Anda di halaman 1dari 6

Nama : Nurul Annisa

Nim : 23022182
Mata kuliah : Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
Dosen Pengampu : Dr. Dadan Suryana, M. Pd

https://www.academia.edu/110034269/Resume_tugas_3_Konsep_Dasar_Pend_AUD
A. KONSEP DASAR PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
Pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan untuk anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan, untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendiidkan lebih lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional)

Tujuan pendidikan anak usia dini secara umum adalah untuk mengembangkan berbagai
potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Dalam melaksanakan pendidikan anak usia dini hendaknya menggunakan 10
prinsip yang digunakan dalam prosese pembelajaran anak usia dini sebagai berikut : (Direktorat
Pembinaan PAUD, 2015).

1. Belajar melalui bermain

Anak di bawah usia enam tahun berada pada masa bermain,bermain dapat
memberikan pembelajaran yang bermakna dan mendapatkan pengetahuan melalui kegiatan
mainnya. Bermain merupakan kegiatan melatih oto besar dan kecil,keterampilan berbahasa,
menambah pengetahuan, melatih cara mengatasi masalah, mengelola emosi, bersosialisasi,
mengenal matematika, sains, dan banyak hal lainnya.

2. Beroriantasi pada perkembangan anak

Pendidikan harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai


dengan tahapan usia anak, perkembangan anak tergantung poada kematangan anak,
kematangan anak di pengaruhi oleh status gizi, kesehatan, pengasuhan, pendidikan dan
faktor bawaan.

3. Beroriantasi pada kebutuhan anak

Pendiidkan harus mampu memberi rangsangan pendidikan atau stimulasi sesuai dengan
kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang mempunyai kebutuhan khusus. Untuk bisa hidup

1
secara sehat dan cerdas membutuhkan : kesehatan dan gizi,pengasuhan, pendidikan dan
perlindungan.

4. Berpusat pada anak

Pendidik harus menciptakan suasana yang bisa mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik ,
minat, potensi,tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.

5. Pembelajaran Aktif

Pendidikan harus mampu menciptakan suasana yang mendorong aktif mencari,


menemukan,menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta
mengalami sendiri.

6. Berorientasi Pada Pengembangan nilai-nilai karakter

Pengembangan nilai-nilai yang membentuk karakter tidak dengan pembelajaran langsung,


akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan
keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.

7. Berorientasi Pada Pengembangan kecakapan hidup

Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk
mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan
dan keteladanan baik yang bersifat spontan maupun terprogram.

8. Di dukung oleh lingkungan yang kondusif

Penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan guru, pengasuh, dan anak lain.
Lingkungan yang kondusif atau yang mendukung mencakup suasana yang baik, waktu yang
cukup dan penataan yang tepat.

9. Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis

Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan rasa saling


menghargai antara anak dan guru, dan dengan anak lainnya juga memupuk sikap konsisten
pada gagasan sendiri, tetapi menghargai orang lain dan menaati aturan.

10. Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber

2
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan nara sumber yang ada dilingkungan PAUD
bertujuan agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna.

B. KAREKTERISTIK PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Anak usia dini memiliki karakteristik yang unik karena mereka berada pada proses
tumbuh kembang sangat pesat dan fundamental bagi kehidupan berikutnya. Secara
psikologis, anak usi dini memiliki karakteristik yang khas dan berbeda dengan anak yang
usianya di atas delapan tahun.

Anak usia dini memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Anak Bersifat Egosentris


Pada umumnya anak masih bersifat egosentris, hal itu bisa diamati ketika anak
saling berebut mainan, menangis ketika menginginkan sesuatu. Karakteristik itru
terkait dengan perkembangan kognitif anak, menurut Piaget anak usia dini berada
pada tahap sebagai berikut: Tahap sensorimotorik usia (0-2tahun), tahap Pra-
operasional usian(2-6 tahun), tahap operasi konkret usia(6-11 tahun).

b. Anak Memiliki Rasa Ingin Tahu (CURIOSITY)


Rasa ingin tahu anak sangat bervariasi, tergantung dengan apa yang menarik
perhatiannya, sebagai contoh anak akan tertarik dengan warna, perubahan yang
terjadi dalam benda itu sendiri. Bola yang berbentuk bulat dapat digelindingkan, jadi
semakin banyak pengetahuan yang didapat berdasar kepada rasa ingin tahu anak yang
tinggi semakin kaya daya pikir anak.

