DOSEN:
JAUHAROTUR RIKLAH, S.Pd M.Pd
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sammpai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih Kepada Ibu Jauharotur Rihlah S.Pd., M.Pd Dosen Mata Kuliah
Pengembangan Kognitif dan Kreatifitas yang telah membimbing dengan
memberikan sumbangan pikiran dan materinya. Dan kepada rekan rekan
kelompok II yang sudah bekerja sama menyumbangkan tenaga dan
pikirannya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Kami berharap makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari hari terkhusus bagi pendidik dan orang
tua.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangay mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalh ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR …………………………………………………. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang …………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ……………………………………………….. 2
C. Manfaat Makalah ………………………………………………… 3
D. Tujuan Makalah ………………………………………………….. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengembangan Kognitif Menutut Para Ahli …………………….. 4
B. Implementasi Teori Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini Dalam
Proses Pembelajaran …………………………………………….. 15
BAB III PENUTUP
B. Kesimpulan ……………………………………………………… 19
C. Saran ………………………………………………………..…… 19
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………. 20
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Kompleksitas dan tantangan mengenai pertumbuhan dan
perkembangan anak usia dini di masa kini tidak dapat diabaikan.
Pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal sangat diperlukan, tidak
hanya oleh orang tua dan anggota keluarga lainnya namun juga oleh
masyarakat secara luas. Hal ini tentu saja berkaitan dengan makna anak –
anak bagi sebuah negara. Sebagaimana yang diucapkan oleh Perdana Menteri
India pertama, Jawaharlal Nehru, “Children are like buds in the garden and
should be carefully and lovingly nurtured, as they are the future of the nation
and the citizens of tomorrow”.1
Oleh karena itu, memahami teori – teori yang berkaitan dengan
perkembangan anak – anak sangat penting sekali. Dengan tujuan untuk
memudahkan orang tua dan pendidik lainnya memahami dan
mengimplementasikan teori – teori tersebut dalam upaya merawat dan
mendidik anak usia dini sehingga mereka dapat meraih potensi diri secara
maksimal. Upaya ini juga merupakan salah satu cara bagi anak usia dini untuk
mempersiapkan diri saat mereka memasuki usia sekolah sesuai tahapan yang
harus mereka lalui.
Perumbuhan dan perkembangan anak menjadi salah satu faktor
penentu anak untuk bisa sehat dan pintar. Pemantauan tumbuh kembang anak
usia dini terutama di 1000 hari pertama kehidupan sangat penting bagi mereka
karena pertumbuhan dan perkembangan mereka akan sangat pesat pada
periode ini.
Salah satu aspek perkembangan anak usia dini yang patut dipelajari
adalah aspek perkembangan kognitif. Kognitif itu sendiri adalah proses
berpikir, kemampuan individu untuk menilai, mempertimbangkan dan
menghubungkan suatu peristiwa satu dengan yang lain. Kemampuan ini
merupakan dasar dari segala jennis kemampuan yang dimiliki seseorang. Hal
1
https://timesofindia.indiatimes.com/life-style/events/childrens-day-quotes-top-10-
inspiring-quotes-by-jawaharlal-nehru-about-children/articleshow/66616261.cms (diakses 21
November 2021)
1
ini juga dipengaruhi oleh minat seseorang untuk menunjukkan segala ide yang
dimiliki. 2
Perkembangan anak usia dini di Indonesia sendiri telah difasilitasi
melalui institusi PAUD yang bertujuan untuk membentuk anak Indonesia
yang berkualitas yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan
tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam
memasuki Pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada masa dewasa.
Tujuan penyerta lainnya untuk membantu menyiapkan anak mencapai
kesiapan belajar akademik di sekolah dan mampu bersaing secara sehat di
jenjang Pendidikan selanjutnya.3
Pendidikan anak usia dini adalah jenjang Pendidikan untuk anak usia
0-6 (golden age) dimana periode ini akan mempengaruhi kualitas anak di
masa yang akan datang. Pembentukan pribadi dan karakter adalah fokus
utama pendidik PAUD. Pengenalan nilai-nilai kehidupan di PAUD yang
ditanamkan ke anak usia dini akan memberikan kesempatan bagi mereka
untuk mencapai tahap pertumbuhan dan perkembangan yang positif.
