OLEH :
NURFADILLAH SAID
1054011128121
KELAS J
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan nikmat dan karunia-Nya,
saya dapat menyelesaikan tugas makalah Pengantar Pendidikan yang berjudul “REMAJA DAN
PERKEMBANGANNYA”
Saya menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa dalam proses pembuatan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah berupaya
dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, sehingga makalah ini dapat selesai dengan
baik. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati dan tangan terbuka menerima masukan, saran dan
usulan guna penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan para
pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Bab I Pendahuluan
Latar belakang
Rumusan masalah
Bab II Pembahasan
Kesimpulan
Daftar pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap individu merupakan sistem yang hidup dan terbuka. Hal ini berarti bahwa individu
mengalami kemajuan, perubahan, bersifat dinamis, dan tidak statis. Dengan demikian, setiap
individu mengalami proses yang disebut perkembangan. Perkembangan adalah perubahan-
perubahan yang dialami individu atau organisme menuju tingkat kedewasaannya atau
kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progressif dan
berkesinambungan baik menyangkut fisik (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah).
Setiap individu yang normal dan berusia panjang akan mengalami fase-fase
perkembangan. Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan rentang perjalanan
kehidupan individu yang diwarnai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu. Fase
perkembangan tersebut berlangsung secara bertahap atau tidak melompat-lompat. Urutan
perkembangan tersebut adalah sebagai berikut, Bayi – Balita – Anak – Remaja – Dewasa – Tua.
Pada dasarnya setiap individu mengalami pertumbuhan fisik dan perkembangan non
fisik yang meliputi aspek-aspek intelektual, sosial, emosi, bahasa. Moral, dan agama.
Perkembangan aspek-aspek tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan seluruh
perkembangan tersebut bersifat dinamis. Menurut Santrok (1992) semua aspek dalam
perkembangan dipengaruhi oleh faktor-faktor genetik.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
B. Bakat
1. Pengertian Bakat
Bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana kemampuan
tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk melakukan hal-hal tertentu
dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan orang biasa.
Pendapat lain mengatakan pengertian bakat adalah kemampuan yang ada di dalam diri
seseorang sejak lahir dimana kemampuan tersebut dapat digunakan untuk mempelajari sesuatu
dengan cepat dan dengan hasil yang baik.Setiap orang memiliki bakat yang berbeda-beda dan
bentuknya sangat beragam. Misalnya seperti bakat musik, menari, melukis, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini bakat juga dipengaruhi beberapa faktor karena suatu bakat bisa cepat atau lambat
berkembang apabila:
1. Tingkat pendidikan yang didapatkan seseorang.
2. Faktor lingkungan sekitar yang dapat mendukung bakat seseorang.
3. Struktur saraf motorik yang baik.
4. Motivasi dan minat seseorang untuk belajar serta mengasah bakatnya.
5. M. Ngalim Purwanto
Menurut M. Ngalim Purwanto, bakat adalah kecakapan pembawaan, yang mana
mengenai kesanggupan dan potensi tertentu yang dimiliki oleh seseorang.
2. Jenis-Jenis Bakat
Secara umum, bakat dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu bakat umum dan bakat
khusus. Berikut penjelasan ringkas mengenai kedua jenis bakat tersebut:
a. Bakat Umum; Apakah umum adalah kemampuan berupa potensi dasar di dalam diri
seseorang yang sifatnya umum. Dengan kata lain, bakat umum ini dimiliki oleh setiap
individu dan menjadi sesuatu yang lumrah.
b. Bakat Khusus; Bakat khusus adalah suatu kemampuan atau potensi khusus yang dimiliki
oleh seseorang. Dengan kata lain, tidak semua orang memiliki bakat khusus yang sama
antara satu orang dengan orang lainnya.
