak relatif lebih kuat dan hebat. Hal ini terihat ketika anak
sedang sedih, marah dan takut. Anak terlihat marah sekali ketika terdapat hal
yang tidak disukainya, dan anak akan menangis jika ada sesuatu yang
membuatnya sedih, dan anak akan tertawa terbahak-bahak ketika ada sesuatu
yang membuatnya lucu namun emosi tersebut akan cepat hilang. Namun berbeda
dengan orang dewasa yang tidak terlalu menampakkan emosi tersebut.

c. Emosi anak mudah berubah. Hal ini terlihat ketika kita menjumpai anak
yang sedang menangis, ia akan menangis dengan tersedu-sedu namun emosi
tersebut hanya sebentar dia akan tertawa kembali ketika ada sesuatu yang lucu.

d. Emosi anak nampak berulang-ulang. Hal ini timbul karena anak dalam
proses perkembangan kearah kedewasaan. Ia arus mengadakan penyesuaian
terhadap situasi di luar, dan hal ini dilakukan secara berulang-ulang

e. Respon emosi pada anak berbeda-beda. Pengamatan membuktikan bahwa


pada waktu bayi lahir, pola responnya relatif sama. Namun, secara perlahan-
lahan berubah, pengalaman belajar dari lingkungannya membuat perbedaan
tingkah laku sebagai bentuk variasi emosi pada anak.

f. Emosi anak dapat dilihat atau diketahui dari tingkah laku yang ditunjukkan
anak. Meskipun kadang kala anak tidak menunjuukkan emosinya secara
langsung, namun emosi itu dapat diketahui dari tingkah lakunya, seperti
menangis, melamun, menghisap jari, gelisah, dan lain sebagainya.

g. Adanya perubahan emosi dalam kekuatannya. Seperti kita menjumpai ada


anak yang memiliki emosi itu yang begitu kuat, kemudian berkurang. Emosi
yang pada mulanya lemah menjadi lebih kuat. seperti: seorang anak
menunjukkan rasa malu-malu ketika berjumpa orang asing atau berda ditempat
orang lain. Kemudian ketika ia merasa sudah merasa akrab dan dekat dia tidak
akan menunjukkan rasa malu-malunya lagi.

12
h. Adanya perubahan-perubahan bentuk ungkapan emosional anak. Anak-anak
akan menunjukkan keinginan yang begitu kuat pada apa yang ia hendakki. Ia tidak
memperhitungkan apakah hal itu baik atau buruk untuk dirinya, juga tidak
mempertimbangkan bahwa yang ia kehendaki itu dapat dipenuhi oleh orang
tuanya atau tidak yang penting ia menginginkannya.

Perkembangan emosi anak berkaitan dengan reaksi anak terhadap


berbagai perasaan berbeda yang mereka alami. Perkembangan emosi ini
nantinya akan berpengaruh terhadap bagaimana sikap dan cara anak dalam
mengambil keputusan dan bagaimana cara anak menikmati kehidupannya.
Perkembangan emosi anak akan sejalan dengan tahap-tahap perkembangan
anak terutama pada masa SD yang perkembangannya akan semakin kompleks
tergantung dengan pengalaman apa yang telah di dapatkannya. Perkembangan
emosi anak juga akan berpengaruh terhadap mental anak sehingga
perkembangan anak dangat perlu diperhatikan agar tidak ada pengaruh
negatif yang akan berdampak pada mental anak.

5.PERKEMBANGAN SOSIAL

Perkembangan sosial pada anak ditandai dengan proses pencapaian


kematangan dalam kehidupan sosialnya, bagaimana dia menyesuaikan diri
dengan lingkungannya, berinteraksi dengan lingkungannya dan mengikuti
aturan yang terdapat pada lingkunag sosialnya Perkembangan sosial
digambarkan sebagai kesempatan individu untuk mengembangkan
kemampuannya melakukan interaksi dan hidup berdampingan dengan sesama
dan rentang waktu tertentu.

Perkembangan sosial berarti perubahan perilaku untuk menyesuaikan


diri dengan tuntutan sosial. Tuntutan sosial itu berbeda-beda tergantung pada
lingkungan dimana anak berkembang dan tergantung pada budaya dan norma
yang berlaku di masyarakat, serta tergantung pada usia dan tugas
perkembangannya. Sosialisasi merupakan bentuk pembelajaran sikap dan

13
tingkah laku serta perilaku yang sesuai dengan tututan sosial untuk dapat
menyesuaikan dengan kehidupan sosialnya sehingga mampu beradaptasi dengan
masyarakat sekitar. Proses sosialisasi dilakukan dengan pembentukkan
perilaku dengan memainkan peran sosial yang dapat diterima masyarakat,
serta mengembangkan sikap sosial sehingga dapat menyesuaikan diri untuk
diterima di masyarakat. Kemampuan anak dalam bersosialisasi dapat dipengaruhi
oleh beberapa kesempatan, waktu dan motivasi untuk bersosialisasi,
kemampuan berkomunikasi dengan orang lain menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti, serta metode belajar efektif serta bimbingan bersosialisasi.
Perkembangan sosial juga dapat diartikan sebagai pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial kegiatan pembelajaran untuk mengikuti dan menyesuai
diri dengan norma-norma dan aturan yang berlaku dalam masyarakat.
Perkembangan sosial pada anak-anak SD ditunjukkan adanya perubahan dalam
bentuk tingkah laku dan perluasan hubungan dengan teman sebaya, selain
dengan keluarga anak juga mulai menjalin hubungan dengan teman sebaya
(peer group) atau teman sekelas, sehingga ruang gerak hubungan sosialnya
telah bertambah luas. Pada masa ini, anak mulai dapat menyesuaikan diri
dengan lingkungan sekitar, (egosentris) pada sikap yang kooperatif
(bekerjasama) atau mementingkan kepentingan orang lain.

