Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRINSIP-PRINSIP PEMBELAJARAN DALAM PAUD

Di susun guna Memenuhi Tugas


Mata Kuliah :Kurikulum dan Pembelajaran AUD
Dosen Pengampu : Hidayatu Munawaroh,M.Pd.

Di Susun Oleh : 1.Yuniatun Hasanah (2020240033)


2.Maratus solehah ( 2021240055 )
Prodi : PIAUD /4B

PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI (PIAUD)


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN (FITK)
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN (UNSIQ)
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita sehingga
penyusunan makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam
senantias kami panjatkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Kami ucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Hidayatu munawaroh, M.Pd
selaku dosen pembimbing, serta pihak-pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Dengan segenap kerendahan hati, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
pembuatan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan dan menerima kritik setra saran yang membangun dari
pembaca demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat.

Wonosobo, 30 juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PEMBAHASAN
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A.    Prinsip-prinsip Teoritis PAUD
B.     Prinsip-prinsip Praktis PAUD
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan
B.     Saran
DAFTAR PUSTAKA

                                                   
BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan wilayah pembahasan yang sangat


luas dan semakin menarik. Karena usia dini merupakan awal bagi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Pendidikan anak usia dini memegang peranan yang
sangat penting dan menentukan perkembangan anak selanjutnya, sebab
pendidikan anak usia dini merupakan fondasi bagi dasar kepribadian anak.

Ditinjau dari perkembangan otak manusia, tahap perkembangan otak anak


usia dini menempati posisi yang paling vital, yakni meliputi 80% perkembangan
otak. Perkembangan otak manusia 50% dicapai pada usia 4 tahun, 80 % dicapai
hingga usia 8 tahun dan selebihnya diproses hingga usia 18 tahun. Dengan
demikian usia 0-8 tahun memegang peranan yang sangat besar karena
perkembangan otak mengalami lompatan dan berjalan demikian pesat. Oleh
karena itu usia dini disebut juga “golden age” atau usia emas, karena
perkembangannya yang luar biasa.

Masyarakat makin menyadari betapa pentingnya pendidikan anak usia dini.


Hal ini nampak dengan berkembangnya tempat pendidikan anak usia dini formal,
informal dan non-formal, dalam bentuk tempat penitipan, kelompok bermain,
taman bermain dan taman kanak-kanak. Dengan beegitu pendidikan anak usia
dini dapat dijadikan bekal untuk keberhasilan anak dimasa mendatang.

B.     RUMUSAN MASALAH

1.      Apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip Teoritis dalam pembelajaran


PAUD?
2.      Apa saja yang termasuk dalam prinsip-prinsip Praktis dalam pembelajaran
PAUD?

C.    TUJUAN

1.      Mengetahui prinsip-prinsip Teoritis dalam pembelajaran PAUD.


2.      Mengetahui prinsip-prinsip Praktis dalam pembelajaran PAUD.
3.      Memahami pendekatan-pendekatan yang diterapkan pada anak usia dini.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Prinsip-Prinsip Teoritis Dalam Pembelajaran PAUD

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial,
moral, spiritual maupun emosional. Anak usia dini merupakan sosok individu yang
membutuhkan stimulus untuk membantu aspek-aspek perkembangannya.
Merujuk pada peraturan pemerintahan No.19 tahun 2005 tentang standar
nasional pendidikan , pasal 1 ayat 1 menyatakan bahwa proses pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggrakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasin aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikollogis peserta
didik.