3. Contoh Bakat
Banyak yang beranggapan bahwa bakat dan minat adalah dua hal yang sama, padahal
keduanya berbeda. Minat cenderung pada keadaan dimana individu memiliki perhatian
khusus terhadap sesuatu dan ingin mempelajarinya lebih dalam, sedangkan bakat seperti
yang sudah dibahas sebelumnya yaitu sesuatu yang sudah melekat sejak lahir.Berikut ini
adalah beberapa contoh bakat:
a. Bakat Umum
Bakat umum merupakan kemampuan atau potensi dasar seseorang dan dimiliki setiap
individu. Beberapa contoh bakat umum manusia diantaranya:Mampu berbicara,
Mampu berpikir, Mampu berjalan atau bergerak, Mampu menulis dan membaca, Dan
lain-lain.
b. Bakat Khusus
Bakat khusus merupakan kemampuan atau potensi khusus yang hanya dimiliki oleh
orang-orang tertentu saja. Beberapa contoh bakat khusus yang ada di dalam diri orang-
orang tertentu, misalnya:
1) Bakat verbal, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam verbal yang ditunjukkan
dengan konsep atau dalam bentuk kata kata.
2) Bakat numerial, yaitu kemampuan khusus seseorang di bidang bentuk angka atau
matematika.
3) Bakat skolastik, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam hal-hal yang
berhubungan dengan angka dan kata. Jenis bakat ini mencakup kemampuan
berpikir, penalaran, mengurutkan, menciptakan hipotesis, pandangan hidup yang
bersifat rasional dan lainnya. Biasanya pekat seperti ini ditemukan pada seorang
ilmuwan, akuntan, pemograman atau sejenisnya.
4) Bakat abstrak, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam hal membuat pola,
rancangan, ukuran, bentuk atau posisi posisinya.
5) Bakat mekanik, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam bentuk prinsip umum
IPA, alat-alat, tata kerja atau lainnya.
6) Bakat relasi ruang, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam hal mengamati atau
menceritakan pola dua dimensi maupun berpikir dalam tiga dimensi. Bakat ini
biasanya dimiliki oleh fotografer, artis, pilot, arsitek atau profesi lainnya.
7) Bakat ketelitian klerikal, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam hal tulis-
menulis, meramu dan di bidang laboratorium.
8) Bakat bahasa, yaitu kemampuan khusus seseorang dalam penalaran analisis bahasa.
Bakat ini sangat dibutuhkan pada bidang penyiaran, hukum, editing, pramuniaga,
jurnalistik atau profesi lainnya yang sejenis.
C. Sosial
1. Pengertian sosial
Istilah sosial adalah kata yang berasal dari bahasa latin yaitu ‘socius’ yang berarti segala
sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam kehidupan bersama. Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosial adalah berkenaan dengan masyarakat. Makna lainnya
dari sosial adalah suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan
sebagainya).
Hal ini sering kali dikaitkan dengan interaksi sosial. Interaksi sosial adalah subjek yang
dipelajari dalam banyak ilmu sosial. Dalam sosiologi, interaksi sosial adalah urutan dinamis
tindakan sosial antara individu (atau kelompok) yang mengubah tindakan dan reaksi mereka
karena tindakan oleh mitra interaksi mereka. Interaksi sosial adalah pembentuk dasar untuk
struktur sosial.
Secara umum, interaksi sosial adalah setiap hubungan antara dua individu atau lebih.
Interaksi sosial terdiri dari sejumlah besar interaksi sosial, fisik, dan verbal yang menciptakan
iklim untuk pertukaran perasaan dan ide.
Didefinisikan secara luas, interaksi sosial mengacu pada hubungan yang ada antara
orang-orang yang memiliki interaksi berulang yang dirasakan oleh peserta memiliki makna
pribadi. Interaksi sosial biasanya dibatasi dan diatur oleh norma sosial dan budaya, antara
dua orang atau lebih, dengan masing-masing memiliki posisi sosial dan menjalankan peran
sosial. Interaksi sosial dapat dipelajari antara kelompok dua (diad), tiga (triad) atau
kelompok sosial yang lebih besar.
D. Bahasa
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia
lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu
linguistik.