Dalam perkembangan sosial anak, anak dapat memahami dan


memikirkan orang lain. Pemikirannya terwujud dalam refleksi diri, yang
sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan
orang lain. Anak akan memunculkan prilaku dan sikapnya berdasarkan hasil
pemikirannya. Anak juga mampu menyembunyikan dan merahasiakan apa
yang dipikirkannya dan tidak menyatakannya dalam bentuk tindakan.
Perkembangan sosial anak akan berpengaruh terhadap bagaimana anak
berinteraksi dengan lingkungan anak dan apa yang bisa dia peroleh dari
interaksi tersebut. Jika anak berinteraksi dengan lingkungan yang negatif maka
anak perilaku anak akan bisa menjadi hal negatif pula terutama pada anak
usia Sekolah Dasar yang perkembangan sosialnya berkembang dengan pesat.

14
Sehingga perlu adanya perhatian dan pengawasan yang dilakukan orang tua dan
guru agar anak tidak terpengaruh pada kehidupan sosial yang negatif.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Setiap anak memiliki tugas dan tahap perkembangan yang berbeda-


beda pula sesuai dengan aspek-aspek perkembangannya. Beberapa aspek
perkembangan yang berkembang pesat pada usia Sekolah Dasar adalah
perkembangan Motorik, Kognitif, bahasa, emosi, dan sosial anak.

Perkembangan motorik merupakan perkembangan dari segala bentuk


perubahan yang terjadi secara progresif pada kemampuan anak untuk dapat
melakukan berbagai gerakan yang diperoleh melalui interaksi antara faktor
kematangan (maturation) dan latihan atau pengalaman (experiences) selama
kehidupan yang dapat dilihat melalui perubahan/pergerakan yang dilakukan.

Perkembangan kognitif anak usia dasar merupakan salah satu aspek


penting yang mesti dipahami dalam proses pendidikan khususnya kegiatan
belajar mengajar (KBM). Kemampuan kognitif anak usia dasar berbeda-beda
disetiap tingkatan usianya.

Bahasa merupakan media komunikasi yang digunakan untuk


menyampaikan pesan (pendapat dan perasaan) dengan menggunakan
simbol-simbol yang telah disetujui bersama, kemudian kata dirangkai
berdasarkan urutan membentuk kalimat yang bermakna, dan mengikuti
aturan atau tata bahasa yang berlaku dalam suatu komunitas atau
masyarakat.

emosi juga sangat penting dalam perkembangan anak dimana emosi


merupakan faktor sangat menonjol yang mempengaruhi tingkah laku
individu, dalam hal ini termasuk pula perilaku belajar. Perkembangan
emosi ini akan sejalan dengan perkembangan sosial anak

16
dimana perkembangan sosial disebut sebagai pencapaian kematangan
dalam hubungan sosial dan proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan
norma-norma kelompok tradisi dan moral. Perkembangan bahasa, emosi,
dan sosial anak pada umumnya diperngaruhi oleh lingkungan anak baik
lingkungan rumah, sekolah, dan teman sebaya. Anak yang mampu
berinteraksi dengan cepat akan memperoleh perkembangan bahasa, emosi,
dan sosial yang cepat pula, karena anak akan banyak menghabiskan waktu
dengan berinteraksi dengan orang lain. Oleh karena itu, perkembangan
bahasa, emosi, dan sosial harus sangat diperhatikan.

Perkembangan tersebut juga harus disesuaikan dengan tahap perkembangan


anak. Orang tua dan guru mesti berperan dengan maksimal untuk
perkembangan anak. Sehingga anak dapat beekembangan dengan efetif
dan tidak terpengaruh oleh hal-hal yang negatif yang dan mempengaruhi
perkembangan anak. Dengan adanya kajian mengenai perkembangan ini
dapat dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan pembelajaran di
sekolah dan untuk melihat permasalah yang terjadi di sekolah. Dengan
demikian dapat menjadi solusi bagi guru untu mengatasi permasalahan
dalam pembelajaran dan perkembangan anak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Dian Andesta Bujuri(2018).Jurnal Ilmu Pendidikan:Analisis Perkembangan


Kognitif anak usia dasar dan implikasinya dalam proses belajar mengajar

Mera Putri Dewi, Neviyarni S, Irdamurni (2020) Artikel:Perkembangan Emosi,


Bahasa, dan Sosial anak usia sekolah dasar

Hascita Istiqamah dan Suyadi (2019) Jurnal PGMI:Perkembangan Fisik Motorik


Anak Usia Sekolah Dasar

(PDF) Analisis Perkembangan Kognitif Anak Usia Dasar dan Implikasinya dalam
Kegiatan Belajar Mengajar (researchgate.net)

(PDF) PERKEMBANGAN BAHASA, EMOSI, DAN SOSIAL ANAK USIA


SEKOLAH DASAR (researchgate.net)

304911433.pdf (core.ac.uk)

18

Anda mungkin juga menyukai