c. Anak Bersifat Unik


Menurut Bredekamp (1987), anak memiliki keunikan sendiri seperti dalam
gaya belajar, minat, dan latar belakang keluarga. Keunikan dimiliki oleh masing-
masing anak sesuaindengan bawaan, minat , kemampuan dan latar belakang budaya
serta kehidupan yang berbeda satu sama lain.

d. Anak Kaya Imajinasi Dan Fantasi

3
Anak memiliki dunianya sendiri berbeda dengan orang di atas usianya.
Terkadang mereka bertanya tentang sesuatu yang tidak dapat tertebak oleh orang
dewasa, hal itu disebabkan karena mereka memiliki fantasi yang luar biasa dan
berkembang melebihi dari apa yang dilihatnya.

e. Anak Memiliki Daya Konsentrasi Pendek


Pada umumnya anak sulit untuk berkonsentrasi pada suatu kegiatan dalam
jangka waktu yang lama. Rentang konsentrasi anak usia lima tahun umumnya adalah
10 menit untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyaman. Daya
perhatian yang pendek membuat ia masih sangat sulit untuk duduk memperhatikan
sesuatu untuk jangka waktu yang lama, kecuali terhadap hal-hal yang menarik dan
menyenangkan bagi mereka.

Menurut Novan Ardy Wiyani & Barnawi (2012), pembelajaran anak usia dini
memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Anak belajar melalui bermain

2. Anak belajar dengan cara membangun pengetahuannya

3. Anak belajar secara ilmiah

Anak belajar paling baik jika apa yang dipelajarinya mempertimbangkan keseluruhan
aspek pengembangan, bermakna, menarik, dan fungsional.

C. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan
kepada anak sejak lahir hingga usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani
dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Menurut Undang-undang No.20 Tahun 2003 halaman 6 tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1, butir 14 Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan 6 (enam)
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

4
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 58 Tahun 2009:
“Pendidik anak usia dini adalah professional yang bertugas merencanakan,
melaksanakan proses pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran, serta melakukan
pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik”
Menurut Nur Cholimah (2008), mengemukakan bahwa PAUD adalah usaha
sadar dalam memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui penyediaan
pengalaman dan stimulasi bersifat mengembangkan secara terpadu dan menyeluruh
agar anak dapat bertumbuh kembang secara sehat dan optimal sesuai dengan nilai,
norma, dan harapan masyarakat. Mursid (2015: 46) menjelaskan bahwa
pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan.

PAUD diselenggarakan tiga jalur, yakni formal, nonformal, informal


 Formal  berbentuk TK (Taman Kanak-kanak), RA (Raudlatul Athfal) atau
bentuk lain yang sederajat
 Pendidik PAUD pada jalur pendidikan formal terdiri atas guru dan guru
pendamping
 Pendidik PAUD pada jalur pendidikan nonformal, terdiri atas guru, guru
pendamping dan pengasuh.

Kerangka dasar Kurikulum digunakan pada pendidikan anak usia dini jalur
formal maupun jalur non formal yaitu :
1. Taman kanak – kanak
Salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal
yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usi 4 tahun sampai 6 tahun.
Yang dibagi ke dalam 2 kelompok belajar berdasarkan usia yaitu Kelompok A
untuk anak usia 4-5 tahun dan Kelompok B untuk anak usi 5-6 tahun.
2. Kelompok Bermain
Salah satu bentuk PAUD pada jalur pendidikan nonformal yang menyelenggarakan
program pendidikan sekaligus program kesejahteraan bagi anka usia 2 hingga 4
tahun, sasaran KB adalah anak usia 2-4 tahun dan anak usia 4-6 tahun.
3. Taman Penitipan Anak

5
Layanan pendidikan yang dilaksanakan pemerintah dan masyarakat bagi anak usia
lahir – 6 tahun yang orang tuanya bekerja
4. Satuan PAUD Sejenis (SPS)
Layanan minimal yang hanya dilakukan 1-2 kali/ minggu atau merupakan layanan
PAUD yang di integrasikan dengan program layanan lainnya. Peserta didik pada
SPS adalah anak usia 2-4 tahun.

Anda mungkin juga menyukai