Perkiraan jumlah bahasa di dunia beragam antara 6.000–7.000 bahasa.[1] Namun,
perkiraan tepatnya bergantung pada suatu perubahan sembarang yang mungkin terjadi antara
bahasa dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tetapi setiap bahasa dapat
disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus audio, visual, atau taktil, sebagai
contohnya, tulisan grafis, braille, atau siulan. Hal ini karena bahasa manusia bersifat independen
terhadap modalitas. Sebagai konsep umum, "bahasa" bisa mengacu pada kemampuan kognitif
untuk dapat mempelajari dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, atau untuk
menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem tersebut atau sekumpulan
pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Semua bahasa bergantung pada
proses semiosis untuk menghubungkan isyarat dengan makna tertentu.
Bahasa lisan dan bahasa isyarat memiliki sebuah sistem fonologis yang mengatur
bagaimana simbol digunakan untuk membentuk urutan yang dikenal sebagai kata atau morfem,
dan suatu sistem sintaks yang mengatur bagaimana kata-kata dan morfem digabungkan untuk
membentuk frasa dan penyebutan.
Bahasa manusia unik karena memiliki sifat-sifat produktivitas, rekursif, dan pergeseran,
dan karena secara keseluruhan bahasa manusia bergantung pula pada konvensi serta edukasi
sosial. Strukturnya yang kompleks mampu memberikan kemungkinan ekspresi dan penggunaan
yang lebih luas daripada sistem komunikasi hewan yang diketahui.
Sejak zaman hominin, bahasa diperkirakan mulai secara bertahap mengubah sistem
komunikasi antarprimata. Primata kemudian mulai memperoleh kemampuan untuk membentuk
suatu teori pikiran dan intensionalitas. Perkembangan tersebut terkadang diperkirakan
bersamaan dengan meningkatnya volume otak, dan banyak ahli bahasa berpendapat bahwa
struktur bahasa berkembang untuk melayani fungsi sosial dan komunikatif tertentu. Bahasa
diproses pada banyak lokasi yang berbeda pada otak manusia, terutama di area Broca dan area
Wernicke.
Manusia mengakuisisi bahasa lewat interaksi sosial pada masa balita, dan anak-anak
sudah dapat berbicara secara fasih kurang lebih pada umur tiga tahun. Penggunaan bahasa telah
berakar dalam kultur manusia. Oleh karena itu, selain digunakan untuk berkomunikasi, bahasa
juga memiliki banyak fungsi sosial dan kultural, misalnya untuk menandakan identitas suatu
kelompok, stratifikasi sosial, dan untuk dandanan sosial dan hiburan.
Bahasa-bahasa berubah dan bervariasi sepanjang waktu, dan sejarah evolusinya dapat
direkonstruksi ulang dengan membandingkan bahasa modern untuk menentukan sifat-sifat
mana yang harus dimiliki oleh bahasa leluhurnya supaya perubahan nantinya dapat terjadi.
Sekelompok bahasa yang diturunkan dari leluhur yang sama dikenal sebagai rumpun bahasa.
Bahasa yang digunakan dunia sekarang tergolong pada keluarga Indo-Eropa. Termasuk
di dalamnya adalah bahasa seperti Inggris, Spanyol, Portugis, Rusia, dan Hindi; Bahasa Sino-
Tibet, yang melingkupi Bahasa Mandarin, Cantonese, dan banyak lainnya; Rumpun bahasa Afro-
Asiatik yang melingkupi Arab, Amhar, Somali, dan Hebrew; dan bahasa Bantu, yang melingkupi
Swahili, Zulu, Shona, dan ratusan bahasa lain yang digunakan di Afrika. Konsensusnya adalah
antara 50–90% bahasa yang digunakan sejak awal abad ke-21 kemungkinan akan punah pada
tahun 2100.[2] [3]
E. Perkembangan Afektif
Setiap anak tentunya mengalami perkembangan di dalam hidupnya, salah satunya yaitu
perkembangan afektif (emosi). Afektif ini berkaitan dengan perasaan cinta atupun takut yang
mana dapat mempengaruhi kondisi perasaan serta emosi yang mana memiliki gaya ataupun
makna yang dapat menunjukkan perasaan. Seseroang tentunya dalam merespon sesuatu akan
lebih diarahkan dengan menggunakan penalaran serta pertimbangan yang objektif. Namun saat-
saat tertentu, di dalam kehidupannya dorongan emosional yang ada lebih banyak dipengaruhi
dengan pemikiran yang ada di dalam tingkah lakunya.