Para pakar pendidikan anak usia dini terutama Wilhem (1782-1852), Maria
Montessori (1869-1952) dan Steiner (1861-1925) mengembangkan teori dan
praktisinya di zamannya masing-masing,yang kemudian oleh Tina Bruce (1987)
[1] dirangkum dalam sepuluh prinsip pendidikan anak usia dini sebagai berikut:
1.      Usia anak adalah sebagian dari kehidupan secara keseluruhan, merupakan masa
persiapan untuk menghadapi kehidupan yang akan datang.
2.      Fisik, mental dan kesehatan sama pentingnya dengan berfikir maupun aspek
psikis (spiritual). Oleh karena itu keseluruhan (holistis) aspek perkembangan anak
merupakan pertimbangan yang sama pentingnya.
3.      Pembelajaran pada usia dini saling terkait, tidak dapat dipisahkan.
4.      Motivasi intrinsik (motivasi dari dalam diri) anak akan menghasilkan inisiatif
sendiri (self directed activity) yang sangat bernilai.
5.      Program pendidikan pada anak usia dini perlu menekankan pada pentingnya
sikap disiplin karena sikap tersebut dapat membentuk watak dan kepribadiannya.
6.      Masa peka (0-3 tahun) untuk mempelajari sesuatu pada tahap perkembangan
tertentu, perlu diobservasi lebih detail.
1

7.      Tolak ukur pembelajaran hendaknya bertumpu pada hal-hal atau kegiatan yang
telah mampu dikerjakan anak, bukan apa yang tidak dapat dikerjakan anak.
8.      Suatu kehidupan terjadi dalam diri anak (innerlife) khususnya pada kondisi yang
menunjang.
9.      Orang-orang sekitar dalam berinteraksi pada anak merupakan hal yang penting
karena mereka secara otomatis menjadi guru yang terbaik.
10.  Pada hakikatnya, pendidikan anak usia dini merupakan interaksi antara anak,
lingkungan, orang dewasa dan pengetahuan.

B.     Prinsip-Prinsip Dalam Praktis Pembelajaran PAUD


Salah satu pilar konsep dasar PAUD adalah prinsip-prinsip pelaksanaan
pembelajaran. Terdapat tigabelas prinsip pelaksanaan pembelajaran PAUD:

1.      Berorientasi Pada Kebutuhan Anak


Kegiatan pembelajaran anak harus berorientasi pada kebutuhan anak. Menurut
Maslow, kebutuhan manusia terdapat tujuh tingkatan yang tersusun secara
hierarki, yakni: kebutuhan fisik, keamanan, kasih sayang, harga diri, kognisi,
estetika dan aktualisasi diri. Kebutuhan mendasar bagi anak adalah kebutuhan
fisik (makan, minum, pakaian dan lain-lain). Kebutuhan berikutnya adalah
keamanan (aman, nyaman, terlindung dan bebas dari bahaya). Berikutnya adalah
kasih sayang (dimengerti, dikasihi dan dihargai ).
Orientsi belajar anak usia dini bukan untuk mengejar prestasi, seperti
kemampuan membaca, menulis, berhitung dan pengetahuan lain yang sifatnya
akademis. Namun orientasi belajar yang sesungguhnya adalah mengembangkan
sikap dan minat belajar serta berbagai potensi dan kemampuan dasar anak.[2]

2.      Pembelajaran Anak Sesuai Dengan Perkembangan Anak


Pembelajaran anak usia dini harus disesuaikan dengan perkembangan anak, baik
usia maupun kebutuhan individual anak. Setiap anak berbeda perkembangannya
dengan anak lain, ada yang cepat ada yang lambat. Oleh karena itu, guru harus
memahami kebutuhan khusus atau kebutuhan individu anak. Akan tetapi didasari
pula pada faktor-faktor yang sulit atau tidak dapat diubah dalam diri anak yaitu

1
http://sitiumairoh24.blogspot.co.id/2015/03/prinsip-prinsip-teoritis-dan-
prinsip.html
faktor genetis. Oleh karena itu, PAUD diarahkan untuk memfasilitasi setiap anak
dengan lingkungan dan bimbingan belajar yang tepat agar anak dapat
berkembang sesuai kapasitas genetisnya.[3]

3.      Mengembangkan Kecerdasan Majemuk


Ukuran kecerdasan anak bukan pada kemampuan kognitif (calistung), melainkan
pada kematangan emosi. Dengan demikian meskipun anak telah mampu
membaca, menulis dan berhitung dengan baik, belum tentu anak tersebut cerdas.
Justru sebaliknya, ada kemungkinan stimulasi yang berlebihan untuk
pengembangan kognitif, sehingga pengembangan kecerdasan yang lain (linguistic,
kinestetik, interpersonal dan seterusnya) menjadi terabaikan.