1. 2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar Belakang di atas maka bisa dirumuskan beberapa masalah
berikut ini :
a. Bagaimana teori-teori perkembangan kognitif Anak Usia Dini menurut
para ahli?
b. Bagaimana implementasi teori perkembangan kognitif Anak Usia Dini
dalam proses pembelajaran mereka?
2
Ahmad Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Kencana Prenada. Media
Group
3
Azroil Ula Al Etivali & Alaika M. Bagus Kurnia PS “Pendidikan Pada Anak Usia Dini”, Jurnal:
Penelitian Medan Agama Vol. 10, No. 2, 2019
2
1. 3. MANFAAT MAKALAH
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu memahami teori –
teori perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli. Pemahaman ini krusial
karena memungkinkan kita untuk sepenuhnya menghargai pertumbuhan dan
perkembangan aspek – aspek dalam kehidupan yang dialami anak – anak
sejak lahir hingga awal dewasa. Selain itu, dengan memahami teori ini dapat
memberikan kita acuan dalam menyiapkan metode pembelajaran bagi anak
usia dini dengan baik.
1. 4. TUJUAN MAKALAH
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu menjelaskan teori – teori
perkembangan yang dikemukakan oleh para ahli untuk membantu masyarakat
menyelesaikan tantangan yang muncul dan berkaitan dengan pertumbuhan
dan perkembangan anak usia dini. Seperti adanya pembatasan ruang gerak
anak – anak untuk bermain oleh beberapa orang tua dengan harapan mereka
akan lebih fokus dalam proses belajar saat mereka berada di dalam institusi.
Beberapa orang tua juga kerap membandingkan kemampuan anak mereka
dengan anak orang lain yang sebaya. Pemikiran seperti ini harus dihindari
oleh orang tua maupun pendidik anak lainnya. Oleh karena itu, teori
perkembangan kogitif anak usia dini perlu dipahami untuk menentukan
pendekatan pembelajaran yang sesuai sehingga harapan untuk generasi
penerus bangsa dan negara yang lebih baik dapat tercapai.
3
BAB II
PEMBAHASAN
1. TEORI VYGOTSKY
yaitu teori dimana anak ketika belajar mendapat pengaruh besar dari orang tua
dan orang-orang di sekitarnya, karena anak-anak jika diajari oleh orang tua
dan orang-orang yang sudah terlatih maka anak akan lebih memahami dan
mengerti apa yang sedang ia lakukan dan pelajari. Teori vygotsky adalah teori
diarahkan oleh budaya dan interaksi sosial. Jadi, budaya dan interaksi sosial
lebih penting dan lebih fokus terhadap perkembangan kognitif pada anak
menurut Vygotsky. 4
konsep lebih sistematis, logis dan rasional sebagai akibat dari percakapan
dengan seseorang penolong yang ahli. Pada teori ini, Vygotsky juga
oleh anak. Dari konsep tersebut maka dikembangkan beberapa tipe bermain
bagi anak usia dini, yaitu bermain sendiri (solitary play), bermain pura-pura
4
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016
4
Teori perkembangan kognitif Vygotsky : 5
Selama sesi pengajaran orang yang lebih ahli (guru atau murid yang lebih
telh dicapai.
tersebut sudah mewakili apa yang diinginkan atau diutarakan oleh anak.
5
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
5
dengan caranya sendiri. Penggunaan Bahasa untuk mengatur diri sendiri
(private speech).
seseorang bukan dengan cara menelusuri apa yang ada dibalik otaknyadan
pada kedalaman jiwanya, melainkan dari asal usul tindakan sadarnya dan dari
interaksi social yang dilatari oleh sejarah hidupnya (Goll & Greenberg, 1990).
6
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
6
social yang berpengaruh pada anak-anak seperti keluarga dan sekolah,
c). Tingkatan social dan budaya secara umum yang mencakup ciri-ciri
teknologi.