Perasaan yang menyertai perbuatannya tersebut di dalam kehidupan sehari hari sering disebut
dengan warna afektif. Warna afektif tersebut biasanya kuat namun juga terkadang melemah.
Bahkan terkadang juga terlihat samar-samar. Jika warna afektif tersebut mulai menguat, maka
perasaan yang muncul akan lebih luas, mendalam dan terarah dan hal ini lah yang dinamakan
emosi. (baca juga: Kecerdasan Spritual)
Sejak lahir, emosi yang ada dalam diri seseorang akan berkembang bertahap melalui
interaksi yang terjadi dengan orang tua mereka serta orang lain yang ada di sekitarnya. Pada
awalnya kehidupan anak merupakan masa penting serta rentan pada perkembangan emosi
anak. Jika orang tua kurang begitu menyadari pentingnya kualitas dalam hubungan dan bersikap
kepada anak, tentu saja anak akan mengalami berbagai masalah serta gangguan emosi yang
cukup serius ketika beranjak dewasa. Namun jika kebutuhan emosi tersebut terpenuhi dengan
baik, maka anak dapat berkembang menjadi seseorang yang bahagia serta dapat mewujudkan
potensinya dengan maksimal.
Salah satu penyebab dari emosi pada anak adalah afektif, atau yang dikenal dengan
kasih sayang. Kasih sayang merupakan perasaan yang hangat, persahabatan serta simpati yang
diperuntukkan untuk orang lain. Biasanya pada anak anak afektif terebut akan ditunjukkan pada
benda atau hewan. Biasanya ini terjadi karena pengganti kasih sayang dengan orang lain.
Sehingga pentingnya untuk memenuhi kasih sayang dalam kebutuhan di masa kecil. Kekurangan
afektif akan menjadi penyebab anak menolak orang tua.
A. Kesimpulan
Perkembangan intelektual manusia merupakan proses psikologis yang
didalamnya melibatkan proses memperoleh, menyusun, dan menggunakan
pengetahuan serta kegiatan mental serta berfikir, menimbang, mengamati, mengingat,
menganalisis, mensintesis, mengevaluasi dan memecahkan permasalahan yang
berlangsung melalui interaksi dengan lingkungan.
Bakat adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dimana
kemampuan tersebut sudah melekat dalam dirinya dan dapat digunakan untuk
melakukan hal-hal tertentu dengan lebih cepat dan lebih baik dibandingkan dengan
orang biasa.
sosial adalah berkenaan dengan masyarakat. Makna lainnya dari sosial adalah
suka memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya).
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan
manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa
disebut ilmu linguistik.
Salah satu penyebab dari emosi pada anak adalah afektif, atau yang dikenal
dengan kasih sayang. Kasih sayang merupakan perasaan yang hangat, persahabatan
serta simpati yang diperuntukkan untuk orang lain. Biasanya pada anak anak afektif
terebut akan ditunjukkan pada benda atau hewan. Biasanya ini terjadi karena pengganti
kasih sayang dengan orang lain. Sehingga pentingnya untuk memenuhi kasih sayang
dalam kebutuhan di masa kecil. Kekurangan afektif akan menjadi penyebab anak
menolak orang tua.
DAFTAR PUSTAKA
https://dosenpsikologi.com/perkembangan-afektif-anak-usia-dini
https://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa
homeschoolingtalenta-jakartatimur.com/pengertian-bakat-arti-jenis-jenis-dan-contoh-bakat/artikel-
homeschooling/
https://hot.liputan6.com/read/4665286/sosial-adalah-hal-yang-berkaitan-dengan-masyarakat-kenali-
jenis-dan-bentuk-interaksinya
https://www.kompasiana.com/khalishatulhasanah/54f344d77455137e2b6c6ec7/perkembangan-
intelektual-manusia