4.      Belajar Melalui Bermain


Bermain adalah salah satu pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan
untuk anak usia dini. Dengan menggunakan setrategi, metode, bahan dan media
yang menarik, permainan dapat diikuti anak secara menyenangkan. Melalui
permainan anak dapat diajak bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan
benda-benda disekitarnya.

5.      Tahapan Perkembangan Anak Usia Dini


Pembelajaran anak usia dini hendaknya dilakukan secara bertahap, mulai dari
yang konkret ke yang abstrak, dari sederhana ke yang kompleks dan dari diri
sendiri ke lingkungan sosial.

6.      Anak Adalah Peserta Didik Aktif


Pembelajaran ditujukan untuk membangkitkan anak untuk turut berpartisipasi
secara aktif dalam proses belajar. Anak adalah subjek dan pelaku utama dalam
proses pendidikan, bukan objek. Tugas guru menciptakan situasi dan kondisi
belajar sehingga anak termotifasi dan muncul inisiatif untuk berperan secara aktif.
Anak bukan hanya pendengar dan pengamat, melainkan pelaku utama,
sedangkan guru adalah pelayan dan pendamping utama.[4]
7.      Interaksi Sosial Anak
Anak sangat membutuhkan interaksi, ketika anak berinteraksi dengan orang
dewasa, orang tua, guru dan teman sebayanya maka anak tersebut akan belajar.
Tanpa belajar bahasa, pada usia 4-5 tahun ia telah mempunyai kosakata lebih dari
14.000 kosa kata.
2

8.      Lingkungan Yang Kondusif


Lingkungan harus diciptakan sedemikian rupa sehingga menarik dan
menyenangkan dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan yang dapat
mendukung kegiatan belajar melalui bermain. Artinya lingkungan belajar harus
bebas dari benda-benda tajam yang dapat mengancam keselamatan anak
termasuk bahan mainan dan cat pewarna yang tidak menimbulkan iritasi pada
kulit saat digunakan.setting ruangan yang aman juga diperlukan untuk melakukan
gerakan atraktif, termasuk memenjat meja dan kursi guna mengambil permainan.

9.      Merangsang Kreatifitas Dan Inovasi


Kegiatan pembelajaran di PAUD harus merangang daya kreatifitas dengan tingkat
inovasi tinggi. Proses kreatifitas dan inofasi dapat dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingin tahu anak, memotivasi anak
untuk berpikir kritis dan menemukan hal-hal yang baru.

10.  Mengembangkan Kecakapan Hidup


Berbagai kecakapan dilatih agar kelak anak berkembang menjadi manusia yang
utuh dan memiliki kepribadian atau akhlak mulia, cerda, terampil, mampu bekerja
sama dengan orang lain, mampu hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengembangkan kecakapan hidup dapat dilatih dengan proses pembelajaran. Hal
ini dimaksudkan agar anak belajar untuk menolong diri sendiri, disiplin, mampu
bersosialisasi dan memperoleh bekal ketrampilan dasar yang berguna untuk
kelangsungan hidupnya.

11.  Memanfaatkan Potensi Lingkungan


Media dan sumber pembelajaran dapat berasal dari lingkungan sekitar atau
bahan-bahan yang disiapkan pendidik, termasuk bahan-bahan untuk membuat
permainan eduktif. Bahan bekas yang berserakan dilingkungan sekitar dapat
dikelola secara kreatif kemudian diolah secara inovatif menjadi permainan yang
edukatif yang dapat memicu rasa ingin tahu anak.