2. TEORI PIAGET
dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik
anak : 7
7
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
7
Asimilasi yaitu proses menambahkan informasi baru kedalam skema yang
telah ada. Proses ini bersifat subyektif karena seseorang akan cenderung
penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan
menerima pengetahuan dari luar secara pasif, tetapi anak tersebut secara aktif
mengkonstruksi pengetahuannya.
Tahapannya meliputi:
1. Tahap Sensorimotor
Tahap ini berlangsung sejak kelahiran sampai sekitar usia 2 tahun (tahap
8
berarti pemahaman obyek dan kejadian terus eksis bahkan ketika obyek
dan kejaian itu tidak apat dilihat, didengar atau disentuh. Pencapaian
kedua adalah realisasi bertahap bahwa ada perbedaan atau batas antara
diri dan lingkungan sekitar. Lebih lanjut Piaget (dalam Jahja, 2013: 116)
setelah akhir usia 2 tahunjenis yang secara kualitatif baru dari fungsi
lebih mulai usia 2 tahun – 7 tahun. Ini adalah tahap pemikiran yang lebih
Pada tahap ini dibagi menjadi dua sub tahap yaitu Sub Tahap Simbolis
8
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
9
perspektif milik sendiri dengan perspektif orang lain. Animesme adalah
bisa bergerak. Sub Tahap Pemikiran Intuitif yang terjadi kira-kira usia
4 tahun dan berlangsung selama usia 7 tahun. Pada tahap ini anak mulai
ketahui.
Yaitu tahapan yang muncul antara usia 6 – 12 tahun dan mempunyai ciri
antara lain:
10
5) Konservasi, yaitu memahami bahwa kuantitas, panjang atau jumlah
dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang lain ini berbicara
Yaitu tahap yang mulai dialami anak dalam usia 11 tahun (saat pubertas)
seseorang dapat memahami hal-hal tentang cinta, bukti logis, dan nilai.
urutannya selalu sama. Tidak ada tahapan yang diloncati dan tidak
3). Dapat digeneralisasi: refresentase dan logika dari operasi yang ada
pengetahuan
secara logis
terintegrasi
11
6). Tahapan merefresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model
Teori Piaget tidak luput dari kritik terkait estimasi terhadap kompetensi anak
keyakinan Piaget.
3). Melatih anak untuk menalar pada level yang lebih tinggi. Beberapa anak
yang pada tahap kognitif (seperti pra operasional) dapat dilatih untuk
operasional konkrit)
12
Gagasan utama Bruner didasarkan kategorisasi. “Memahami adalah
Teori pembelajaran yang terkenal dari Bruner adalah teori belajar yang
auditori).10
9
C. Asri Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta: Jakarta, 2005.
10
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
13
yang menggunakan tigas tahap belajar menurut teori Bruner, diharapkan
belajarnya.
diingat siswa.
Artinya, bahan subjek itu mesti sesuai dengan keterampilan siswa dan
mesti relevan dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa. Oleh karena
pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada waktu tertentu.
fenomena baru ke dalam skema yang telah ia punya. Dalam proses itu
14
seseorang dapat mengembangkan skema yang ada atau dapat
mengubahnya.
Proses Pembelajaran
perkembangan proksimal
11
Nurhadi, Jurnal Edukasi dan Sains: Teori Kognitivisme Serta Aplikasinya Dalam
Pembelajaran, STAI Al-Azhar: Pekanbaru, 2020.
12
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
15
b. Implikasi teori Vygotsy di Ruang Kelas
anak.
perkembangan
16
pembelajaran Bruner meliputi tahap pembelajaran enactive, iconic,
symbolic. 13
atau tulisan)
Dari uraian tentang teori Ausubel yang telah dijelaskan dapat diambil
adalah:14
13
Khadijah, Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini, Perdana Kencana: Medan, 2016.
17
a. Kunci keberhasilan dalam belajar terkletak pada kebermaknaan bahan
memiliki minat dan kesiapan untuk belajar. Minat dan kesiapan erat
14
Sutarto, Jurnal Islamic Counseling Vol 1 No. 02: Teori Kognitif dan Implikasinya Dalam
Pembelajaran, STAIN CURUP: Padang, 2017.
18
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir. Jean
B. SARAN
19
DAFTAR PUSTAKA
20