2
http://sitiumairoh24.blogspot.co.id/2015/03/prinsip-prinsip-teoritis-dan-
prinsip.html
12.  Pembelajaran Sesuai Dengan Kondisi Sosial Budaya
Kegiatan atau pembelajaran anak usia dini harus sesuai dengan sosial budaya
dimana anak tersebut berada. Berbagai objek yang ada disekitar anak, kejadian
dan isu-isu yang menarik dapat diangkat sebagai tema persoalan belajar.

13.  Stimulasi Secara Holistik


Kegiatan pembelajaran anak usia dini harus bersifat terpadu dan holistik. Anak
tidak boleh hanya dikembangkan kecerdasan tertentu saja, seperti IPA,
matematika, bahasa secara terpisah tetapi berintegrasi pada satu kegiatan.
Misalnya melalui bermain air, anak dapat belajar berhitung berhitung
(matematika), mengenal sifat-sifat air (IPA) menggambar (seni) dan seterusnya.
Dengan demikian setiap permainan dapat mengembangkan seluruh aspek
kecerdasannya. 

BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Prinsip-prinsip pembelajaran adalah bagian terpenting yang wajib diketahui
para pengajar sehingga mereka bisa memahami lebih dalam prinsip tersebut dan
seorang pengajar bisa membuat acuan yang tepat dalam pembelajarannya.
Dengan begitu pembelajaran yang dilakukan akan jauh lebih efektif serta bisa
mencapai target tujuan.
                        Adapun pengertian selajutnya mengenai prinsip belajar adalah konsep-
konsep yang harus diterapkan didalam proses belajar mengajar . Seorang guru
akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan
cara mengajar yang sesuai dengan prinsip-prinsip orang belajar. Dengan kata lain
supaya dapat mengotrol sendiri apakah tugas-tugas mengajar yang dilakukannya
telah sesuai dengan prinsip-prinsip belajar maka guru perlu memahami prinisp-
prinsip belajar itu.prinsip pembelajaran pada anak usia dini adalah konsep
pengelolaan yang harus diterapkan pada proses pembelajaran agar pembelajaran
yang dilakukan akan jauh lebih efektif dan kondusif.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa didalam kegiatan belajar
dan mengajar tidak dapat dilakukan dengan sembarangan, tetapi harus
menggunakan prinsip-prinsip belajar agar bisa bertindak secara tepat dan dapat
mengembangkan sikap yang diperlukan untuk menunjang belajar siswa.
Pembelajaran sambil bermain yang didalamnya mengandung makna, aktif,
menyenangkan dan tanpa paksaan dapat mengembangkan potensi sesuai
karakteristik anak.

B.     SARAN
Sebagai calon pendidik kita harus mengetahui dan memahami prinsip-
prinsip pembelajaran pada anak, karena dengan memahami prinsip tersebut,
pendidik akan lebih mudah menentukan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan prinsip pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Rahman.Hibana S,2002,konsep dasar pendidikan anak usia
dini,yogyakarta:PGTKI press

Suyanto.slamet,2005,dasar-dasar pendidikan anak usia


dini,yogyakarta:hikayat publishing

http://sitiumairoh24.blogspot.co.id/2015/03/prinsip-prinsip-teoritis-dan-
prinsip.html diakses pada tanggal 2 maret 2016, 13:21 WIB

http://www.kompasnia.com/usfitriyah/prinsip-dasar-pendidikan-anak-usia-
dini diakses pada tanggal 2 Maret 2016, 13:43 WIB

[1] http://sitiumairoh24.blogspot.co.id/2015/03/prinsip-prinsip-teoritis-dan-
prinsip.html

[2] Hibana S. Rahman,Konsep dasar pendidikan anak usia dini,hlm.70


[3] http://sitiumairoh24.blogspot.co.id/2015/03/prinsip-prinsip-teoritis-dan-
prinsip.html

Anda mungkin juga menyukai